Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.13 Surat wasiat
"Maaf pak Bram..apakah kita masih menunggu orang lagi?" tanya Rania pada pengacara almarhum mertua nya itu.
Pasal nya sudah hampir satu jam Rania dan Raka berada di ruangan pengacara kepercayaan keluarga Abdillah itu. Dan pak Bram juga yang membantu Raka untuk proses perceraian nya dengan Azizah.
"Maaf mba Rania, sesuai dengan apa yang di inginkan almarhum pak Abdillah dulu sebelum beliau meninggal jika ada apa - apa dengan beliau kelak maka surat wasiat beliau harus di bacakan di hadapan Mas Raka dan Mba Azizah sebagai menantu sah beliau," jawab Pak Bram dengan begitu tenang walaupun ada lirikan sinis yang tertuju pada Rania sehingga membuat wanita itu mendengus kesal.
"Kenapa juga harus menunggu wanita itu pak, kan Azizah bukan menantu keluarga Abdillah lagi, justru aku lah yang menantu sah nya saat ini."
"Sudah lah sayang...kita ikuti saja apa yang Pak Bram katakan ya?"
Rania langsung memutar bola mata nya, wanita itu langsung menghempaskan tubuhnya di sandaran sofa yang ada di ruang pak Bram.
"Pak Bram sudah menghubungi Azizah kan sebelum nya."
"Sudah mas, semalam saya sudah menghubungi mba Azizah. Dan dia siap unjuk datang hari ini."
Setelah mengatakan hal itu tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Tok,
Tok,
Tok,
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam silahkan masuk mba Azizah..." sambut Pak Bram dengan begitu ramah pada mantan menantu keluarga Abdillah itu.
"Akhir nya datang juga kamu, sudah merasa seperti artis saja kamu itu," ucap Rania begitu sinis.
Raka langsung menatap ke arah sang istri memberi isyarat supaya Rania tidak berkata lagi. Sedangkan Azizah sendiri tidak menggubris ucapan Rania sama sekali.
"Lho...Rizky nya tidak di ajak mba?" tanya Pak Bram basa - basi supaya keadaan tidak terlalu tegang dan canggung. Dia sangat paham dengan kondisi Azizah saat ini, jelas masih merasa sakit hati atas apa yang Raka lakukan pada nya. Dia sebagai orang kepercayaan almarhum mertua nya tidak bisa melakukan apa pun untuk membantu Azizah saat itu, karena Raka sangatlah ngotot ingin berpisah dari Azizah.
"Tidak pak, Rizky saya titipkan pada tetangga saya," jawab Zizah dengan tersenyum tipis.
Pak Bram manggut - manggut," Baiklah semua orang yang di berhak mendengar surat wasiat itu sudah ada di semua, maka saya akan membacakan surat wasiat almarhum pak Abdillah sekarang."
Jantung Rania dan Raka sekarang berdegup dengan kencang, ketika pak Bram membuka sebuah amplop coklat yang berada di meja depan mereka.
"Baiklah Mas Raka ...Mba Azizah saya Bramantyo pengacara keluarga Abdillah dengan ini akan membaca sebuah surat wasiat dari Bapak Abdillah Muzaki Ahmad yang berisikan...."
Jantung Rania semakin berdebar kencang saat kertas itu sudah di keluarkan dari dalam amplop coklat itu. " welcome crazy rich Rania Putri..."batin Rania
" Saya Abdillah Muzaki Ahmad dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun dengan ini menyatakan bahwa seluruh harta kekayaan saya yang berupa kebun teh sebesar 20 hektar yang berlokasi di Bandung dan Jawa tengah akan saya wariskan 100% kepada anak saya Raka Abdillah bin Abdillah Muzaki Ahmad karena dia telah memenuhi keinginan saya dengan menjadikan Nur Azizah sebagai istri nya serta telah memberikan keturunan kepada keluarga Abdillah..."
"Waw... Amazing...." lirih Rania dengan mata yang berbinar - binar. Dia langsung bergelayut manja di lengan sang suami," selamat ya sayang....kamu menjadi crazy rich Mas.."
"Iya sayang....mas senang sekali, akhirnya ayah memberikan semua aset nya pada mas," jawab Raka dengan wajah yang sumringah.
Dia benar - benar tidak menyangka, jika orang tua nya dengan begitu mudah nya menarik segala ucapan nya hanya karena Raka menyetujui menikah dengan Azizah dan membuat wanita itu melahirkan seorang anak seperti yang orang tua nya mau.
"Maaf mas Raka, tapi isi wasiat itu belum selesai saya bacakan.." sela pak Bram.
"Belum selesai, maksud pak Bram apa? Bukan kah di situ sudah jelas jika seluruh harta almarhum ayah mertua saya bakal jatuh ke tangan suami saya ya?"
"Jadi surat wasiat itu masih ada kelanjutannya?"kali ini giliran Raka yang berucap. Wajah laki - laki itu seketika berubah menjadi cemas, perasaan nya tiba - tiba menjadi tidak enak.
Sedangkan Azizah sejak tadi tidak menampilkan ekspresi apa pun, dia hanya menampilkan wajah datar nya. Saat di hubungi pak Bram semalam Azizah sebenarnya menolak untuk datang hari ini, karena dia sendiri tidak ingin tahu tentang apa pun yang berhubungan dengan harta warisan peninggalan almarhum mertua nya. Untung nya pak Bram berhasil membujuk Azizah untuk datang, dengan dalih permintaan terakhir sang mertua nya sebelum meninggal dulu.
"Iya mas Raka...dan kelanjutan isi surat wasiat itu adalah...Tapi jika di kemudian hari anak saya Raka Abdillah menceraikan istri nya Nur Azizah maka apa yang sudah tertulis di atas tidak berlaku.."
Jduar....
Bak petir di siang bolong, mata Rania langsung membulat saat mendengar apa yang Pak Bram ucapkan barusan. Jantung nya langsung berdetak kencang sekali, nafas nya naik turun tidak beraturan. Raka sendiri hanya diam menunggu apa yang akan di ucapkan oleh pak Bram selanjutnya.
"Maka dari itu saya putuskan untuk membagi harta kekayaan saya menjadi 80% dari kebun teh milik saya serta rumah dan sebuah mobil Pajero sport dengan nomer plat B xxxx akan menjadi hak menantu dan cucu saya Nur Azizah dan Rizky Pratama sisa nya 20% untuk anak saya Raka Abdillah. Demikian surat wasiat saya buat dengan sesungguhnya dan sekali lagi tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Jakarta 13 Oktober 2024, tertanda Abdillah Muzaki Ahmad."
Braak....
Rania langsung menggebrak meja yang berada di depan nya, wajah nya sudah merah padam , nafasnya tersengal karena emosi yang memuncak dalam diri nya. Untung saja meja di ruangan pak Bram terbuat dari kayu jati jika tidak terjadi apa pun saat Rania gebrak tadi.
"Apa - apa an ini pak Bram, mana mungkin suami saya yang nota bene adalah anak kandung hanya mendapatkan 20% dari harta yang di miliki almarhum mertua saya, sedangkan dia yang bukan siapa - siapa mendapatkan bagian paling banyak, pasti ada kekeliruan saat bapak membaca nya," ucap Rania dengan nada penuh dengan emosi.
"Silahkan mas Raka baca sendiri surat wasiat ini jika memang mas Raka dan Mba Rania tidak percaya dengan apa yang saya baca barusan," kata pak Bram dengan begitu tenang dan menyerahkan selembar kertas surat wasiat itu pada Raka.
Raka langsung membaca seluruh tulisan sang ayah yang berada di kertas itu. Dia sangat paham dengan goresan tinta hitam itu memang benar itu tulisan ayah nya. Rania yang melihat ekspresi muram suami nya langsung mengambil kertas itu dan membaca nya.
"Dasar wanita licik kamu Nur Azizah....!"
Raka tidak peka pada waktu kerja Rania tidak curiga, aku tebak Rania ada main sama bosnya, Saka anak bos Herman
cpt ptusin tu nnek shir,jgn smp azizah kna lbrak gra2d tduh mrebut tnangn orng....tp kl pun abian ptus sm tu nnek shir,msh ada adeknya yg jd rival....blm lg mntannya azizah jg yg curi2 ksmptan.....
berat deh prjuanganmu....
Abian yg dngin,ko bsa tkluk sm nnek sihir????udh mh pnmpilannya ky gt,klakuannya jg sm ky orangnya...
bda bgt dong sm azizah yg kalem....
Akoh udh mmpir....slm knl....
lngsng ska crtanya,mskpn d awl smpt nyesek jg....
Btw,kk adek saingn dongggg.....
Ayo smngttttt.....