NovelToon NovelToon
Majikan Yang Lumpuh

Majikan Yang Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.

Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..

Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Tau

Keesokkan harinya.

Bagas yang sudah ada diruang terapi namun wajahnya sangat terlihat seperti kelelahan sekali. 

Karena semalam dia benar-benar memikirkan tentang mimpi itu, Anna merasa bahwa Bagas begitu sangat kelelahan dia mencoba mendekat kearah Bagas dan bertanya.

" Bagas, mengapa kamu terlihat sangat kelelahan sekali?" tanya Anna dengan nada begitu khawatir 

Bagas langsung menoleh kearah Anna dia tersenyum.

" Aku hanya kurang tidur Anna itu sebabnya terlihat seperti kelelahan"

" Ada apa denganmu sehingga kurang tidur?" 

Bagas hanya menghelankan nafasnya saja, kini dia memegang tangannya Anna lalu membawanya kesofa serta duduk.

Anna merasa heran dan bingung ada apa sebenarnya?

" Anna, 2 tahun yang lalu apa kamu pernah menyelamatkan seseorang dari kecelakaan?" tanya Bagas membuat Anna terdiam 

Anna terdiam seperti berpikir sejenak, namun tiba-tiba dia teringat bahwa dia pernah membantu seseorang.

" Oh aku pernah membantu seorang pria, mungkin usianya sama sepertimu" 

" Apakah benar?" 

" Iya, waktu itu tepat dimalam jam 12 aku baru pulang dari bekerja setelah itu aku begitu sangat terkejut saat hampir mendekat kearah jembatan terlihat mobil menabrak salah satu trotoar besar aku pun langsung berlari menghampirinya, saat aku tiba mobilnya sudah mulai mengeluarkan asap serta api aku mencoba mengetuk-ngetuk kaca pintu mobilnya namun pria itu tidak sadarkan diri, jadi aku mencari sesuatu atau batu saat aku mendapatkannya dengan cepat aku memecahkan jendelanya dan membuka pintunya tetapi saat aku ingin membantunya keluar kedua kakinya tersangkut oleh setiran mobil itu padahal asap dan api sudah mulai sangat besar sekali, aku panik dan khawatir melihat kearah sekelilingnya tidak ada satupun orang lewat hanya aku dan dia saja, tetapi aku tidak pernah menyerah aku mencoba berusaha untuk keluarkan pria itu dari mobilnya, setelah beberapa menit kemudian aku berhasil membawa pria itu keluar dari mobilnya dengan cepat aku membawanya menepi tetapi saat dibeberapa jarak tiba-tiba saja mobil itu meledak, aku memeluknya tanpa ku sadari aku terluka terkena serpihan ledekan itu tetapi aku tidak memperdulikan itu yang hanya aku perdulikan pria itu, setelah ledekan terjadi aku dengan cepat menelpon Ambulance karena pria itu sudah benar-benar tidak sadarkan diri" 

Bagas menggenggam tangannya Anna dengan sangat erat sekali, cerita Anna dengan mimpinya benar-benar sangat sama sekali.

Tanpa disadari air matanya mengalir karena begitu senangnya gadis yang misterius menurut Bagas akhirnya terungkap.

Dimana Anna kembali melanjutkan ceritanya, kini dia menarik nafasnta dalam-dalam.

" Setelah Ambulance tiba, aku ikut juga mengantarkan kerumah sakit lalu setibanya dirumah sakit saat dia diturunkan dari Ambulance satu perawat menghampiriku dia menegurku bahwa aku juga mendapatkan luka sedikit parah jadi aku menitipkan pria itu kebeberapa Dokter serta Perawat sedangkan aku ditangani oleh Perawat, saat 15 menit kemudian aku sudah selesai ditangani oleh Perawat itu aku mencoba kembali untuk melihat kondisi pria itu dan ternyata saat itu datang dua orang wanita yang berusia sama seperti Nyonya serta Bibi Inah menangis histeris, aku tersenyum mungkin itu adalah keluarganya makanya aku pergi meninggalkan pria, sampai sekarang aku tidak tau kabarnya gimana padahal aku sangat ingin tau tentang pria itu sekarang bagaimana" 

Anna hanya kembali menghelakan nafasnya, dia tidak sadar bahwa Bagas sudah menangis sedari tadi mendengar ceritanya.

Saat Anna menoleh betapa terkejutnya dia melihat Bagas menangis.

" Mengapa kamu menangis Bagas? Apa yang terjadi?" tanya Anna dengan paniknya 

Bukannya menjawab, Bagas langsung membawa Anna kedalam pelukannya hal itu semakin membuat Anna sangat kebingungan.

" Anna, orang yang kamu tolong waktu kecelakaan itu adalah aku" kata Bagas dengan nada tangisnya 

Mata Anna terbelalak saat mendengar ucapannya Bagas. 

" K-kamu tidak berbohong kan?" tanya Anna dengan gugupnya 

" Aku tidak berbohong Anna, itu benar-benar aku sudah begitu lama aku dan Mamaku mencari orang yang membantuku"

Anna benar-benar tidak percaya sekali bagaimana bisa orang yang dia bantu ada didepannya? 

Bagas melepaskan pelukannya lalu dia menatap kearah Anna yang begitu sangat terkejut sekali.

" Anna, tanpa kamu aku tidak akan bisa melihat dunia ini lagi, aku benar-benar berterima kasih kepadamu Anna sudah membantuku keluar dari mobil itu tanpa kamu sadari bahwa kamu juga terluka saat menyelamatkanku" 

Air mata Anna menetes begitu saja, dia masih tidak menyangka bahwa Bagas adalah orang yang dia bantu waktu 2 tahun yang lalu.

" K-kamu benar-benar orang waktu itu?" tanya Anna dengan nada tangisnya 

Bagas menganggukkan kepalanya. Anna semakin menangis dia sangat bersyukur bahwa orang yang tolong waktu itu selamat.

" B-bagaimana bisa orang yang aku tolong sekarang ada didepanku? Dan sekarang aku malah merawatnya sampai dia bisa kembali jalan" 

Bagas hanya bisa tersenyum sambil memegangi tangannya Anna, 

Anna yang hanya bisa menatap kearah Bagas masih terasa tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi.

" Aku bersyukur bahwa kamu selamat Bagas, aku mengiranya kemarin kamu tidak bisa diselamatkan karena pikiranku sangat sudah terlambat menolongmu"

" Kamu lihat sendiri bukan? Aku ada didepanmu Anna itu semua berkatmu" 

Anna menganggukkan kepalanya, dia tersenyum sangat senang sekali melihat Bagas baik-baik saja.

Semuanya terjadi begitu saja tanpa disadari Bagas dan Anna, ternyata orang yang sama-sama mereka cari saat ini ada didepan mereka sendiri.

*******

Hari menjelang sore.

Dimana Anna sedang membantu Bagas yang sedang berjalan menelusuri lorong tersebut.

" Anna" panggil Bagas kepada Anna 

" Iya ada apa?" 

Bagas menoleh kearah Anna terlihat jelas ada sesuatu yang ingin dia katakan tetapi sangat ragu sekali.

" Anna, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu" kata Bagas dengan nada seriusnya 

" Apa yang ingin kamu katakan Bagas"

Bagas menarik nafasnya dalam-dalam, dia mencoba mengatur nafasnya terlebih dahulu.

" Anna, aku menyukaimu" 

Dug!

Anna langsung berhenti melangkahkan kakinya, dia terdiam saat mendengar ucapannya Bagas.

Rasanya dia seperti mimpi tetapi itu semua kenyataan, jantungnya berdebar begitu kencang sekali serasa ingin pingsan saja.

Bagas yang masih menatap kearah Anna sambil menunggu jawabannya. 

Anna masih terdiam seperti patung hal itu membuat Bagas kembali menegurnya.

" Anna, ada apa denganmu?" tanya Bagas membuat Anna sadar 

" E-eh tidak apa-apa kok"

Lalu Anna seperti orang linglung, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Bagas akan menyukai dirinya.

" Anna, bagaimana jawabanmu tentang aku menyukaimu?" 

" A-aku tidak tau Bagas ingin menjawab apa, karena sepertinya itu tidak pantas bagiku" 

Bagas langsung berhenti dan menatap Anna dengan serius sekali.

" Apa maksudmu tidak pantas?" tanya Bagas dengan nada seriusnya 

" Bagas, seharusnya kamu paham tentang kehidupan kita yang berbeda Bagas, aku hanya sebagai pengasuhmu jadi tidak pantas sepertinya aku menerimanya"

" Mengapa kamu selalu memperdulikan itu Anna? Sudah aku katakan itu tidak penting bagiku" 

" Tapi penting bagiku Bagas, karena aku gadis yang tidak jelas jalan hidupnya sedangkan kamu sangat jelas Bagas"

Merasa sangat kesal, Bagas lepaskan lengannya dari tangannya Anna.

Anna terkejut dengan perilakunya Bagas, entah perasaannya begitu sangat sakit sekali.

" Apa salahnya jika aku menyukai pengasuhku sendiri ha?" teriak Bagas 

Anna hanya bisa menghelakan nafasnya saja.

" Bagas please, tolong mengerti kehidupan kita benar-benar sangat berbeda Bagas tidak mungkin Nyonya akan menyetujui semuanya" 

" Anna yang merasakan aku yang menjalani semuanya aku bukan Mamaku" 

" Tapi Nyonya memegang semuanya Bagas tidak mungkin dia diam saja"

Bagas benar-benar sangat kesal sekali, ini kedua kalinya mereka bertengkar lagi namun kali ini sepertinya mereka sangat serius. 

" Pergilah, aku tidak butuh bantuanmu aku bisa sendiri" kata Bagas dan pergi 

Anna merasa sangat khawatir saat melihat Bagas pergi.

" Bagas tunggu, kamu masih belum bisa jalan sendiri" teriak Anna sambil menahan lengannya Bagas 

" Lepaskan aku Anna" bentak Bagas sambil menghempaskan tangannya Anna 

Anna hanya terdiam saja dia tidak menyangka Bagas semarah itu dengannya. 

" Aku tidak butuh bantuanmu Anna, biarkan aku kembali sendiri" 

Bagas meninggalkan Anna yang diam berdiri menatap kepergiannya itu, dimana Anna menarik rambutnya secara kasar.

Dia sangat frustasi sekali, dia tidak tau harus bagaimana lagi. Dia tidak mungkin menerima perasaannya Bagas.

1
JANE ARDIANA
Luar biasa
Indah Darma Indah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!