Ketika semua hanya bisa di selesai dengan uang. Yang membuat ia melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan uang, juga termasuk menju*l tubuhnya sendiri.
Tidak mudah menjadi seorang ibu tunggal. di tengah kerasnya sebuah kehidupan yang semakin padat akan ekonomi yang semakin meningkat.
Ketika terkuaknya kebenaran jati diri putrinya. apakah semua akan baik-baik saja? atau mungkin akan bertambah buruk?
Ikuti kisahnya dalam. Ranjang Penyelesaian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8_Ranjang Penyelesaian
"Bunuh?" Wili kaget permintaan Lusia di luar pikirannya.
Astaghfirullahaladzim... Kak Lusia tega banget pengen bunuh putrinya sendiri. Batin Aulia bergetar takut.
"T-tapi nona, s-saya tidak mungkin membunuh bayi kecil
ini. Saya tidak bisa melakukannya, nona," tolak Wili.
Wili ternyata tangan kanan Dave yang sanggup berkhianat demi uang. Dia tega bersekongkol dengan Lusia untuk membunuh putri kandung Dave.
Sementara Lusia si wanita serakah berhati iblis. Tidak peduli dengan bayinya demi melindungi kepercayaan dokter Aron padanya.
Lusia mengeluarkan sesuatu dari balik saku. Ternyata sebuah jarum suntik.
"Gunakan ini untuk membuat bayi itu berhenti bernafas!" Memberikan suntik berisi cairan beracun.
Glek
Dengan terpaksa Wili mengambil cairan, mulai menyuntikkan pada tubuh bayi tak berdosa yang menjadi korban ketamakan Lusia.
Aulia menutup mata tak sanggup melihat perbuatan tercela seorang ibu kandung pada darah dagingnya sendiri.
Lusia melangkah berniat keluar dari hutan usai melihat Wili memasukkan cairan ke dalam tubuh bayi.
"Ciptakan kecelakaan. Supaya Dave percaya kalau bayinya bukan di bunuh. Tapi tewas karena musibah!" Perintah Lusia.
Wili mulai bergetar ketakutan melihat semua kekejaman Lusia. Kalau darah dagingnya saja sanggup dia bunuh. Apalagi orang lain? Pikir Wili.
"B-bagaimana caranya?"
"Begini caranya!" Lusia membalik badan, menarik senjata api dari balik saku.
Dor!
"Agh!"
Baru saja Wili memikirkan kekejaman Lusia. Benar saja kini wanita itu menembaknya tiba-tiba.
Mendapat serangan mendadak Wili terjatuh bersamaan keberuntungan berpihak. Bayi Lusia terlempar jauh tepat di depan Aulia.
"K-kenapa nona melakukan ini? Padahal saya sudah mengikuti semua kemauan, nona. Tapi kenapa nona berniat membunuh saya?" Tanya Wili menahan rasa sakit di dada yang menganga bekas timah panas Lusia.
Lusia tersenyum jahat. "Aku tidak benarkan kau hidup karena rahasia ini, cukup aku sendiri yang tahu."
Dor! Dor!
"Arghh!" Teriak Wili menerima tembakan mengenai betis dan dadanya dua kali.
Pada kesempatan itu Aulia mengambil bayi di hadapannya membawa pergi bayi itu menjauh tanpa di sadari oleh Lusia.
Setelah merasa Wili tidak bernyawa. Lusia mencari bayinya untuk di manfaatkan menciptakan kejadian kecelakaan seperti sudah ia rencanakan supaya bisa meraih kepercayaan Dave.
Mencari kemana-mana Lusia tidak bisa menemukan bayinya. Berpikir mungkin bayi itu sudah di makan binatang buas. Sekalipun tebakannya meleset, pasti bayinya tidak bernyawa lagi karena bayi itu sudah terkena cairan beracun dari suntikan Wili berikan ke tubuh bayi tadi.
Karena rencana awal gagal disebabkan tidak bisa menemukan bayinya supaya kecelakaan nanti kerangka atau mayat putrinya bisa di temukan Dave dan terlihat murni kecelakaan.
Lusia nekad terjunkan mobil di mana ada dia di dalam mobil tersebut meluncur ke jurang hanya demi menutupi kejahatannya dari Dave.
Lusia tidak menyangka ternyata mobil tiba-tiba meledak akibat tangki mobil ada yang bocor karena tabrakan keras.
Beruntung dia sempat menyelamatkan diri sehingga tidak ditelan oleh api yang berkobar.
Dan semua kejadian itu disaksikan langsung oleh Aulia.
Aulia berusaha menggerakkan bayi di pelukannya sembari menangis ketakutan. Tapi bayi itu tidak bergerak sama sekali.
"Ya Allah... Mau aku apakan bayi ini..."
"Siapa tahu saja bayi ini masih bisa diselamatkan. Aku harus segera keluar dari hutan untuk mendapat bantuan." Ujar Aulia pada dirinya sendiri mulai mencari jalan keluar.
**
Setelah 2 hari mendapat perawatan dari dokter. Dengan keajaiban bayi Lusia dan Dave hidup kembali.
Aulia sangat senang bisa melihat bayi itu selamat.
Dia memberikan nama bayi itu Asyalia Putri yang biasa dia panggil Asya. Ternyata nama itu sangat mirip dengannya Aulia Putri.
Setahun telah berlalu...
Plak!
Di hari kelulusannya, bukan mendapat selamat dari papa Badas. Aulia justru dipermalukan depan orang banyak.
Tersebarnya kabar bahwa Aulia menyembunyikan bayi haram mulai diketahui oleh masyarakat. Di hari itu juga papa Badas mendatangi sekolah langsung menyerang putrinya karena malu Aulia hamil luar nikah bahkan sampai sudah melahirkan seorang anak perempuan.
Ternyata selama ini Aulia memilih menyembunyikan Asya di rumah temannya bernama Zivia yang sudah menikah tapi belum dikaruniai anak.
Diam-diam siswi-siswi di sekolah yang sering membully Aulia sengaja membuntutinya. Mengetahui Aulia menyembunyikan seorang bayi.
Segerombolan para siswi itu membongkar keberadaan bayi Asya yang dituding anak haram Aulia.
Jelas saja Badas sangat malu, tanpa bertanya dia langsung menyerang putrinya membabi buta.
Badas bahkan menginjak-injak putrinya di depan para siswi dan siswa. Seandainya tidak ada guru datang melerainya, Aulia mungkin mati oleh kebrutalan Badas.
Aulia dipanggil dan berkumpul di ruang guru. Dia dipertanyakan apa benar bayi itu adalah bayinya. Karena kalau bukan bayinya, maka bayi itu akan di serahkan ke panti asuhan.
Jelas hati Aulia menolak kalau sampai bayi Asya di serahkan ke panti asuhan. Dia sudah terlanjur mencintai dan menyayangi bayi Asya sehingga tidak ingin berpisah dengan Asya yang sudah dia anggap seperti putri kandungnya sendiri.
Pada akhirnya, Aulia terpaksa mengakui kalau Asya adalah putri kandungnya.
Pengakuan Aulia membuat Badas murka berat. Namun dia tetap masih menampung Aulia dan Asya di rumahnya.
Karena walau bagaimanapun. Rumah yang dia tempati sekarang, milik almarhumah ibu Aulia.
Sehingga sampai detik ini tidak ada yang tahu kalau ternyata Asya adalah putri kandung Dave dan Lusia selain Aulia sendiri.
Sementara di lain tempat. Wili yang Lusia pikir sudah tewas, ternyata masih hidup dan kembali memperlihatkan dirinya di depan Lusia, kemudian memeras Lusia habis-habisan untuk membalaskan dendamnya karena Lusia pernah mencoba melenyapkan nyawanya.
Kedatangan Wili, membuat Lusia tertekan karena sudah menghabiskan puluhan miliaran hanya untuk menutup mulut pria itu.
Beruntung Dave sangat mencintai Lusia, hingga pria itu tidak pernah mempermasalahkan berapapun jumlah uang yang istrinya keluarkan.
Tanpa Dave menyadari dia menjaga seekor rubah, dan menelantarkan putrinya yang sakit-sakitan akibat efek dari cairan beracun yang Lusia suntikan ke tubuh Asya saat masih bayi.
Efek beracun itu juga berpengaruh besar bagi tubuh Asya yang tidak bisa tumbuh normal, serta cacat yang berakibat fatal bagi tubuh Asya.
Selesai Flashback.
"B-bunda.." akhirnya Asya tersadar.
"Kamu sudah sadar, sayang?" Aulia berusaha tersenyum menyembunyikan kesedihan melihat keadaan Asya yang sangat memprihatinkan.
"Bunda kemana... Asya takut sendirian dirumah, bunda..." Lirih Asya menggenggam erat tangan Aulia seperti begitu takut kehilangan bunda yang selama ini selalu menyayangi dan mencintainya sepenuh hati.
"Bunda nggak ke mana-mana, sayang... Bunda janji nggak akan pergi ninggalin Asya lagi. Bunda akan bawa Asya, kemana pun bunda pergi." Tak bisa menyembunyikan kesedihan tanpa sadar air mata Aulia menetes iba melihat putrinya.
Tangan mungil lemah Asya terangkat mengusap air mata Aulia.
"Jangan nangis, bunda. Asya tidak suka bunda nangis. Kalau seandainya kaki Asya bisa berfungsi. Besar nanti, Asya akan menggantikan beban bunda. Asya tidak mau bunda menderita karena harus menanggung beban biaya rumah sakit untuk Asya.." kata-kata gadis kecil itu berhasil memecah tangis Aulia.
Aulia menangis tersedu-sedu. Ternyata dibalik ketegarannya, tersimpan kesedihan mendalam di dalam dada yang tak bisa ia ungkapkan, atau menceritakan pada siapapun tentang rasa sulit yang sukar dia gambarkan.
**
Aulia duduk di luar ruangan putrinya usai Asya tidur.
Aulia berpikir bagaimana cara mendapatkan uang untuk kesembuhan Asya.
"Kalau aku menjual tubuhku untuk mendapatkan uang. Uang itu akan segera habis... Namun..."
Kalau aku bisa menikah dengan Dave. Aku bisa memanfaatkan kesempatan itu membalas dendam ku pada pembunuh ibu. Dan aku juga bisa pergunakan uang Dave buat penyembuhan putrinya sendiri. Di waktu bersamaan, aku juga bisa menekan mental Lusia dengan cara memenangkan hati suaminya. Batin Aulia tersenyum penuh makna.
"Sepertinya aku tahu, bagaimana caranya agar Dave sendiri yang datang ingin menikahi ku."
Aulia tersenyum mengambang ketika otaknya menangkap idea picik agar Dave sendiri yang datang padanya.