Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Mawar berjalan masuk ke dalam kamar, ia melihat Arga yang sudah berbaring di atas ranjang seraya menyelimuti tubuh dengan selimut. Mawar tersenyum tipis, ia melihat dirinya di pantulan cermin.
Mawar berpikir, apa dia tidak cantik sama sekali? Atau tubuhnya tidak seksi, bahkan ia sama sekali tidak pernah di lirik oleh Arga. Tapi sebuah senyuman terukir di wajah Mawar, ia seperti orang bodoh yang terus mengingat perjanjian kontrak nikah dengan Arga namun di hati kecilnya ada sedikit rasa untuk pria itu.
Mawar melihat balkon kamar, perlahan ia berjalan ke arah balkon. Angin dingin mulai berhembus, mata Mawar menatap ke arah langit malam yang nampak tak tertutupi oleh awan dan menampilkan ribuan bintang di langit dengan cahaya bulan yang menerangi.
Kedua mata Mawar berbinar-binar, sebuah pemandangan indah langit malam membuatnya tidak bisa berkata-kata. Mawar langsung berbalik dan mengambil selimut tipis yang ada di lemari, ia duduk di balkon seraya menatap ke arah langit.
Hatinya terasa sangat tenang dan nyaman, baginya melihat keindahan malam dengan ribuan bintang yang menghiasi adalah sebuah kesenangan yang tidak sebanding dengan uang.
Arga yang berbaring di atas ranjang merasakan jika di sampingnya tidak ada orang, ia lalu membuka matanya dan melihat ke samping ranjang dan benar saja Mawar tidak ada.
Arga lalu mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kamar, hingga ia tertuju pada pintu balkon kamar yang sedikit terbuka. Arga langsung bangkit dan berjalan ke arah balkon, ia melihat Mawar tengah duduk di atas lantai dengan selimut tipis yang menyelimuti tubuh mungilnya.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Argan heran, Mawar yang tadinya tengah menikmati pemandangan malam langsung menoleh ke arah Arga.
"Aku sedang menikmati pemandangan malam." Jawab Mawar seraya tersenyum.
"Di sini sangat dingin." Tegur Arga.
"Aku tahu, jika kau mau tidur duluan. Tidur saja, aku ingin di sini..." Jelas Mawar.
Arga yang mendengar hal itu langsung berjalan lebih dekat lagi, "Kau akan tidur di luar dan melihat bintang-bintang?" Tanya Arga dengan tatapan mata serius.
Mawar berpikir sejenak, "Sepertinya iya." Jawab Mawar seraya menoleh ke arah lain.
"Dasar bodoh." Maki Arga, ia langsung berbalik masuk ke dalam kamar. Mendengar hal itu Mawar sedikit terdiam, hatinya sedikit sakit saat pria itu mengatakan jika dirinya bodoh.
Hingga tiba-tiba terdengar suara gaduh dari dalam kamar, Mawar menoleh ke arah kamar dan melihat Arga yang tengah bersusah payah memindahkan kasur.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Mawar heran.
"Kau ingin tidur di luar bukan, tapi kau tidak melakukan persiapan. Malam ini kita bisa tidur di luar, jadi bantu aku angkat kasur nya." Ucap Arga.
Mendengar hal itu Mawar tersenyum senang, ia langsung membantu Arga untuk mengangkat dan memindahkan kasur ke balkon. Untungnya kasur yang ada di kamarnya mereka berdua tidak terlalu besar dan berat, jadi bisa dengan mudah di pindahkan.
Kini kasur itu sudah berada di teras balkon, Arga melemparkan dua buah bantal dan selimut pada Mawar.
Mawar yang duduk di atas kasur nampak senang, ia melihat bintang-bintang yang ada di atas langit. Arga langsung naik dan berbaring di atas ranjang, ia menarik selimut seraya menatap langit-langit malam.
"Berbaringlah." Ucap Arga.
Mawar lalu berbaring di samping Arga dengan selimut yang menutupi tubuhnya, Arga melihat Mawar dari ujung mata. Ia bisa melihat senyuman senang dari wanita itu sambil melihat langit malam.
"Menurutmu ada berapa jumlah bintang di langit?" Tanya Mawar seraya menunjuk bintang-bintang.
Arga terdiam sejenak seraya melihat bintang-bintang yang ada di langit, "Mungkin miliaran." Jawab Arga.
Mawar menganggukkan kepalanya dengan pelan, hingga angin malam tiba-tiba kembali berhembus. Mawar nampak menutup erat tubuhnya dengan selimut, "Dasar bodoh." Ucap Arga.
Mawar menoleh saat mendengar ucapan pria itu, Arga lalu meminta Mawar untuk tidur di dekatnya seraya mendekap dirinya agar lebih hangat. Wajah Mawar sedikit memerah, ia kembali memastikan jika itu benar.
"Jika kau tidak mau ya sudah jangan." Jawab Arga kesal namun sedikit malu.
Mawar dengan senyuman senang langsung mendekat ke arah Arga, ia tidur seraya memeluk pria itu. Wajah Mawar tidak bisa menyembunyikan perasaan senang yang luar biasa, ia bisa mencium wangi tubuh pria itu yang membuatnya candu.
Tangan Arga menjadi bantal untuk Mawar, tangan kanan pria itu juga memeluk tubuh Mawar secara perlahan. Kini keduanya tidur saling menghangatkan diri seraya menikmati pemandangan malam.
"Terimakasih.." Bisik Mawar tepat di telinga Arga, bisikan di telinga Arga membuat pria itu sedikit salah tingkah.
"Terimakasih untuk apa?" Tanya Arga dengan mata yang menatap langit-langit.
Tangan Mawar memeluk dada bidang Arga, ia bisa merasakan detak jantung pria itu. "Untuk semuanya, jika bukan karena kau mungkin sekarang aku tidak akan pernah bisa merasakan semua kebahagiaan ini." Jawab Mawar dengan senyuman tulus.
Arga terdiam saat mendengar hal itu, "Ini bukan hal besar, lagi pula semua ini hanya sebuah sandiwara... Jika bukan karena Rangga menyukaimu, aku juga tidak akan memperlakukan mu dengan baik." Jawab Arga seraya memalingkan wajahnya.
Mawar tersenyum tipis, ada sedikit rasa kecewa saat mendengar jawaban itu yang keluar dari mulut Arga. Namun Mawar tetap tersenyum senang, "Mau apapun alasannya, aku tetap bahagia dan sangat berterimakasih." Jawab Mawar seraya memeluk erat Arga.
Arga yang merasakan benda kenyal Mawar dan wangi tubuh wanita itu hanya bisa menenangkan dirinya, "Tidurlah.." Ucap Arga yang masih menoleh ke arah lain.
Mawar yang mendengar hal itu nampak heran karena Arga terus memalingkan wajahnya dari Mawar. Ia bangkit dan mendekati wajah Arga, pria itu merasakan sesuatu mendekati wajahnya dan langsung berbalik tanpa sengaja keduanya saling menatap dengan jarak yang hanya beberapa inci.
Jantung Mawar berdetak dengan kencang, begitu juga dengan Arga. Keduanya saling menatap tanpa berbicara satu sama lain, tangan kanan Arga tiba-tiba mengelus kepala Mawar dan mendorong kepala Mawar untuk mendekat.
Hingga kedua bibir saling bertemu satu sama lain, Arga mencium bibir Mawar dengan lembut yang membuat wanita di depannya terdiam dengan wajah yang terkejut.
Arga tersadar dengan apa yang telah ia lakukan, ia langsung melepaskan tangannya dari kepala Mawar dan begitu juga mawar ia langsung sedikit menjauh.
"Itu tadi aku tidak sengaja.." Jawab Arga seraya bingung dan malu, kenapa ia harus melakukan hal bodoh itu.
"Ah.. Iya." Jawab Mawar yang merasakan perasaan terkejut dan malu, ia tidak percaya jika pria itu menciuminya secara tiba-tiba.
Mawar langsung mengambil bantalnya dan tertidur, seraya membelakangi Arga. Begitu juga dengan Arga, keduanya kini berada di dalam situasi yang canggung.
Lagian gimana Rosalina ga ngamuk, baru juga 8 hari Morgan ditinggal istrinya kok udah minta nikah lagi.