Seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya dengan penuh perjuangan hingga anak-anaknya sukses ,namun dibalik kesuksesan anak-anaknya ada sekelumit masalah yang begitu dramatis .
ikuti kisahnya dan tinggalkan jejak dan komentar kalian .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 29
Hasna masuk ke sebuah kafe ia mencari seseorang yang sudah janji akan bertemu ada seseorang melambaikan tangan kearah Hasna segera ia menuju tempat dimana seseorang duduk sendiri
"Maaf terlambat tadi ada urusan sedikit ", kata Hasna sungkan ,"tidak apa-apa silahkan duduk " jawab Diki tersenyum senang ,"jadi ada perlu apa anda menyuruh ke teman ?" tanya Hasna to the point karena ia tidak suka basa basi " tidak usah formal ketika berdua kita kan sudah saling mengenal jadi panggil sebutan nama saja ", kata Diki tidak suka dengan sikap Hasna
"Tapi anda atasan anak saya tidak sopan kalau saya memanggil dengan nama " ucap Hasna tetap formal , "ya sudah terserah senyamanmu saja aku tidak masalah ", ucap Diki lemas Hasna menelisik wajah Diki kenapa semakin ganteng saja nih orang batin Hasna ,"jadi apa yang ingin anda bicarakan karena saya tidak punya waktu untuk basa basi " kata Hasna
"Hasna ,aku ingin bertanya serius sama kamu apakah kamu masih sendiri emm maksudku kamu tidak berhubungan dengan pria lain atau dekat dengan pria lain ?", tanya Diki dengan ragu Hasna menatap tajam ke arah mata Diki "memangnya kenapa kalau saya ada yang dekat atau tidak apa hubungannya dengan anda ?" tanya Hasna merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Diki ,
"Boleh aku jujur ?", tanya Diki memegang tangan Hasna ," ehem maaf ini pesanan anda tuan " kata pelayan memberikan makanan dan minuman kepada Diki sedangkan Hasna merasa malu ia melepaskan genggaman Diki ,"silahkan !" jawab Diki ,pelayan itu segera pergi setelah meletakkan pesanan
" Silahkan diminum dan makanlah dulu " kata Diki ,mereka menyelesaikan makan dan minum lebih dulu ," jujur saja "jawab Hasna setelah selesai minum ," kalau kamu tidak ada yang deketin bolehkah aku melamarmu ?" ucap Diki serius menatap mata Hasna ,mendengar hal itu Hasna melongo ," biasa saja kenapa mesti melongo gitu " ucap Diki sambil menutup mata Hasna ,
"Aku merasa tidak percaya kalau seorang Diki adijaya bisa seserius ini " jawab Hasna sambil minum , "memangnya ada yang salah dengan kata-kataku ?", Kata Diki mengingat apa yang baru ia ucapkan ," tidak juga ,bukankah kita ini sudah berumur saya rasa anda lebih baik mencari yang sesuai kriteria anda supaya bisa mengimbangi sikap anda ", jawab Hasna ia bukan tidak mau hanya saja tidak mau berurusan dengan orang konglomerat ,
"Aku tidak tertarik dengan wanita yang materialistis diluaran sana karena aku hanya melirik wanita yang ada dihadapanku sekarang ,terserah kamu mau beranggapan aku seperti apa yang jelas aku hanya menginginkanmu ", jawab Diki meyakinkan hatinya ,"bukankah ini terlalu cepat anda menyimpulkan sebuah ikatan dan apakah anda merasa yakin kalau saya akan menerima anda ?",ucap Hasna ingin tahu karakter Diki yang sekarang
"Katakan saja kalau kamu berkenan menjawab pertanyaanku dan siap menjadi calon istriku namun jika tidak pun aku tidak akan memaksa kamu punya hak untuk menerima dan menolak " ucap Diki pasrah karena ia tahu sifat Hasna dari dulu ,"kalau saya menolak apakah anda akan menikah dengan orang lain oh tentu saja karena anda punya segalanya ,saya lupa ,maaf " Kata Hasna membuat hati Diki memanas tapi ia tahan ,
"Aku tahu maksudmu jadi maaf jika aku telah mengganggu waktu anda ,selamat pagi ", ucap Diki meninggalkan Hasna sendiri