Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21 Pertengkaran
Amelia terlihat gelisah menunggu Tantra pulang. ia hanya diam duduk di ruang tengah sejak tadi. Amelia sudah tidak sabar ingin bertanya soal Delita. ia harus dapatkan penjelasan dari Tantra.
Terdengar suara Tantra dan Johan sedang berbicara di halaman. mereka Barus aja tiba di rumah. sepertinya Tantra langsung menyuruh Johan untuk pulang.
Kebetulan mas Tantra meminta Johan untuk pergi jadi aku bisa lebih leluasa bicara dengan mas Tantra.
"Mas" Amelia menyapa Tantra yang baru saja memasuki rumah.
Tantra tersenyum senang karena istrinya menyambut kepulangannya.
"Hai, bagaimana hari mu di rumah sakit? apa semua baik-baik saja?" Tantra hampir merangkul bahu Amelia tapi ia urungkan.
"Iya, semua baik-baik saja mas, aku mau bicara mas"
"Bicara? soal?"
Belum sempat mengatakan soal Delita, ponsel Tantra berbunyi. Tantra berjalan menjauh ia terlihat berbicara dengan seseorang di telepon.
Amelia menunggu Tantra selesai bicara di telepon. ia memandang suaminya dari arah belakang. wajah Delita terbayang di benak Amelia. wanita yang cantik, kaya raya tapi kenapa Tantra membunuh istrinya hanya karena harta.
Pikiran buruk itu terus berkecamuk di benak Amelia. ia penasaran sekali dengan sosok Delita.
"Amelia..." Tantra menyentuh lembut pipi Amelia membuat wanita itu terkejut n memundurkan langkahnya.
"Maaf tadi kau melamun, katanya mau bicara?"
"Iya mas tapi tidak disini, aku ingin bicara di kamar"
"Di kamar?"
Amelia mengangguk, meski heran Tantra mengikuti kemauan Amelia. keduanya pergi ke kamar Tantra.
"Kita sudah di kamar ayo bicara" Tantra menatap lekat wajah manis istrinya.
"Kenapa mas tidak pernah bilang padaku kalau mas sudah pernah menikah sebelumnya"
Hening, wajah Tantra terlihat datar saja. sangat jauh dari prediksi Amelia. Amelia pikir Tantra akan terkejut lalu marah. tapi sebaliknya Tantra nampak tenang.
"Iya dulu aku pernah menikah, maaf ku tidak mengakui padamu sebelum kita menikah tapi kau tenang saja ia tidak akan mengusik pernikahan kita"
"Apa perempuan itu bernama Delita? kenapa mas bilang kalau dia tidak akan mengusik kita apa dia sudah mati?"
pertanyaan Amelia berhasil memancing amarah Tantra. Tantra paling tidak suka di interogasi oleh siapapun. apa lagi ranah pribadinya yang sudah ia kubur selama bertahun-tahun.
Darimana Amelia tahu semua informasi tentang Delita?
"Mas, apa dia sudah mati? kenapa dia bisa mati apa sakit atau...ada yang sengaja membunuhnya?"
"Amelia! kau sudah kelewat batas! apa maksud mu bertanya seperti itu padaku? dengar, kau tidak berhak tahu apapun tentang Delita! apa kau tidak puas dengan jawabanku yang memastikan jika pernikahan kita tidak akan di usik olehnya?"
Amelia sedikit ketakutan melihat amarah Tantra. tapi ia juga sangat penasaran kenapa pernikahan pertama Tantra dengan Delita bisa berakhir. lalu kenapa di rumah ini tidak ada satu pun foto tapi Tantra malah menyimpan selembar foto Delita di dalam laci meja kerjanya.
"Keluar dari kamar ku!" Tantra mendorong tubuh Amelia dengan sedikit kasar sebelum ia mengunci pintu kamarnya.
Amelia yang terjatuh di lantai langsung bangkit. ia hanya menatap pintu kamar Tantra yang tertutup rapat.
Baiklah mas, aku pasti dapat informasi tentang istri mu. jika kau memang orang yang kejam maka ku terpaksa menyetujui rencana Alvin untuk menjebak mu.
***
Pagi tiba, saat nya Tantra pergi dinas ke kantor gubernur. Amelia menyiapkan sarapan pagi untuk Tantra.
Tantra hanya diam tidak mau memandang Amelia yang sengaja duduk di dekatnya.
Mas Tantra benar-benar marah padaku soal semalam.
"Mas aku minta maaf soal..."
Belum selesai Amelia bicara, Tantra berdiri dari duduknya lalu berjalan pergi menuju mobil.
Di dalam perjalanan ke kantor gubernur, Tantra teringat pertengkarannya semalam dengan Amelia.
Kenapa Amelia bisa tahu soal Delita?
Tantra menghela napas,
"Maaf pak apa ada masalah?" tanya Johan sambil mengemudikan mobil.
"Amelia dia bisa tahu tentang Delita"
Johan terdiam, ia teringat sesuatu.
"Sepertinya Bu Amelia tahu dari foto yang bapak simpan di laci meja kerja di rumah"
"Masuk akal, itu artinya setiap kali aku tidak di rumah dia berusaha mencari informasi tentang ku. kemarin dia bahkan menginterogasi Marni!"
"Apa kau berhasil menyadap pembicaraan Amelia dan Alvin terakhir mereka bertemu?"
"Maaf tidak berhasil pak, Bu Amelia melepas aksesories berisi penyadap yang ia kenakan saat bertemu Alvin, sepertinya Alvin curiga kita memasang penyadap pada Bu Amelia"
"Johan aku yakin Amelia akan bertanya padamu atau Marni tentang Delita, jangan beri jawaban apapun padanya"
"Baik pak"
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏