Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Hari pembukaan pameran lukisan Diana pun akan di laksanakan, tempat sudah dihias dan siap untuk acara hari ini.
Saat ini Diana masih di rumah bersama keluarga Nugraha, meraka semua sedang bersiap siap untuk pergi ke acara milik Diana.
Acara akan di adakan jam 10 nanti dan ini masih jam 6 pagi.
"Diana apa kamu sudah siap sayang?" tanya bunda Bunga
"Sudah bunda" jawab Diana
"Bunda boleh masuk sayang ?" tanya bunda Bunga
"Boleh bunda tidak di kunci" Jawab Diana
Bunda pun masuk kekamar Diana, saat melihat Diana ia pun tersenyum.
"Cantik sekali putri bunda" ucap bunda Bunga
"Terima kasih bunda juga cantik, bunda Diana sedikit gugup Diana takut kedua orang tua Diana tau dimana Diana. Jujur Diana belum sanggup bertemu dengan mereka, entah kenapa rasanya sangat berat" ucap Diana
Bunda yang mendengar itu pun mengerti dengan kegelisahan Diana, lalu menggenggam tangan Diana dengan lembut
"Sayang bunda tidak tau apa masalah yang kamu hadapi di sana bersama keluarga mu, bunda juga tidak akan memaksa kamu untuk menceritakan semuanya, tapi yang pasti kamu tidak sendirian karena ada bunda, ada ayah dan juga ad keempat kakak mu yang akan mendukung serta ada untuk mu. belum lagi ada Dio dan papanya jadi jangan takut" ucap bunda
Mendengar itu Diana sangat terharu dan menangis di pelukan bunda, bagaimana tidak terharu, bunda yang bukan ibu kandungnya sangat mendukung dan membelanya, serta menyayangi nya dengan begitu tulus.
Sedangkan mama kandungnya sendiri begitu cuek hanya sesekali saja bersikap lembut jika ada maunya atau ada papanya, jika tidak mamanya akan diam saja cuek padanya lebih menghindar pada Diana.
Dari kecil Diana selalu kesepian, kurang kasih sayang keluarga. Ia selalu di tinggal dengan pembantu rumah itupun hanya siang karena para pelayan tidak penginapan sore mereka pulang , setelah itu Diana akan sendirian di rumah.
Jika ia merasa ketakutan karena sendirian dia akan menyiapkan minum dan lainya di dalam kamar, ia akan mengunci semua pintu dan jendela lalu mengurung diri di kamar.
Dia hanya bisa menangis sendirian tanpa ada yang tau jika dia ketakutan dan juga butuh pelukan kedua orang tuanya.
Ayahnya memang tidak begitu cuek seperti ibunya tapi karena pekerjaan untuk membangun perusahaan pun membuat ia jarang di rumah, sedangkan sang kakak juga jarang di rumah, lebih memilih di asrama atau tinggal di rumah sang nenek.
Jadi saat ini saat bunda begitu menyayangi nya ia sangat terharu dan sangat bahagia.
"Terima kasih bunda, hanya dengan bunda Diana merasa kasih sayang seorang ibu, baru dengan bunda Diana bisa merasakan di bela dan merasa di lindungi, Diana selalu sendiri sedari kecil. Maaf jika Diana tinggal disini terlalu lama Diana betah disini karena Diana merasakan kasih sayang keluarga tidak seperti di rumah hanya bisa bersembunyi di kamar sendiri sedangkan disini Diana merasa di lindungi disayang dan merasa memiliki ayah dan ibu serta kakak" ucap Diana sembari menangis.
Bunda yang mendengar itu sangat shock, tapi walau bunda kaget dan Penasar ia tetap tenang dan menghapus Air mata Diana.
"Jangan menangis sayang, bunda dan semuanya tidak masalah dengan keberadaan kamu disini, kami justru sangat bahagia karena kedatangan mu membuat bunda merasa memiliki putri kandung, bunda juga bahagia karena kamu keempat kakakmu jadi manusiawi, biasanya seperti robot, hehehe... Jadi sayang jangan pikirkan itu kamu boleh tinggal disini sampai kapanpun bunda justru tidak mau kamu pindah jadi tetaplah di sini ya" jawab bunda dengan penuh kasih sayang dan di jawab anggukan oleh Diana
"Bagus... Ayo cepat perbaiki make up nya lihat jadi berantakan lagi, kita harus pergi bukan. Hari ini hari besar untuk kamu sayang jadi jangan bersedih. Awal yang baru harus di awali dengan senyuman" ucap bunda Bunga
"Terima kasih bunda dan maaf" jawab Diana
"Iya sayang... Ayo bunda bantu, cantik banget putri bunda pasti nanti banyak pria yang terpesona dengan mu. Tinggal liat keposesifan ke empat pandawa dan putramu Dio belum lagi papanya Dio hehehe... Bunda tidak sabar membuat mereka kepanasan" ucap bunda sembari tertawa lucu jika mengingat bagaimana posesif nya kenapa pria itu, sebenarnya Ayah Baruna juga tapi masih bisa mengerti tapi jika keenam itu mana bisa.
Setelah semua siap bund dan Diana pun keluar kamar dan turun ke ruang tamu, disana para pria sudah berkumpul menunggu Diana dan bunda.
Saat melihat itu mereka sangat terpesona, mereka bukan ibu dan anak kandung tapi justru lebih mirip seperti benar benar ibu kandung.
"Dek kenapa cantik cantik nati banyak pria genit yang godain kamu" ucap Barata
"Apaan sih bang ini biasa aja, ya masak Diana datang dengan baju tidur, kan bukan pesta piama" jawab Diana.
"Udah gak papa ini juga dandannya gak menor kok terlihat natural juga, jadi gak papa" ucap bunda membela Diana
Mereka diam jika bunda sudah bicara, jadi tidak ada yang protes lagi.
Akhirnya mereka pun berangkat dengan dua mobil.
Ayah dan bunda bersama Bhisma dan juga Barata sedangkan di mobil lain Diana dan Bastian serta Bryan.
Sepanjang jalan Bryan dan Bastian terus menerus protes dengan Diana, tapi Diana hanya diam saja dan itu membuat keduanya kesal sendiri.
Sampai tidak terasa mereka sudah sampai, mereka melalu jalan lain dengan cepat masuk ke gedung itu lalu menunju ruangan Diana yang ada di atas, karena di jalan utama sudah di penuhi wartawan.
Bhisma lalu turun lagi untuk memastikan semua makan dari restoran nya sudah sempurna.
Setelah memastikan semua beres Bhisma pun naik lagi ke ruangan Diana, sedangkan Bastian sudah menghubungi asisten untuk mengurus semua disana.
Ayah pun tidak ketinggalan, sudah menghubungi asisten nya untuk mengurus semua reporter dan entertainment yang di undang.
Walau keluarga Nugraha tidak sekaya Danendra tapi kekayaan mereka juga tidak di ragukan lagi, mereka juga di kenal banyak orang dan terkenal di dunia bisnis.
Jadi saat Ayah Baruna mengundang mereka mereka dengan cepat menerima dengan senang hati.
Saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan berangsur angsur para undangan pun berdatangan.
Disana sudah ada panitia yang menyambut kedatangan para tamu dengan meberikan cinderamata.
Seiringnya waktu tamu pun semakin banyak, para wartawan pun dengan senang hati meliput semu tamu apa lagi banyak para pembisnis yang datang.
Tidak lama sebuah mobil mewah berhenti di pintu utama,
"Itu bukanya mobil milik tuan Wicaksana?" ucap salah satu wartawan
Saat tau siapa pemilik mobil itu mereka dengan cepat mengambil gambar dan juga ingin mewawancarai nya.
Bersambung.
Ni clon mnntu sm clon mrtua ga akur,ribut trs.....🤣🤣🤣