Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Bab 35: Langkah Menuju Semifinal
Kemenangan dramatis atas Vanguard Academy menjadi momen berharga bagi Seikou High. Namun, mereka tidak memiliki waktu untuk terlalu lama merayakan. Dengan jadwal yang semakin padat, lawan mereka berikutnya sudah menunggu di babak semifinal, yaitu tim legendaris dari Eropa, Silver Wolf Academy.
Silver Wolf dikenal sebagai tim dengan keseimbangan sempurna antara serangan dan pertahanan. Mereka memiliki pitcher utama yang dijuluki "Ice King" karena ketenangannya, sekaligus batter dengan julukan "Steel Hammer" yang memiliki kekuatan pukulan luar biasa.
Analisis dan Strategi
Di pagi harinya, Pelatih Tsubaki mengumpulkan semua pemain di ruang strategi. Di layar besar, terlihat video pertandingan terakhir Silver Wolf Academy. Semua mata tertuju pada pitcher mereka, Leon Grayson, seorang pemain bertubuh tinggi dengan lemparan melengkung yang mematikan.
“Leon adalah ancaman utama mereka,” ujar Pelatih Tsubaki sambil menunjuk ke layar. “Tapi dia juga memiliki kelemahan. Lemparan melengkungnya seringkali meninggalkan celah kecil pada sudut tertentu. Kalau kita bisa memanfaatkan itu, kita punya peluang untuk mencetak angka.”
Shinji memandang layar dengan serius. “Jadi, kuncinya adalah membaca sudut lemparannya sebelum bola mendekat.”
“Benar,” jawab pelatih. “Tapi itu tidak akan mudah. Dia memiliki kontrol luar biasa dan hampir tidak pernah membuat kesalahan.”
Di sisi lain, Riku memikirkan cara untuk menghadapi batter utama mereka, Erik "Steel Hammer" Jensen. “Kalau dia diberi ruang sedikit saja, kita bisa kehilangan banyak poin,” pikirnya.
Pelatih Tsubaki memutuskan untuk memperketat latihan mereka, tidak hanya untuk memperkuat serangan tetapi juga pertahanan.
Latihan yang Intens
Latihan kali ini difokuskan pada dua aspek utama: membaca lemparan dan mengatur strategi bertahan.
Haruto, sebagai catcher, menghabiskan waktu lebih banyak bersama Kaito dan Shinji untuk mensimulasikan lemparan melengkung seperti yang dilakukan Leon. Mereka menggunakan mesin pitching untuk meniru kecepatan dan sudut lemparannya.
“Perhatikan gerakannya,” kata Haruto kepada Kaito yang sedang bersiap memukul. “Bola melengkungnya cenderung menurun di detik terakhir. Jangan terlalu cepat mengayun.”
Kaito mencoba mengikuti saran itu, tetapi ia masih sering meleset. Riku, yang memperhatikan dari bangku, maju untuk memberikan masukan.
“Kaito, cobalah fokus pada tangan pitcher. Ketika Leon bersiap melempar, ada momen kecil saat dia memutar pergelangan tangannya. Itu tandanya dia akan melakukan lemparan melengkung.”
Kaito mengangguk dan mencoba lagi. Kali ini, ia berhasil memukul bola dengan akurat. “Akhirnya!” serunya, merasa puas dengan kemajuannya.
Di sisi lain, Riku dan Shinji berlatih memperkuat koordinasi mereka di lapangan. Mereka tahu bahwa Erik Jensen sering memukul bola ke arah tengah lapangan, sehingga mereka harus siap menutup celah di area tersebut.
Hari Pertandingan Semifinal
Stadion penuh sesak dengan penonton. Semua orang menantikan pertandingan antara Seikou High dan Silver Wolf Academy. Banyak yang memprediksi bahwa Silver Wolf akan mendominasi, mengingat reputasi mereka sebagai salah satu tim terbaik di turnamen ini.
Namun, Riku dan timnya tidak gentar. Mereka berjalan memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, meskipun tekanan terasa sangat nyata.
Ketika pertandingan dimulai, Silver Wolf langsung menunjukkan kekuatan mereka. Leon Grayson melempar bola pertama dengan kecepatan luar biasa, membuat Kaito, yang menjadi pemukul pertama, kesulitan membaca arah bola.
Strike out!
Kaito menghela napas, merasa frustrasi. Tapi Riku memberi semangat dari bangku. “Santai saja, Kaito. Ini baru awal.”
Shinji maju sebagai pemukul berikutnya. Ia mencoba membaca pola lemparan Leon, tetapi lemparan melengkung Leon benar-benar sulit diprediksi. Shinji juga gagal memukul bola dengan baik.
Kini giliran Riku. Sebagai kapten, ia tahu bahwa timnya membutuhkan dorongan semangat. Leon meluncurkan lemparan pertamanya, sebuah bola melengkung yang terlihat sempurna. Tapi Riku, yang sudah mempelajari pola gerakan Leon, berhasil memukul bola itu dengan keras ke arah sudut lapangan.
Sorakan penonton menggema ketika Riku mencapai base kedua. Itu menjadi awal kebangkitan Seikou High.
Pertahanan yang Diuji
Ketika giliran Silver Wolf untuk menyerang, Erik Jensen maju sebagai batter pertama. Dengan postur tubuhnya yang besar dan kekuatan luar biasa, ia menjadi ancaman nyata bagi Seikou High.
Riku memberi isyarat kepada timnya untuk memperketat pertahanan. Haruto, yang menjadi catcher, mencoba memprovokasi Erik dengan mengubah posisi tangannya secara tidak biasa.
“Kamu pikir kamu bisa membaca strategi kami?” kata Haruto dengan nada santai.
Namun, Erik hanya tersenyum dingin. Ketika bola dilempar, ia memukulnya dengan sangat keras ke arah tengah lapangan. Bola itu melesat seperti peluru, tetapi Shinji, yang sudah bersiap, berhasil menangkapnya dengan lompatan spektakuler.
“Out!” teriak wasit.
Erik terlihat terkejut, sementara tim Seikou bersorak merayakan keberhasilan mereka menghentikan serangan pertama Silver Wolf.
Pertarungan Mental di Inning Akhir
Pertandingan berlangsung ketat hingga inning kedelapan, dengan skor masih 2-2. Leon Grayson mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan, tetapi ia tetap mempertahankan ketenangannya di lapangan.
Riku, yang kembali maju sebagai pemukul, tahu bahwa ini adalah momen krusial. Ia memperhatikan setiap gerakan Leon dengan saksama. Ketika Leon meluncurkan lemparan terakhirnya, Riku memukul bola itu dengan kekuatan penuh.
Bola melayang jauh ke arah luar lapangan, melewati jangkauan pemain Silver Wolf. Itu adalah home run!
Sorakan penonton semakin keras ketika Riku dan dua rekannya berhasil mencetak tiga angka, mengubah skor menjadi 5-2 untuk keunggulan Seikou High.
Namun, pertandingan belum berakhir. Silver Wolf masih memiliki satu kesempatan lagi untuk menyerang di inning kesembilan.
Kemenangan yang Diraih dengan Susah Payah
Silver Wolf memberikan perlawanan sengit di inning terakhir. Mereka berhasil mencetak dua angka tambahan, membuat skor menjadi 5-4. Dengan dua pemain di base dan Erik Jensen kembali sebagai batter, situasi menjadi sangat tegang.
Riku berjalan ke arah pitcher mereka, memberikan semangat terakhir. “Haruto, kita bisa menghentikannya. Percaya pada latihan kita.”
Haruto mengangguk dan mengambil posisi. Ia melempar bola dengan sudut yang sulit, memaksa Erik untuk melakukan pukulan yang tidak sempurna. Bola itu melayang tinggi, memberi cukup waktu bagi Kaito untuk menangkapnya di udara.
“Out!”
Pertandingan berakhir dengan kemenangan Seikou High. Tim mereka bersorak penuh kegembiraan, sementara Silver Wolf meninggalkan lapangan dengan kepala tertunduk.
Riku memeluk rekan-rekannya, merasa bangga dengan perjuangan mereka. “Kita hanya tinggal satu langkah lagi menuju final,” ujarnya dengan penuh semangat.
Semua orang tahu bahwa tantangan terbesar mereka masih menunggu, tetapi untuk saat ini, mereka menikmati kemenangan yang diraih dengan kerja keras dan tekad yang kuat.