seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Sarah tersenyum mendengar rencana licik suaminya yang ingin memberi pengajaran pada anak satu satunya.
,,,,,,,,
Di lain tempat Aggam terdiam di dalam mobil bersama dengan istrinya melihat villanya yang benar benar Ayahnya sita. ternyata Kusuma sudah memerintah kan orang untuk menggembok villa Aggam. Aggam tadi niatnya mahu kembali ke villanya untuk menginap malam ini saja. tapi ternyata Ayahnya jauh lebih cepat di bandingkan dia.
Aggam menatap kesal pada villanya lalu menarik nafas dalam."Sial... Ayah benar benar ya... " ujar Aggam memukul setir mobilnya. sedangkan Aara hanya duduk diam di sebelah Aggam sambil menguap. karna saat ini sudah pukul 11 malam jadi dia sudah mulai mengantuk.
Aggam mengalihkan pandangannya melihat istrinya."ini semua gara gara kamu... hanya dalam semalam saja aku kehilangan semua yang aku miliki. " kata Aggam memarahi istrinya.
Aara hanya diam tidak menjawab Aggam. dia sangat ngantuk malas meladeni sikap suaminya. perlahan Aara mulai menutup kedua bola matanya dan mulai tertidur dengan pulas. Aggam masih memikir kan ingin kemana membawa istrinya itu. andaikan dia hanya sendiri mungkin dia sudah berlalu ke apartemen Rossa.fikir Aggam.
"ka-- " ucapan Aggam terhenti saat mendengar dengkuran halus dari istrinya."huff dalam keadaan seperti ini tidurnya masih bisa sepulas itu." lagi dan lagi Aggam menjadi kesal sendiri
Aggam mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi BIma
Drrtt Drrtt Drrtt
Deringan ponsel BIma.
"Hello..." jawab BIma lemah dengan suara seraknya. karna Bima sudah tertidur dari satu jam lalu.
"Kau dimana."tanya Aggam pada Bima
"Aku di rumah... ada apa... tumben kau menghubungiku malam malam begini" tanya Bima balik
" Aku ingin meminta bantuanmu." jawab Aggam.
"apa"
"Kau pesankan dulu aku kamar di salah satu hotel milikmu yang tidak jauh dari villaku" ujar Aggam pada Bima.
" Kenapa kau menghubungi ku untuk hal seperti ini... tidak mungkin kan kau sudah jatuh bangkrup.. bahkan hotelmu lebih banyak di bandingkan dengan hotel milikku. kau datang saja ke hotelmu kan senang " ucap Bima menguap masih sempat mengoceh
"Kau mahu membantu ku atau tidak... " ketus Aggam
" Baik lah, baik lah... Seorang Aggam Alvan yang sombong alias angkuh meminta bantuan, sedikit terdengar langkah"ejek Bima lalu memutuskan sambungannya dan menghubungi salah satu hotel miliknya untuk memesan kamar buat Aggam.
"Awas kau Bima..." geram Aggam pada Bima yang mengejeknya. Alasan Aggam tidak mendatangi salah satu hotelnya karna Aggam tahu pasti Ayahnya sudah lebih dulu bertindak di bandingkan dirinya
Tidak berapa lama Aggam mendapat notifikasi dari Bima yang memberitahukannya hotel tempat yang sudah Bima pesan. juga termasuk nombor kamar.
Aggam kembali menghidupkan mobilnya lalu melaju ke lokasi tempat hotel Bima. tiba di sana Aggam langsung ke kasir meminta kunci kamar kemudian kembali ke mobilnya. tanpa membangunkan Aara Aggam langsung menggendong tubuh Aara menuju ke LIft . Aara juga sama sekali tidak bergerak di gendongan Aggam. mungkin karna dia terlalu lelah dengan semua drama hari ini.
Tiba di depan pintu kamar, Aggam membukanya lalu menghantar Aara ke ranjang kemudian membaringkan tubuh Aara di ranjang.Aggam yang sudah lelah juga langsung membaringkan tubuhnya di sebelah Aara. hanya beberapa saat saja Aggam sudah tertidur dengan pulas.
,,,,,,,,,
Keesokan harinya Aara mulai terbangun dari tidurnya. Aara merasa sebuah beban berat sedang menimpanya. mengapa aku merasa tidak bisa menggerakkan tubuhku... batin Aara yang masih dalam setengah tidur. Aara perlahan mulai membuka kedua bola matanya.
.
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌