Mendapatkan pelecehan seksual dari teman sekolahnya membuat seorang gadis bernama Aulia Dara harus rela di keluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.
Sementara itu, Alfatih Brahmaseto si pelaku pelecehan membantah keras jika dia lah yang telah menghamili Dara. Bahkan dengan tega nya Fatih menuduh Dara, jika Dara adalah seorang kupu kupu malam.
Sakit, hancur, terluka dan rasa malu yang di terima oleh Dara membawa rasa trauma bagi Dara, hingga akhirnya Dara pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut.
Lalu, bagaimana jadinya jika 10 tahun kemudian, Dara dan Fatih kembali di pertemukan dengan keadaan Dara yang telah bahagia bersama putri semata wayangnya dan Fatih yang telah memiliki seorang istri??
Akankah Dara memberitahu putrinya jika Fatih adalah ayah biologisnya?? Atau, Dara memilih untuk merahasiakan semua kisah kelamnya di masalalu serta status Fatih dari putrinya??
yukk simak kisahnya di sini "Kehormatan Yang Ternoda" by.Triyani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.28
Setelah si kecil Aliya masuk ke arah dalam toko. Papa Dimas pun segera menghampiri Aulia yang masih diam terpaku di tempatnya berdiri saat ini.
"Apa kabar Nak Aulia?" sapa Papa Dimas saat sudah berada di depan Aulia.
"Alhamdulillah baik Pak," jawab Aulia canggung.
“Bisa kita bicara sebentar?’ tanya Papa Dimas yang melihat raut wajah Aulia yang masih tampak ketakutan saat melihatnya.
“Bi_bisa Pak,” jawab Aulia semakin dibuat gugup dan takut.
“Ya sudah kalau begitu. Bagaimana kalau kita ke sana saja,” ajak Papa Dimas sambil menunjuk ke salah satu sudut ruangan yang ada di toko itu.
Tempat yang sama yang di gunakan Aulia saat berbicara dengan Fatih dulu saat Fatih meminta izin untuk membawa Aliya ke rumah orang tuanya.
Setelah mengangguk setuju, Aulia pun segera beranjak menuju kursi itu mengikuti papa Dimas yang sudah lebih dulu berjalan kesana.
Sementara mama Dini dan Fatih membiarkan Aulia untuk berbicara berdua bersama dengan papa Dimas.
Meski sudah diwakili oleh mama Dini untuk meminta maaf pada Aulia, tapi ada baiknya jika papa Dimas juga meminta maaf secara langsung pada Aulia atas kejadian 10 tahun yang lalu.
“Maaf jika kedatangan kami membuat kamu tidak nyaman Nak. Namun, mau bagaimana pun keadaan nya kami tetap harus datang untuk meminta maaf pada kamu secara langsung atas kejadian yang menimpamu 10 tahun yang lalu. Sungguh, saya benar benar menyesal karena sudah terlalu percaya pada putra saya tanpa mencari tahu dulu kebenarannya. Sejujurnya, Fatih itu anak yang baik, penurut dan juga jujur. Tidak sekalipun dia membohongi kami, bahkan di saat teman teman nya bermain nakal, Fatih hanya sekedar ikut tapi tidak melakukan hal yang para teman nya lakukan. Hingga saat dia mengatakan kalau kamu berbohong dan hanya ingin memfitnahnya tentu saja saya langsung percaya begitu saja, karena dia memang tidak pernah membohongi kami sebelum kejadian itu. Saya tidak tahu apa yang membuat Fatih tega melakukan itu padamu. Sekali lagi, saya sebagai ayahnya saya benar benar minta maaf yang sebesar besarnya karena saya telah gagal menjadi orang tua,"
Mendengar penuturan Papa Dimas, Aulia hanya bisa terdiam. Entah apa yang harus dia lakukan. Jujur, masih terlalu berat untuk mengeluarkan kata maaf itu. Namun, saat melihat bagaimana tulusnya Fatih dan keluarganya meminta maaf bahkan sampai mendatanginya secara pribadi. Sepertinya Aulia harus sudah mulai belajar untuk berdamai dengan masa lalu dan menerima kehadiran Fatih sebagai ayah dari anaknya.
Toh meski saat ini Aulia akan menikahi pria lain, tetap tidak akan memutus pertalian darah antara Aliya dan juga Fatih sebagai ayah dan anak. Bahkan sampai keduanya menutup mata, ikatan itu akan terus melekat pada diri Aliya dan juga Fatih.
"Insya Allah, saya sudah memaafkan Fatih serta anda dan Ibu. Saya sadar, bergelung terus menerus dengan rasa dendam dan benci hanya akan membuat hidup saya tidak tenang. Oleh karena itu, mari kita berdamai dengan masa lalu dan memulai kehidupan baru yang jauh lebih baik lagi kedepannya," jawab Aulia yang membuat terharu satu keluarga itu.
"Terima kasih Aulia, sungguh sungguh terima kasih," jawab Fatih yang menyela obrolan ayahnya dan juga Aulia.
Pria itu kini berdiri tidak jauh dari Aulia. Dengan mata yang berkaca kaca Fatih mengucap syukur dan juga terima kasih pada wanita yang sudah melahirkan anak untuknya itu.
"Ayo Opa, katanya mau ajak Aliya makan di luar," seruan dari gadis kecil pun memecahkan suasana hening dan haru yang terjadi pada orang orang dewasa yang ada di sana.
Fatih bahkan langsung memalingkan wajahnya untuk menghapus air matanya agar sang putri tak melihatnya dalam keadaan rapuh seperti saat ini.
Dengan segera Fatih pun menghampiri putrinya yang sudah berganti pakaian yang sangat cantik dan sopan dengan hijab yang menutupi surai hitam nya.
"Ya sudah, Aliya ikut mobil Ayah ya. Biar Opa sama Oma," ajak Fatih langsung menggandeng Aliya untuk membawa putrinya itu kembali keluar dari dalam toko.
Sementara Papa Dimas dan Mama Dini masih di dalam untuk berpamitan dengan Aulia serta mengajak Aulia untuk ikut. Namun, sayang Aulia menolak ajakan itu dan hal itu dapat dimengerti oleh kedua orang tua Fatih.
Meski sudah memaafkan, tapi sangat wajar jika Aulia masih membutuhkan waktu untuk menerima kehadiran keluarga Brahmaseto di dalam hidupnya setelah luka yang teramat sangat dalam diterima oleh Aulia akibat perbuatan Fatih.
Satu keluarga itu pun akhirnya pergi meninggalkan toko tanpa Aulia. Meski begitu, mereka sangat bersyukur dan berterima kasih karena Aulia mau memaafkan dan mencoba menerima kehadiran keluarga Brahmaseto yang mulai saat ini akan terus bersinggungan dengan dirinya.
*
*
Dua minggu kemudian.
Sarah menatap nanar sebuah akta cerai yang baru saja dia terima. Air matanya kembali membasahi pipi mulusnya kala teringat bagaimana tegas dan lantang nya Fatih saat mengucapkan ikrar talak di depan hakim pengadilan agama kemarin siang.
"Apa kehadiranku sama sekali tak berarti untukmu Mas? Hingga tidak ada keraguan sama sekali saat kamu mengucap ikrar talak itu. Bahkan kamu begitu tegas dan lantang saat mengucapkan talak itu. Sebegitu inginnya kah kamu bercerai denganku, Mas?" Gumam Sarah yang mampu dia tanyakan pada dirinya sendiri.
Karena sejak mereka resmi berpisah, Fatih memutus segala bentuk komunikasi dengan Sarah. Meski terlihat kejam, namun Fatih tidak mau membuat Sarah kembali menaruh harap pada dirinya.
Hingga akhirnya, memutus segala bentuk komunikasi dipilih Fatih agar Sarah bisa kembali menata hidupnya bersama orang baru yang bisa mencintainya dengan tulus.
Raut wajah sedih dan juga kecewa tidak hanya hadir di wajah cantik Sarah. Hal yang jauh lebih parah harus diterima oleh Fatih manakala dirinya menyaksikan secara langsung nama Aulia Rahma disebut oleh pria lain dalam ijab kabul yang baru saja selesai dilaksanakan.
Ucapan kata 'Sah' yang menggema di seluruh ruangan kian menjadi pembatas yang lebih tinggi lagi antara Fatih dan juga Aulia. Dimana wanita itu kini telah resmi menjadi seorang istri dari pria lain.
Yang itu artinya, Fatih sudah tidak memiliki urusan apapun lagi dengan ibu dari anaknya itu. Fatih langsung membuang muka saat Aulia di papah keluar untuk menemui suaminya setelah wanita itu resmi di persunting oleh seorang pria bernama Hanan Hanafi Burhan.
Wanita yang saat ini tampak begitu cantik dalam balutan baju pengantin muslimah berwarna putih tulang dengan polesan make up tipis.
Membuat hati seorang Alfatih Brahmaseto penuh sesak. Bahkan Fatih merasakan jika oksigen di sekeliling nya kian menipis saat Aulia terlihat mencium punggung tangan pria yang telah resmi menikahinya lalu dibalas sebuah kecupan di kening Aulia.
"Berbahagialah sayangku, maaf atas luka yang telah aku torehkan di masa lalu. Sekarang aku ikhlas melepas mu untuk bahagia, meski bukan aku yang ada di sampingmu dan membuat kamu bahagia,"