【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Siapa Dan Kenapa Riana ?
Hujan masih belum reda dan aku masih tetap diam duduk semenjak Nuga pergi.Terasa ada yang hilang,tapi apa boleh di kata.Biarlah berlalu sesuai apa yang ,taku katakan.
Aku beranjak untuk meninggalkan warung bakso,dengan berjalan pelan karena nyeri yang masih sangat terasa.
" Duh gini amat ya rasanya patah hati sama nyeri pinggang bersamaan," gumam ku yang hanya terdengar oleh diri sendiri.
Sampai di parkiran aku menuju motor,terlihat ada jas hujan yang menggantung di spion.Dengan mantap aku memakai lalu segera melajukan motor untuk pulang.
Beberapa menit kemudian aku sampai rumah,namun tidak seperti biasanya jika rumah dalam keadaan gelap,padahal ini masih jam 22.00.
" Apa udah pada tidur ya ,kok lampu udah di matiin ,untung belum di kunci nih pintu." ucapku sendiri saat masuk ke rumah.
cetak.
Mahest menyalakan lampu dan itu membuatku terkejut.
" Hiih nyebelin loe,ngagetin aja sih ,ngga ada suara orang jalan tiba-tiba loe nongol di situ."
" Dari mana ? " tanya Mahest to the point.
" Main ,ada masalah ?."
" Ngga ,ohh ya katanya loe tadi di serang makhluk gaib,gimana sekarang pinggang loe masih sakit ? " tanyanya yang membuat aku menebak bahwa Nuga yang sudah mengatakan itu ke Mahest.
" Masih ,soalnya tadi agak keras ngedorong ke lantainya.Heran gue super banget tenaganya."
" Ngga usah heran emang tuh biasa kerjaannya dorong mendorong sekalian banting membanting " ucap Mahest ambigu sembari menuntunku untuk masuk ke kamar.
" Hah ,tinju,silat apa karate maksud loe ? " tanyaku setelah sampai di kamar.
" Bukan ,nanti loe bakal tau, jadi ngga usah kepo dan ngga usah di fikir ,mending sekarang loe cepat istirahat,siapa tau besok loe mendingan."
" Hmm ,makasih ya."
" Oke ,bye."
...****************...
Paginya ,masih tetap mendung bestie,tapi tetap harus beraktifitas seperti biasa.
Aku kira setelah dibawa istirahat pagi ini bakalan hilang rasa nyeri yang semalam,ternyata salah kaprah,sekarang malah pingin rebahan terus karena benar-benar nyeri sampai agak susah buat jalan
" Ga ,kamu kenapa kok jalannya pelan banget " tanya mamak saat melihatku keluar dari mushola.Berjalan ke karpet untuk duduk di sana.
" Ngga apa-apa Mak ,semalem jatuh jadi gini deh "
" Oalah ,hati-hati dong makanya kalo jalan apalagi semalam hujan kan pasti jalanannya licin."
" Hehe ,iya Mak " jawabku.
" Ehh Ga loe mau berangkat apa ijin dulu ? " tanya Mahest sembari duduk di sebelahku.
" Berangkat lah ,ini bentar lagi ujian ,takut ketinggalan pelajaran gue kalo ngga masuk." jawabku.
" Bareng aja ya ,dari pada loe makin parah nyerinya."
" Oke ,gue siap-siap dulu kalo gitu." jawabku lalu beranjak ke kamar.
Beberapa menit kemudian kami siap untuk berangkat sekolah.
Sesampainya di sekolah ,aku dibantu Mahest untuk ke kelas.
" Pelan-pelan dong Hest jalanya " ucapku saat digandeng Mahest.
" Loe lama banget sumpah ,gue ngga sabar " jawab Mahest.
" Ya udah loe bantuin sampai sini aja,gue lanjut jalan sendiri " ucapku melepas tangan dari gandengan Mahest.
" Loe yakin ? "
" Iya ,pelan juga nanti sampai " jawabku meyakinkan.
" Oke " jawabnya lalu berlari menjauh.
Pelan tapi pasti aku melanjutkan berjalan ke kelas.Tidak sedikit yang melihatku berjalan dengan pelan dan beberapa siswa ataupun siswi bertanya kenapa denganku.Sesampainya di kelas ternyata sudah ada Kamboja dan yang lain.
" Kenapa loe Ga ? " tanya Ayu setelah aku duduk di bangku depannya.
" Biasa lah adu mekanik sama lantai."
" Widih strong amat lantai loe lawan." sahut Aghis.
" Eh ya ada kabar ngga terlalu bagus nih " Kamboja berucap dengan antusias.
" Apa ? " jawab duo A bersamaan dan aku hanya diam saja.
" Pria idaman kita pindah kuliah guys,kayanya jauh deh ,ngga tau sih kemana." ucap si kembang.
" Hah siapa maksud loe pria idaman kita,noh si Marga aja kali gue udah ngga mengidamkan ya semenjak sakit hati dia hujan-hujanan nembak Marga." ucap Aghis.
" Terang-terangan kali ah masak hujan." Ayu menyahut.
" Loe kenapa diam aja Ga ,jangan-jangan loe udah tau terus nyoba bunuh diri yang akhirnya ngga jadi karena kepleset lantai dan malah nyungsep doang ngga mati." si kembang dengan imajinasi yang malah bikin kesel.
" Ngawur amat sih imajinasi loe,ngga ya ,gue emang udah tau berita itu la wong semalem gue ketemu sama tuh orang.Dan asal kalian tau ya gue jadi gini ya gara-gara si Riana itu ,gila banget gue ngga ngapa-ngapain sama Nuga tiba-tiba dia datang nampar pipi gue sama ngedorong gue sampai jatuh dan berakhir mengenaskan yang gue heran kenapa tenaganya kuat banget." ucapku menjelaskan panjang lebar ke mereka tanpa ditanya.
" Terus ? " kompak mereka menjawab.
" Terus sampai rumah Mahest bilang kalo si kutu itu udah biasa dorong-mendorong sekaligus banting-membanting makanya tenaganya super ,aneh dan ambigu banget sih sebenernya pas dia ngomong tapi ya sudahlah bukan urusan gue kan," lanjut ku bercerita.
" Sebenarnya ngga ambigu sih kalo emang loe paham sama ucapan si Mahest ,cuma ya itu masak loe ngga tau kabar garis miring si kutu" jawab Kamboja.
" Emang ada apa sama si kutu,kalian kok kaya tau banget,mending kalo kalian udah tau jelasin deh ke gue dari pada gue malah jadi penasaran," ucapku.
" Lah beneran loe ngga tau apa-apa ? ,bukanya loe deket sama si Iman itu ya ,dia kan yang paling tau si kutu itu."
" Hah masa sih ? ,coba gue tanya dia deh kalo kalian ngga mau jelasin kenapa " jawabku ngga mau ribet.
Baru juga mau lanjut cerita,bel masuk bunyi menandakan waktunya pelajaran akan segera di mulai.
...****************...
Beberapa jam kemudian pelajaran telah usai,kini waktunya pulang ke sarang.Rumah maksudnya.
Di parkiran aku menunggu Mahest yang ternyata kelasnya belum bubar.Sambil menunggu dia datang aku bermain ponsel,sepi itu yang terasa,karena semenjak aku memilih libur kerja benar-benar ponsel sangat sepi,adanya grub kelas yang pada bahas hal yang ngga penting-penting amat.Sedang asik main,tiba-tiba ada panggilan masuk.
" Iya Nu kenapa ? " tanyaku pada si pemanggil.Iya Nuga orangnya ,dia yang tiba-tiba meneleponku.
" Ngga apa-apa ,loe udah pulang ? " jawabnya di sebrang.
" Udah bubar tapi belum pulang,gue masih nunggu Mahest ,ohh ya kenapa ? "
" Ngga ada ,cuma itu gue anu itu ,," ucapnya ngga jelas.
" Apa sih ngga jelas banget ,ngomong aja kalo kangen gitu aja ribet." ketusku.
" Lah peka banget ya loe ,haha,oh ya gue penasaran semalem loe jawab iya itu maksudnya apa ? "
" Iya yang mana jawaban iya dari mulut gue kan banyak Nu ,,"
" Yang terakhir setelah gue ngomong soal perasaan gue "
" Ohh itu ,ya karna gue tau kalo loe suka gue jadi gue jawab iya ,emang kenapa ,aneh banget pertanyaan loe, " jawabku jengah.
Dia diem.
" Ngga usah mikir aneh-aneh,kuliah aja yang bener,ohh ya loe udah sampai ke peraduan yang sekarang ? " lanjutku.
" Udah dari siang ,loe ngga pingin tau gue di mana ? "
" Sama sekali ngga ,buat apaan ngga penting tempat loe sekarang di mana ,yang penting itu loe jaga terus kesehatan,tetep jadi diri loe sendiri walopun di tempat orang terus kelarin tuh kuliah tepat waktu." ucapku yang sudah mirip berceramah.
" Oke calon istri ,Kang Mas siap melaksanakan perintah Nimas ,haha "
" Canda loe ngga lucu sumpah ,udah ya gue mau pulang Mahest udah keluar kelas tuh." jawabku yang langsung mengakhiri panggilan tanpa menunggu Nuga menjawab.
" Sorry lama " ucap Mahest.
" Ngga masalah ,yuk buruan pulang ,"
" Ohh ya nunggu Iman sam Aziz dulu mereka lagi ke toilet bentar "
" Ngapain ditunggu ,meraka mau ikut pulang ? " tanyaku.
" Iya ,soalnya ada yang mau kita obrolin " jawab Mahest yang tepat saat itu juga yang ditunggu muncul.
" Yuk gass.Eh kak please muduran dikit " ucap Aziz
" Hah kenapa ? " tanyaku bingung.
" Soalnya kata Iman ,loe cantiknya kelewatan " jawab Aziz yanh langsung mengundang gelak tawa kita berempat.