NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dalam Kegelapan

Terikat Janji Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Kekasih misterius
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Kaivan, anak konglomerat, pria dingin yang tak pernah mengenal cinta, mengalami kecelakaan yang membuatnya hanyut ke sungai dan kehilangan penglihatannya. Ia diselamatkan oleh Airin, bunga desa yang mandiri dan pemberani. Namun, kehidupan Airin tak lepas dari ancaman Wongso, juragan kaya yang terobsesi pada kecantikannya meski telah memiliki tiga istri. Demi melindungi dirinya dari kejaran Wongso, Airin nekat menikahi Kaivan tanpa tahu identitas aslinya.

Kehidupan pasangan itu tak berjalan mulus. Wongso, yang tak terima, berusaha mencelakai Kaivan dan membuangnya ke sungai, memisahkan mereka.

Waktu berlalu, Airin dan Kaivan bertemu kembali. Namun, penampilan Kaivan telah berubah drastis, hingga Airin tak yakin bahwa pria di hadapannya adalah suaminya. Kaivan ingin tahu kesetiaan Airin, memutuskan mengujinya berpura-pura belum mengenal Airin.

Akankah Airin tetap setia pada Kaivan meski banyak pria mendekatinya? Apakah Kaivan akan mengakui Airin sebagai istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Babak Belur

Begitu Airin menyingkir, anak buah Wongso langsung bergerak dengan beringas, menerjang Kaivan dari berbagai arah. Tawa mengejek Wongso terdengar menggema, yakin bahwa pria buta itu tidak akan mampu bertahan.

Namun, yang terjadi berikutnya membuat semua orang terperangah.

Kaivan, dengan mata terpejam, memiringkan tubuhnya dengan sigap, menghindari tinju keras dari salah satu anak buah Wongso. Dalam satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu dan balik meninju tepat ke ulu hati penyerangnya, membuat pria itu terhuyung jatuh.

Serangan berikutnya datang dari belakang. Salah satu anak buah Wongso berusaha menyergapnya dengan pukulan kayu. Namun, Kaivan seolah sudah membaca gerakan itu. Ia menunduk dengan kecepatan yang sulit dipercaya, membuat pria itu malah memukul rekannya yang menyerang dari depan. Suara keras pukulan itu diikuti erangan kesakitan.

Dua orang lagi mencoba menyerang secara bersamaan dari kiri dan kanan. Kaivan melangkah mundur selangkah, membuat serangan mereka saling bertabrakan. Tanpa memberi kesempatan, Kaivan mengayunkan sikunya ke leher salah satu dari mereka, sementara tendangan kerasnya menghantam dada yang lain. Keduanya jatuh berguling ke tanah.

Salah satu anak buah Wongso mencoba menyerangnya dari bawah, berusaha menarik kaki Kaivan untuk menjatuhkannya. Namun Kaivan segera melompat ringan, lalu mendaratkan tendangan tumit yang telak di punggung pria itu, membuatnya menjerit kesakitan sebelum ambruk ke tanah.

Serangan berikutnya datang dengan lebih brutal. Tiga pria menyerang bersamaan, masing-masing membawa senjata tumpul. Tapi Kaivan tetap tenang. Dengan gerakan memutar, ia meraih salah satu tongkat lawan dan menggunakannya untuk menangkis pukulan yang lain. Ia memutar tongkat itu, menebas kaki dan tangan mereka dengan akurat, hingga senjata mereka jatuh berserakan. Kaivan mengakhiri dengan membanting salah satu dari mereka ke tanah.

Anak buah Wongso yang tersisa mulai ragu, tetapi tatapan dingin Wongso memaksa mereka untuk terus menyerang. Dengan napas yang terengah-engah, mereka maju lagi, hanya untuk menerima nasib yang sama. Tinju, tendangan, dan bantingan Kaivan menghujam tubuh mereka dengan presisi yang seolah mustahil dilakukan seseorang yang tidak bisa melihat.

Akhirnya, semua anak buah Wongso terkapar di tanah, mengerang kesakitan atau pingsan. Suara di sekitar gerbang desa hening seketika.

Saat berkelahi, Kaivan sengaja memejamkan matanya yang buram, mengandalkan insting dan keahlian bela diri yang telah diasah bertahun-tahun. Dengan teknik Krav Maga yang fokus pada pertahanan diri dan serangan balik cepat, serta gerakan Aikido yang mengandalkan kelincahan untuk memanfaatkan tenaga lawan, Kaivan menghadapi anak buah Wongso tanpa ragu.

Ia menghindari serangan dengan gerakan yang terukur, memanfaatkan setiap celah untuk melumpuhkan lawannya dengan efisien. Gerakannya tampak tenang namun mematikan, membuat lawan-lawannya terjatuh satu per satu tanpa sempat memahami apa yang terjadi.

Airin berdiri membeku di tempatnya, kedua tangannya menutup mulutnya yang terbuka. Matanya tidak bisa lepas dari Kaivan. Ia tidak percaya pria yang dari beberapa hari lalu ia bantu untuk berjalan kini mampu mengalahkan begitu banyak orang seorang diri, bahkan dengan mata terpejam.

Warga dan tukang ojek yang kebetulan menyaksikan dari kejauhan hanya bisa menatap dengan kagum sekaligus ngeri. Wongso sendiri tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, meski wajahnya masih memancarkan kemarahan.

Melihat semua anak buah Wongso terkapar, Airin segera berlari menghampiri Kaivan. Wajahnya dipenuhi kecemasan.

Saat Airin berlari menghampiri Kaivan, tubuh pria itu tetap dalam posisi waspada. Namun, seiring langkah kaki yang mendekat, Kaivan merasakan gerakan itu tidak mengancam. Ada sesuatu yang familiar, langkah itu membawa ketenangan. Perlahan, kewaspadaan di wajahnya mereda, dan ia tetap berdiri diam di tempat, menunggu.

"Kak..." panggil Airin. Saat sudah berada di dekat Kaivan, Airin memegang lengannya, memeriksa tubuh suaminya dengan saksama. "Kak... kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan suara bergetar, khawatir ada luka yang tak terlihat.

Kaivan perlahan membuka matanya yang masih tampak buram. Ia menoleh ke arah Airin dengan tenang, napasnya sedikit teratur meski tubuhnya baru saja melalui pertarungan sengit.

"Aku baik-baik saja," jawabnya lembut namun tegas. "Bagaimana denganmu? Kau baik-baik saja?"

Airin mengangguk pelan, bibirnya gemetar tetapi matanya memancarkan rasa lega yang mendalam. "Aku... aku baik-baik saja," jawabnya. Tangannya masih menggenggam lengan Kaivan erat, seolah memastikan bahwa pria itu benar-benar ada di hadapannya.

Kaivan menghela napas, lalu menoleh perlahan ke arah Wongso, yang kini berdiri membeku dengan wajah tegang.

Juragan Wongso berdiri, menggenggam erat tangannya, wajahnya menegang meskipun tubuhnya berusaha terlihat tenang. Ia menatap Kaivan dengan mata penuh kebencian, namun kejutan di matanya tak bisa sepenuhnya tersembunyi. Siapa sangka pria buta itu bisa mengalahkan anak buahnya dengan mudah? Tapi ia bukan orang yang mau kehilangan muka begitu saja.

“Airin!” teriak Wongso dengan nada mengancam, “Jika kau tetap memilih bersama orang buta ini, jangan salahkan aku kalau terjadi sesuatu pada nenekmu!”

Ia melangkah maju dengan tangan mengepal. "Atau mungkin aku akan membakar rumahmu bersama semua isinya! Kau akan tahu siapa aku!"

Wongso semakin mendekat, melanjutkan ancamannya. "Dan kau orang buta! Kalau kau masih keras kepala, aku akan membuat hidup Airin sengsara! Dia tak akan punya tempat lagi di desa ini! Semua orang akan takut padaku dan menolak membantu dia atau keluarganya!"

Kaivan tetap berdiri tegak, ekspresinya tak berubah meskipun ancaman itu terus meluncur. Sementara Airin, yang mendengar ancaman tersebut, menatap Wongso dengan tatapan campuran antara ketakutan dan kemarahan. “Kau…” Airin membuka mulut hendak berbicara, namun suaranya tercekat.

Suasana di sekitar mereka semakin mencekam, sementara Kaivan hanya menarik napas panjang, masih mempertahankan ketenangannya.

Di sisi lain, Supar yang berdiri sedikit di belakang Wongso pura-pura memasang ekspresi setia pada juragannya, tetapi diam-diam matanya bergerak mengamati situasi. Dalam pikirannya, ia mulai merencanakan cara untuk membantu Airin dan Kaivan keluar dari situasi ini tanpa membahayakan dirinya sendiri.

Di tengah ketegangan, tiba-tiba, sebuah suara wanita yang tegas dan lantang memecah ketegangan itu.

“Oh, Wongso, sepertinya kau tidak mengindahkan peringatanku, ya?”

Semua kepala langsung menoleh ke arah sumber suara. Di gerbang desa, terlihat Bu Warti berjalan masuk dengan langkah mantap. Di sampingnya, seorang pria berseragam tentara berdiri tegap, tubuhnya tinggi dan kokoh. Ia menatap ke sekeliling dengan sorot mata yang tajam, berhenti sejenak pada anak buah Wongso yang mulai bangkit dengan tubuh babak belur. Tatapan tegasnya kemudian beralih kepada Kaivan, menyipit sejenak, sebelum kembali netral.

Kerumunan terdiam. Hanya suara angin yang terdengar sesaat.

“Bu Warti…” gumam beberapa warga yang ada di tempat itu. Airin memandang ke arah wanita itu dengan mata penuh harapan. “Bu Warti…dan Pak Suryo,” gumamnya, suaranya hampir tak terdengar, tetapi ada nada lega di dalamnya.

Kaivan tetap berdiri di tempatnya, tenang namun ekspresinya sulit terbaca. Sorot matanya yang buram memandang lurus ke depan, seperti sedang menimbang situasi. Di sisi lain, Supar yang melihat kedatangan Bu Warti dan Pak Suryo mulai terlihat lebih percaya diri, meskipun tetap menjaga sikap hati-hati. "Akhirnya datang juga," batinnya merasa lega, namun tetap menampilkan kesetiaannya pada Juragan Wongso.

Juragan Wongso, bagaimanapun, tak bisa menyembunyikan amarah yang kini mulai menyelimuti wajahnya. Giginya bergemeletuk, dan kedua tangannya mengepal. “Bu Warti…,” desisnya pelan.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Heri Wibowo
Wah begitu penglihatan sembuh langsung mendapatkan pemandangan yang sangat indah ya van.
Asih Prawawati
Tambah penasaran aku Thour ...



Semangat Thour.
sum mia
aaaahhhhh..... meleleh hati abang dek ....
awas lho Airin.... diam-diam tingkahmu bikin Ivan lama-lama tegang berdiri loh . Kaivan tentu laki-laki normal lama-lama pasti akan merasakan yang anu-anu 🤭🤭😂😂😂
mungkinkah Ivan akan segera mengungkapkan perasaannya , dan mungkinkah Airin akan segera di unboxing oleh Ivan .
ditunggu selalu up selanjutnya kak Nana ...

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Mrs.Riozelino Fernandez
perlahan rasa sayang dan cinta mulai hadir untuk istri dadakan mu ya Kaivan...💓
Mrs.Riozelino Fernandez
kebohongan berbalas dengan kebahagiaan ya Ivan 😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
aduuh sakit perut ku ngebayangin harus tetap tenang disaat hati sedang kacau balau 😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pagi pagi di suguhkan pemandangan yang indah ya Kaivan...
hati hati ada yang bangun 😆😆😆😆
Mamah Memey
♥️
abimasta
syukurlah kaivan sudah sembuh bisa melihat lagi
sum mia
peluk lagi aja Van.... pura-pura memeluk guling seperti biasanya . seneng banget ya Van , mata udah sembuh dan bisa melihat dengan jelas , apalagi bisa melihat wajah istrinya yang cuantik , baik , perhatian , tulus dan selalu membanggakan suaminya meski buta .
maaf ya Airin.... Ivan masih ingin di manja kamu makanya dia masih berpura-pura buta .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dwi Winarni Wina
Syukurlah kaivan bisa melihat lagi dan utk sementara dirahasiakan dulu dr airin dan nenek asih...
Sebaiknya kaivan lg lama2 memberitahukan kabar baik istrimu dan nenekmu krn airin dan nenek asih sangat tulus dan ikhlas jgn ragukan lg mereka...

Kaivan sangat terpesona kecantikan airin yg alami,,,baik hati sangat tulus dan ikhlas dan dgn telaten merawat kaivan...

Bagus airin minta pendapat suamimu dulu pasti suami akan memberikan solusinya dan keluarnya dan kaivan merasa dihargai sm istrinya....

Lanjut thor........
Dini Lestari
alhamdulillah kaivan udah sembuh..semangat
Dewi S Ayunda
slmt y van.. sudah sembuh

jgn lm lm..ksh kjutannya .takutny airin jd slh phm pas tau yg sbnrny.
Mamah Memey
🥰🥰 lanjut
Syavira Vira
💪💪👍🏻❤️❤️❤️
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya kaivan bisa melihat lagi dengan jelas ....

semoga kejutan nya gak keduluan juragan Wongso
phity
waaa akhirnya mata ivan sembuh....kmu dpt gadis cantik van...jgn disia siakan ya ttp.jaga dgn baik
kaylla salsabella
apakah itu ulah Wongso
Anitha Ramto
Kaivan Alhamdulillah kamu sdh sembuh dan sudah bisa melihat dgn jelas,ini akan menjadi kejutan utk Airin ..Van kamu tidak menyangkakaan bahwa Airin wanita yg sangat Cantiik..sabar dan sangat Perhatian,kamu sdh mulai tertarik sm Airin yg cantik..sdh ada bunga² cinta nih Kaivan
Heri Wibowo
syukurlah akhirnya penglihatan kaivan telah sembuh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!