Raden Saka Teguh, pewaris perusahaan kaya di Jakarta menyamar menjadi Jaka Tarub, pria miskin di pedesaan Jawa Timur saat berusia 25 tahun karena ingin mencari wanita yang tidak gila harta untuk bersanding bersamanya.
Sudah 1 tahun, Saka dalam penyamaran menjadi orang miskin ditambah jelek lagi membuatnya belum menemukan wanita yang dia inginkan.
Namun tiba tiba Saka menemukan wanita yang ia inginkan tapi ternyata wanita itu sangat membencinya di pertemuan pertama mereka.
Wanita itu adalah anak pak RT yang baru saja pulang dari pendidikan di Australia.
Pertemuan tidak diharapkan dengan kondisi buruk yang terjadi diantara mereka berdua berujung pernikahan paksa.
Kenapa anak Pak RT membenci Saka?
Apakah pria itu terlalu jelek untuknya?
Apakah Saka akan mengungkapkan jati dirinya saat menikahi anak Pak RT?
Nikmati kisah pewaris dan anak Pak RT di novel ini hingga akhir 🙌🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AROMA YANG SAMA
Saka yang sudah berubah jadi Jaka, seger masuk ke apartemen sang istri. Ia mengkhawatirkan wanita itu.
Namun saat berjalan mendekat kekamar Fina, Jaka mampu mendengar isakan tangis sang istri dari dalam. Ada rasa sakit dihatinya saat mendengar tangis wanita disekitarnya.
Saat hendak mengetuk pintu kamar, Jaka mengurungkan niat karena ia tidak ingin membuat Fina semakin marah atau kesal ketika melihatnya. Ia pun memilih duduk di sofa dan memperhatikan isakan tangis yang sudah tidak terdengar lagi.
"Syukurlah jika dia sudah tenang. Besok pagi aku akan menanyakan soal gatheringnya. Biarkan ia istirahat dulu" batin Jaka lalu ia rebahkan tubuhnya yang juga lelah di sofa. Perjalanan menuju puncak Bogor cukup panjang dan melelahkan. Meskipun Brodi yang menyetir tapi dirinya sibuk berhubungan dengan pekerjaan.
Pukul 3 pagi, Fina terbangun dari tidurnya dan ingin mengambil minum di dapur. Ia pun keluar kamar.
Wanita itu bisa melihat suaminya sudah pulang dan tidur nyenyak di sofa. Tapi ada satu hal yang membuatnya heran. Saat kembali dari dapur dan melewati ruang keluarga dimana Jaka tertidur, Fina menghirup aroma parfum maskulin yang ia kenali tapi bukan milik suaminya.
"Sebentar, kenapa aku menghirup aroma parfum Pak Saka? Apa jangan jangan kemarin Jaka dan dia bertemu?" batin Fina menduga.
Ia jadi panik sendiri jika suaminya itu bertemu dengan bos besar perusahaan yang bekerja sama dengannya.
"Tidak tidak mungkin jika mereka bertemu lalu bertukar parfum. Tapi kenapa aroma Jaka seperti aroma Pak Saka?" ucapnya dalam hati menduga duga.
"Biarlah, namanya juga parfum kw tersebar dimana mana. Mungkin Jaka kehabisan parfum saat pulang kerja sehingga beli sembarang parfum yang lain" lanjutnya tanoa bersuara.
Ia pun masuk kembali ke kamarnya setelah membawa 1 gelas air putih.
Setelah meminumnya, Fina kembali terlelap dalan mimpi.
Langit sudah cerah, karena hari ini hari minggu Fina menikmati tidur lebih lama apalagi tidurnya tadi malam bisa dibilang tidak nyebyak.
Pukul 7 pagi ia keluar kamar dan sudah melihat Jaka menonton tv. Hari minggu, Jaka memutuskan untuk libur dari pekerjaan ojek online.
"Sarapan lah. Aku sudah sarapan tadi" ucap Jaka sambil menatap Fina yang masih berdiri di depan pintu kamar.
"Terima kasih" sahut Fina dengan suara pelan.
"Kenapa wajahmu kusut begitu padahal kemarin gathering dengan teman kantor seharusnya bahagia kan?" pancing Jaka saat memutuskan duduk di kursi meja makan berhadapan dengan sang istri.
"Hmmm, aku tidak ingin membahasnya sekarang. Aku ingin mengisi perutku terlebih dahulu. Biarkan aku makan" sahut Fina sambil menikmati omelet favoritnya serta nasi goreng yang sudah dimasakkan Jaka juga.
Jaka memperhatikan setiap gerak gerik Fina ketika melahap masakannya. Tak terasa makanan seporsi nasi goreng dan omelet itu habis.
"Mau lagi? Aku bikinkan. Kayaknya kamu kelaparan beneran" tawar Jaka.
"Tidak perlu. Aku sudah cukup kenyang. Nasi gorengmu enak. Cocok sama lidahku" puji Fina.
"Terima kasih. Kalau kamu mau nasi goreng lagi bilang aja" sahut Jaka.
Fina pun menatap Jaka dengan tatapan yang beda dari biasanya.
"Jaka, aku mau tanya sama kamu" ucap Fina.
"Apa?" sahut Jaka.
"Kamu ganti parfum? Parfum mu tadi malam seperti parfum kenalanku. Apa kalian bertemu di lobby apartemen atau parkiran?" tanya Fina.
Deg.
Jaka terkejut dengan pertanyaan sang istri. Ternyata Fina bisa mengenali perbedaan parfumnya tadi malam. Ia baru sadar tadi pagi saat bangun jika dirinya tidak memakai parfum biasanya setelah menjadi Saka.
"Mati aku" batin Jaka namun ia berusaha tenang agar tidak mencurigakan.
"Iya aku terpaksa beli parfum baru tadi malam di jalanan karena parfum biasa yang aku pakai jatuh dijalan. Kamu sendiri tau kalau aku gak suka bau jalanan" sahut Jaka.
"Hmmm, jangan pakai parfum tadi malam. Aku tidak suka" ucap Fina membuat Jaka ingin mengulik alasan dibalik permintaan sang istri itu.
"Kenapa? Padahal aromanya cukup maskulin dibanding parfum ku biasanya. Tadi kamu bilang aromanya seperti kenalanmu? Siapa dia? Apakah mantan kekasihmu?" pancing Jaka.
"Terserah, kamu mau menduga apa. Aku cuma minta itu aja untuk saat ini. Kalau kamu mau memenuhinya aku akan mengucapkan terima kasih kalau nggak ya, yaudah jangan salah kan aku kalau salah mengenali pria lain sebagai dirimu" jawab Fina.
"Oh sepertinya kamu memiliki kenalan yang bisa menggantikan ku sebagai suamimu ya? Hmmm, apakah dia sudah datang ke apartemen ini ketika aku tidak ada disini?" pancing Jaka semakin menusuk.
"Kita menikah hanya untuk beberapa bulan kedepan. Sudah sewajarnya aku bersiap diri untuk mencari pengganti mu, Jaka" balas Fina dengan sengit.
"Benar juga. Wanita cantik, pintar, dan kaya seperti mu pasti banyak yang mengincar. Aku doakan saja pria yang akan menggantikan ku bisa sabar dengan sikapmu yang arogan dan angkuh kepada suami" sindir Jaka membuat Fina sudah tak tahan lagi dengan sarkasme dari pria ini.
Ia berusaha untuk menahan diri agar tidak tergoda oleh pria lain demi menjaga statusnya sebagai istri Jaka, malah merasa direndahkan seperti ini.
"Terima kasih atas pujian sekaligus hinaanmu untukku. Aku pastikan suamiku setelah kamu adalah pria kaya raya, tampan, bos besar, dan begitu bijaksana. Pria sepertimu tidak pantas mendapatkan wanita sepertiku" balas Fina lalu berdiri dan membawa piring kotornya di tempat cuci piring. Ia bersihkan piring itu lalu berjalan menuju kamar.
Jaka terdiam dan menatap Fina dengan tatapan sulit diartikan. Mendengar perkataan wanita itu soal suami masa depannya, terasa jika Fina memaksa kan diri terlihat kuat dihadapannya.
"Apa aku keterlaluan?" batin Jaka.
Saat Fina melewatinya, tangan cantik sang istri pun Jaka cekal.
"Bentar, aku mau ngomong sesuatu" ucapnya.
"Aku tidak ingin mendengar sesuatu itu darimu lagi" sahut Fina sambil berusaha melepaskan genggaman tangan sang suami.
"Maafkan aku. Sepertinya aku sudah keterlaluan" ucap Jaka.
"Maaf? Kamu minta maaf karena sesuatu yang keterlaluan? Apa yang keterlaluan?" serang Fina.
"Aku keterlaluan telah merendahkanmu sebagai seorang wanita dan juga istriku" sahut Jaka.
Tatapan mata Jaka begitu dalam menatap mata Fina. Hingga mereka saling tatap tanpa bersuara.
"Kenapa tatapan mata Jaka terlihat mirip dengan tatapan Pak Saka?" batin Fina.
"Aaah! Kenapa aku selalu memikirkan orang itu padahal aku sudah bersuami" lanjutnya dalam hati lalu memalingkan wajahnya kesamping.
"Lepaskan aku, Jak. Aku memaafkanmu, aku juga sudah keterlaluan mengaturmu hanya karena parfum" ujar Fina lalu Jaka melepaskan genggamannya.
"Aku masuk kamar dulu. Lakukan apa yang membuatmu senang" lanjutnya kepada sang suami lalu masuk ke kamarnya.
"Yang membuat ku senang adalah dekat denganmu, Dafina" gumam Jaka sambil melihat pintu kamar yang sudah tertutup.
Ia pun semakin yakin jika Saka sudah mulai menarik perhatian Fina. Jaka juga mulai sadar jika istrinya itu berusaha menjaga status sebagai istri dan tidak ingin bersama pria lain selama masih menikah dengannya.
Namun namanya juga Jaka, entah apa yang ingin ia buktikan. Ia ingin mendapatkan istri yang setia atau ia ingin membuktikan bahwa ketampanan, kekayaan, serta jabatan bisa membuat wanita buta akan cinta.
Ia pun keluar dari apartemen dan berpamitan kepada Fina jika ia ingin bekerja saja, padahal ia pergi ke lantai 20 dimana ia bisa kembali menjadi pribadi Saka untuk menggoda Fina.
"Tidak ada yang bisa menolak pesonaku, termasuk istriku Jaka sekalipun" lirihnya saat sudah berubah penampilan menjadi Saka.
lagian yg bs ngecek gitu cm dokter atau bidan yak (kl di RS)? Emang perawat boleh?
kebayang ga sih mau tidur bangun tidur yg diliat pertama kali pasti dia. mau kissing pasti adu gigi. seumur hidup lho itu.. 🤣🤣🤣
kl materi sih msh bs ya nyari sdri. tp kesehatan mata dan jiwa jg sm pentingnya. 😆😆😆
tp beda org beda selera sih.. 😁