NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21 Istri Pembantu (Part 2)

"Pak, saya pulang dulu, taksi yang saya pesan sudah datang," kata Audrey berpamitan kepada Pak Rizal.

"Oke, Audrey hati-hati. Sampai jumpa besok." Pak Rizal merasa sedikit heran melihat Audrey yang terburu-buru pulang sebelum jam enam sore. Biasanya gadis itu pulang paling akhir dibandingkan para staff finance yang lain. Sikap supervisornya itu memang banyak berubah akhir-akhir ini, tapi Pak Rizal tidak mempermasalahkannya selama kinerja Audrey tetap bagus.

Di dalam taksi, Audrey gelisah melihat jalanan yang padat di saat jam pulang kantor. Ia takut akan terlambat sampai di apartemen. Apalagi, dia belum menyiapkan makan malam yang diminta oleh Reiner.

"Pak, apa kita bisa lewat jalan alternatif?" tanya Audrey kepada supir taksi.

"Gak bisa, Mbak. Kita terlanjur terjebak macet disini. Sabar aj, Mbak, sebentar juga kita bisa lewat."

Audrey hanya bisa pasrah menunggu kemacetan yang menghadangnya. Ia baru tiba di apartemen pukul enam lewat tiga puluh menit.

Tinggal sisa tiga puluh menit lagi.

pikir Audrey tergesa-gesa memasuki apartemen. Untung saja ia telah berhasil menghafalkan password itu di luar kepala. Audrey tidak ingin kejadian memalukan tadi pagi sampai terulang. Audrey berusaha mengatur nafasnya yang masih belum teratur karena berpacu dengan waktu. Tempat yang pertama kali dituju gadis itu adalah dapur. Ia memeriksa isi kulkas dan kitchen set yang sudah penuh dengan bahan makanan segar. Ada juga nasi hangat yang telah tersedia di dalam rice cooker. Pasti Nicko yang tadi telah mengirimkan Bi Mila ke apartemen ini. Kali ini Audrey ingin sekali berterimakasih bahkan memeluk si asisten dingin itu, karena telah menyelamatkan dirinya di masa sulit. Dengan cekatan, Audrey mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat ayam panggang dan salad sesuai menu yang telah dijadwalkan oleh Nicko hari ini. Karena sudah terbiasa membantu mamanya, Audrey tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Aku akan mandi sebentar sambil menunggu ayam ini matang.

pikir Audrey seraya memasukkan ayam ke dalam oven.

Gadis itu ingin sekali menyiram tubuhnya yang kelelahan dengan air hangat.

Meeting seharian dengan perwakilan perusahaan Blue Union ditambah banyaknya pekerjaan yang ditinggalkannya selama berada di luar negri, membuat Reiner harus pulang terlambat. Ia baru bisa meninggalkan kantor pukul tujuh malam. Dengan langkah cepat, ia memasuki apartemennya.

"Audrey, siapkan air mandi untukku. Audrey!" teriak Reiner memanggil Audrey.

Kemana lagi dia? Apa dia sedang bermain ponsel atau mandi?

pikir Reiner kesal.

Audrey yang mendengar teriakan Reiner dari dapur, segera datang untuk menyambut pria itu, tapi Reiner tidak ada di ruang tamu.

"Iya, Tuan."

"Cepat masuk kesini," perintah Reiner dari dalam kamarnya.

Tenanglah, Audrey, dia tidak akan menyentuhmu lagi.

gumam Audrey menenangkan dirinya sendiri. Toh, ia harus membiasakan dirinya masuk ke dalam kamar Reiner untuk mengerjakan setiap perintah dari Si Tuan Besar.

"Cepat datang kalau aku panggil. Aku paling tidak suka orang yang kerjanya lambat. Siapkan air hangat di bathtub, aku mau mandi sekarang."

"Baik, Tuan."

Karena tidak ingin menerima kemarahan Reiner, Audrey mengerjakan tugasnya secepat mungkin.

"Tuan, air mandinya sudah siap," kata Audrey ragu-ragu. Ia terkejut dan memalingkan wajahnya ketika mendapati Reiner sudah melepas sebagian bajunya di kamar.

"Tunggu disini dan siapkan bajuku," kata Reiner seraya masuk ke dalam kamar mandi.

*Baju a*pa yang harus aku pilihkan untuknya.

Audrey tampak bingung memilih di antara baju-baju Reiner yang begitu banyak. Berkali-kali, Audrey mengganti pilihannya karena merasa ragu. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengambil kaos berwarna hitam yang ada di rak paling atas. Karena tinggi badannya tidak bisa mencapai rak tersebut, Audrey terpaksa berjinjit dengan kedua kakinya. Sayang usahanya masih belum membuahkan hasil. Audrey berusaha mencari cara dan mencoba untuk berjinjit lebih tinggi, tapi gadis itu malah tersandung dan kehilangan keseimbangan. Tubuh Audrey hampir jatuh terjerembap ke belakang, jika saja tangan Reiner tidak menangkapnya tepat waktu. Jarak yang begitu dekat antar keduanya, membuat Audrey bisa mencium aroma harum dari sabun mandi yang dipakai Reiner. Audrey buru-buru bangun dari dekapan Reiner karena merasa canggung berdekatan dengan pria itu. Entah mengapa pesona Reiner justru semakin bertambah dengan rambutnya yang masih basah berantakan dipadu dengan piyama mandi yang dipakainya.

"Aku tidak menyangka kamu bisa menjadi seorang supervisor finance dengan kecerobohan seperti itu. Kalau aku yang menjadi bosmu pasti aku sudah memecatmu dari jabatan itu," kata Reiner seraya mengambil kaos hitam yang ingin diambil Audrey.

"Balikkan badanmu, aku mau ganti baju. Jangan coba-coba mengintip atau mencari keuntungan dariku."

Siapa juga yang mau mengintipnya? Bukannya dia yang sudah mengambil keuntungan dariku?

batin Audrey menggerutu.

"Kenapa bengong disitu? Ayo siapkan makan malam?" perintah Reiner menjetikkan jarinya di dahi Audrey. Walaupun jentikan jari yang dibuat Reiner tidak terlalu sakit, namun cukup membuat Audrey terkejut.

"Baik, Tuan, makan malamnya sudah siap dari tadi." Audrey mengikuti Reiner dari belakang sambil masih mengusap-usap dahinya. Ia tidak tau kenapa sahabatnya Sofia yang lembut dan baik hati itu bisa mencintai pria arogan seperti Reiner.

...****************...

Seperti biasa, Audrey bertugas mencicipi masakan yang dibuatnya sendiri sebelum dihidangkan untuk Reiner. Selama makan malam berlangsung, Audrey memilih untuk diam. Sesungguhnya dia sangat ingin menanyakan apa tujuan Reiner memberinya uang lima ratus juta. Jumlah uang sebesar itu sungguh tidak masuk akal baginya yang hanya bertugas menjadi seorang pembantu. Atau mungkin Reiner menganggapnya sebagai wanita murahan yang harus mendapat imbalan karena telah menyerahkan kesuciannya. Apapun alasannya, Audrey bertekad untuk segera mengembalikan uang itu, karena ia tidak mau menerima apapun dari seorang Reiner Bratawijaya. Tapi Audrey menunda niatnya karena takut memancing kemarahan pria itu.

"Audrey, kalau pekerjaanmu di dapur sudah selesai, ikut aku ke kamar."

Apa lagi yang diinginkan orang ini? Aku sudah sangat mengantuk.

batin Audrey merasa lelah.

Audrey melihat Reiner duduk di tempat tidurnya dengan posisi bersandar pada bantal.

"Duduk disini dan pijat kakiku," kata Reiner menatap Audrey.

Tanpa banyak bicara, Audrey memegang kaki Reiner dan mulai memijat. Setelah beberapa menit berlalu, Audrey melihat Reiner memejamkan matanya.

*Apa dia tertidur?

K*alau dia sudah tidur, aku bisa bebas beristirahat sekarang.

pikir Audrey senang.

"Tuan..., Tuan Reiner, Tuan.." Audrey memberanikan diri memanggil Reiner untuk memastikan apakah pria itu benar-benar tertidur. Karena Reiner tidak menjawab, Audrey mengira dia sudah tertidur dengan nyenyak. Perlahan Audrey melepaskan tangannya dari kaki Reiner dan bermaksud untuk meninggalkan kamar itu tanpa bersuara. Tapi tanpa disangkanya, tangan Reiner menariknya dengan keras hingga Audrey terjatuh tepat di atas dada Reiner.

"Mau kemana kamu pergi diam-diam? Apa aku bilang tugasmu sudah selesai?" kata Reiner memicingkan matanya.

"Maaf, Tuan, saya kira Anda sudah tidur tadi."

"Dengar, jangan berani meninggalkan tugasmu yang belum selesai tanpa ijin dariku." Bisikan Reiner di telinga Audrey membuat gadis itu ketakutan.

Audrey memaksa dirinya untuk segera berdiri agar terlepas dari cengkraman tangan Reiner.

"Ma..af, Tuan..saya akan memijat lagi kaki Anda," jawab Audrey terbata-bata.

"Tidak usah, kamu sudah membuat kesalahan hari ini. Besok aku akan melipat-gandakan pekerjaanmu. Siapkan bajuku untuk besok. Aku tidak mau kamu masuk ke kamarku pagi-pagi dan mengganggu tidurku. Lakukan dengan cepat dan langsung pergi dari sini."

"Baik, Tuan, terimakasih."

Tanpa membuang waktu lama, Audrey mengambil setelan jas dan kemeja berwarna abu-abu yang pertama kali dilihatnya di dalam lemari baju Reiner. Audrey merasa lega ketika melihat Reiner sudah berbaring dan memejamkan kedua matanya. Akhirnya dia bisa terbebas dari Reiner dan beristirahat malam ini. Meskipun besok dan hari selanjutnya, Audrey belum tahu rencana apa yang akan dibuat oleh Reiner untuk membalaskan dendam pada dirinya.

1
Memyr 67
cara kasar yg langsung menuju jalan penderitaan nyonya diana
Memyr 67
ternyara reiner secara sosialisasi goblog. kenapa tidak diselidiki tuntas, penyebab sebenarnya kematian dave? langsung membenci audrey aja
Rini deli Lestari
Luar biasa
martina melati
papa sambung toh... bukan y
martina melati
hahaha
martina melati
hahaha... iy dbawa mkn aja
martina melati
hahaha...
martina melati
hahaha.... yg penting gk menorrrrrr
martina melati
hahaha...
martina melati
hahaha... susu uht mau y
martina melati
hahaha... boongny lancar y
martina melati
hahaha....
martina melati
knp gk cerai??
martina melati
knp papa sofia gk menikah am mama audrey y
martina melati
hahaha... sesulit watak orgny jg lho, opa...
martina melati
pasal 6? pasal 7?

hehehe
martina melati
hahaha....
martina melati
aneh.... apa hub dg audrey kalo dave meninggal gara2 ikut balapan motor
martina melati
blokir no hpny... ato lapor k polisi jng2 psikopat...
martina melati
lega rasany
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!