" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepolisan Aruna
Dan ....
" Hai kakak " sapa Aruna .
Hp Zea kembali bergetar .
Zea lalu membuka ponselnya .
" Maaf ya , aku tidak jadi datang . Aku meminta adikku saja dulu . Nanti kapan-kapan aku yang jemput kamu . Maaf sudah membuat mu kecewa " isi pesan Arron .
Zea ingin sekali mengumpat pria itu . Tapi Zea menahannya . Setidaknya dia tidak di sini . Tapi bagaimana bisa Aruna mengetahui alamat rumahnya . Sedangkan Zea tidak ,pernah memberitahunya .
" Kamu tahu aku tinggal di sini ?" tanya Zea.
Aruna mengangguk lalu nyengir .
" Bagaimana kamu bisa tahu ?" tanya Zea menyelidiki .
" Kakak jangan terlalu banyak berpikir . Apa kakak tidak suka kalau aku datang ? Baiklah , kalau begitu aku akan pulang " ucap Aruna pura-pura merajuk .
" Tunggu Aruna bukan itu maksud aku . Tapi aku hanya bertanya .Karena aku belum pernah memberitahu mu " ucap Zea menjelaskan.
" Aku ingin mengajak kakak keluar . Aku bosan " ucap Aruna .
" Kamu anak sekolahan . Pasti banyak memiliki teman " ucap Zea .
" Aku tidak suka . Mereka berteman dengan ku hanya karena uangku " ucap Aruna sedih .
" Ya , memang kadang tidak ada persahabatan yang nyata " ucap Zea .
" Kakak juga tidak memiliki teman ?" tanya Aruna .
" Tentu saja aku memiliki teman " ucap Zea bangga .
Zea bukan gadis yang suka bergaya meskipun memiliki segalanya . Maka dari itu, Billy berani mendekati Zea . Karena kesederhanaan Zea .
" Aku iri " ucap Aruna .
" Kamu harus berpura-pura tidak punya apapun saat ke sekolah . Kamu bisa tahu mana yang tulus berteman dengan mu atau hany karena uang mu " ucap Zea memberi saran .
" Aku akan Melakukannya " ucap Aruna .
Jika setiap pergi keluar pasti Aruna akan membayar semua belanjaan teman-temannya . Aruna tidak masalah akan hal itu . Namun lama kelamaan Aruna merasa jika itu bukan teman . Namun memanfaatkan Aruna .
Aruna akan melakukan ap yang di minta Zea . Aruna berharap bisa menemukan seorang sahabat . Setidaknya satu saja yang benar tulus berteman dengannya .
" Hello epribadi " ucap Kikan yang baru saja datang .
Kikan setelah tahu pesan Zea . Kikan memilih untuk datang ke rumah Zea .
" Dia siapa kakak?" tanya Aruna .
" Dia tetangga " jawab Zea asal .
Aruna tersenyum .
" Kamu baru pulang Kikan ?" tanya Mama Ranum yang membawakan cemilan untuk Aruna .
" Tidak usah repot-repot tante " ucap Aruna .
" Kamu ini jangan sungkan . Ini nih, jadi seperti dia . Sudah seperti rumahnya sendiri " ucap Mama Ranum mencubit pipi Kikan .
" Aduh tante sakit " ucap Kikan .
" Kamu sudah makan Kikan . Mama tadi masak cumi asam pedas " ucap Mama Ranum .
" Belum Ma , nanti aku makannya " ucap Kikan .
Kikan jauh dari kedua orang tuanya . Orang tua Kikan selalu sibuk dengan pekerjaannya . Sehingga Mama Ranum kasian kepada Kikan . Mama Ranum sudah menganggap Kikan seperti anaknya .
Tapi kadang Kikan masih merasa canggung . Mama Ranum dan Papa Seno terlalu baik kepada Kikan . Dan juga Zea . Selalu ada buat Kikan . Sehingga Kikan menjadi seorang wanita sukses seperti sekarang. Juga karena Papa Seno .
" Nanti Aruna juga makan ya . Sana kakak-kakak ini " ucap Mama Ranum .
" Baik tante " ucap Mama Ranum .
" Mama tinggal dulu ya " ucap Mama Ranum .
Aruna merasa seperti dengan ibu sendiri saat bersama Mama Ranum .
" Mama Kakak cantik . Aku tahu kakak busa cantik banget . Pasti turunan dari Mama dan juga Papa kakak " ucap Aruna dengan polosnya .
" Hahaha" Kikan tertawa lepas
Zea hanya tersenyum .
" Kamu ini . Ya jelas orang mereka orang tua Zea . Nanti kalau ada campuran mirip bapak mu . Itu malah akan menjadi bencana " ucap Kikan .
" Kenapa kak ?" tanya Aruna polos .
Aruna memang tidak mengerti . Meskipun dia termasuk siswa yang pandai .
Zea dan Kikan saling menatap . Ze memberi kode kepada Kikan untuk tidak memperjelas .
" Sudah ayo makan " ajak Zea menengahi .
" Kita makan beneran ini ?" tanya Aruna .
Aruna sama sekali tidak pernah makan di rumah orang . Kecuali memang makan di luar di restoran .
" Iya Adik " ucap Kikan .
" Ya kali kita makan bohongan " ucap Kikan tersenyum lucu dengan kepolisan Aruna .
" Hehe , aku belum pernah makan di rumah orang " ucap Aruna .
" Aku merasa terhormat . Ini adalah first time kamu makan di rumah orang lain . Dan jamu harus coba masakan Mama Ranum " ucap Zea .
" Oke Baik " ucap Aruna semangat .
Jarang sekali ada orang yang mau bersama Aruna seperti ini . Teman Aruna tidak ada yang seperti Zea dan Kikan . Meskipun usia mereka terpaut ya lumayan . Tapi Aruna merasa punya kakak dan juga sahabat .
" Jangan terhura " ucap Kikan menatap Aruna .
" Tapi kakak baik banget sama aku . Padahal kita kenal juga baru beberapa kali . Aku meras memiliki kakak dan juga sahabat " ucap Aruna .
" Oke mulai sekarang kita adalah kakak dan kuga sahabat mu " ucap Zea merangkul Kikan .
Kikan menatap Zea aneh . Berteman dengan anak kecil pikir Kikan .
" Beras kayak momong bocah nggak sih " ucap Kikan .
" Ih kakak , aku udah gede ya . Aku udah kuliah . Aku bukan anak kecil " ucap Aruna .
Zea dan Kikan tertawa .
" Ya anak gede " ucap Kikan .
" Kalian ini . Kok malah godain Arun . Nanti kalau nangis gimana ?" ucap Mama Ranum .
" Mama Ranum , tolongin Runa " ucap Aruna memeluk Mama Aruna tanpa sungkan . Aruna pura-pura merajuk .
" Sudah ayo kalian makan . Jangan dengarkan mereka " ucap Mama Ranum .
Aruna berada di rumah Zea cukup lama . Dan hampir lupa waktu . Mereka bercanda di kamar Zea .
" Ini sudah malam Aruna . Kamu tidak pulang ?" isi pesan Ibu Amora .
" Aku harus pulang kakak . Ibu sudah kirim pesan " ucap Aruna .
" Kamu berani cil , pulang sendiri ?" ucap Kikan .
" Cil ?" tanya Aruna .
" Bocil " ucap Zea dan Kikan bersamaan .
" Huaaaaa " Aruna pura-pura menangis .
Zea dan Kikan seperti mendapat mainan baru . Keduanya tertawa karena Aruna yang polos .
Aruna memilih pulang . Biasanya Aruna tidak pernah pulang terlambat . Tapi karena keseruan mereka . Aruna sampai lupa waktu .
Sebelum Aruna masuk ke dalam mobil . Aruna bertanya kepada Zea .
" Kak Zea , kalau Aruna kapan-kapan main ke sini lagi boleh ?" tanya Aruna .
" Boleh Aruna . Kapan pun boleh . Kalau kakak lagi nggak sibuk " ucap Zea .
" Bukannya kaka sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kakak ku !" tanya Aruna .
Aruna memang tahu karena Arron .memberitahunya . Aruna memaksa Arron untuk menemui Zea . Tapi Zea sudah tidak lagi berada di sana . Karena tidak mau di ganggu Arron mengatakan kepada Aruna.
" Ada apa ini . Sepertinya ada yang harus di jelaskan " ucap Kikan kepada Zea .
" Nanti aku ceritakan . Tadi aku mau bercerita . Tapi jamu sibuk " ucap Zea .
Kikan Mengangguk .
Aruna lalu naik ke mobilnya . Aruna di jemput oleh supirnya . Dan mobil Aruna di tinggal di rumah Zea.
" Gue yakin , dia bukan orang biasa" ucap Kikan .
" Menurut lo dia siluman yang sedang menyamar gitu " ucap Zea menirukan kepolosan Aruna.
Keduanya lalu tertawa bersama .