Setelah ibunya meninggal sejak usianya tujuh tahun, kini Naira terpaksa tinggal dengan ibu serta kakak tirinya, pilihan ayahnya kali ini cukup membuat kehidupan Naira serasa di neraka.
Penyiksaan yang selalu Naira dapatkan selama ini, pada akhirnya telah membuat nya mulai berani melakukan perlawanan, dirinya sudah sangat lelah karena selalu mengalah dan terus-terusan ditindas oleh ibu serta kakak tirinya.
Suatu ketika, telah terjadi peristiwa memalukan dalam hidupnya, hingga membuat dirinya terpaksa di nikahkan dengan seorang pria misterius oleh warga satu kampung,nah loh! Kira-kira apa yang membuat mereka sampai di paksa harus menikah? Serta telah membuat warga satu kampung menjadi murka ? Mengapa pria misterius tersebut bisa datang secara tiba-tiba dalam kehidupan Naira dan malah menjadi suami dadakannya.
Lantas siapakah pria misterius tersebut?
Jangan lupa ikuti kisahnya hanya di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar untuk melupakanmu
Pagi-pagi sekali Luna cukup terkejut ketika melihat Naira sedang memakan mangga muda yang di cocol dengan sambal gula merah, bibirnya sampai maju mundur gara-gara sambal pedas yang iya makan.
"Nai, masih pagi kok sudah makan rujak? Dari mana kau dapat buah mangga muda itu? Luna langsung menunjuk buah mangga yang berada tepat di hadapan Naira.
"Tadi aku minta sama tetangga sebelah kak, pas aku lagi jogging pagi setelah solat subuh, entah kenapa air liurku serasa menetes ingin memakannya, tetangga kak Luna baik juga ya, aku di kasih mangga mudanya banyak banget!" Naira malah melempar senyum kepada Luna sambil kembali menikmati kembali mangga mudanya dengan sambal.
Luna hanya bisa menepuk jidatnya kemudian menggeleng, tidak ada rasa curiga di dalam benaknya, karena iya pikir akhir-akhir ini setelah lebih dari satu mingguan Naira galau akibat ulah Suaminya yang sangat menyebalkan itu, Luna selalu menghibur keseharian Naira, namun tetap saja tidak begitu efektif, hingga pada akhir nya di pagi ini Luna merasa sangat lega saat melihat Naira kembali tersenyum, hingga Luna pun membiarkan Naira melakukan sesuatu yang membuatnya merasa senang.
......................
Perusahaan Rahadian
Semenjak kejadian kemarin, lagi dan lagi Nathan mengalami kembali gejala mual-mual, sontak Tony menjadi khawatir akan kondisi Tuannya, kini Nathan sedang terbujur lemas di atas kursi sofa di ruangannya akibat keseringan muntah.
"Ton, batalkan semua jadwal meeting ku hari ini, dan kau segera panggilkan Dokter Arman kesini untuk segera memeriksakan kondisiku!" perintah Nathan yang kemudian di angguki oleh Tony. Iya pun bergegas menghubungi Dokter Arman, yakni Dokter keluarga Rahadian
Setibanya Dokter Arman di kantor, ia cukup terkejut melihat wajah Nathan yang pucat.
Lalu Dokter Arman bergegas memeriksa tubuh Nathan.
"Tuan harus banyak istirahat, kurangi aktivitas anda untuk sementara waktu, apalagi setahuku anda baru sembuh dari kecelakaan." Dokter Arman mencoba memberi saran.
"Tapi tidak ada penyakit yang serius kan Dok? Apa mungkin aku muntah-muntah akibat adanya gegar otak di kepalaku?" tanya Nathan sambil menatap Dokter Arman.
"Bukan Tuan, yang saya heran penyakit anda ini sudah seperti orang yang lagi ngidam, anda seolah mengalami morning sickness!"
'Apa, orang ngidam? Ini tidaklah mungkin! Apa iya benih yang ada di dalam rahimnya Monic adalah darah dagingku? Aarrhhhhh...aku masih tidak percaya dengan semua kekonyolan ini!' elak Nathan dalam hati.
"Saya akan memberikan resep obat penghilang rasa mual dan juga vitamin untuk anda, Tuan! Minum sesuai aturan, dan semoga anda lekas sembuh!"
Lalu Dokter Arman pun segera pergi meninggalkan Nathan bersama Tony.
Tony sendiri sempat tercengang saat Dokter Arman mengatakan sesuatu yang di luar dugaan.
"Tuan, apakah sekarang Tuan masih merasa bau jika saya didekat anda?" tanya Tony untuk memastikan.
"Ya, bau badanmu membuatku semakin mual, jadi menjauh lah dariku." usir Nathan.
"Anda beneran sedang ngidam Tuan, dulu kakaku juga pernah mengalaminya, saat istrinya sedang hamil di trimester pertama, gejalanya hampir sama dengan yang tuan rasakan!" kali ini Tony benar-benar yakin.
"Aarrkkhhh, kau jangan membuatku semakin kesal saja Ton, ini tidaklah mungkin!" Nathan terus saja menyangkalnya.
"Jujur saja Tuan, apakah Tuan pernah tidur dengan seorang wanita?" tanya Tony penuh selidik.
Kemudian Nathan malah menghela nafasnya sejenak sambil memijit pelipisnya.
"Dua minggu yang lalu, tunanganku mengaku jika dirinya sedang hamil anakku Ton!"
Mendengar penjelasan dari Tuanya, Tony sangat terkejut
"Yang benar Tuan, anda yakin jika tunangannya Tuan itu hamil benih nya Tuan? Bukan benih dari pria lain ya contoh nya Tuan Marcel, mungkin!" Tony malah mencurigai Marcel sebagai pelakunya.
"Aku pun berfikiran yang sama denganmu Ton, sepertinya Kak Marcell dan Monic bekerja sama untuk menjebak aku, aku pun sengaja berpura-pura bersikap baik terhadap kak Marcel karena aku ingin lebih tahu tentangnya, aku ingin tahu kelemahannya, dan mengapa iya sampai tega ingin menghabisi ku, apakah kau masih ingat dengan perkataan dari Detektif Jo, jika Ia mencurigai Kak Marcel lah dalang dari semua musibah yang telah menimpaku!"
"Saya sangat percaya sekali Tuan, semenjak Tuan Iskandar mengumumkan anda adalah pewaris tunggal keluarga Rahadian, dari raut wajahnya saja sudah terlihat bahwa Tuan Marcel sangat tidak menyukai keputusan dari Tuan Iskandar, dari situlah muncul keanehan yang datang secara beruntun, siapa lagi kalau bukan ulah dari Kakak anda sendiri, Detektif Jo juga sedang gencar menyelidiki Tuan Marcel dan juga Nona Monic, jadi anda tidak perlu khawatir." penjelasan dari Tony kali ini cukup panjang.
Dan mulai saat ini Nathan akan lebih berhati-hati lagi, iya pun meminta Detektif Jo untuk menyelidiki Hotel Panama yang terletak di daerah Bandung, dimana Hotel tersebut adalah milik Pamannya Monic, Nathan ingin menyelidiki peristiwa sekitar hampir dua bulan yang lalu sebelum iya mengalami kecelakaan, karena iya sangat yakin jika pada malam itu dirinya telah di jebak, Tony sendiri tidak percaya jika Tuan Nathan melakukan hal itu, meskipun pada waktu itu iya masih mencintai Tunangannya.
......................
Sore ini rencananya Luna akan mengajak Naira untuk jalan-jalan si sekitar kawasan Taman kota, mumpung hari ini mereka berdua libur bekerja. Naira sendiri semenjak kejadian saat dirinya bertemu dengan Suaminya dua minggu yang lalu, apalagi dirinya telah mendapatkan penolakan yang sangat menyakitkan, hingga pada akhirnya Naira memilih untuk ikhlas menerima semua takdir dari Allah, meskipun awalnya iya belum bisa menerima semua kenyataan pahit ini, namun lambat laun Naira berusaha untuk bisa melupakan tentang masalalunya, apalagi setiap harinya Luna selalu menyemangati dirinya, sampai iya bisa sekuat ini.
Kini keduanya memilih untuk pergi ke Taman taman Suropati yang letaknya tidak begitu jauh dan masih bisa di jangkau dengan berjalan kaki, kondisi di taman pun sudah ramai karena banyaknya pengunjung terutama anak-anak.
"Nai, gimana keadaan mu sekarang? Apakah kau sudah bisa melupakan Suamimu yang durjana itu? Aku sebenarnya sangat penasaran sekali dengan Suamimu, kenapa sih kau tidak menyebutkan siapa nama aslinya, pastinya kamu tahu kan?" Luna terus saja mendesak Naira untuk buka mulut.
"Maaf kak Luna, aku tidak ingin membuat kak Luna dalam masalah, aku saja sudah menjadi beban untukmu, yang jelas dia mengaku padaku sebagai seorang pengusaha kaya raya!"
Luna pun semakin geram atas penjelasan dari Naira.
"Hadeuhhh, kau itu sangat menyebalkan Nai, siapa bilang kau menjadi beban hidupku hah? justru aku merasa sangat terbebani karena aku belum membalas semua perbuatan suamimu yang durjana itu, ingin rasanya aku jadikan dia rempeyek!" Kali ini Luna sangat emosi bahkan dadanya sampai naik turun
Lalu Naira pun buru-buru merangkul tubuh luna yang saat ini sedang duduk di kursi taman bersebelahan dengannya.
"Sudahlah kak, lupakan semuanya! aku sendiri sedang berusaha untuk bisa melupakan Suamiku, meskipun rasanya begitu sakit, karena semakin aku berusaha melupakannya, malah semakin aku mengingatnya, rasanya sungguh sulit kak, dan entah kenapa sudah dua hari ini aku begitu sangat merindukan nya, melihat wajahnya saja mungkin sudah bisa mengobati rasa rinduku!"
Mendengar penjelasan dari Naira, Luna menjadi semakin kasihan padanya, hatinya ikut terenyuh ketika kedua bola mata Naira sudah berkaca-kaca.
"aku sangat mengerti dengan perasaan mu Nai, semoga suamimu itu segera sadar atas semua perbuatannya padamu!" Luna pun menggenggam kedua tangan Naira agar iya selalu kuat menghadapi cobaan yang berat.
Karena cuaca sudah mulai mendung, Luna dan Naira memutuskan untuk segera pulang, kini keduanya berjalan kaki menelusuri jalan trotoar, apalagi kondisi jalan sudah mulai padat merayap, Luna dan Naira sudah seperti layaknya anak remaja pada umumnya, dimana keduanya berjalan kaki sambil bercanda gurau.
Nathan yang pada saat itu terjebak macet di jalan tiba-tiba merasa pusing, dan meminta Tony untuk segera menghentikan laju mobilnya di bibir jalan dekat taman kota.
"Tuan baik-baik saja kan?"
"Aku butuh udara segar Ton!" jawab Nathan sembari membuka satu kancing di kerah kemeja nya, karena jujur saja iya merasa tidak nyaman dan seolah tercekik.
Saat iya mengedarkan pandangannya di sekitar jalan trotoar, iya melihat dua orang wanita dan salah satu wanita tersebut wajahnya sudah tidak asing baginya, tiba-tiba saja bayangan wajah seorang wanita mulai mencuat kembali, kali ini Nathan sedikit mulai teringat akan momen saat dirinya berboncengan motor dengan seorang wanita berhijab, lagi dan lagi Nathan merintih kesakitan di kepala nya.
"Tuan, sebaiknya kita segera masuk ke dalam mobil, saya takut Tuan kenapa-kenapa! Usul Toni, namun sayangnya perkataan darinya tidak Nathan tanggapi, malah kini pandangannya tertuju kepada seorang wanita yang pernah mengaku dirinya sebagai istrinya dan saat ini wanita tersebut telah berada di hadapannya dan sedang tertawa ceria bersama wanita di sampingnya.
Nathan pun akhirnya memilih untuk pergi menemui wanita tersebut.
'Apakah kau adalah wanita yang selalu muncul di dalam benakku selama ini, setiap hari bayangan itu terus saja melintas di dalam pikiranku, bahkan di alam mimpi sekali pun kau selalu hadir, benarkah jika kau adalah wanita yang telah aku nikahi?' batinnya yang mulai mengingat akan masalalunya.
Bersambung...
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
gk tega aku thor, klo Naira diduakan😭
itu pasti org Marcel yg mengintip utk mencari tahu apa yg dilakukan oleh Nathan