Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Malam itu, mereka berdua terjebak dalam badai gairah yang tak terhingga. Mereka berdua berbagi ciuman, pelukan, dan keintiman yang mendalam.Agnia merasa telah menemukan kesempurnaan cinta.
Namun, di tengah kebahagiaan dan saat Arkan menggendong Agnia dan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang,Agnia teringat akan masa lalunya dengan Andre.Ia merasa sedikit ragu-ragu untuk melakukan malam pertama pernikahannya dengan Arkan.
Agnia mencoba mengusir pikirannya tentang Andre, namun bayangan masa lalunya masih terus menghantui.Arkan merasakan perubahan pada Agnia dan memutuskan untuk bertanya kepadanya.
"Apa yang terjadi, Agnia? Kenapa kau terlihat gelisah?" tanya Arkan dengan khawatir dan membuat Agnia mengambil napas dalam-dalam.
"Aku hanya teringat sesuatu dari masa laluku," jawab Agnia dengan suara lembut yang membuat Arkan memeluk Agnia dengan erat.
"Aku ada di sini untukmu, Agnia.Masa lalu tidak bisa mengganggu kita lagi." Ucap Arkan
Agnia merasa nyaman dalam pelukan Arkan. Ia memandang mata Arkan yang penuh cinta dan kasih sayang.
"Aku percaya padamu, Arkan," kata Agnia dengan suara lembut.
"Aku tidak akan membiarkan masa lalu menghancurkan kehidupan kita,Agnia." Ucap Arkan sembari tersenyum dan memeluk Agnia lebih erat.
"Aku juga percaya padamu, Agnia.Kita akan menghadapi masa depan bersama." Ucap Arkan yang siap untuk membuka gaun pengantin yang dikenakan oleh Agnia.
Belum sempat Arkan melakukan niatnya itu,tiba-tiba mereka berdua dibuat terkejut dengan suara ketukan di pintu masuk kediamannya,membuat Agnia dan Arkan saling memandang dengan keheranan.Siapa yang bisa datang ke kediaman mereka dan mengacaukan malam pertama pernikahan mereka?
Arkan berjalan menuju pintu dan membukanya. Di ambang pintu,berdirilah Rosa, teman Agnia,dengan wajah khawatir.
"Apa yang terjadi, Rosa? Kenapa kau datang ke kediamanku malam malam begini?" tanya Arkan yang membuat Rosa menarik napas dalam-dalam.
"Aku minta maaf karena datang tanpa izin, tapi aku harus memberitahu Agnia tentang sesuatu yang penting." Ucap Rosa dengan khawatir.
Rosa memandang Agnia dengan serius dan memutuskan untuk memberitahu Agnia mengenai kabar kaburnya Andre dari penjara, yang langsung membuat Agnia dilanda ketakutan.
"Agnia, aku baru saja menerima kabar bahwa Andre telah melarikan diri dari penjara." Ucap Rosa yang membuat Agnia terkejut dan membuat jantungnya berdebar karena takut.
"Apa? Bagaimana bisa?" tanya Agnia dengan tak menyangka.
"Aku tidak tahu, tapi aku khawatir dia akan kembali untuk mencari mu." Ucap Rosa
Arkan memeluk Agnia dengan erat setelah melihat ekspresi ketakutan yang terlihat sangat jelas di mata dan wajah istrinya itu.
"Jangan khawatir, Agnia. Aku akan melindungi mu.Aku tidak akan pernah membiarkan Andre kembali mengusik ketenangan hidupmu." Ucap Arkan yang saat ini tengah mencoba untuk menenangkan perasaan Agnia.
Setelah mendapat kabar kaburnya Andre dari Rosa,Agnia memutuskan untuk mengajak Rosa menginap di rumahnya untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, apalagi Agnia tahu kalau saat ini sudah memasuki waktu larut malam.
Agnia dan Rosa saat ini terlihat duduk di sofa ruang tamu untuk membahas rencana untuk menangkap Andre dan kembali membawanya masuk ke dalam penjara.
Di saat pembahasan yang serius itu tiba-tiba Agnia,Arkan dan juga Rosa dikejutkan oleh suara ketukan di pintu masuk yang Kali ini terdengar lebih keras dan intens.
Arkan mendekati pintu dengan hati-hati untuk memeriksa siapa yang datang ke kediamannya melalui lubang kunci.
"Siapa?" tanya Arkan dengan suaranya yang terdengar tegas.