NovelToon NovelToon
Kekasihku Adalah Ayah Angkatku

Kekasihku Adalah Ayah Angkatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mahkota Pena

Gadis manis bernama Rania Baskara, usia 17 tahun. Baskara sendiri diambil dari nama belakang Putra Baskara yang tak lain adalah Ayah angkatnya sendiri.
Rania ditolong oleh Putra, ketika masih berusia 8 tahun. Putra yang notabenenya sebagai Polisi yang menjadi seorang ajudan telah mengabdi pada Jendral bernama Agung sedari ia masih muda.
Semenjak itu, Rania diasuh dan dibesarkan langsung oleh tangan Putra sendiri.
Hingga Rania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan manis.
Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh pada diri Rania terhadap Putra, begitu juga Putra merasakan hal yang sama, namun ia tidak ingin mengakuinya..
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahkota Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkekang

"Ayah, aku pergi dulu ya. Ayah jangan lupa makan! Bye Ayah!"

Gadis berambut panjang terurai indah, parasnya yang menawan cantik serta manis mampu membuat seluruh kaum adam bohong saja jika tidak terpikat akan pesonanya.

Dengan memiliki kulit yang bersih dan halus, hidung mancung serta bola mata yang indah membulat, bibir tipis namun ranum, membuat gadis yang bernama lengkap Rania Baskara. Atau sering dipanggilnya cukup Rania.

Sehingga dengan segala penjagaannya, agar ia tidak salah pergaulan bebas dan lainnya.

"Hati-hati, Rania." Pesan singkat dari seorang pria tampan bernama Putra Baskara, yang tak lain adalah Ayah angkat Rania.

Ya, Putra Baskara adalah ayah angkat Rania. Nama Baskara yang terselip dibelakang nama Rania berasal dari nama lengkap Putra Baskara.

Rania melambaikan tangannya kepada Putra yang tengah duduk menikmati secangkir kopi pada sebuah rumah mewah namun tidak terlalu besar.

"Permisi, Tuan. Saya izin pamit mengantarkan Nona terlebih dahulu." Ucap salah seorang supir pribadi Rania ketika memberikan salam hormat kepada Putra.

Ya, Putra adalah seorang Polisi. Ia berusia 32 tahun, yang hingga kini belum ingin menikah.

Ia mengutus anak buahnya untuk menjaga dan terus mengawasi Rania kemanapun Rania pergi.

"Laksanakan, Tirta! Jaga Rania dengan baik-baik." Sahut Putra memberikan mandat kepada Tirta.

"Siap, Tuan!"

Tirta selaku supir pribadi Rania. Ia sudah begitu lama menjadi supir Rania, sejak Rania masih kecil berusia 8 tahun hingga kini Rania berusia 17 tahun.

Tirta segera bergegas meninggalkan Putra yang sedang menikmati secangkir kopinya.

Ia melihat bahwa kini Rania sudah tumbuh begitu dewasa. Dari tahun ke tahun menjadikan dirinya sebagai ayah angkat yang tidak ingin salah bertindak atau salah dalam mengasuh Rania.

Ia telah menganggap Rania sebagai anak kandungnya sendiri. Walau, sama sekali Putra belum pernah menikah sekalipun.

Ia ingin Rania menjadi yang terbaik.

Dalam diamnya, Putra mencoba mengingat kembali ketika dirinya pertama kali bertemu dengan Rania.

Rania kecil tengah berlari dari kejaran ayah tirinya. Ayah tiri Rania begitu kejam, sehingga membuat Rania kecil mengalami trauma dan ketakutan.

Rania kecil adalah anak yatim piatu yang ditinggal meninggal oleh ayah kandung sedari usia 5 tahun.

Sepeninggal ayah kandungnya, ibu kandungnya menikah kembali disaat Rania kecil berusia 8 tahun.

Ibu kandungnya hidup menjanda kurang lebih selama 3 tahun, kemudian menikah dengan ayah tirinya.

Sebulan setelah pernikahan ibu kandungnya bersama ayah tirinya, sang ibu meninggal dunia.

Ibu Rania kecil meninggal dalam keadaan sakit parah.

Semenjak itu, ayah tiri Rania kecil berlaku kasar dan kerap sekali menyiksa Rania kecil.

Rania kecil menjadi trauma dan tidak diperbolehkan untuk bersekolah kembali.

Semenjak itu, Rania berusaha untuk kabur dari ayah tirinya.

Dengan bersusah payah akhirnya Rania kecil nekat untuk kabur.

Hingga ia berlari sekuat tenaganya dan dengan tidak sengaja ia menabrak sebuah mobil mewah yang tengah melintas di jalan.

Brukkk..!!!

Tubuh Rania kecil terbentur disebuah mobil mewah tersebut.

Dengan cepat mobil tersebut mengerem secara mendadak.

"Ada apa, Tirta?" Tanya Putra kepada ajudannya yang bernama Tirta.

Tirta yang kala itu menyetir mobil yang berisi Putra didalamnya, begitu terkejut mendengar suara ada benturan pada mobilnya.

"Tuan, ada gadis kecil menabrak mobil kita." Jawab Tirta yang dengan spontan menghentikan mobilnya.

"Apa? Kita lihat bagaimana keadaannya. Sekarang!" Putra terkejut, ia hendak keluar dari mobil dan segera berjalan mendekati Rania kecil.

"Maaf, Pak. Maaf! Saya tidak sengaja! Tolong saya, Pak. Saya sedang dikejar-kejar oleh ayah tiri saya. Ayah tiri saya jahat, Pak. Saya tidak ingin bertemu kembali dengan ayah tiri saya. Saya takut!" Tangis Rania kecil pada kaki Putra dengan memohon pertolongan.

Putra segera memberikan komando kepada Tirta.

"Bawa anak ini!" Titah Putra.

Tirta menuntun Rania kecil masuk kedalam mobil dan duduk disamping Putra.

Sejak pertemuan itu, Rania kecil diasuh dan dirawat oleh Putra seorang diri.

Banyak sekali yang Putra ajarkan pada Rania kecil.

Dari belajar bersepeda, berenang, menggambar, belajar bahasa asing, memasak, bermain bola, memanah, belajar motor, hingga sampai sekarang belajar mobil.

Ketika Rania sudah mampu menunggang motor dan menyetir mobil, Putra tidak mengizinkan Rania untuk pergi-pergi dalam keadaan seorang diri.

Ia mengutus Tirta ajudannya, sebagai supir pribadi Rania.

"Ternyata kamu sudah besar, Rania. Kamu sudah tumbuh menjadi gadis dewasa." Gumam lirih Putra.

"Lapor, komandan. Jendral ingin segera bertemu dengan komandan, siang ini!" Ucap seorang ajudan Putra yang berdiri dan memberikan salam hormat kepada Putra.

"Baik!" Jawab singkat Putra kepada ajudannya yang bernama Dicky Baskara.

Dicky Baskara sendiri ia angkat sebagai adik angkatnya. Nasibnya, hampir sama dengan Rania.

Putra bertemu dengan Dicky ketika Dicky mengalami kebakaran pada rumahnya, dan seluruh keluarga tewas dilalap oleh si jago merah.

Seluruh harta milik keluarganya hangus terbakar.

Ia sebatang kara, Putra yang kala itu baru saja menyelesaikan pendidikan Akademi Kepolisian, bertemu dengan Dicky. Dan membawanya ke Ibu Kota untuk menemani kehidupan sehari-harinya.

Putra memang anak yatim piatu, ia juga sudah tidak memiliki keluarga sama sekali, sejak ia remaja.

Dickypun telah ia jadikan seorang Polisi, namun Dicky lebih memilih jalur pendidikan Bintara. Bukan Akademi Kepolisian yang tingkatannya akan lebih tinggi dari lulusan Bintara.

***

"Kak Dicky, ayah dimana?" Tanya Rania ketika dirinya baru saja pulang.

Dicky begitu panik ketika melihat Rania baru saja kembali.

"Rania! Kamu dari mana saja? Komandan mencari kamu." Dicky bertanya kepada Rania yang baru saja memasuki ruang tamu.

"Hmm.. Aku tadi pergi dengan teman-temanku, Kak. Memangnya ayah mencariku ada apa? Bukannya aku tadi sudah meminta izin kepadanya?" Rania mengerutkan dahinya dengan rasa penasaran.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.

"Sudah, temui Komandan dulu sana!" Perintah Dicky kepada Rania. Adik angkatnya. Keduanya sama-sama diangkat oleh Putra. Dan diberikan imbuhan nama Baskara, nama akhir dari Putra Baskara.

"Baiklah! Aku akan menemui ayah sekarang juga." Jawab Rania hendak melangkahkan kakinya.

Rania berjalan menuju kamar Putra. Dengan sangat hati-hati dan perlahan ia melangkahkan kakinya.

Tok..

Tok..

Tok..

"Siapa?" Tanya Putra dari dalam.

Rania menarik nafasnya.

"Rania, Ayah!" Jawab Rania dengan perasaan takut.

Namun karena keberanian Rania, ia tetap nekat untuk menemui Putra.

"Masuk!" Perintah Putra kepada Rania yang masih berdiri dibalik pintu kamarnya.

Rania mendengar jawaban Putra, kemudian ia masuk kedalam kamar Putra.

"Tutup pintunya!" Titah Putra dengan wajah yang selalu dingin dan menjaga image.

Rania menuruti apa yang diperintahkan oleh Putra.

Putra membalikkan badannya, ia memandang kearah jendela yang masih terbuka. Hembusan angin masuk silih berganti.

Terasa dingin dan sejuk.

Rania berjalan mendekati Putra.

"Stop! Berhenti disitu!" Ucap Putra yang menyuruh Rania berhenti dengan jarak kurang dari dua meter.

Rania menghentikan langkahnya.

"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?" Tanya Putra dengan masih menghadap kearah luar tanpa melihat kearah Rania.

"Hmm... Rania habis pergi dengan teman-teman, Yah!" Jawab Rania hati-hati. Ia takut Putra akan memarahinya.

"Bukannya aku sudah peringatkan kepadamu, bahwa diluar sana banyak sekali orang yang jahat. Jangan bergaul dengan sembarangan orang. Apalagi sampai salah pergaulan!" Jelas Putra.

Rania terdiam dan menunduk.

"Aku pergi reuni, Ayah. Bukannya aku sudah memohon izin kepada Ayah? Dan, Ayah sendiri juga sudah mengizinkan Rania. Lagi pula, Aku pulang lebih awal walau sebenarnya acaranya belum selesai....." Rania membela diri.

Sebelum Rania melanjutkan penjelasannya, Putra sudah berbicara kembali.

"Seharusnya kamu tidak perlu datang ke acara itu. Acara itu tidak bagus!" Sahut Putra.

"Ayah! Itu acara reuni sekolah. Tidak ada acara yang aneh-aneh. Ayah jangan terlalu mengekang Rania, aku sudah besar, Yah. Aku tahu mana yang baik dan buruk di dunia ini." Tegas Rania dengan bersungut.

Ia begitu kesal ketika Putra sudah mengekangnya.

Ucapan Rania membuat Putra sedikit emosi.

"Diam! Apakah kamu tidak takut dengan perlakuan orang-orang diluaran sana? Banyak orang yang terlihat baik, tapi ternyata dia adalah orang yang jahat. Kamu harus berhati-hati." Putra kembali menegaskan.

Rania menunduk, dadanya terasa sesak. Putra memang sangat menyayangi Rania, namun memang caranya seperti itu. Tidak ada yang bisa mengubah sikap Putra terhadap Rania.

"Tidak akan aku izinkan kamu pergi-pergi tanpaku!" Ucap Putra dengan tegas.

Rania kembali marah karena Putra sangat over protective terhadapnya.

Dengan segera ia melangkahkan kakinya dan meninggalkan Putra begitu saja.

Sepeninggal Rania, Putra baru membalikkan tubuhnya dan menatap pintu yang masih terbuka, Raniapun hilang dari pandangannya.

(Rania, aku melakukan itu demi kebaikanmu. Aku tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak inginkan menimpamu.) 

Batin Putra dengan tatapan tajamnya.

***

"Rania! Kamu kenapa?" Tanya Dicky yang berjalan mengekori Rania masuk kedalam kamarnya.

Rania membanting tubuhnya diatas ranjang dengan menangis sesenggukan.

Dicky duduk ditepi ranjang.

"Coba ceritakan kepada Kakak, Rania." Pinta Dicky kepada Rania.

"Kak, mengapa Ayah menjadi seperti itu kepadaku? Aku tidak boleh kemana-kemana, sedangkan aku juga memiliki kehidupan sendiri, Kak. Aku juga ingin seperti yang lainnya bisa pergi bahkan bermain dengan teman-teman. Tapi, mengapa aku tidak diperbolehkan?" Rania bangkit dari posisinya, dan duduk menghadap kearah Dicky.

Dicky menarik nafas panjangnya.

"Rania, mungkin Komandan melakukan itu karena ia sayang denganmu, Ran. Dia tidak ingin kamu salah pergaulan. Dia ingin kamu menjadi gadis yang tumbuh dengan baik. Itu tandanya Komandan perhatian dengan kamu." Jawab Dicky mencoba menenangkan hati Rania yang sedang tidak baik-baik saja.

Putra melangkahkan kakinya secara perlahan menuju kamar Rania. Namun, langkahnya terhenti ketika ia mendengar pembicaraan antara Rania dan Dicky didalam sana.

Ia bersembunyi dibalik pintu kamar dan menyimak dari luar.

"Perhatian dalam arti yang bagaimana? Ayah itu jelas-jelas mengekangku. Ayah tidak ingin aku menikmati suasana luar. Aku tidak boleh pergi lagi tanpanya. Ayah tidak adil!" Sentak Rania.

Dicky tampak berpikir sejenak. Putra yang mendengar ucapan Rania menjadi sedih. Padahal ia sangat peduli kepada Rania.

"Tidak adil bagaimana? Komandan itu peduli dengan kamu. Komandan sayang denganmu, Rania." Jawab Dicky.

"Sayang bagaimana? Ayah tidak sayang denganku! Ia hanya mementingkan reputasinya, dan selalu patuh kepada Jendral. Karena pengabdian Ayah kepada Jendral, sampai-sampai ia tidak memikirkan dirinya sendiri. Buktinya, hingga saat ini, ayah belum menikah!"

1
Jasmine
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Devan Wijaya
Ayo, cepat berikan kelanjutan cerita ini!
Mahkota Pena: siaapp kakak 👍🏻
total 1 replies
Emma
Cerita yang menarik dan bikin geregetan. Semangat terus thor!
Mahkota Pena: Terima kasih sudah mampir, Kak 😊
semoga suka dan jangan sampai ga baca kelanjutannya ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!