NovelToon NovelToon
Tuan Kuda Laut & Nona Ikan Guppy

Tuan Kuda Laut & Nona Ikan Guppy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cintamanis / Murid Genius / Angst
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: yellowchipsz

Di sekolah, Dikta jatuh hati pada gadis pengagum rahasia yang sering mengirimkan surat cinta di bawah kolong mejanya. Gadis itu memiliki julukan Nona Ikan Guppy yang menjadi candunya Dikta setiap hari.

Akan tetapi, dunia Dikta menjadi semrawut dikarenakan pintu dimensi lain yang berada di perpustakaan rumahnya terbuka! Pintu itu membawanya kepada sosok gadis lain agar melupakan Nona Ikan Guppy.

Apakah Dikta akan bertahan dengan dunianya atau tergoda untuk memilih dimensi lain sebagai rumah barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yellowchipsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keajaiban

...٩꒰。•‿•。꒱۶...

...𝙏𝙐𝘼𝙉 𝙆𝙐𝘿𝘼 𝙇𝘼𝙐𝙏 & 𝙉𝙊𝙉𝘼 𝙄𝙆𝘼𝙉 𝙂𝙐𝙋𝙋𝙔...

...© Yellowchipsz...

...—Penyesalan adalah sakit yang menyesak nadi karena tidak menggapai puncak asa paling rendah sekalipun.—...

...꒰•̫͡•ོ꒱...

Di saat dokter wanita dengan surai cokelat gelap sebahu melintas di depannya, jantung Dikta seakan-akan diremas sesaat. Ditambah Saila memanggil wanita itu dengan sebutan MAMA. Sekilas pertemuan Dikta melihat mamanya Saila, keadaan pun berubah makin mendebarkan karena tubuh Lingga yang kritis dibawa ke ruang ICU (Intensive care unit).

"Puri! Jangan lemah! Yakin Lingga baik-baik aja!" bujuk Dikta mencoba tenang meski dirinya juga hancur.

"L-lingga," sesak Puri ingin memberitahukan sesuatu yang begitu menyayat hatinya.

"Kenapa, Puri???" tanya Saila sesak menghapus air mata Puri. "Mamaku pasti akan mengatasi keadaan Lingga dengan baik."

Puri meluapkan hal yang dia pendam sedari tadi, "Saat kita baru tiba di rumah sakit, n-nadinya Lingga udah berhenti. Dokter cuma ingin menghibur kita dengan perjuangan mereka."

Waktu bagai terhenti saat itu juga. Namun, jiwa yang masih bersemayam di tubuh tetap harus melanjutkan perannya sebagai insan pemikul takdir. Waktu tidak peduli apakah kamu sakit atau sentosa, dia hanya akan menunjukkan jika kita sudah menggunakan waktu dengan baik, atau malah menyia-nyiakan kebersamaan berharga yang terbuang oleh ego pertikaian—seperti Dikta yang menanggung beribu isak penyesalan, hubungannya dengan Lingga terbuang akibat saling mendewakan paham masing-masing.

"Nggak, Puri. Nggak mungkin," tolak Dikta.

“Lo pikir gue bohong, Ta?! Gue nggak mungkin main-main soal nyawa Lingga!” lemas Puri sudah tak berkekuatan mendorong dada Dikta.

Tatapan Saila meremang, terasa semua dosa Arjuna akan dia pikul jika hidup Lingga berakhir. “Nggak mungkin, Puri. Lingga nggak mungkin ….”

Dikta menyusul lemas, bagai tulangnya memutus satu per satu. Dia duduk di kursi tunggu, berada di antara Saila dan Puri yang ikut mematung dengan jerih ketakutan. Tubuh Dikta gemetaran hebat memikirkan bagaimana situasi ke depannya, masih belum tahu keadaan Lingga saat ini.

Saila memutuskan untuk berjalan ke arah ruang ICU sendirian diiringi ratapan bersalah terhadap Lingga. Dia bertekad mempertanggungjawabkan kesalahan yang Arjuna perbuat.

Saila ingin segera tahu kabar dari mamanya mengenai keadaan Lingga di dalam. Pemusatan pikiran Saila sedang kacau. Gara-gara kepindahannya ke kelas 12 IPA 2, tak terpikirkan malah memicu terjadinya hal yang mengguncang fisik dan psikis kala ini.

"M-maafin aku, Lingga," tangis Saila gemetaran hebat, “semua gara-gara aku.”

Puri duduk mematung dengan lamunan yang panjang mengenai kenangannya bersama Lingga.

"Ta ..., kita gagal," isak Puri dengan napas menyempit.

Dikta dengan cabar hatinya berniat menekan nomor telepon mamanya Lingga.

Panggilan tersambung dengan cepat.

📞"Halo, Dikta?" suara mamanya Lingga terdengar begitu bersemangat.

"H-halo, Tante," balas Dikta gemetaran. "Gimana ujian gelar doktornya hari ini?"

📞"Syukurlah, berjalan lancar. Tante baru banget selesai, Ta. Kenapa suaramu gemetar begitu? Kamu belum makan?"

"B-belum," jawab Dikta menyesak sampai air mata menghujani lantai, sulit mengatakan tentang semua yang terjadi.

Bagaimana caranya Dikta menyebut Lingga sudah tak bernyawa di kala mamanya Lingga sedang merayakan pendidikan? Tidak terbayangkan tangisan kehancuran mengucur deras menenggelamkan semua harsa yang dijaga selama ini.

📞"Ya ampun. Kenapa belum makan, Dikta? Makan dulu, Nak. Hmmm, barusan tadi tante nyoba nelepon Lingga, tapi nomornya nggak aktif. Kira-kira dia sudah makan belum, ya? Nomor Puri juga nggak bisa dihubungi."

"Tante ..., maafin aku," isak Dikta hilang daya.

📞"Dikta, kenapa minta maaf? Tentang masalah kemarin, sudah lupakan saja. Tante tahu kalian memang lagi sama-sama di puncak ego. Tante juga minta maaf karena Lingga udah bikin kamu marah."

"Maaf, Tante. Maaf. Aku janji nggak akan bikin Lingga sakit lagi. Aku akan jaga Lingga. Tante mau berdoa untukku dan Lingga?" mohon Dikta yang sudah terkurung kabut keruh.

📞"Iya, Dikta. Tante berdoa terus supaya kalian benar-benar berbaikan. Kalian terlalu lama perang dingin, yang mana tante pun nggak tahu penyebabnya. Sudah, jangan sedih."

"Aku janji, Tante," isak Dikta tak berguna. "Aku akan jaga Lingga setelah ini. Aku akan berusaha menurunkan egoku meski dia menyebalkan seratus kali lipat!"

Puri tersambar tangisan Dikta. Dia juga ingin meluapkan semua sakitnya, tapi takut suara tangisannya didengar pula oleh mamanya Lingga.

📞"Sudah-sudah, Nak Dikta. Jangan sedih begitu. Kamu tuh udah kayak anak tante sendiri. Lingga cuma punya kamu, Ta. Dia tunggal. Selama ini cuma kamu dan Dirham sebagai saudara yang dia punya, dan kamu sadar hal itu."

Panggilan berakhir karena mamanya Lingga akan melanjutkan kegiatannya di Sydney.

Tiba-tiba mamanya Saila keluar dari ruangan dengan wajah pucat penuh sesal. Memang bukan dia yang bertugas menangani keadaan Lingga di ruang ICU, tapi mamanya Saila sudah mengetahui hasilnya.

"Ma???" isak Saila menunggu kabar baik. "Bisa, kan? Lingga udah baikan? Dia akan dipindahin ke ruang VIP biar kami bisa menemaninya dan mengurusinya. Jawab, Ma!"

Mamanya Saila menggeleng dan mendekap erat Saila. "Tubuhnya terlalu banyak retak dan memar di mana-mana. Temanmu kelewat sakit. Maaf, Sayang. Mama nggak bisa."

"Ling-ga. Lingga ....," sendat Saila lemah di pelukan sang mama.

Dikta dan Puri menyaksikan Saila merintih penuh sesal di kejauhan sana, sudah pasti pertanda buruk. Tubuh mereka berdua makin lemas diiringi sesenggukan yang membesar.

Mamanya Saila menangis dan berkata, "Dia sudah-"

Tiba-tiba keadaan ruang ICU gempar karena sesuatu. Hal tersebut membuat mamanya Saila memastikan sendiri keadaan di dalam. Sesampainya di sana, mamanya Saila menganga kaget melihat pasien bernama Lingga terlihat sehat dengan tubuh tanpa lecet sedikit pun.

Dokter muda dan perawat magang bereaksi gemetaran dan tak sengaja menjatuhkan beberapa alat medis ke lantai. Kegaduhan mereka menyebabkan alat-alat itu memencar berjatuhan akibat menyaksikan hal aneh.

Mamanya Saila berusaha tenang menyikapi hal mengejutkan ini. Dia menyuruh tim medis lainnya untuk segera memindahkan Lingga ke ruangan VIP.

...꒰•̫͡•ོ꒱...

🏷Ruang VIP Siren. 🧜🏻‍♀️

*VIP: Very Important Person, mendapat hak istimewa.

Saila mengajak Dikta dan Puri untuk membesuk Lingga di ruangan itu. Rasa-rasa tidak percaya. Mereka bertiga membuka pintu putih dengan tempelan magnet berwujud Siren (putri duyung perkasa), lalu menyaksikan di dalam ada sosok Lingga yang tengah kebingungan di atas bed.

Tubuh Lingga dibaluti medical wear (baju pasien) berwarna biru kalem. Jarum infus menguasai punggung tangan kanannya yang bergerak lumayan luwes.

Lingga tersenyum lebar menyambut ketiganya, sekaligus galau akan keadaannya saat ini.

Puri menggeleng dengan tangisan terputus-putus. Rasanya ini terlalu aneh, bahkan dia takut menghampiri pacarnya yang jelas-jelas tadi kehilangan denyut kehidupan.

"I-tu bukan Lingga," lirih Puri yang didengar jelas oleh Dikta dan Saila.

Jujur, kaki Dikta pun gamang untuk melangkah lebih maju. Namun, jika itu bukan Lingga, lalu siapa? Itu benar-benar wujud seorang Lingga! Kuasa apa yang sudah terjadi pada tubuh sahabatnya itu?

Bersambung ... 👑

1
MiPark
tapi kayanya ga akan bosan sihh 😃😃😃😃😃
MiPark
mau lo lebih kaya dari dikta jg tetep aja, klo saila lebih nyaman sama dikta lo bisa apa jun 😌😌😌😌😏
DIBA V☔💧🌧️
LANJUT LAGIII MOMCHIPPPKU SAYANG🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼
MiPark
cinta ga bisa dipaksa ya juna😭😭😭😭😭😭
DIBA V☔💧🌧️
AKU PENASARAN SAMA TAKDIR KALIAN BERTIGA😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
DIBA V☔💧🌧️
jadi posisinya skrg Saila tetep calon tunangannya Juna 😭😭😭😭😭😭😭😭 gmn dgn Dikta yg selama ini dijadikan HTS 😭😭😭😭😭😭😭💔💔💔💔
MiPark
ada kejadian apa sebenernya 😢😢😢😢😭😭😭😭
DIBA V☔💧🌧️
emang boleee, Jun😭😭😭😭😭😭😭 gakan balik dah Sailanya entar kamu nangisss
DIBA V☔💧🌧️
gimana ya😭😭😭😭😭😭😭iya sih kamu skrg lebih kaya dari Dikta, Jun☺️☺️☺️☺️☺️☺️tapi kita gatau masa depan nanti
MiPark
MAKSA BANGETT DIHHHH😒😒😒😒😒😒😌😌😌
DIBA V☔💧🌧️
Saila beneran udah jatuh cinta ke Dikta🥺🥺🥺🥺 sampai hatinya terasa hidup jika liat Dikta
DIBA V☔💧🌧️
tapi kamu udah gagal bikin Saila nyaman selamanya sama kamu Jun, karena sikap kamu 😭😭😭 Saila jadinya mau tetep jd sahabat aja, gamau lebih
DIBA V☔💧🌧️
kenapa kamu yakin kalo kamu satu paket sama saila, Jun🙂🙂🙂🙂🙂kalo takdir berkata tidak, gimanaa
MiPark
loh kan itu hak saila, hati ga bisa dipaksa harus ke siapa berlabuh 🥺🥺🥺🤍🤍🤍
DIBA V☔💧🌧️
mgkin udah takdir Saila nyantol sama Dikta 😭😭😭😭😭🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🤸🏻‍♀️🤸🏻‍♀️🤸🏻‍♀️🤸🏻‍♀️bukan kamu Jun
DIBA V☔💧🌧️
masalahnya hati saila sepenuhnya bukan buat kamu Jun
DIBA V☔💧🌧️
bisaan banget saila nakut-nakutin junaaa😭😭😂
DIBA V☔💧🌧️
beruntung masih cedera leher😒😒😒😒😒
DIBA V☔💧🌧️
yg dianggap musuh sm juna jg dianggap musuh sama ayah anja 🥲🥲🥲🥲🥲
MiPark
enteng bgt ngomongnya 🙂🙂🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!