Untuk menyembunyikan aib kakaknya. Alora terjebak hubungan dengan cowok misterius yang dijuluki si buruk rupa di sekolahnya
Siapa sangka dari hubungan tidak terduga itu timbul benih cinta, yakin cowok tersebut buruk rupa? Tetapi kenapa Alora sampai menyukainya, bahkan memberi cinta utuh untuknya, atau ada alasan dibalik julukan buruk rupa itu?
Cerita ini mengandung adegan sedikit kelewatan ya? haha.. menceritakan kenakalan remaja yang pernah hidup di negara luar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Masuk?
Setelah pulang sekolah. Alora mulai mencari alamat yang sudah Elkavira dan Adista kirimkan. Tadi ketika pulang Jesi masih dalam keadaan marah dengannya, Alora sudah mencoba untuk memperbaiki, namun agaknya Jesi keras kepala.
Dan Alora berniat menuntaskan urusannya terlebih dahulu, sebelum akhirnya nanti berniat membujuk Jesi lagi agar tidak marah dengannya.
Di tengah perjalanan, Alora mengumpat kesal karena bensin di motornya ternyata habis. Namanya juga cewek, ia tidak akan sedetail cowok untuk urusan kendaraan, bahkan motor matic yang ia beri nama si pinky itu pernah menginap di bengkel karena Alora tidak rajin menyervisnya.
"Ini alasan gue pengen punya duit sendiri, pengen ganti motor juga anjir," dumelnya turun dari motor, ia mulai mendorong motor maticnya untuk mencari pom bensin terdekat.
Beruntung sekitar 15 menit ia mendorong motor miliknya. Alora menemukan yang dibutuhkan untuk motornya, membuatnya semakin semangat untuk kembali melajukan motor buntutnya itu.
"Berangkat," ujarnya melajukan kembali motornya setelah bensin terisi penuh.
Beruntung ia selalu membawa dompet kecil miliknya kemana-mana, jika tidak mungkin ia harus merelakan betis kakinya bengkak untuk mendorong motor sampai ke rumahnya. Dan menunda niatnya untuk mencari alamat rumah Sean.
Ngomong-ngomong tentang itu Alora jadi teringat jika ia sudah hampir sampai, pagar tinggi berwarna hitam kini terlihat di depannya. Ia mengambil ponsel untuk melihat alamat yang tadi dikirimkan oleh Elkavira.
"Bener ini kok," gumamnya.
"Tapi mana rumahnya? gue liat pohon-pohon gede doang anjir," umpatnya kesal.
Tidak lama datanglah seorang satpam yang mungkin saja sedang bertugas di rumah tersebut. Satpam itu menghampiri Alora dan menanyakan tujuan gadis itu.
"Ada yang bisa dibantu nona?" tanya beliau membuka sedikit pagar besar di depannya.
Sebelum menjawab, Alora sempat melirik ke arah depan, ia melihat bangunan megah yang berdiri kokoh di depan sana, cukup jauh memang jaraknya dengan tempatnya berdiri.
"Ehem."
Deheman dari satpam tersebut berhasil membuat Alora terkejut dan mengingat tujuannya datang.
"Maaf pak, bener ini rumahnya Sean?" tanyanya tidak yakin.
"Iya benar, silahkan masuk saja," ujar satpam tersebut berhasil membuat Alora bengong.
Namun segera mungkin ia membawa motor miliknya masuk ke halaman rumah yang dipenuhi pohon rimbun juga rumput luas.
"Serius ini rumahnya? dosa nggak sih kalau gue nggak percaya?" ujarnya melewati halaman rumah yang sangat luas.
Alora bingung mencari pintu rumah tersebut, karena rumah dengan cat putih itu memang tidak terlihat seperti rumah, tetapi bangunan megah yang sering Alora jumpai di tempat-tempat wisata.
"Ini rumah apa gedung DPR si?" gumamnya lagi masih dengan keterkejutannya.
Setelah cukup lama kebingungan mencari pintu rumah tersebut, akhirnya Alora berhasil menemukannya, itu pintu yang tadi sudah ia lewati.
Setelah menghela napas cukup panjang, Alora memencet bel yang terdapat pada pintu besar dan berukir itu. Jika dilihat-lihat tidak terlihat seperti pintu, namun sudahlah tujuan Alora ke situ bukan untuk mengamati pintu di depannya. Tetapi untuk bertemu dengan Sean.
Ngomong-ngomong tentang itu, hati Alora mendadak berdebar, ia gugup akan bertemu dengan cowok yang paling misterius di sekolah, bahkan cowok dengan kulit aneh karena penyakitnya.
Detik berikutnya Alora sudah mengambil antiseptik yang sengaja ia beli tadi ketika berada di minimarket sebelah pom bensin. Tidak hanya membeli minuman untuk motornya, tujuannya jelas agar ia tidak tertular dengan penyakit Sean.
Cukup lama Alora menunggu sampai akhirnya pintu terbuka. Sosok wanita cantik dan tinggi yang muncul di depan Alora. Gadis itu tersenyum dengan paksa. Sejujurnya ia sedikit terkejut dan masih gugup melihat wanita di depannya.
"Maaf, ini benar rumahnya Sean?" tanya Alora sebelum wanita tersebut berucap.
Wanita itu mengangguk, pertanda membenarkan. "Iya, temen aden ya?" tanyanya membuat Alora terbengong sebentar, sebelum akhirnya mengangguk dengan kikuk.
Teman? yang benar saja. Bahkan Alora hanya tahu isu-isu yang beredar saja. Ia sendiri tidak cukup populer seperti Sean, bedanya kepopuleran Sean karena penampilannya yang begitu misterius. Sementara Alora siswi SMA pada umumnya. Alora sangat cantik tapi ia tidak sepopuler itu.
"Silahkan masuk," wanita tersebut mempersilahkan Alora untuk masuk ke dalam.
"Sebentar saya panggilkan aden dulu, nona bisa duduk dulu untuk menunggu," lanjutnya lagi dan Alora hanya mengangguk untuk menjawabnya.
"Wanita secantik itu bekerja di sini?" batinnya.
Cukup lama Alora menunggu, bahkan wanita yang tadi berkata ingin memanggil Sean pun tidak kunjung kembali. Alora mulai gelisah, ia khawatir jika rumah yang kini ia kunjungi bukanlah rumah orang yang dicarinya.
"Gue semakin nggak yakin kalau ini bener rumahnya," batinnya ragu.
Kaki mungilnya mulai berjinjit berniat untuk pergi, entah bermaksud apa Alora sampai sedikit mengangkat bagian belakang pada kakinya, jelas saja langkah ia tidak akan terdengar sekalipun ia berlari kencang atau loncat-loncat, lantai yang ia pijak itu lantai marmer terbaik di negaranya. Alora hanya akan terlihat bodoh jika melakukan hal demikian.
"Fix, gue salah rumah, anjir emang mereka berdua," umpatnya untuk kedua gadis populer di sekolahnya.
Alora melangkah semakin memantabkan niatnya untuk pergi saja. Sia-sia ia sudah membuang waktunya dan menunggu sesuatu yang tidak pasti.
"Nyari gue?"
Suara itu terdengar dan langsung membuat Alora menghentikan langkahnya. Gadis itu masih tetap pada posisinya tanpa berbalik badan atau menoleh. Ada perasaan gugup ketika suara tadi masuk di indera pendengarnya.
Suara yang belum pernah Alora dengar selama ini, meski terbilang sudah satu tahun sejak kepindahan Sean ke sekolahnya, tetapi baik Alora atau pun teman-teman di sekolahnya belum ada yang mendengar suara Sean sejak kedatangan cowok itu. Sangat jarang cowok misterius itu bersuara.
Ini pertama kalinya Alora mendengarnya, tetapi tunggu! suara itu terdengar sangat merdu dan mampu menggetarkan jiwa Alora. Lihatlah gadis itu kini sampai merasa sedikit terbuai hanya karena sebuah suara.
"Mampus, gue beneran salah alamat kalau gini, kenapa bukan anaknya ayah ojak aja si yang ke sini?" ujarnya dalam hati.
Alora terus merutuki dirinya yang sudah salah rumah untuk mencari Sean, meski belum menoleh dengan siapa kini ia berbicara, namun Alora sudah sangat yakin jika itu bukan suara dari seorang Sean. Suara yang baru didengar olehnya sangatlah seksi, khas suara laki-laki dengan kepribadian yang sangat menarik, berbanding terbalik dengan Sean dan segala isu tentangnya.
"So-sorry gue salah orang," ujarnya langsung lari untuk keluar.
Niatnya jelas agar ia tidak perlu bertatap muka dengan orang tersebut, dan akan membuatnya semakin malu. Namun agaknya nasib baik sedang tidak berpihak kepadanya, setengah mati Alora menahan kesal dan malu karena tidak kunjung menemukan pintu keluar. Seingat Alora itu jalan yang sudah ia lewati sebelum berada di ruang tamu, ia sangat yakin jika tadi hanya melewati sebuah lorong cukup luas sebelum masuk ke ruang tamu dengan sofa di dekatnya. Namun kenapa tiba-tiba pintunya tidak ia temukan.
"Sial, ini kenapa jadi kaya labirin gini sih?" gerutunya dalam hati.
"Nyari apa?"
semoga cerita nya panjang. sukses selalu
tetap lanjutkan..
low cerita anak SMA 😍😍
semangat ka Riri🥰🥰🥰
btw Haikal bisa aja blg Sean liar. sampe rwaaar nya keluar🤭🤭🤭
ciyee Alora di goda sm Sean sampe merah pipinya. udah sikat trs Sean. jangan kasih kendor. nanti malah ada penikungan dr yg lainnya. lihat neng Alora yg diam diam ternyata sangat manis 😍😍🙃🙃
KK dobel up