Istri Bisu Milik Sang CEO

Para wartawan sudah berkumpul diruangan yang memang sudah disediakan oleh Perusahaan Dante Corporation. Semua sudah menyiapkan kamera untuk menyiarkan secara langsung berita tentang Leon. Pernikahan rahasia yang dijalankan pria itu, mengapa? Banyak dunia yang bertanya-tanya, tanpa mereka tahu jika wanita yang disembunyikan oleh keluarga Dante ada disekitar mereka.

Ya, Moira. Wanita itu duduk disamping Theo yang sedang sibuk berbicara dengan para pekerjanya. Mata indah Moira terus mengelilingi ruangan yang mereka tempati ini, sangat rapih dan terkesan bergengsi.

"Keluarga Dante memang menikah dengan putri Yaston katanya, hanya saja.. tidak ada yang tahu berapa putri yang dimiliki keluarga Yaston." Ucap salah satu wartawan yang membuat Moira menundukkan kepala.

Memang Kalvin dan Mentari menyembunyikan fakta jika Moira adalah putri semata wayang mereka. Moira tidak tahu alasannya apa, tapi selama ini ia menduga alasan pertama adalah karna Moira merupakan anak haram dari Kalvin dengan selingkuhannya. Moira saja tidak tahu seperti apa wajah ibunya, kalau Mentari pernah mengatakan jika Ibu kandung Moira telah meninggal dunia.

"Moi, kau tunggu disini menyaksikan semuanya. Aku dan Nia kesana dulu, sudah mau dimulai." Ucap Theo, ia memegang pundak Moira.

"Baiklah, aku tetap menunggu disini." Moira tersenyum simpul, ia melihat Theo yang sudah berlalu pergi bersama dengan Nia menuju bangku yang memang sudah disiapkan untuk wartawan.

Suara ricuh mendadak senyap, pintu dari samping terbuka. Terlihat para bodyguard yang berjumlah 10 orang masuk dahulu, berada di tempat yang sepertinya memang sudah diatur. Mata indah Moira terus memperhatikan apa yang sedang terjadi, hingga ia merasakan debaran jantungnya semakin cepat disaat mendengar suara langkah kaki yang begitu mantap dan tegas.

Semua mata manusia yang ada tertuju pada pria itu, ya Leon. Semua perhatian jatuh pada pria itu, bahkan semua kamera dan kilat para kamera wartawan menerangi setiap langkah Leon menuju mimbarnya. Moira tetap diam menatap pria yang diagungkan tersebut, yaitu Leon Dante.

Telinga Moira tidak tuli, ia mendengar jika semua orang kagum pada ketampanan dan kekayaan yang Leon miliki. Mungkin jika sekarang Moira berteriak mengatakan jika Leon adalah suaminya pasti semua orang akan tertawa kencang. Atau mungkin memaki Moira yang terlalu percaya diri.

Leon berdiri di mimbar, ia menatap semua orang dengan tatapan tegas tak terkalahkan. Matanya mengarah pada semua kamera yang terus menyorot dirinya, disaat itulah Leon menemukan Moira. Ia sampai terkejut karna melihat Moira ada diujung ruangan sedang memperhatikan dirinya.

"Moira?" Leon bertanya-tanya didalam hati, ia menjadi gugup luar biasa ada Moira disana. Tapi, Leon segera menepis perasaan kacau itu mengingat wawancara kali ini membawa semua keselamatan Moira.

"Selamat siang semua.." Sapa Leon, suaranya terdengar tegas dan dingin. "Saya tahu jika pernikahan yang saya jalani mengundang banyak tanda tanya dunia. Dan semua itu saya tahu dari banyaknya berita yang teredar, hal itu yang membuat saya mengadakan wawancara secara bebas hari ini." Ucap Leon, matanya tetap lurus didepan tepat Moira ada disana.

"Kami ingin bertanya pada Anda, Tuan Dante. Kenapa pernikahan yang sangat dinanti keluarga Dante harus dirahasiakan?" Tanya salah satu karyawan, sepertinya para wartawan yang lain mungkin menanyakan hal yang sama.

Tatapan Leon berubah menjadi sangat tajam. "Pernikahan saya adalah musuh terbesar, pernikahan yang mungkin bisa membayahakan siapapun. Jadi, saya dan keluarga sepakat untuk menyembunyikan pernikahan ini." Jawab Leon dengan sangat tenang.

Para wartawan terlihat masih bingung dengan apa yang Leon katakan, ada salah satu wartawan yang mengangkat tangan sebagai tanda ingin bertanya.

"Ada rumor yang mengatakan jika kau menikahi putri keluarga Yaston yang tersembunyi, apakah itu benar?"

Tangan Moira saling meremas erat satu sama lain, ia belum siap mendengar jawaban Leon secara langsung.

"Rumor itu benar, karna saya menyukai pernikahan yang tersembunyi hal itu lah yang membuat saya yakin untuk menikahi putri keluarga Yaston yang memang tidak pernah di publik." Jawab Leon sangat mantap.

Kedua mata Moira sampai terpejam, hatinya seakan teriris mendengar semua yang Leon katakan. Moira sudah tidak sanggup, ia ingin segera pergi tapi niatnya terhenti karena banyak wartawan yang mengeluarkan pertanyaan.

"Satu pertanyaan terakhir, Apakah pernikahan anda akan selamanya di rahasiakan?"

Leon memegang mic, ia menatap ke arah Moira yang juga sama menatapnya.

"Sampai kapanpun, aku akan menyembunyikan pernikahan ini. Demi keselamatan istriku, itulah alasan pertamanya."

Moira memejamkan mata lagi hingga air mata mengalir, ia berusaha untuk tetap biasa saja agar Theo yang berjalan menuju kearahnya tidak merasa curiga.

"Baiklah, acara ini kami tutup. Terimakasih para wartawan yang bisa kami ajak kerja sama, mohon untuk tetap menyiarkan berita yang fakta tidak penuh kebohongan." Ucap David, ia mematikan mic Leon.

Semua wartawan bangkit menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan kepada Leon Dante. Sementara mata Leon terus tertuju pada Moira yang tengah berbicara dengan pria asing dikejauhan sana.

"Siapa pria itu?"

David tahu apa yang dilihat oleh Leon, ia menyadarkan Leon dengan memegang tangan pria tersebut. "Jangan sampai penglihatanmu membuat orang salah paham, wawancara ini sudah berjalan sangat lancar. Jangan sampai Tuan marah lagi nanti," Bisik David, hingga Leon mengalah pandangannya.

Langkahnya sangat mantap keluar dari ruangan, semua kamera terus menuju kearahnya sampai Leon tidak terlihat lagi.

Leon terus melangkah cepat dengan tatapan super tajam serta tangan mengepal erat. Menekan tombol lift dengan sedikit terburu-buru sampai David ngeri sendiri, ia yakin yang membuat Leon seperti ini hanyalah Moira saja.

"Pelan-pelan saja, Tuan. Jangan pakai tenaga dalam.." Gurau David agar tidak tegang tapi sepertinya malah Leon meliriknya sangat tajam.

Keduanya masuk kedalam lift, disaat pintu lift tertutup langsung Leon menarik dasinya yanh terasa menyesakkan saja.

"Selidiki siapa pria yang bersama Moira tadi!" Perintah Leon, ia terlihat sangat gusar sebenarnya.

"Sekarang, Tuan?"

"Tidak, selesai kucingmu lahiran saja."

"Ha? kucing? Aku tidak punya kucing, Tuan!"

"Kemarilah, lebih dekat denganku." Leon memberi kode kepada David agar lebih dekat dengannya, sangat polos tanpa menaruh curiga David mengikuti saja.

PLETAK

Malah Loen menjitak kening David karena kesal. "Tentu saja sekarang, secepatnya!" Pertegasnya, Leon mendorong tubuh David agar menjauh.

Sementara David terkekeh saja tidak merasakan sakit sama sekali, ia merasa lucu karna Leon seperti terbakar cemburu sekarang.

"Aku tidak suka milikku didekati pria lain, dan satu hal lagi... aku tidak mau aja kalau sempat Moira berselingkuh, harga diriku tercoreng karna itu." Ucapnya, Pintu lift terbuka disaat itulah langsung Leon melangkah pergi.

Meninggalkan David yang masih bingung serta tidak menyangka dengan semuanya.

"Astaga, apakah Tuan Leon terkenal dingin ini telah jatuh cinta pada istrinya?"