Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Setelah Harun pergi ke kantor, Sandra lantas masuk ke dalam kamar untuk membersihkannya. Ia mengganti sprei kasur, gorden dan juga karpet lantai yang kebetulan memang hari ini jadwal untuk menggantinya. Sandra, memasang sprei ranjang berwana biru laut, warna kesukaan Harun. Ia melipat selimut kemudian menata bantal dengan rapi. Gorden ia ganti menjadi warna keemasan sementara karpet berwarna senada dengan gorden.
"Baiklah sekarang waktunya vacum," gumam Sandra mengusap usap kedua telapak tangannya.
Ia lantas mengambil alat vacum cleaner kemudian mulai membersihkan sofa, dan sekitar kamar lainnya. Ketika sedang asik membersihkan kamar, tiba tiba pintu terbuka. Sandra sontak membalik badan dan menemukan Harun masuk tanpa melihat padanya.
"Ada yang tertinggal den?" tanya Sandra memberanikan diri.
"Dimana dasi saya?" tanya Harun seraya mencari cari di dalam lemari.
Sandra buru buru mencarikan dasi yang cocok untuk Harun, ia mengambil dasi berwarna hitam yang biru yang cocok dengan jas biru Dongker nya. Harun mengambil kemudian memasang nya setelah itu pergi begitu saja.
Sandra melanjutkan pekerjaan yang lain, ia berniat membersihkan halaman belakang namun tiba tiba Amira memanggilnya sehingga ia harus menemui mama mertuanya terlebih dahulu.
"Kenapa, Ma?" tanya Sandra pada Amira yang sedang membaca buku.
"Duduklah, Sayang. " Ucap Amira meminta Sandra duduk di kursi yang bersebrangan dengannya.
Sandra menurut, ia duduk di depan Amira. Wanita yang sudah berusia tetapi masih tetap terlihat cantik itu lantas tersenyum pada Sandra, namun senyuman itu tidak bisa menutupi kesedihan di matanya.
"Ada apa, Ma? semua baik kan?" tanya Sandra khawatir.
"Iya sayang, Mama cuma mau minta maaf sama kamu." Jawab Amira dengan suara bergetar menahan tangis.
"Maksud mama?" tanya Sandra tidak mengerti.
"Mama tau kamu sedih, Sandra. Mama tau kamu sakit hati atas perlakuan Harun sama kamu, tapi mama mohon jangan pernah meninggalkan Harun apapun yang terjadi," jawab Amira menunduk untuk menyeka air matanya.
Sandra lantas mendekati Amira, ia berjongkok di depan wanita itu kemudian menggenggam tangan yang sudah terlihat keriput itu dengan erat.
"Apa yang mama katakan, aku tidak sakit hati atas perlakukan den Harun. Aku menerima semua ini dengan ikhlas, lagipula sejak awal aku memang hanya ingin menolong nya tanpa mengharapkan apapun," ucap Sandra dengan lembut, ia mencoba memberi pengertian pada Amira.
"Tapi mama menaruh harapan besar pada kamu, Sandra. Mama menaruh harapan besar untuk kebahagiaan Harun sama kamu, mamah juga berharap besar mendapatkan cucu dari kamu. Maaf jika mama egois, tapi hanya kamu yang mama percaya untuk menjadi pendamping Harun." Ujar Amira membuat Sandra tersentak, ia tidak tahu jika Amira akan mengatakan itu semua padanya.
"Mama mohon belajar lah untuk mencintai Harun, jika perlakuannya kasar mama minta maaf tapi mama tau sifat Harun sebenarnya. Kamu mau kan sayang menunggu Harun sampai kalian bisa sama sama menerima?" tanya Amira penuh hadapan.
"Tapi bagaimana dengan den Harun ma? jangankan untuk berbicara, untuk melihatku saja dia tidak mau." Ucap Sandra seakan putus asa dengan ucapan mertuanya.
"Mama yakin kamu bisa, Harun pasti akan luluh dengan perlakuan kamu yang lembut dan penyayang. Dia pasti akan bisa melupakan masa lalunya dan berusaha membangun masa depannya bersama kamu. Yang terpenting adalah kamu mau menuntun nya untuk itu," tutur Amira memberi semangat pada menantunya yang terlihat begitu ragu.
"Baiklah, Ma. Demi mama dan kebahagiaan den Harun, aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuknya, aku akan berusaha untuk membawanya kembali ke Harun yang dulu dan melupakan masa lalunya." Putus Sandra yakin, ia akan berusaha keras untuk meluluhkan hati Harun.
"Terimakasih, sayang. Kami semua mendukung mu," ucap Amira kemudian memeluk Sandra erat.
"Terimakasih, Kak." Tiba tiba terdengar suara asing dari luar, Sandra dan Amira sama sama menoleh dan menemukan Ana disana.
"Kami yakin kakak bisa membuat kak Harun kembali," ucap Ana menyemangati kakak iparnya.
"Terimakasih, Ana. Aku akan menyakinkan diriku untuk bisa membawa den Harun kembali," sahut Sandra tersenyum manis.
"Bukan den Harun, tetapi mas Harun. Cobalah terbiasa untuk memanggilnya begitu," ralat Ana memberitahu Sandra.
Sandra tampak ragu mengucapkan kalimat itu, ia rasa tidak pantas memanggil Harun dengan seakrab itu. Namun semangat dari Ana dan mertuanya membuat Sandra mau berusaha.
"Mas Harun," ucap Sandra pelan dan malu malu. Mulai hari ini Sandra akan mencoba memanggil Harun dengan panggilan 'mas' ia tidak tahu akan seperti apa reaksi Harun, berdoa saja semoga Harun tidak langsung mengusirnya.
Projec mendapatkan cinta suami akan segera dimulai😎😎
BERSAMBUNG...........