Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.21 "Berapa Bintang Sihirku?"
dengan wajah penuh keraguan,Airi mulai berjalan mundur dan melihat papan yang ada di atas pintu ruangan itu "Prioress...ruangan nya bener" kemudian Airi melirik Erestera lagi dengan tatapan aneh
"oi bocah!,aku tidak tau kau mikir apa,tapi kalau kau mikir aneh aneh ku bogem kau" ancam nya dengan nada yang sangat kasar dan cara bicara yang tidak sopan
melihat realita sangat berbeda dengan eskpetasi membuat Airi merinding ketakutan "b-baik"
"huh~kebiasaan buruk mu masih sama saja ya" kata Diane sambil menggelengkan kepalanya ketika melihat kantor Erestera yang sangat berantakan
Buku buku berserakan di lantai dan meja di penuhi dokumen dan alkohol "ugh!..baunya bahkan lebih parah dari terakhir kali aku kesini" gumam Diane sambil menutup hidung nya dengan kening yang mengkerut
sambil mendengarkan keluhan Diane,Erestera menghisap rokoknya dengan santai "berisik ah,aku lagi capek tau" kemudian Erestera mengeluarkan asap rokok itu membentuk lingkaran
"jelas capek kalau kau terus terusan mabuk gini" kata Diane sambil menginjak buku buku yang ada di lantai
Erestera pun memasang wajah tidak senang,namun dia teralihkan dengan kehadiran Airi "ngomong ngomong kau ngapain kesini?,apa dia murid kelainan lagi?" tanya Erestera
"kau langsung tau ya" Diane pun tersenyum seperti dalam adegan adegan film "ha? apa maksudmu?,YA JELAS AKU TAU LAH KALAU SETIAP KAMU DATANG CUMAN NGURUSIN MASALAH MURID KELAINAN!?" teriak Erestera dengan wajah murka
Diane pun menutup wajahnya ketika air liur Erestera muncrat "hahaha,yaudah tolong di urus ya" kata Diane dengan senyuman kecil dan mata datar
Erestera pun kembali ke tempat duduknya sambil memutar tempat duduknya itu "huh~tapi Diane,anak yang kau bawa ini...menarik ya" kata Erestera dengan seringai yang perlahan melebar
"begitulah,ngomong ngomong tolong urus dokumen nya biar aku yang membantu" kemudian Diane pun berjalan mendekati Erestera ketika Erestera mengeluarkan selembar kertas
"Airi,tempat tinggal mu dimana?" tanya Diane yang melihat data dokumen yang di perlukan
Seketika Airi pun tampak bingung dengan keringat dingin yang sedikit keluar "i-itu...aku gak tau" katanya sambil memainkan jari dan melirik ke arah lain
...brak!?...
tiba tiba Erestera membanting meja dengan keras "hah!? apa maksudmu gak tau,kau pikir dokumen ini sepel!?-" saat Erestera mengamuk karena merasa Airi tidak menganggap penting dokumen itu Diane langsung menutup mulut Erestera
"tidak masalah kok,kalau begitu kita kosongin aja bagian tempat lahir" kata Diane dengan senyuman dingin yang membuat Airi lebih merinding "o-ok..." jawab Airi
Setelah itu,Diane mengajukan beberapa pertanyaan untuk Airi dan banyak data yang kosong karena Airi yang tidak pernah bertanya tentang rumahnya
dan Erestera terus menerus mengamuk namun di hentikan Diane terus,walaupun Diane tersenyum namun terlihat jelas kalau Diane sedikit marah ketika ada tanda emosi di atas kepalanya
Dan setelah pendataan berakhir "huh~aku hampir gila serius,ini pertama kalian aku liat dokumen yang kosong paling banyak terus dokumen yang isinya paling gila...apa apaan ini?" kata Erestera sambil membaca isi dokumen itu satu persatu
"kekuatan sihir masih kosong,kekuatan fisik...bintang tiga,kebangkitan di umur 11 tahun,memang nya untuk seorang kelainan kekuatan fisik bintang tiga itu masuk akal ya?" tanya Erestera sambil menatap Diane dan Airi bergantian
Diane pun mengangkat bahunya "aku juga gak tau" Airi yang mendengarkan penjelasan Erestera pun menjadi penasaran tentang yang di maksud bintang
"Diane maksud bintang itu apa?" tanya Airi,kemudian kita masuk lagi ke tahap penjelasan
"bintang itu semacam bentuk besar kecil dari kekuatan,skill,dan kelangkaan,bintang sendiri di kategorikan dalam 10 tingkatan,kalau secara umum bintang 1-2 di kategorikan normal atau biasa
bintang 3-5 di kategorikan luar biasa atau langka untuk benda dan skill
bintang 6-8 di kategorikan di luar nalar untuk fisik dan sihir,dan di kategorikan unik untuk skill dan benda
Bintang 9 di kategorikan menembus batas untuk sihir dan fisik,dan di kategorikan legendary untuk benda dan skill
Dan terakhir yaitu bintang 10 di kategorikan god level untuk sihir,fisik,benda dan skill karena yang ada di bintang 10 pun tidak pernah ada,karena itu ini seperti hanya pajangan untuk takaran suatu kekuatan atau benda dan skill"
Airi pun mengangguk setelah mendengarkan penjelasan Diane,lalu kemudian dia pun melirik ke telapak tangan nya "itu...artinya kekuatan fisik ku luar biasa?" tanya Airi dengan sedikit perasaan antusias
namun tiba tiba Erestera "yah untuk kebanyakan orang itu luar biasa,tapi bagi para bangsawan itu biasa" asal ceplas ceplos dengan smbrono yang membuat Airi merasa kecewa
"bodoh!"
...Plak!?...
"aduh!,ngapain kau pukul aku sih?!" teriak Erestera sambil memegangi kepalanya yang habis di tampar Diane
Diane lalu menunjuk mulut Erestera dengan wajah yang menakutkan "mulutmu itu lo ga bisa di kontrol dikit apa?"
Erestera terlihat sedikit ketakutan ketika tangan nya sedikit gemetar "mulut mulutku,suka suka aku" katanya sambil memalingkan wajah
"tapi sihirku masih kosong" gumam Airi yang mengingat perkataan Erestera sebelumnya
kemudian Erestera dan Diane pun melirik ke arah Airi "ah kamu gak usah mikirin itu,biasanya bintang fisik sama sihir itu sama kok jadi tenang aja" kata Erestera sambil mengelus kepala Aiir dengan kasar
"hm...kata kata loli tua gak bisa di percaya"
...BLLAARRR!?...
seketika seperti sambaran petir,hati Erestera di sambar begitu kencang membuat emosi nya tidak terkendali
"Diane cara ngecek kekuatan sihir ku gimana?" tanya Airi dengan wajah polos begitu saja
"i-itu..." Diane pun bingung bagaimana menjawab ketika dia teralihkan melihat Erestera yang sangat emosi
"DASAR LOLI SIALAN!? KAU PIKIR AKU GAK BERANI MUKUL HAH?!!" tiba tiba Erestera mengambil buku tebal lalu mengangkat nya di atas kepala
"oi oi Erestera! hentikan!,kau bisa di penjara bodoh!?" teriak Diane yang menahan Erestera dengan mudah karena Erestera bertubuh kecil
"BERISIK LEPASKAN AK-" dan waktu pun berlalu begitu saja
"yah biarlah,aku ada alat buat ngukur sihir,mau coba?" tanya Erestera sambil membersihkan rambutnya yang di penuhi debu
Erestera kemudian mengambil semacam bola kaca dari lemari yang penuh debu "ugh~kotor" gumam Diane dengan tatapan jijik ketika melihat beberapa serangga keluar dari lemari
"coba taruh tangannu di atas,lalu alirkan mana mu" kata Erestera sambil meletakan bola itu di depan Airi
Sambil menelan ludah Airi perlahan meletakan tangan nya di atas bola itu "baiklah.mari kita coba" batin nya
Lalu...setelah 10 detik berlalu,tidak ada reaksi apapun...
"ini..normal kan?" tanya Airi dengan wajah bingung
Bersambung
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•