Wanita kuat dengan segala deritanya tapi dibalik itu semua ada pria yang selalu menemani dan mendukung di balik nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syizha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pilihan
Langkah Akselia mantap menapaki lantai dingin ruang kontrol yang dipenuhi layar-layar besar dan perangkat canggih. Di belakangnya, suara langkah pasukan Sentinel yang mundur, seolah memberi ruang bagi keputusan yang akan diambil. Meskipun Lucas masih berdiri dengan tenang, matanya tidak lepas dari Akselia, seolah menghitung setiap detik yang berlalu. Tapi Akselia tahu, ini adalah saat terakhir mereka.
“Reina! Mikael!” teriak Akselia, suaranya penuh tekad. “Kita harus menghentikan Proyek Elysium sekarang juga!”
Reina dan Mikael, yang sedang memprogram alat pemecah sinyal utama, bekerja dengan cepat dan terkoordinasi. Namun, meskipun mereka sudah berada di pusat kontrol, Akselia bisa merasakan ketegangan di udara. Setiap ketukan jari di papan ketik mereka semakin memecah keheningan yang tegang, seolah waktu menjadi lebih berharga dari apapun.
“Sudah hampir selesai,” kata Mikael, matanya bergerak cepat menatap layar. “Jika kita berhasil mengakses kode utama, kita bisa menghentikan seluruh sistem. Semua data yang terkoneksi dengan Proyek Elysium akan terhenti.”
Akselia menatap Lucas yang tetap berdiri diam di ambang pintu, matanya penuh kalkulasi. “Kau pikir aku akan membiarkanmu menghentikan semuanya, Akselia?” Lucas berkata dengan suara yang dalam dan penuh kekuatan. “Kau tahu itu tidak mungkin.”
Akselia menarik napas dalam-dalam. Lucas sudah sangat yakin dengan pikirannya, bahkan mungkin dia berpikir bahwa mereka tidak bisa menang.Namun, Akselia tahu bahwa dunia mereka, dunia yang bebas berpikir dan memilih, harus dipertahankan. Tidak ada pilihan lain.
“Satu-satunya hal yang aku tahu adalah, aku tidak akan membiarkanmu mengendalikan kebebasan kami,” kata Akselia tegas, menatap langsung ke mata Lucas.
“Sepertinya kau belum sepenuhnya paham, Akselia.” Lucas tersenyum samar, tetapi senyumnya terasa lebih seperti sebuah ancaman. “Proyek ini lebih dari sekadar pengendalian. Ini adalah penyelamatan, untuk dunia yang hancur oleh kebebasan tanpa arah. Proyek Elysium adalah jawaban.”
“Apa yang kau sebut penyelamatan adalah penindasan, Lucas. Mengambil kebebasan orang untuk berpikir dan memilih adalah bukan penyelamatan, itu adalah perbudakan.” Akselia berbicara dengan kekuatan yang berasal dari pengalaman panjangnya berjuang melawan ketidakadilan.
Lucas mendekat, dan suara langkahnya terdengar berat di telinga Akselia. “Aku sudah melihat dunia ini berkembang, Akselia. Aku tahu betul bahwa tanpa kontrol, manusia akan terus terjebak dalam kekacauan. Kita bisa memperbaiki semuanya, jika kita mau. Kau, dengan segala keberanianmu, hanya tidak tahu seberapa besar harga yang harus dibayar.”
Akselia merasa darahnya berdesir. Lucas tidak hanya berbicara tentang Proyek Elysium, dia berbicara tentang dunia yang akan hancur jika mereka tidak segera mengambil tindakan. Ada kebenaran yang disampaikan dalam setiap kata Lucas, tetapi juga ada kebohongan yang mengintai di baliknya. Kebebasan bukanlah sesuatu yang bisa diprogram dalam sebuah sistem.
“Jika kamu ingin dunia yang terhubung dan tanpa kebebasan, maka aku akan melawannya. Tidak peduli seberapa besar sistem ini,” jawab Akselia, menatap Lucas dengan penuh tekad.
Tiba-tiba, layar di depan mereka berkedip-kedip, mengalihkan perhatian mereka sejenak. Mikael dan Reina berhasil menembus pengamanan terakhir. “Akselia, kita punya akses ke inti Proyek Elysium!” seru Reina, suaranya penuh harapan. “Kita hanya butuh satu klik lagi untuk memutuskan semuanya!”
Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan, sebuah suara keras datang dari belakang mereka. “TIDAK AKAN KEMANA-MANA!”
Pasukan Sentinel yang jumlahnya lebih banyak daripada sebelumnya menyerbu ke dalam ruang kontrol. Akselia mengertakkan giginya, siap bertarung meskipun kesadarannya mengatakan bahwa mereka tidak akan bisa bertahan lama dalam pertempuran ini. Mereka harus segera menghentikan sistem ini.
“Akselia, kau harus bertindak sekarang!” seru Mikael, wajahnya tegang. “Waktu kita hampir habis!”
Akselia menatap Lucas, yang kini berdiri di depan mereka, tanpa ekspresi. “Jangan khawatir, Akselia. Semua ini akan segera berakhir,” kata Lucas dengan suara yang sangat tenang, seolah dia sudah mengantisipasi semuanya. “Dan kau akan mengerti suatu saat nanti. Dunia ini membutuhkan pemimpin, Akselia. Bukan mereka yang hanya berjuang demi kebebasan tanpa arah.”
Dengan gesit, Akselia melangkah maju, mengalihkan perhatian pasukan Sentinel yang mendekat. Dalam hitungan detik, dia sudah menghadapi dua dari mereka. Pertarungan pun tak terhindarkan. Akselia bergerak cepat, setiap serangan dan gerakan tubuhnya dipenuhi dengan keahlian dan keberanian. Meskipun tak satu pun dari mereka bisa menyamai kekuatan fisik Akselia, namun jumlah mereka bisa membuatnya kewalahan.
Mikael dan Reina, dengan wajah serius, kembali ke perangkat mereka. “Kita hampir selesai, Akselia! Hanya satu langkah lagi!”
Akselia berjuang lebih keras, setiap kali pasukan Sentinel mencoba menjatuhkannya, dia berhasil menghindar dan membalas dengan gerakan yang mematikan. Namun, di dalam hatinya, Akselia tahu satu hal—pertarungan ini lebih dari sekedar kekuatan fisik. Ini adalah tentang melawan sebuah sistem yang mengancam kebebasan manusia.
Suara dari layar besar di ruangan itu memecah kesunyian. Peringatan! Akses utama Proyek Elysium berhasil dihentikan.
Semua pasukan Sentinel terhenti sejenak, bingung dan terkejut. Mereka tidak menyangka Akselia dan timnya bisa sampai pada titik ini.
“Tidak…” Lucas berbisik pelan. Ekspresi wajahnya berubah. Semua keyakinannya tentang Proyek Elysium kini berguncang.
Akselia berhenti sejenak, napasnya terengah-engah, melihat ke arah Lucas dengan tatapan penuh harapan. "Ini sudah berakhir, Lucas. Dunia ini bukan milik satu orang. Dunia ini adalah milik setiap orang yang berhak untuk berpikir dan memilih."
Dengan detik yang terasa sangat lama, Akselia akhirnya menatap layar besar yang telah menunjukkan pesan akhir dari kemenangan mereka. Proyek Elysium akhirnya dihentikan.
Namun, Akselia tahu ini bukan akhir dari segalanya. Ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang, sebuah perjalanan untuk membangun kembali dunia yang penuh dengan kebebasan dan pilihan, dengan segala risiko dan tantangannya.