NovelToon NovelToon
Menantu Dewa Roh

Menantu Dewa Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.

Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.

Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 16 : Hal Buruk

Zhao Yang kembali ke tempat awal sambil membawa kedua bandit yang telah ia tangkap. Mengumpulkan mereka bersama yang lain di depan kereta kuda yang kemudian diinterogasi satu persatu oleh Gu Bei dan anggota keluarga lainnya.

Setiap orang terlihat memiliki kesibukan masing-masing. Namun Zhao Yang terus mengedarkan pandangan ke sekitar mencari keberadaan sang istri yang tidak terlihat sejak kedatangannya.

Gu Yiwei yang biasa selalu bersama kakaknya sekarang tampak sendirian di samping kereta. Zhao Yang segera mendekat lalu bertanya, "Yiwei. Di mana kakakmu?"

Sesaat terdiam Gu Yiwei pun mulai menyadari jika sang kakak tidak bersama dengan mereka. Dia menegakkan tubuhnya dan secara tidak sadar mengubah raut wajahnya.

"Kakak-- ... Tidak mungkin terjadi sesuatu, kan?"

Kening Zhao Yang mengerut mendengar gumaman Gu Yiwei. Tanpa berbicara lalu pergi meninggalkan area itu untuk mencari istrinya.

Entah kenapa Zhao Yang memiliki firasat yang buruk. Dia mengepalkan tangan, kemudian semakin mempercepat langkah pergi ke arah di mana terakhir kali melihat Gu Xingyu saat mengejar bandit yang melarikan diri.

"Xingyu. Jangan sampai kau kenapa-napa."

___

Sementara itu di sisi hutan yang lain, dua orang terlihat saling berhadapan dengan situasi yang cukup tegang.

"Nona Pertama Gu. Kau tidak seharusnya mengikutiku sendirian. Dengan basis kultivasimu saat ini kau tidak cukup kuat untuk menjadi lawanku."

"Kau bisa saja terluka. Sebaiknya kau kembali dan biarkan aku pergi."

"..."

Gu Xingyu tidak mengindahkan apa yang dikatakan pemimpin bandit. Dia masih menodong pedang panjang berwarna biru muda miliknya seolah tidak peduli dengan perbedaan kekuatan di antara mereka.

Sekarang yang ada di pikirannya, bahkan jika tidak bisa mengalahkan paling tidak harus mengulur waktu sampai anggota keluarga lain datang. Karena Gu Xingyu yakin jika sekali saja pemimpin bandit lolos pasti akan lebih sulit untuk menangkapnya di kesempatan lain.

"Keras kepala!" Sambil mendengus pemimpin mengeluarkan aura kekuatannya yang berada di tingkat bumi lapisan pertama.

Tekanan kekuatan itu sedikitnya membuat Gu Xingyu merasakan penindasan. Namun tidak dalam waktu yang lama setelah dia juga mengeluarkan aura kekuatannya.

"Nona Pertama Gu. Masih belum terlambat untuk menyerah. Jika kau membiarkanku pergi aku tidak-- ...."

Sebelum pemimpin bandit menyelesaikan kalimatnya Gu Xingyu tiba-tiba melesat dan mengeluarkan satu siluet tebasan berwarna putih.

Blar!

Ledakan yang kuat membuat tanah tempat berpijak pemimpin bandit itu hangus dengan celah selebar dua meter.

Pemimpin bandit berhasil menghindar. Namun ekspresi wajahnya benar-benar buruk mengingat dia bahkan tidak sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Sialan." Pemimpin bandit mendengus untuk kedua kalinya. Sedetik berselang pria itu sudah berdiri sambil memegang pedangnya yang berwarna merah darah.

"Kau yang bersikeras tidak mau membiarkanku pergi. Sekarang. Aku akan menghadapimu!"

Gu Xingyu baru saja berkedip saat tiba-tiba pemimpin bandit muncul di depannya sambil mengayunkan pedang besar miliknya.

Gerakan tebasan itu bahkan lebih cepat. Beruntung Gu Xingyu masih sangat siap sehingga mampu menahan serangan itu dengan pedang angsa langit.

Trank!!

Gu Xingyu merasakan perbedaan kekuatan yang nyata saat menerima serangan. Dia tidak berani untuk menahannya lebih lama. Segera melompat ke belakang tetapi pemimpin bandit itu memburu dengan cepat.

Blar!!

Batu setinggi lima kaki hancur saat energi dari tebasan pedang pemimpin bandit menyasar dengan liar.

Serangan yang datang seperti gelombang laut pasang itu membuat Gu Xingyu kehilangan banyak tenaga. Dia sudah terlihat ngos-ngosan meski pertarungan baru saja dimulai. Perbedaan kekuatan di antara tingkat jiwa lapisan sembilan dengan tingkat bumi lapisan pertama jelas bukan sekadar omong kosong. Namun Gu Xingyu tidak berniat menyerah. Dia masih mencari celah untuk mengeluarkan Teratai Api Es yang merupakan teknik bertarung terkuat yang dimiliki Keluarga Gu.

"Lumayan. Untuk seorang yang masih di tingkat jiwa menahan gempuran serangan ku. Jika itu orang lain besar kemungkinan sudah kehilangan nyawa."

Pemimpin bandit memutar pedang besarnya secara asal-asalan. Tersenyum menyeringai, dan berkata, "Sebenarnya aku masih ingin bermain. Tapi mari kita akhiri pertarungan ini lebih cepat."

Bersama dengan kalimat yang keluar dari mulutnya, tubuh pria itu diselimuti cahaya berwarna merah darah. Semakin lama semakin pekat, lalu membentuk burung vermilion yang cukup besar.

"..."

Keringat dingin membasahi wajah Gu Xingyu. Dia bergeming untuk beberapa saat. Tangannya perlahan bergerak, memicu riak cahaya yang kemudian membentuk bunga teratai dengan dua puluh empat kelopak berwarna merah dan biru.

Gu Xingyu berniat menghadapi serangan itu dengan serangannya. Berbeda dengan Teratai Api Es milik Gu Xun yang masih tahap pertama dengan enam belas kelopak. Teratai Api Es yang dikeluarkan Gu Xingyu berada di tahap kedua dengan dua puluh empat kelopak. Meski bukan versi terkuat dari Teratai Api Es. Tapi setidaknya kekuatannya jauh lebih kuat dibanding Teratai Api Es tahap pertama.

"Apa ini akan berhasil?" gumamnya.

Gu Xingyu tidak punya pilihan saat melihat burung vermilion itu terbang ke arahnya dengan sangat cepat. Tanpa berpikir panjang langsung melepaskan Teratai Api Es miliknya untuk menahan serangan tersebut.

Dan, ... Boom!! Suaranya menggelegar dengan sangat keras. Tidak hanya di area itu, dampaknya bahkan mencakup area yang lebih luas dan membuat pohon-pohon di sekitar tumbang rata dengan tanah.

___

Zhao Yang yang saat itu masih berada satu kilometer di belakang seketika memasang ekspresi serius begitu mendengar suara ledakan.

Dalam pikirannya hanya ada Gu Xingyu. Segera melesat mengikuti suara ledakan itu dan tiba hanya dalam waktu yang singkat.

Namun ketika sampai di sana Zhao Yang mendapati tempat tersebut sudah sangat kacau dengan sebagian besar pohon yang tumbang dan rata dengan tanah.

Dia berjalan sambil terus menelisik sekitar. Sampai langkah kakinya berhenti saat mata tertuju pada satu sosok yang tergeletak di atas tanah.

"Xingyu!!"

1
Eka suci
kemana Thor?
black swan
Luar biasa
Sigit Prasetyo
sudah mulai seru membaca malah pending...
lanjutkan lg ceritanya thorrrr
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Ruslan Faisal
Luar biasa
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!