He Ma Li, seorang wanita muda yang penuh semangat, baru saja diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar. Berbekal mimpi besar dan tekad kuat, Ma Li berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya yang penuh tekanan. Namun, ada satu sosok yang selalu menguji ketenangannya—CEO Zhang Xiang Li, seorang pria keras kepala dan penuh aturan. Dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan tegas, Xiang Li menjalankan perusahaannya dengan tangan besi, tidak memberi ruang untuk kesalahan.
Awalnya, Ma Li menganggap Xiang Li hanya sebagai bos yang sulit didekati. Namun, semakin lama bekerja di dekatnya, Ma Li mulai melihat sisi lain dari pria tersebut. Di balik sikap dingin dan tatapan tajamnya, Xiang Li memiliki cerita hidup yang sulit, yang perlahan membuat Ma Li semakin tertarik.
Tanpa disadari, perasaan cinta mulai tumbuh di hati Ma Li. Namun, cinta ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bagi Xiang Li, cinta dan pekerjaan tidak pernah bisa bercampur, dan dia bersikeras menahan perasaannya agar tetap profesional. Mampukah Ma Li menembus dinding yang dibangun oleh Xiang Li? Apakah cinta Ma Li cukup kuat untuk membuat CEO keras kepala ini membuka hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lim Kyung rin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 21
Setelah pernikahan yang meriah, He Ma Li dan Zhang Xiang Li memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua dalam sebuah perjalanan bulan madu yang istimewa. Mereka memilih Kota Guangzhou, tempat kelahiran Zhang Xiang Li, sebagai destinasi untuk merayakan awal kehidupan baru mereka sebagai pasangan suami-istri. Di sana, mereka menjelajahi berbagai tempat bersejarah, seperti Kuil Chen Clan dan Menara Canton, yang memperkenalkan mereka pada kekayaan budaya dan tradisi kota tersebut.
Zhang Xiang Li dengan bangga menunjukkan kepada He Ma Li tempat-tempat yang penuh kenangan masa kecilnya, seperti rumah orang tuanya yang terletak di kawasan tua Guangzhou, serta taman yang sering ia kunjungi bersama teman-teman semasa kecil. He Ma Li terpesona dengan cerita-cerita masa lalu yang dibagikan suaminya, dan merasa semakin dekat dengan dirinya.
Di setiap sudut kota, mereka menemukan momen kebahagiaan bersama—berjalan di sepanjang Sungai Mutiara di malam hari, menikmati pemandangan indah dari jembatan, dan berbagi tawa di kafe-kafe kecil yang nyaman. Tak ada yang lebih membahagiakan selain saling berbagi pengalaman dan menikmati kebersamaan yang hangat. Setiap momen perjalanan itu dipenuhi dengan cinta, tawa, dan rasa syukur atas perjalanan baru dalam hidup mereka, menjadikan bulan madu mereka sebuah kenangan yang tak terlupakan.
Selama berada di Guangzhou, He Ma Li dan Zhang Xiang Li semakin menikmati waktu mereka bersama. Setiap harinya mereka mengeksplorasi kota dengan penuh semangat. Mereka mengunjungi pasar tradisional yang ramai, mencicipi makanan khas seperti dim sum dan tebak nasi, serta menikmati keramaian kota yang begitu hidup. Zhang Xiang Li dengan senang hati memperkenalkan He Ma Li pada budaya lokal, mulai dari seni kerajinan tangan hingga tarian tradisional yang sering dipertunjukkan di tengah kota.
Suatu sore, mereka mengunjungi taman yang menjadi tempat favorit Zhang Xiang Li semasa kecil. Taman itu penuh dengan pohon-pohon rindang dan bunga-bunga berwarna-warni, menciptakan suasana yang begitu tenang dan damai. Mereka duduk di bangku taman, menikmati teh hangat sambil berbincang tentang masa depan mereka. Zhang Xiang Li menceritakan banyak kenangan indahnya di tempat itu, dan He Ma Li merasa semakin merasa diterima sebagai bagian dari kehidupan suaminya.
Malam harinya, mereka menghadiri sebuah pertunjukan opera Kanton yang terkenal. Suara indah dan kostum warna-warni membuat suasana semakin romantis. He Ma Li sangat terkesan dengan pertunjukan tersebut, dan Zhang Xiang Li melihat kebahagiaan di mata istrinya. Mereka kemudian berjalan-jalan di sepanjang tepi sungai, menikmati gemerlap lampu-lampu kota yang memantulkan cahaya di permukaan air.
Setiap detik yang mereka habiskan di Guangzhou semakin menguatkan ikatan mereka. Perjalanan bulan madu ini bukan hanya sekedar liburan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengenal lebih dalam satu sama lain, mengukir kenangan baru, dan merayakan cinta mereka. Mereka berjanji untuk selalu menghargai momen-momen kecil dan terus tumbuh bersama, apapun yang akan datang di masa depan. Dengan hati yang penuh cinta dan kebahagiaan, mereka merasa siap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka sebagai pasangan suami istri.
Pada hari terakhir mereka di Guangzhou, Zhang Xiang Li membawa He Ma Li ke sebuah kafe kecil di atas bukit yang menawarkan pemandangan indah kota di bawahnya. Mereka duduk bersama sambil menikmati secangkir kopi panas. He Ma Li menatap pemandangan yang menakjubkan di depan mereka, merasa begitu beruntung bisa berbagi momen ini dengan suaminya.
"Ini adalah tempat yang sangat istimewa bagi saya," kata Zhang Xiang Li, menghadap ke kota yang sibuk namun damai itu. "Tempat ini mengajarkan saya tentang pentingnya melihat hidup dari perspektif yang berbeda, tentang menemukan kedamaian meski di tengah keramaian."
He Ma Li tersenyum, merasakan kedalaman kata-kata suaminya. "Saya senang bisa berada di sini bersamamu," jawabnya, tangannya menggenggam tangan Zhang Xiang Li dengan erat. "Terima kasih telah membawaku ke tempat-tempat indah ini dan menunjukkan padaku lebih banyak tentang dirimu."
Zhang Xiang Li memandangnya dengan penuh kasih sayang. "Mungkin kita sudah menikah, tapi perjalanan kita baru saja dimulai. Ada banyak tempat yang ingin kutunjukkan padamu, banyak pengalaman yang ingin kita bagi bersama."
He Ma Li merasa hatinya penuh, mencintai pria di sampingnya lebih dari yang ia bayangkan sebelumnya. Mereka berbicara panjang lebar tentang rencana masa depan mereka, tentang rumah yang ingin mereka bangun bersama, dan bagaimana mereka ingin saling mendukung dalam setiap langkah hidup. Semua perasaan mereka yang tulus dan penuh harapan menguatkan keyakinan mereka bahwa apapun yang akan datang, mereka akan melewatinya bersama.
Saat matahari mulai tenggelam, mereka berdiri dan berjalan menuju mobil, siap kembali ke hotel untuk beristirahat. Namun, perjalanan mereka di Guangzhou bukan hanya tentang tempat-tempat yang mereka kunjungi, tetapi tentang perjalanan hati yang semakin dalam, semakin erat, dan semakin penuh dengan janji cinta. Kini, dengan langit yang memerah di belakang mereka, mereka tahu bahwa mereka siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka, penuh dengan cinta dan impian yang akan mereka capai bersama.
Keesokan harinya, Zhang Xiang Li dan He Ma Li bersiap untuk kembali ke rumah mereka setelah beberapa hari yang tak terlupakan di Guangzhou. Namun, sebelum meninggalkan kota, Zhang Xiang Li memiliki satu kejutan terakhir untuk istrinya. Dia membawanya ke sebuah galeri seni kecil yang tersembunyi di salah satu sudut kota, tempat yang sering dikunjunginya untuk menenangkan pikiran dan menemukan inspirasi. Di dalam galeri, lukisan-lukisan indah, patung-patung modern, dan karya seni tradisional dipajang dengan cermat. He Ma Li merasa kagum dengan atmosfer galeri yang begitu tenang dan penuh dengan kecantikan seni.
"Ini adalah tempat favoritku untuk beristirahat," ujar Zhang Xiang Li sambil memimpin He Ma Li melalui ruangan. "Di sini, saya merasa seperti bisa melihat dunia dengan cara yang berbeda, seperti menemukan makna baru dalam setiap karya seni."
He Ma Li menatap setiap karya dengan penuh perhatian, merasa kagum dengan penjelasan suaminya. Ketika mereka sampai di sebuah lukisan besar yang menggambarkan pemandangan alam yang indah, Zhang Xiang Li berhenti dan berkata, "Lukisan ini mengingatkanku pada perjalanan kita berdua. Kita telah melalui banyak hal bersama, dan seperti lukisan ini, setiap detik yang kita lalui membentuk gambar besar yang indah."
He Ma Li terdiam sejenak, merasakan perasaan yang dalam di balik kata-kata suaminya. "Saya senang bisa berbagi hidup ini denganmu," jawabnya dengan lembut, matanya penuh dengan cinta.
Zhang Xiang Li tersenyum, lalu menggenggam tangan He Ma Li erat. "Ada satu hal lagi yang ingin kukatakan. Meskipun kita sudah melewati banyak hal, perjalanan kita belum berakhir. Aku ingin kita terus melangkah bersama, mengejar impian kita, dan tumbuh bersama dalam setiap aspek kehidupan."
He Ma Li merasakan emosinya membuncah. "Aku juga merasa hal yang sama," katanya dengan mata yang bersinar. "Bersamamu, aku merasa bisa menghadapi apa saja."
Mereka berdua berdiri di depan lukisan itu, berlama-lama menikmati keindahan karya seni yang mencerminkan perjalanan hidup mereka. Saat itu, He Ma Li tahu bahwa, seperti lukisan tersebut, perjalanan mereka bersama akan selalu berkembang, penuh warna dan cerita yang semakin mendalam.
Setelah meninggalkan galeri seni, mereka berdua menghabiskan waktu terakhir di Guangzhou dengan berjalan-jalan santai di jalanan yang penuh kehidupan. Pemandangan kota yang megah dan indah dipadu dengan suara riuh lalu lintas dan kehidupan kota yang sibuk, membuat mereka merasa hidup dan penuh energi. Di tengah hiruk-pikuk kota, mereka berdua merasa seperti sepasang jiwa yang tak terpisahkan, siap melangkah bersama menuju masa depan yang penuh dengan kemungkinan.
Di pesawat yang membawa mereka pulang, Zhang Xiang Li dan He Ma Li duduk berdampingan, berbagi senyum dan canda. Mereka berdua sudah siap menjalani hidup bersama, dengan penuh cinta dan semangat untuk menghadapinya bersama-sama. Dan meskipun perjalanan bulan madu mereka berakhir, perjalanan hidup mereka baru saja dimulai.
Setibanya di rumah mereka, suasana yang hangat menyambut keduanya. He Ma Li dan Zhang Xiang Li merasakan kedamaian yang luar biasa ketika melangkah memasuki rumah mereka, tempat yang telah mereka bangun bersama, penuh dengan kenangan indah. Mereka duduk di ruang tamu sambil menikmati teh hangat, berbincang tentang perjalanan mereka yang baru saja berakhir, dan semua momen kecil yang telah mereka lewati bersama.
"Saya rasa perjalanan bulan madu kita ini benar-benar mengubah segalanya," kata He Ma Li, menatap suaminya dengan mata penuh kebahagiaan. "Tidak hanya tentang tempat-tempat yang kita kunjungi, tapi tentang bagaimana kita saling mengenal lebih dalam, menguatkan ikatan kita."
Zhang Xiang Li tersenyum, menyandarkan diri di kursi sambil memegang tangan He Ma Li. "Saya setuju. Setiap momen kita bersama, baik itu di Guangzhou atau di rumah ini, membuat saya semakin yakin bahwa kita bisa menghadapinya semua bersama."
He Ma Li mengangguk. "Saya merasa kita telah menemukan keseimbangan yang sempurna. Kita saling mendukung, saling berbagi, dan yang terpenting, kita tumbuh bersama."
Mereka duduk dalam keheningan yang nyaman, menikmati kebersamaan yang tidak terucapkan dengan kata-kata. Namun, di dalam hati mereka, keduanya tahu bahwa perjalanan mereka sebagai pasangan suami istri baru saja dimulai, dan ada banyak tantangan yang akan mereka hadapi, namun mereka yakin bisa melewatinya bersama.
Setelah beberapa minggu menjalani kehidupan pasca bulan madu yang penuh kebahagiaan, Zhang Xiang Li memutuskan untuk membuat kejutan kecil lainnya untuk He Ma Li. Dia mengundangnya untuk makan malam di restoran mewah di atas gedung, dengan pemandangan kota yang memukau. Suasana romantis yang tercipta oleh cahaya lilin dan pemandangan malam yang spektakuler menambah sentuhan magis pada malam itu.
"Saya ingin berterima kasih untuk segala hal yang telah kita lewati bersama, dan untuk semua kenangan yang akan kita buat di masa depan," kata Zhang Xiang Li, sambil memandang He Ma Li dengan penuh cinta.
He Ma Li tersenyum lembut. "Aku juga berterima kasih, karena sudah menerima aku apa adanya. Saya merasa sangat beruntung memiliki seseorang seperti kamu di sisiku."
Malam itu, mereka berbicara tentang harapan dan impian mereka di masa depan, berbagi rencana-rencana yang masih jauh di depan, tetapi mereka merasa siap untuk menghadapinya bersama-sama. Mereka memutuskan untuk terus berkomitmen satu sama lain, untuk terus merayakan cinta yang telah tumbuh dan berkembang sejak mereka pertama kali bertemu.
Dengan penuh cinta dan rasa syukur, mereka tahu bahwa perjalanan mereka sebagai pasangan tidak akan selalu mudah, tetapi selama mereka tetap bersama, mereka bisa menghadapinya. Setiap hari yang mereka lewati adalah kesempatan untuk semakin mengenal satu sama lain, memperkuat hubungan mereka, dan membangun masa depan yang penuh kebahagiaan. Seiring berjalannya waktu, mereka semakin yakin bahwa mereka adalah pasangan yang tak terpisahkan, dan tak ada yang bisa menghancurkan ikatan mereka.