Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Flashback On
Seperti biasa pulang kerja Irlan menyempatkan diri ke apartemen Melda.
Melda menyambut Irlan dengan pakaian yang sangat seksi.
"malam yank.." Melda langsung memeluk Irlan saat Irlan sudah memasuki ruang tamu.
"hemh.." jawab Irlan dingin. Pikirannya masih belum terima kalau Melda membohongi dirinya tentang keperawanannya.
Melda tidak mengerti kenapa Irlan berubah dingin. Dia tidak berpikir kalau Irlan akan mengetahui kalau dirinya sudah tidak perawan sejak kejadian tadi malam.
"kamu kenapa sih yank,kenapa tiba-tiba dingin gini sama aku??" tanya Melda penasaran dengan sikap dingin Irlan yang tiba-tiba.
"makan dulu,aku laper." kata Irlan sambil menyerahkan papper bag berisi makanan yang dia beli sebelum ke apartemen Melda.
Melda memindahkan makanan itu ke dalam piring.
Irlan menunggu Melda menaruh nasi dan lauk ke dalam piringnya,nyatanya Melda tak kunjung melayaninya.
Irlan membuang nafasnya kasar,kesal karena Melda tidak ada pengertian-pengertiannya sama sekali.
Dia mengambil sendiri nasi dan lauknya sendiri. Memakannya tanpa sepatah kata atau memandang Melda sekalipun.
Selesai makan Irlan langsung meninggalkan Melda, dia berjalan ke arah balkon menghisap rokoknya. Meresapi setiap hisapannya.
Melda yang sudah membersihkan meja makan,menghampiri Irlan di balkon sambil membawakan kopi hitam.
Duduk disebelah kursi yang diduduki Irlan.
"kamu kenapa sih yank,kok diemin aku gini?" tanya Melda manja seperti tidak punya dosa.
"ada yang mau aku tanyain Mel,ini serius dan kamu harus jawab jujur." ujar Irlan sambil mematikan rokoknya.
Melda mengernyitkan keningnya,menebak-nebak apa yang akan ditanyakan Irlan kepadanya.
"emangnya aku pernah bohong sama kamu?" Melda sudah deg-degan,apa kebohongan tentang dirinya yang meninggalkan Irlan dulu telah terbongkar.
"entah lah,aku cuma ngerasa kamu gak jujur sama aku tentang satu hal.." kata Irlan sambil menatap langit hitam yang bertaburan bintang.
"maksudnya?" Melda masih belum sadar.
Irlan menghela nafasnya.
"siapa laki-laki yang udah ngambil kesucian mu?" tanya Irlan yang tak mau basa-basi lagi.
Melda membelalakkan matanya tidak percaya kalau Irlan akan mengetahuinya.
Dia belum sempat memikirkan alasan yang harus ia katakan kepada Irlan, dipikiran Melda Irlan akan menyadarinya kalau mereka berhubungan intim saja.
Dan Melda bisa pastikan kalau Irlan hanya akan melakukan hubungan intim.dengannya kalau mereka sudah menikah. Kalau Irlan mengetahuinya disaat mereka sudah menikah,mau tidak mau Irlan pasti menerimanya apapun alasan yang Melda berikan nanti.
Tapi kalau Irlan mengetahuinya sekarang,apa mungkin Irlan masih mau menerimanya? hatinya bertanya-tanya jawaban apa yang harus dia berikan agar Irlan tetap mau menerimanya.
Melda pun memulai aktingnya. Menangis tersedu-sedu seakan ada kenangan pahit yang akan ia ceritakan.
"maaf Lan..sebenarnya aku (hiks)...aku (hiks)...aku (hiks).." Melda semakin terisak.
"sebenarnya aku takut cerita sama kamu,takut kamu gak bisa nerima aku apa adanya..."
Irlan masih terdiam,membiarkan Melda berbicara.
"sebenarnya,sehari sebelum kita ketemu di club dulu,rentenir itu berhasil ngejebak aku dan merenggut kesucian aku..aku gak cerita sama kamu di bagian itu karena aku takut kamu jijik sama aku dan ninggalin aku selain itu kejadian itu adalah hal terpahit dalam hidup ku yang sebenarnya ingin aku lupain." Melda kembali terisak.
"sekarang kamu udah tau kebenarannya,apa kamu akan ninggalin aku dan milih istri kamu?"
Irlan memandang wajah Melda dalam-dalam. Entah Melda yang sangat pintar berakting,atau memang Irlan yang terlalu bodoh. Yang jelas Irlan tidak melihat kebohongan dari mata Melda.
Irlan mendekatkan tubuhnya ke Melda dan memeluknya. Dia paling tidak bisa melihat kekasihnya menangis tersedu-sedu seperti ini. Itulah kelemahan Irlan.
Irlan mengusap airmata dari wajah Melda,kemudian mencium kening,mata,pipi,hidung dan terakhir bibir Melda.
"kenapa kamu punya pikiran aku bakal ninggalin kamu kalau kamu udah gak perawan? apa kamu pikir cinta aku ke kamu sedangkal itu? cinta aku terlalu dalam untuk mu Mel,jadi jangan pernah berpikir kalau aku akan ninggalin kamu dengan keadaan mu yang seperti ini. Lagian disini kamu cuma korban,aku tau kamu juga gak mau hal ini terjadi sama mu. Aku cuma kecewa aja karena kamu gak ceritain ini dari awal kita pacaran."
Melda mengeratkan pelukannya,kembali menangis tersedu-sedu.
"makasih yank kamu mau nerima aku apa adanya. makasih."
Irlan menangkup wajah Melda dengan kedua tangannya dan mencium bibir Melda.
Ciuman yang tadinya lembut sekarang menjadi ciuman panas.
Irlan menggendong Melda ke kamar dan membaringkannya di atas ranjang. Irlan kembali mencumbu Melda. Mereka kembali saling memuaskan walau tidak sampai berhubungan intim. Irlan tetap menjaga prinsipnya walau tahu Melda sudah tidak suci.
Flashback off
Meninggalkan Melda yang sedang bahagia karena Irlan lebih memilihnya.
Ada Niana yang sedang meringkuk di atas ranjangnya. Dia terbangun dari tidurnya saat hari sudah malam.
Dia berharap kalau kejadian tadi siang hanyalah mimpi belaka,tapi pada kenyataannya ini semua nyata.
Hatinya kembali sakit,entah kepada siapa dirinya harus berbagi keluh kesah. Dia benar-benar membutuhkan seseorang untuk diajak cerita.
Dia ingin menghubungi sahabatnya Ica dan Tia,tapi dia mengurungkannya. Karena Tia pasti sedang sibuk mempersiapkan ujian untuk masuk fakultas kedokteran,sedangkan Ica dia sedang asik menekuni hobi trevellingnya.
Ingin cerita sama mama atau mertuanya pun tidak mungkin,Nia belum cukup tegar untuk bercerita kepada orangtuanya ataupun mertuanya.
Di lihatnya jam yang ada di hpnya,baru menunjukkan pukul 20.15. Nia membersihkan wajahnya dan mengganti bajunya.
Dia keluar dari rumah dengan menggunakan hoodie hitam dan celana joger abu-abu. Dia berniat pergi ke taman kota.
Dia mengendarai sepeda motor matic yang hanya dia pakai kalau pergi kepasar saja.
Sesampainya di taman kota,ia duduk dibangku taman yang kosong. Hari yang sudah malam membuat taman kota hanya berisi pasangan-pasangan yang memadu kasih.
Akh sialnya Nia,niat hati ingin menenangkan hati dan pikiran ekh malah liat orang pacaran lagi mesra-mesraan. Makin panas lah hatinya.
Nia membuang nafasnya kasar.
Baru ingin beranjak ada laki-laki yang sepertinya sedang menyindir Nia dan duduk di bangku di sebelah Nia.
"makanya mbak,kalau jomblo dan gak kuat iman jangan sok-sok an dateng ketaman jam segini.. Makin ngenes kan jadinya." kata laki-laki itu.
Mendengar kata-kata itu membuat Nia makin tersulut emosi apalagi laki-laki itu memanggilnya dengan sebutan mbak.
Nia langsung membalikkan badannya melihat ke arah laki-laki itu dan betapa terkejutnya Nia setelah tau siapa laki-laki yang menyindirnya itu.
Karena laki-laki itu adalah...................
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻