Oh My Boss

Lion menatap wanita di depannya dengan tatapan sedikit kesal dan risih.

"Untuk apa kau datang ke sini?" Tanya Lion kesal.

"Tentu saja untuk bertemu dengan Tunangan ku, ini sudah satu bulan lebih dan kau masih berada di sini. Kapan kau akan kembali ke Jakarta?" Tanya Viola kesal.

Lion mengerutkan keningnya, "Masih banyak pekerjaan di sini, aku akan kembali jika pekerjaan ku selesai."

"Bohong, kau pasti sedang bermain bersama dengan wanita di sini. Siapa wanita itu?" Viola menatap kesal Lion.

Pria itu tertawa saat mendengar hal itu, "Apa kau lupa siapa aku? Jika kau tidak menyukai kepribadian ku. Maka kau bisa pergi, lagi pula aku tidak menginginkan pertunangan ini." Jelas Lion.

Perkataan Lion membuat Viola terdiam, "Tapi aku seperti ini karena aku mencintaimu." Jawab Viola.

"Hahaha.. Cinta, jika bukan karena aku tampan dan dari keluarga terpandang. Apa kau masih akan mengatakan kata cinta untuk ku?" Tanya Lion dengan tatapan dan senyuman mengejek.

Viola terdiam sejenak, "Mama Rindu meminta mu untuk segera pulang." Ucap Viola.

"Sudah ku katakan, aku akan pulang jika urusan ku sudah selesai." Jawab Lion dengan tatapan tajam.

Viola terdiam, ia langsung duduk di atas sofa dengan sorot mata yang kesal. Selama ini Lion memperlakukannya dengan buruk dan selalu tidak pernah memberikan perhatian kepadanya.

Hingga terdengar suara ketukan di pintu ruang kerja Lion, mata Viola menatap sosok wanita dengan wajah yang cantik dan manis. Kedua tangannya memegang beberapa dokumen.

"Maaf Pak Lion, ini dokumen yang anda minta." Grace merasakan tatapan dingin dari seseorang.

Ia melihat sosok wanita asing yang tengah duduk dan sedang memandang tajam ke arahnya.

"Baik, kau boleh pergi." Jawab Lion.

Di saat Grace akan pergi, Viola langsung menghentikan langkah Grace.

"Siapa namamu?" Tanya Viola dengan tangan yang di lipat di depan dada nya.

"Nama saya Grace." Jawab Grace, meski sebenarnya ia tidak tahu siapa wanita yang ada di hadapannya.

"Apa kau tahu siapa aku?" Tanya Viola dengan nada sombong.

Grace langsung menggelengkan kepalanya, "Aku adalah Viola tunangan sekaligus calon istri dari Lion. Bos mu." Jelas Viola.

Mendengar hal itu Grace terdiam sesaat, "Baik Nona, saya akan mengingat anda." Jawab Grace.

"Baguslah, dan beritahu karyawan yang lain. Jika aku akan memeriksa mereka semua." Jelas Viola.

Setelah itu Viola langsung menyuruh Grace untuk segera pergi meninggalkan ruang kerja Lion.

Lion menatap Viola dengan tatapan tajam dan tak suka, "Kau tidak berhak untuk mengatur perusahaan ku, memangnya kau siapa?" Tanya Lion.

"Aku tunangan mu." Jawab Viola.

"Sebaiknya kau pergi." Jawab Lion dengan tatapan malas.

Viola menatap Lion dengan kesal, pria itu selalu memperlakukannya dengan buruk. "Baiklah, aku akan pulang. Dan ku harap kau segera pulang ke Jakarta." Jawab Viola.

Mendengar perkataan Viola, Lion sama sekali tidak peduli ia bahkan tidak menoleh saat Viola pergi meninggalkan ruang kerjanya.

"Arg.. Sial," Maki Lion kesal.

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang, Grace yang berada sendirian di ruang kerjanya. Mulai membereskan semua barang-barang miliknya untuk segera pulang.

Setelah itu Grace langsung bergegas untuk pulang, di saat dirinya tengah berjalan keluar dari perusahaan. Ia melihat sebuah mobil hitam yang cukup asing baginya.

Mobil itu berhenti di hadapannya, perlahan kaca mobil di turunkan. Ia melihat sosok Lion tengah tersenyum kepadanya.

"Apa kau menyukai mobil baru ku?" Tanya Lion dengan senyuman manis.

"Itu bukan urusan ku, ada apa Pak Lion." Tanya Grace.

"Masuk lah." Ajak Lion.

"Maaf saya sedang buru-buru." Jawab Grace.

"Kau menolak ajakan ku?" Tanya Lion dengan bibir yang menyeringai.

"Anda bisa menganggap begitu." Jawab Lion.

"Kau tahu kan, konsekuensinya jika menolak ku." Ucap Lion dengan tangan yang menggoyang-goyangkan handphonenya.

Dengan kesal, Grace langsung masuk ke dalam mobil. Melihat Grace yang menurut Lion tersenyum senang dan penuh kepuasan.