Ling mei, seorang Mutan yang berkekuatan tipe kayu dan tipe air. Namum Ling mei di perbudak oleh organisasi Hitam untuk melakukan kejahatan, dan memperluas Organisasi tersebut. Suatu hari Ling mei di beri tugas untuk menculik anak kecil untuk di jadikan mutan yang lebih kuat dari dirinya, tetapi Ling mei menentang tugas itu, Karna Ling mei tidak tega melihat anak kecil itu di teliti atau di siksa dengan obat-obatan yang menyakitkan. Ling mei disiksa karena menentang keras perkataan ketua organisasi, tidak di beri makan beberapa hari, di siksa dengan ramuan yang menyakitkan. Mungkin? Kalian berpikir kenapa Ling mei tidak melarikan diri! Karna Ling mei sudah terbiasa merasakan hal seperti ini . Ling mei sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini, Ling mei hanya pasrah dan menunggu kematian.
Ling mei berpikir, Jika dia di beri kesempatan hidup lagi, Ling mei hanya ingin hidup dengan damai..
Apakah keinginan Ling mei Terkabul...???
Nyatanya tidak ada hidup yang damai di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HWM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13. Membuat kue talas
Ling Mei memandang keluarga itu dengan dingin. Mereka melakukan paksaan untuk mengambil keuntungan dari sini. Padahal masih ada sepupu Yang Feng yang bisa mencari nafkah pada keluarga itu. Sungguh menyebalkan.
" Sudah-sudah Ayo tidur, besok kita harus bangun dengan cepat untuk pergi ke kota" Kata Yang Feng
....
Keesokan paginya, Yang Feng sudah sudah menghilang. Ling Mei berpikir untuk mencarikan makanan untuk di makan anak-anak. Ketika dia melihat ke halaman belakang ada beberapa pohon talas yang tumbuh.
Ling Mei berpikir untuk membuat kue talas. Dia mengambil tepung, gula, dan telur dari ruang penyimpanannya.
Ling Mei berencana ikut ke kota untuk menjual gingseng yang di dapatkan dari pengunungan. Agar dia punya alasan mengeluarkan makanan dari ruang yang dia miliki.
Setelah selesai mengali beberapa talas, dia mencuci dan mengupas talas, dia mengukus lalu hancurkan talas, tambah tepung, telur, gula dan aduk menjadi tercampur semuanya. Setelah semua selesai kukus kembali. Sehingga kue talas sederhana terlihat sangat lezat.
Kedua anak itu yang biasanya tidak peduli pada Ling Mei dan tidak pernah memperhatikannya, tapi hari ini mereka tertarik dengan aroma makanan yang dia masak.
Ling Mei memperhatikan kedua anak kecil yang mengintip di pintu dapur merasa sedikit lucu.
Dia mengambil satu dan memberikan kepada si bungsu. Chia yang melihatnya langsung ngiler tetapi tetap keras kepala untuk tidak menerimanya. Chao yang memperhatikan itu langsung waspada, seolah kue itu ada racunnya.
Ling Mei tersenyum pahit. Benar-bena tidak ada racun, jika kamu tidak percaya, lihat aku memakannya sambil memasukkan kue kedalam mulutnya. Lupakan saja kalo kalian tidak mau memakannya.
Chia yang melihatnya menelan ludah dengan keserakahan di wajahnya. Ling Mei merasa geli, dia pura-pura keluar dari dapur dan bersembunyi di belakang pintu dapur dan mengamati secara diam-diam.
Chao melihat sekeliling, lalu mengambil kue dan memakannya sedikit demi sedikit. Melihat kehati-hatiannya, Ling Mei hampir tertawa. Namun, anak-anak tetaplah anak-anak, mereka akan cepat tergoda dengan makanan yang enak. Melihat Chao makan dengan nikmat, Chia tidak sabar untuk memakan juga.
Melihat mereka makan banyak, Ling Mei mulai menggoda mereka dengan pura-pura batuk dari balik pintu. Chao segera mengendong adiknya bersiap untuk melarikan diri. Chia tidak lupa memeluk kue yang tersisa di meja.
Ling Mei yang melihatnya merasa tak berdaya, mengapa mereka memiliki gengsi yang begitu tinggi? Ling Mei pura-pura kebingungan. Mengapa kue ini berkurang? Apakah ada tikus yang masuk?
Mendengar suara itu, anak-anak merasa sedikit bersalah. Mereka seperti pencuri, Ling Mei yang melihat wajah bersalah anak-anak mulutnya berkedut. Dia hampir tidak dapat menahan tawanya melihat kelakuan mereka.
Chia turun dari pelukan Chao dan berlari ke arah Ling Mei, dia berkata " ibu tiri maafkan aku, aku yang paling banyak makan kuenya, kue ibu tiri rasanya enak, Chia belum pernah makan kue seenak itu."
Apakah ibu tiri marah pada kami? Chia tidak nakal, kakak Chao yang nakal, aku tidak melakukan kesalahan apapun. Ibu tiri tidak membenci Chia buka?
Chao yang mendengarkan perkataan Chia, wajah berubah menjadi masam. Hanya dengan makanan adiknya berani menghianatinya.
Ling Mei merasa lucu, dia tidak membenci mereka, dia berpikir mereka belum terbiasa dengannya. Lalu Ling Mei menjawab " Ibu tiri tidak membenci Chia, jadi jangan merasa bersalah "ok".
biarpun AQ jarang komen tapi tetap baca .... nanti tak kasih kopi.....😁😁😁
tetap semangat Thor d tunggu up selanjutnya 🥳🥳🥳🥳🥳🎂🎂🎂🎂🎂🍰🍰🍰🍰🍰🎇🎇🎇🎇
*Barakallahu fii umrik*
_(Umur yg panjang)_
*Barakallahu fii afiat*
_(Selalu diberi kesehatan)_
*Barakallahu fii rizki*
_(Rizky yg berlimpah)_
*Barakallahu fiddunya wal akhirah*
_(Selamat di Dunnia & Akhirat)_
Aamiin yaa Robbal alamiin