NovelToon NovelToon
Pesona Pasukan Orange Cantik

Pesona Pasukan Orange Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Duda / Cinta Terlarang / Pelakor / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Mitha, Gadis Kaya yang mendadak miskin karena sang ayah direbut Pelakor. Hidupnya berubah 180⁰ sehingga pekerjaan apapun dia geluti demi menafkahi sang mama yang sakit-sakitan. Dia bergabung menjadi Pasukan Orange DKI Jakarta

Selama menjalani profesinya menjadi pasukan orange banyak ujian dan cobaan. Dan Mitha menemukan cinta sejati di lingkungan kerjanya, seorang lelaki yang berkedudukan tinggi tapi sudah beristri.

Apakah dia juga akan menjadi Pelakor seperti perempuan yang merebut ayahnya dari mamanya?? Yuk..di subscribe dan ikuti ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedi Irish

Hari ini Megan membiarkan Mitha datang dengan Dul, seperti biasa Dul selalu siap menjemput dan mengantar Mitha ke kelurahan dengan membawa Faiza. Megan tidak keberatan, karena untuk kebaikan anaknya juga. Karena diliputi rasa penasaran dimana Mitha tinggal, Megan menunggunya di warung kopi dengan memakai Hoodie dan helm full face siap bertengger diatas motor pinjaman dari Babinsa Erik. Motor Dul telah melewatinya, Megan memberi jarak aman agar tidak dicurigai kedua orang di depannya. Benar saja, mereka masuk ke sebuah gang yang lumayan besar dengan deretan Town House milik Haji Akbar, orang Betawi arab yang terkenal memiliki tanah hektaran di wilayahnya. Dul memberhentikan motornya di sebuah rumah lantai dua, yang terlihat sangat cozy dan adem karena halaman rumah ditumbuhi pohon mangga dan rumput jepang. Lelaki itu bergumam "Oh di sini tinggalnya"

Nampaknya Dul akan lama di sana, Megan segera kembali ke kelurahan untuk mengerjakan pekerjaan yang tertunda, agar saat ditinggal ke Bali kerjaan tidak menumpuk.

"Pak lurah dari mana?" Tanya Babinsa Erik

"Abis keliling lingkungan pak"

"Kenapa gak ngajak saya pak"

"Lain kali kita bareng pak, tadi saya ada urusan sebentar. Terima kasih pinjaman motornya pak Erik" Erik hanya mengangguk, Megan membawa helm full face nya ke ruangan

"Pak lurah, besok Mitha mengajukan cuti dua hari karena persiapan wisuda" Bu Laily memberi laporan, karena tadi Mitha sudah nunggu Megan. Tapi yang ditunggu malah tidak kunjung datang.

"Waduh anak saya siapa yang jagain ya Bu" Megan menyugar rambutnya

"Saya yang jagain ga apa-apa pak" Bu Ayis janda genit yang selalu berusaha menarik perhatian Megan memberi solusi, tapi Megan tidak tertarik. "Anaknya sendiri aja ga keurus, sampai masuk dalam daftar balita stunting. bagaimana bisa ngurus anakku" pikir Megan

"Sebentar Bu Laily, saya telepon Mitha dulu" Megan mengetik lincah keyboard ponselnya dengan cepat dan menekan tombol panggil pada sebuah kontak. Lama ponsel berdering tapi tidak juga diangkat.

"Hallo" Suara gadis itu terdengar merdu di telinga Megan

"Mit, kata Bu Laily kamu mau cuti? Lalu gimana fai.." Belum sempat Megan lanjut bicara Mitha sudah menjawab

"Saya sudah cari baby sitter pak, bisa saya jamin kok orangnya baik" Hati Megan terasa mencelos

"Bukan Masalah itu Mit, saya kan tidak ada di rumah selama satu Minggu. Nanti gimana kalau mereka dirumah hanya berdua. Tidak ada yang bisa memantau" Megan tidak tahu lagi gimana cara meyakinkan Mitha agar anaknya diasuh oleh Mitha saja

"Owh itu masalahnya pak, kalau begitu bapak gak usah khawatir. Karena Faiza tetap di rumah saya, sepulang saya gladi bersih dari kampus, Faiza saya pegang lagi kok pak"

"Ya kali pak saya ke kampus bawa bayi, bisa heboh teman-teman saya" imbuhnya.

Hati Megan menghangat, ternyata Mitha juga memikirkan yang Megan rasakan. "Jadi, salary-nya berapa sebulan, biar saya transfer ke nomer rekening kamu aja.

Mitha menyebutkan sebuah nomer telepon agar Megan bernegosiasi langsung, dan Mitha mengabari kalau baby Sitternya sudah mulai siap berkerja besok. Megan tidak tahu baby sitter yang dimaksud adalah Mpok Laksmi tetangga Mitha di kontrakan, setelah kejadian kebakaran Mpok Laksmi berhenti dari kerjaannya dan masih menganggur.

"Bu Laily, mengenai anak saya sudah beres ya. Mitha sudah dapat baby sitter. Jadi pengajuan cuti Mitha akan saya tanda tangani" Bu Ayis terlihat gusar, lagi-lagi ia tidak dapat kesempatan pendekatan dengan pak lurah.

Megan kembali mengetik keyboard ponselnya. Dia mengirim pesan pada sebuah Toko Florist untuk mengantarkan hand bouquet untuk acara wisuda Mitha.

Megan dan Bara sudah di Bandara Soeta terminal 1 pagi ini, mereka mengambil penerbangan pagi dengan pesawat Garuda Indonesia. "Kira-kira betul alamat hotel yang Irish singgahi itu di Legian, Bar?" Bara mengecek kiriman photo dari salah satu temannya.

"Nih, temen gue udah ngecek kalau nama Irish ada di hotel itu. Karena mereka sudah booking untuk dua Minggu di sana dan Irish sering pakai jasa dia untuk kiriman barang" Bara menunjukan sebuah photo Irish sedang makan di sebuah resto yang ada di hotel tersebut. Dari photo tersebut Megan melihat ada seorang lelaki bule duduk di depan Irish. Manik mata lelaki bule itu mengingatkan Megan akan mata putri kecilnya. Hati Megan terasa gelisah, apa jangan-jangan.. Tapi kemudian ia segera menepisnya.

Penerbangan memakan waktu satu jam dan mereka langsung menuju hotel dimana Irish menginap. Bara sudah mengatur kamar hotel di sebelah kamar yang Irish pesan. Dengan beberapa koneksi yang dimiliki Bara, mereka mendapatkan informasi jika Irish sedang melakukan perjalanan dengan sebuah kapal ke suatu pulau dengan beberapa pria bule. Berdasarkan informasi mereka sedang melakukan perjalanan bisnis, Wajah Bara dan Megan mengernyit sejak kapan Irish mempunyai bisnis, dan di sebuah pulau Dewata pula. Selama ini Megan tahu istrinya selalu di rumah, di atas kursi roda dan mengurus anaknya. Kecurigaannya semakin menjadi. Lain halnya dengan Bara, pria itu tahu seperti apa sepupunya itu. Dia selalu terobsesi dengan pria bule dan pergaulan Irish jauh dari kata seseorang yang taat beragama. Makanya dia heran jika Irish tiba-tiba memakai cadar

Mereka menunggu di luar hotel hingga malam, berharap bisa memergokinya saat Irish masuk ke wilayah hotel.

***

Di Sebuah Pulau

Irish duduk di sebuah kursi bar yang tersedia di dalam kapal yang mereka sewa, menunggu sang kekasih bernegosiasi masalah bisnis. Sesekali rekan bisnis kekasihnya melirik ke arahnya dan tersenyum menggoda. Hari ini Brian menginginkan Irish berpenampilan lebih seksi dan hot. Dan Brian sudah memesan beberapa alat bantu permainan seperti yang biasa mereka lakukan. Irish, yang sedang mabuk cinta tentu sangat excited dan senang hati dengan rayuan kekasihnya untuk melakukan sesuatu yang hot dan nakal di atas kapal setelah perbincangan bisnisnya selesai. Tanpa curiga dia menenggak beberapa gelas minuman yang disebut Cocktail lemon tersebut. Tak berapa lama ada sebuah skoci berhenti mendekati kapalnya, ada beberapa pria pria bule dan pria berkulit hitam menaiki kapal. Irish hanya melemparkan senyum pada tamu-tamu bisnis kekasihnya.

Suatu hal yang aneh terjadi, Irish merasakan seluruh tubuhnya menjalarkan rasa panas dan geli, dia seperti cacing kepanasan yang menginginkan sentuhan. Sekuat tenaga dia melawan gerakan itu tetapi makin tersiksa. Kekasihnya mendekatinya "Kamu kenapa, Honey?" Brian mengelus pipi Irish dengan gerakan seduktif. Irish meminta dengan lirih kepada kekasihnya "Beib, aku sudah tidak tahan. bisakah kamu usir teman-temanmu pulang. Ayo kita berbulan madu" lirihnya

"Ow..terlalu cepat jika mereka pulang sekarang sayang. Kita akan berpesta bukan? Justru permainan baru saja akan dimulai" Brian memberikan senyuman asimetris di depan wajah Irish. "Layani mereka, investor ini sangat royal jika terpuaskan olehmu, honey. Aku membutuhkan investasi dari mereka" Brian menarik pergelangan tangan Irish dengan kasar, dan memborgol kedua tangan wanita itu pada sebuah kursi bar

Wajah Irish memucat, dia merasakan gigil yang teramat sangat, dia tahu ini adalah bahaya. Tapi dia terlambat. Gerakan tubuhnya yang tidak bisa lagi terkontrol membuat para pria itu semangat menjamahnya, Irish berteriak sekuat tenaga, memaki Brian dengan kebencian dan sumpah serapah, tapi Lagi-lagi diiringi desahan yang dia tangisi dan sesali.

Hampir 24 jam dia di datangi bergantian, dari sadar hingga pingsan dan sadar kembali. Beberapa kali dia di cekoki minuman oleh Brian untuk kembali melayani nafsu bejat para investornya sampai keesokan hari. Tubuhnya seperti dilindas truk tronton berkali-kali, Irish pingsan di atas kapal dengan luka dimana-mana dan dalam keadaan tanpa sehelai benangpun menutupinya.

Kapal ditinggalkan begitu saja di dermaga oleh para pria bule dan black mamba tersebut. Hingga sang pemilik kapal menemukannya dan membawanya ke hotel tempat dia menginap.

Bara dan Megan dikagetkan oleh panggilan telepon di kamar hotel yang mengabarkan kalau tamu di kamar sebelah menjadi korban kekerasan. Megan dan Bara segera melihat kondisi kamar Irish yang sudah dipenuhi orang dan beberapa anggota kepolisian, untuk meminta keterangan. Megan langsung memperkenalkan diri pada anggota kepolisian bahwa dia adalah suami korban. Dengan pengawalan polisi, Megan membawa Irish ke sebuah rumah sakit di Legian untuk menjalani visum.

Hasil visum sudah keluar, betapa mencengangkan, membuat Megan dan Bara miris akan keadaan Irish. Ditemukan 15 macam sper_ma di pusat tubuh Irish, artinya wanita itu dirudapaksa beberapa orang, dan mengalami kekerasan di bagian lainnya hingga lebam dan ada beberapa Luka di tubuhnya dengan hiasan kepala ikat pinggang bermerk.

Celakanya! Semua pemesanan hotel dan kapal atas nama Irish sendiri, jadi para pelaku tidak dapat di lacak dan dikenakan sangsi hukum. Brian sangat bersih melakukan kejahatannya, di ponsel Irish tidak ada sama sekali foto-foto mereka berdua. Hanya ada foto Irish sendiri, begitu juga panggilan telepon hanya ada panggilan telepon ke Megan. Satu-satunya bukti yang tersisa hanya foto yang dikirim rekan Bara, di sana ada foto Brian. Tapi lagi-lagi bukti itu terbantahkan dengan pengakuan seorang wanita bule yang mengaku istri Brian dengan menunjukan bukti pernikahannya.

Yang lebih mencengangkan lagi, selama ini Irish sering menggunakan jasa pengiriman barang atas namanya, yang ternyata barang-barang itu adalah Psikotropika varian baru yang sudah diolah dalam bentuk makanan. Brian memanfaatkan Irish yang pintar memasak untuk menyelundupkan barang haram tersebut melalui makanan. Sungguh Tragis!!

Melihat istrinya yang masih terkapar diatas brankar rumah sakit dengan kondisi yang belum sadarkan diri, membuat pikiran Megan berkecamuk. Dia ingin marah tapi kondisi istrinya sedang sakit dan ancaman lainnya akan terjadi, yaitu sebagai seorang pengedar. Sudah dua hari dia tak tidur karena harus beberapa kali dimintai keterangan di kepolisian.

Sebuah notif pesan masuk dari Bu Laily yang mengirimkan foto wisuda Mitha, dengan memakai pakaian toga dan riasan flawless sedang menggendong putri kecilnya. Ada lima buah foto dikirim Bu Laily, Mitha dan Baby kecilnya sedang tertawa bahagia dengan berbagai macam angle. Punggung Megan terguncang, dia baru bisa mengeluarkan airmata dari mata lelahnya, kemarin matanya begitu kering karena amarah yang melingkupi isi kepalanya. Dia merindukan Mitha juga anaknya, dia merindukan perasaan bahagia saat bersama kedua gadis itu. Tapi kondisi Irish yang seperti ini tidak mungkin dia tinggalkan.

Jangan lupa like dan komen gaess..🙏😍

1
Author GG
semangat updatenya dan moga selalu konsisten buat karya yg luar biasa 🙌🌹
Aksara_Dee: terima kasih Thor.. Karyamu juga keren Thor 👍
total 1 replies
Elia Rossa
bagus ceritanya ...semangat kaka author 👍💪
Aksara_Dee: Terima kasih ka Elia 🙏🩷
total 1 replies
Raihani Anhy
lanjut
Aksara_Dee: 2 episode sudah terbit..🙏
total 1 replies
Raihani Anhy
Penasaran dengan kelanjutannya
Aksara_Dee: terima kasih like dan komennya 🙏
total 1 replies
aqila wati
lanjut kak
Aksara_Dee: sieepp..
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih likenya, ditunggu komen dan votenya ya 🩷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!