NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Tinggal Pergi

Setelah membereskan sisa makan nya yang tak habis, Nadien menghampiri Gavin. Gadis itu mencoba tersenyum, Nadien beringsut naik ke tempat tidur. Nadien turut ikut berbaring, merebahkan tubuhnya di samping Gavin. Nadien melirik Gavin yang merubah posisi tidur menjadi memunggungi Nadien.

Jujur Nadien merasa aneh melihat tingkah Gavin padanya, ia merasa Gavin tak seperti Gavin biasanya. Namun, sebisa mungkin Nadien meyakinkan dirinya sendiri. Berpikir jika Gavin hanya kelelahan karna seharian ini, ia juga sama lelahnya. Nadien menatap langit-langit kamar dan perlahan memejamkan matanya.

Malam yang seharusnya menjadi malam panas, berubah menjadi malam yang dingin. Namun, Nadien tak ingin mempermasalahkan hal itu untuk saat ini.

Keesokan paginya, Nadien membuka matanya. Gadis itu menyesuaikan penglihatan nya dengan cahaya yang masuk melalui celah-celah gorden. Nadien melihat jam di ponselnya yang ternyata sudah pukul 6 pagi. Karna kelelahan membuat Nadien tidur dengan nyenyak sampai ia baru bangun jam segini, biasa nya Nadien selalu bangun lebih pagi.

Nadien berbalik, alisnya berkerut kala ia tak mendapati Gavin di sampingnya. Nadien beringsut bangun, menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Pandangan nya mengedar ke seluruh ruangan, namun tetap tak mendapati suaminya di sana.

"Gavin pergi kemana sepagi ini ?"Gumam Nadien.

Gadis itu turun mengikat rambutnya asal, "Gavin..?" Nadien menggeser pintu ke walk in closet.

Matanya mencari-cari sosok Gavin namun kosong, gadis itu berjalan ke arah kamar mandi. Lagi-lagi tidak ada.

"Kemana dia?" Gumam nya.

Nadien kembali ke kamarnya, gadis itu terlihat kebingungan sekaligus cemas. Hingga dentingan pesan di ponselnya mengalihkan perhatian nya. Nadien membuka pesan itu,

~Gavin~ [ Aku pergi. Ada urusan mendadak, kamu jangan kemana-mana aku sudah meminta bi Sari datang untuk menemanimu. Aku juga sudah meminta karyawan di hotel untuk melayani semua keperluan mu, aku akan menjemputmu nanti sore..]

Nadien menghela nafas panjang, pundaknya jatuh melemas. Kenapa Gavin pergi begitu saja? Dia bahkan tak memberi tahu Nadien secara langsung, kenapa harus lewat pesan singkat. Padahal Gavin bisa membangunkan nya, sekarang Nadien adalah istrinya bukan? Dan ia berhak tau apa saja yang akan Gavin lakukan.

Urusan apa yang membuat Gavin pergi sepagi ini? Padahal pernikahan mereka baru satu hari, dan seharusnya mereka menghabiskan masa-masa awal status mereka menjadi suami istri. Bukan nya menemani Nadien, pria itu malah meninggalkan nya begitu saja.

"Ada apa dengan mu Gavin? Kenapa aku merasa kamu menghindariku setelah pernikahan kita?" Ucap Nadien matanya terlihat berkaca-kaca.

Setelah kedatangan bi Sari, tak ada yang menarik bagi Nadien. Gadis itu jadi lebih banyak diam, bi Sari sudah beberapa kali mencoba mengajak Nadien bicara. Berusaha menghibur Nadien, yang sangat terlihat kecewa.

"Non, kenapa Non Nadien diam saja dari tadi?" Tanya bi Sari yang melihat Nadien sejak tadi diam saja, padahal biasanya Nadien sangat cerewet.

"Gak papa bi."

"Non Nadien sedih ya karna Tuan meninggalkan Non Nadien sendirian?" Mencoba menebak.

"Sebenarnya apa yang Gavin lakukan sih bi? Kenapa Gavin tega ninggalin aku di sini sendirian, padahal baru satu hari loh kita menikah." Ungkap Nadien akhirnya bicara.

"Sabar ya Non. Mungkin saja Tuan punya urusan penting," mengusap tangan Nadien lembut.

"Apa aku gak penting?!" Menatap wajah bi Sari dengan mata berembun.

"Tentu Non Nadien sangat penting bagi Tuan. Makanya Tuan meminta saya ke sini untuk menemani Non Nadien, itu artinya Tuan gak mau Non Nadien sendirian di hotel ini " Terang bi Sari mencoba memberi pengertian pada Nadien.

Nadien diam mencerna setiap ucapan bi Sari, gadis itu menghela nafasnya. Berusaha memahami apa yang di ucapkan Bi Sari.

"Bibi bener. Huuh, aku gak boleh kaya gini. Gavin sangat mencintaiku dia tidak akan melakukan kesalahan," Ucapnya menguatkan dirinya sendiri.

Gavin pergi pasti karna suatu alasan, tidak mungkin Gavin pergi jika bukan karna hal yang penting. Mungkin saja ada masalah di perusahaan nya atau mungkin di pekerjaan nya yang lain, mengingat jika Gavin juga adalah seorang intelejen.

Bi Sari nampak tersenyum, Nadien memang selalu bersikap dewasa. Gadis itu selalu berpikiran positif, pantas jika aura Nadien begitu positif karna Nadien tak pernah bersikap berlebihan.

Nadien selalu memikirkan nya dengan matang sebelum melakukan apapun. Termasuk soal hubungan, Nadien tidak ingin hanya karna sebuah masalah kecil, membuat hubungan nya dengan Gavin berantakan hanya karna pikiran-pikiran buruk nya.

Gadis itu mengedar pandangan nya, hingga jatuh pada hadiah-hadiah pernikahan dari para tamu undangan.

"Bi, bagaimana kalau kita buka kado aja biar gak bosen?" Usulnya.

"Emang boleh bibi bantu buka hadiah pernikahan nya Non dan Tuan?" Tanya Bi Sari ragu.

Sebenarnya Nadien ingin sekali membuka semua hadiah itu bersama Gavin, tapi ia juga bosan duduk santai berdua saja dengan bi Sari seperti ini.

"Gak papa. Ayo bi, kita pindahin semua hadiah itu ke sana " menunjuk ke arah balkon yang sejuk.

Bi Sari mengangguk,mereka berdua mulai memindahkan bungkusan-bungkusan itu ke tempat yang Nadien pinta.

Di tempat lain. Gavin nampak gagah dengan balutan jas formal, pria itu berdiri dengan tegap di hadapan semua karyawan di kantornya. Gavin memutuskan untuk kembali melanjutkan bisnis keluarganya dengan serius. Ia menghentikan pekerjaan nya sebagai Intel, agar bisa lebih pokus di perusahaan nya.

"Baik semuanya, kedatangan saya hari ini ingin memberikan penjelasan pada kalian semua. Karna, mulai hari ini saya akan kembali ke kantor. Melanjutkan apa yang di inginkan Papa saya, melakukan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab saya. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, semakin meningkatkan kualitas dan kemajuan perusahaan ini bersama, dan saya berharap kalian mau menerima saya sebagai CEO di perusahaan ini." Ucap Gavin dengan penuh wibawa.

"Kami di sini sangat senang melihat anda kembali bergabung di perusahaan Tuan, dan tentu kami menerima anda sebagai CEO perusahaan ini. Karna memang anda lah yang paling berhak atas posisi ini," ujar salah satu perwakilan dari mereka.

Gavin tersenyum tipis, "Untuk itu saya ucapkan terimakasih. Kalian semua mau menerima saya dengan sangat baik, saya harap saya bisa memimpin perusahaan ini dengan sangat baik. Dan saya berjanji akan selalu melakukan yang terbaik, Good luck for all of us.. " Ucap Gavin dengan senyuman tampan nya.

Mereka semua bertepuk tangan, sedang beberapa karyawan perempuan di sana nampak terpesona dengan pesona Gavin.  Jesslyn yang juga ada di sana, menatap mereka semua dengan tatapan jijik. Ia tidak suka melihat para wanita itu menatap Gavin.

Namun, Jesslyn juga tetap harus bersikap elegant dia harus bersikap baik selama di kantor karna Jesslyn tidak ingin merusak image nya sendiri. Walaupun dalam hati ia ingin sekali memuja dan menunjukan pada semua orang siapa di dirinya bagi Gavin.

Setelah mengumumkan bahwa dirinya akan bergabung kembali di perusahaan, Gavin berjalan beriringan bersama Jesslyn yang berprofesi sebagai sekretaris nya dan Kendrick Asisten pribadinya, juga ada beberapa para petinggi-petinggi lain di perusahaannya.

"Maaf Tuan sebelumnya. Bukan nya kemarin anda baru melakukan prosesi pernikahan, kenapa hari ini anda memilih masuk kantor?" Ucap salah satu pria paru baya yang berprofesi sebagai Direktur keuangan di perusahaan nya.

"Benar, bukan kah seharusnya anda menghabiskan waktu bersama istri anda?" Timpal yang lain nya.

Gavin hanya menanggapi dengan senyuman, sedang Jesslyn terlihat tidak suka dengan pembahasan mereka.

"Ya, tapi saya juga tidak ingin menunda lagi keputusan saya ini. Karna saya mudah sekali berubah pikiran, toh jika menghabiskan waktu bersama istri itu bisa kapan saja bukan? " jawabnya di barengi dengan kekehan kecil.

Merekapun turut tertawa, ekspresi wajah Gavin berubah datar saat ia menghadap kedepan melanjutkan langkahnya. Tak suka aku dengan pembahasan beberapa orang di belakangnya itu.

...****************...

Like, Vote, Komennya jangan lupa ya guys🤗

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!