Liana Tan 20 tahun
Adalah seorang gadis cantik yang tangguh, memiliki keahlian dalam ilmu bela diri yang sangat hebat, dapat meracik obat tradisional, dan masih banyak lagi keahlian yang di milikinya
Suatu hari karena kesalah pahaman dan iri hati seseorang Liana Tan harus meninggal dunia, tapi bukanya ke akhirat jiwa Liana Tan justru malah melintasi waktu menuju ke jaman Kuno.
Dan masuk kedalam raga seorang putri lemah dari anak ketua klan Gui,
Karena kelemahan nya banyak yang menghina dan membencinya tapi untung saja ayah dan ibu serta kakaknya sangat menyayangi gadis itu, Gadis itu bernama Gui Yue Anhe
Gadis yang memiliki Kekuatan tersembunyi tanpa di ketahui oleh orang lain
Ikuti kisahnya dan temukan keseruan di dalamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Wei Lu apa kau memiliki bawahan?" tanya Anhe
"Tentu saja nona aku memiliki nya, ada apa nona?" tanya Wei Lu
"Panggil mereka untuk di jadikan pelayan dan juga pengawal, lima orang saja cukup" jawab Anhe
"Nona apa anda tidak salah bawahan ku itu adalah seorang jendral bagaimana bisa meraka jadi pelayan?" ucap Wei Lu dengan shock
"Aku hanya pinjam dan itu juga bukan sungguhan, tidak mungkin bukan kita pergi tapi tanpa pelayan dan pengawal, panggil mereka sekarang dan suruh mereka merubah penampilan nya" ucap Anhe
"Baiklah nona" jawab Wei Lu lalu, tidak lama Wei Lu meniup kan sesuatu lalu muncullah 5 pria di depan mereka.
"Salam tuan, salam nona kami siap melaksanakan perintah" ucap mereka dan sudah memakai pakaian seorang pengawal.
"Bangunlah salam kalian aku terima, aku suka dengan kepintaran kalian tidak seperti tuan kalian yang telat dalam berfikir" sindir Anhe
Semuanya pun langsung menoleh pada Wei Lu, Wei Lu yang merasa di pandangi oleh banyak orang pun menoleh.
"Apa kalian lihat lihat, ingin aku hukum?" ucap Wei Lu galak.
"CK... Sudah tidak perlu perduli kan dia, aku ingin kalian berpura pura menjadi pengawal kami hari ini, kalian pasti sudah tau kan aku ingin melakukan apa bukanya kalian sedari tadi sudah mengintip dan menguping" ucap Anhe dan itu membuat kelima orang itu jadi salah tingkah.
"Maafkan kami nona besar, kami mengerti dan akan melakukan perintah anda" ucap Kelimanya.
"Baiklah ayo, kita pergi sekarang, tapi aku akan melihat orang orang ku dulu" ucap Anhe lalu berjalan keluar menuju Shu An dan Lulu berada
"Apa kalian sudah mengerti semuanya?" tanya Anhe tiba tiba dan itu membuat keduanya hampir terjungkal karena terlalu fokus hingga tidak waspada.
"Kak, kau membuat ku terkejut itu kebiasaan buruk mu yang datang tanpa suara" ucap Shu An dengan refleks.
"Kau saja yang tidak peka dan tidak fokus dengan keadaan sekitar, jadi bagaimana?" tanya Anhe
"Sudah kak kami sudah menguasai nya, tolong beri penilaian" ucap Shu An menunjukkan apa yang ia latih dan pelajari dengan waktu singkat,
Ilmu beladiri yang di pelajari Shu sangat bagus sudah 85% tinggal menyempurnakan nya kembali.
Di susul Lulu pun sama, ia mendengar menunjukkan keahlian nya.
"Bagus.... walau belum 100 % tapi kalian sudah sangat bagus berlatih lagi setelah memperkuat pertahanan kalian akan ku beri Pelajaran menggunakan senjata" ucap Anhe
"Terima kasih nona" ucap Shu dan Lulu
"Baiklah, kalian tolong latih dan berikan pil tadi pada mereka aku akan pergi dengan mereka sebentar, jangan keluar dari kediaman" ucap Anhe
"Baik kak hati hati" ucap Shu An
"Nona anda berhati hatilah, dan kau paman Wei Lu jaga nona ku baik baik" ucap Lulu
"He gadis kecil apa kau bilang, kau panggil aku paman?, yang benar saja aku yang muda dan tampan ini di panggil paman kau buta ya" kesal Wei Lu
"Itu paman saja mengakuinya, aku ini masih gadis kecil usiaku saja masih 15 tahun sedangkan paman pasti sudah ratusan tahun" jawab Lulu polos
mendengar itu Wei Lu tidak bisa menjawab menjadi kesal, sedangkan bawahannya menahan tawa.
"iss... Kau dasar anak kecil" kesal Wei Lu
"Sudah ayo kita pergi, kau akan terlihat tambah tua jika marah keriput mu bertambah" ucap Anhe dengan senyum miring nya
"Rasakan kau tadi membuat ku kesal sedangkan itu balasan dari orang ku" ucap Anhe dalam hati
"Nona anda justru membela dia bukan aku, aku ini kakak mu" ucap Wei Lu sembari mengejar Anhe yang sudah keluar duluan.
"Baiklah kakak tua, ayo kita pergi hari sudah semakin siang" ucap Anhe
"Dikira aku burung kakak tua" dumel Wei Lu
"Aku mendengar nya" ucap Anhe
"Hehehe... Baiklah adik kita akan kemana sekarang" tanya Wei Lu
"Kita akan kearah sana untuk membeli sebuah toko yang akan ku buka untuk restoran dan juga penginapan, bukanya tidak lama lagi banyak tamu dari luar kota Akan datang untuk menginap, aku akan kaya jika begitu" ucap Anhe dengan wajah datarnya
"Nona kau lupa jika kau sangat lah kaya?" tanya Cang Yi dari dalam sana
"Apa salahnya jika menambah kekayaan di dunia nyata, agar orang tidak curiga asal uang ku dari mana" jawab Anhe
"Benar juga, oh iya nona saat masuk perguruan nanti berhati hati lah karena aku merasakan ada kekuatan besar disana tapi sayangnya aku tidak bisa tau apa itu" ucap Cang Yi
"Baik aku mengerti kak" jawab Anhe
"Adik aku dari tadi bertanya pada mu kau tidak menjawab" ucap Wei Lu mengagetkan Anhe
"Bertanya apa?" tanya Anhe
"Bagaimana cara kita membayar semua bangunan jika kita tidak memiliki uang, jujur aku hanya punya ini" ucap Wei Lu menunjukkan uang hanya satu kantong kecil
"Tidak perlu di pikiran aku memiliki nya, lagian apa tuan mu tidak pernah memberi mu uang hingga kau miskin begini, lalu bagaimana dengan mereka berlima jika kau saja pemimpin mereka tidak punya uang" ucap Anhe heran
"Di bayar tapi kami tidak begitu membutuhkan uang, jadi ini cukup" jawab Wei Lu seadanya.
"Jangan menipuku, aku tau tuan kalian itu pelit, baiklah aku akan memberikan kalian masing masing" ucap Anhe dan tiba tiba kantung uang mereka terisi penuh sampai sangat berat.
"Tuan ini terlalu banyak?" ucap mereka semua
"Tidak apa, tenang saja aku tidak akan miskin dengan memberi kalian. Justru akan bertahan jika kita saling membantu" jawab Anhe dengan tetap mempertahankan wajahnya yang datar.
"Terima kasih tuan" ucap semuanya senang
"hmmm" jawab Anhe singkat sedangkan Wei Lu terdiam karena terharu dengan kebaikan nona nya ini walau selalu terlihat tegang dengan wajah dingin nya tapi sangat baik.
"Jangan tampilkan wajahmu seperti itu, aku jadi takut kau jatuh cinta padaku" ucap Anhe tanpa melihat Wei Lu dan itu membuat Wei Lu kaget.
"Nona mana berani aku begitu" ucap Wei Lu pelan
"Nona kenapa berhenti" tanya Wei Lu
"Sudah sampai?" jawab Anhe singkat lalu masuk ketempat yang akan di jual.
"Selamat datang tuan ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang pria tua
"Paman apa benar tempat ini akan di jual aku tau dari seseorang, jika benar akan di jual aku dan kakak ku ingin membelinya" ucap Anhe
"Benar sekali tau, mari masuk kedalam kita bicarakan ini didalam saja" ucap pria tua itu
"Terima kasih" jawab Anhe dan Wei Lu
Setelah sampai didalam mereka di persilahkan duduk,
"Jika boleh tau siapakah tuan berdua" tanya pria tua itu ramah
"Perkenalkan saya Yue Lu dan ini Kakak saya Wei Lu, kami baru pindah ke kaisaran ini jadi kami ingin membuka usaha disini melihat tempat tuan ingin di jual kami pun berminat" ucap Anhe
"Wah nona anda ternyata bisa ramah juga" ucap Wei Lu dalam hati
Mendengar itu Anhe pun menoleh lalu memandang Wei Lu, mendapatkan pandangan itu Wei Lu sangat kaget.
"Janga jangan nona bisa membaca pikiranku" ucap Wei Lu dalam hati
"Bukan hanya bisa membaca pikiranmu aku juga bisa melihat isi kepala mu" ucap Anhe melalui pikiran nya dan itu membuat Wei Lu kaget.
Bersambung
Ho'oh thor sedikit, kurang aku 😉 🥰🥰🥰🥰