[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 21 - Mengakhiri Hubungan
Jeje masuk ke dalam rumah pondok itu, di sana beberapa pelayan mansion yang sering melayaninya juga ada.
"Dimana, Damian?" tanya Jeje kemudian.
"Tuan Damian sedang menertibkan para bodyguard. Lebih baik Nona membersihkan diri dulu!"
Biasanya Jeje akan menurut saja tapi untuk kali ini dia tidak mau menurut dan melawan.
"Aku ingin sendiri, kalian boleh pergi!" ucap Jeje meminta para pelayan meninggalkan kamar yang akan dia tempati.
Setelah pelayan pergi barulah Jeje mencari celah untuk keluar kamar melalui jendela yang ada di kamarnya. Dia ingin melihat apa yang dilakukan Damian.
Sementara Damian tengah berunding dengan Keith dan anak buahnya di salah satu ruangan yang terpisah dari pondok.
Di sana mereka tengah membicarakan rencana ke depannya nanti seperti apa sampai Keith bertanya.
"Bagaimana dengan dia? Sepertinya dia masih ada di sini!"
Yang dimaksud Keith adalah Anne.
"Setelah mendapat uang darimu dia mencari gigolo!" sambungnya.
Damian hanya bisa mengepalkan kedua tangannya mendengar itu. Lalu dia mendelik ke salah satu anak buahnya dan memerintahkan untuk mengikuti Anne kemana pun ibunya itu pergi.
"Pastikan wanita itu tidak menghalangi rencana!" ucapnya tegas.
"Baik, Bos!"
Pandangan Damian kembali pada Keith lagi. "Kira-kira kapan kita bisa aman?"
"Tunggu satu atau dua bulan, walaupun polisi datang ke markas mereka tidak akan mendapatkan bukti apapun!" sahut Keith kemudian.
"Kita pindah markas di sini! Suruh pembawa barang datang kemari secara berkala!" akhirnya Damian mengambil keputusan.
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka sedari tadi didengar oleh Jeje. Gadis itu tidak mengerti arah pembicaraan mereka tapi dia menyadari satu hal jika pekerjaan Damian bukan seperti di pikirannya selama ini.
Srek!
Saat Jeje ingin kembali ke pondok, kakinya menginjak daun kering yang ada di sana dan menimbulkan bunyi.
"Gawat!" batin Jeje segera berlari ke dalam pondok.
*****
Di dalam kamarnya, Jeje mencari paspor dan visanya diantara baju-bajunya yang berada di koper.
"Dimana?" gumam Jeje gelisah.
Tiba-tiba suara bass seorang pria mengagetkan dirinya.
"Mencari ini!"
Saat Jeje menoleh, matanya membulat karena Damian sudah berdiri dengan membawa yang dia cari.
"Kembalikan padaku, Damian!" ucap Jeje mendekati lelaki itu dan berusaha mengambil paspor dan visanya.
Tapi Damian malah mengangkat tangannya ke atas membuat Jeje kesulitan mengambil karena tinggi badannya.
"Damian!" protes Jeje kesal.
"Kau mengintipku tadi ya?" tanya Damian dengan nada mengancam yang kental.
Jeje langsung gugup seketika. Dia tidak menyangka Damian akan spontan menuduhnya.
"Aku... hanya mendengar sedikit saja!" jawab Jeje memberanikan diri.
"Apa yang kau dengar?" cecar Damian lagi.
"Mungkin lebih tepatnya, apa yang aku pikirkan!" ucap Jeje melawan.
"Kau mungkin menganggapku wanita rendahan karena pekerjaanku sebelumnya tapi kau bisa buktikan sendiri kalau aku masih virgin saat berhubungan denganmu! Aku melakukan itu semua karena aku butuh uang untuk mengejar impianku menjadi seorang pengacara tapi saat mengenalmu semuanya hancur!"
"Bagaimana mungkin aku yang mempelajari dunia hukum tapi sekarang mempunyai kekasih seorang kriminal!"
Jeje terkekeh. "Kekasih? Mungkin hanya aku yang menganggap hubungan kita seperti itu!"
"Damian, apa kau mencintaiku?" tanya Jeje yang air matanya sudah tumpah ruah.
"Tidak, 'kan? kalau kau mencintaiku, kau tidak mungkin memberi suntikan kontrasepsi padaku!"
Lalu Jeje merebut paspor dan visanya ditangan Damian yang tampak kebingungan.
"Kita akhiri hubungan kita sampai di sini. Aku bukan fantasi saat kau horny, Damian. Jika kau menginginkanku, perjuangkan aku!" ucap Jeje dengan menyeret kopernya dan pergi.
*****
Tunggu mafia masuk kampung ya,😅
sebelom nolong ketawa dulu ahh...