NovelToon NovelToon
The Unfinished Story

The Unfinished Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Time Travel / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:693
Nilai: 5
Nama Author: Firaslfn

Elyana Mireille Castella, seorang wanita berusia 24 tahun, menikah dengan Davin Alexander Griffith, CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Namun, pernikahan mereka jauh dari kata bahagia. Sifat Davin yang dingin dan acuh tak acuh membuat Elyana merasa lelah dan kehilangan harapan, hingga akhirnya memutuskan untuk mengajukan perceraian.

Setelah berpisah, Elyana dikejutkan oleh kabar tragis tentang kematian Davin. Berita itu menghancurkan hatinya dan membuatnya dipenuhi penyesalan.

Namun, suatu hari, Elyana terbangun dan mendapati dirinya kembali ke masa lalu—ke saat sebelum perceraian terjadi. Kini, ia dihadapkan pada kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan mereka dan mengubah takdir.

Apakah ini hanya sebuah kebetulan, atau takdir yang memberi Elyana kesempatan untuk menebus kesalahannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firaslfn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Luka Lama

Elyana termenung di ruang tamu, memandangi jam saku yang kini terasa lebih berat daripada sebelumnya. Ia kembali ke masa lalu bukan sekadar untuk hidup ulang, tetapi untuk menyelamatkan pernikahannya—dan Davin. Dalam pikirannya, jelas tergambar bagaimana di masa depan ia menyerah pada hubungan mereka dan semuanya berakhir. Elyana tak mencoba memahami beban yang dipikul Davin, membiarkan dirinya dikuasai rasa sakit dan kecewa hingga akhirnya memilih berpisah.

Namun kini, setelah mengetahui lebih banyak tentang sisi gelap masa lalu Davin dan ancaman dari Ryo Kasahara, Elyana sadar bahwa semua itu lebih besar dari sekadar ego atau konflik dalam rumah tangga. Ia kembali ke masa ini dengan satu tujuan: mengubah segalanya sebelum terlambat.

Pikirannya terusik oleh ingatan masa depan, saat ia mendapat kabar tentang kematian Davin. Tragedi yang menghancurkan hatinya, menyadarkannya akan kesalahan besar yang telah ia buat. Aku menyerah terlalu cepat, pikir Elyana, rasa bersalah menusuk relung hatinya. Aku harus menyelamatkan dia, apa pun yang terjadi.

Setelah kejadian dengan Ryo Kasahara, Elyana mulai melihat retakan di dinding pertahanan Davin. Ia tahu bahwa ada lebih banyak cerita di balik sikap dingin suaminya, sesuatu yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

Hari itu, Elyana mendekati Davin di ruang kerjanya. Ia tahu, ini bukan percakapan yang mudah, tetapi ia tidak punya pilihan lain.

“Davin,” panggil Elyana sambil berdiri di ambang pintu.

Davin mengangkat kepalanya, tatapannya tetap datar seperti biasa. “Apa lagi, Elyana?”

Elyana melangkah masuk, duduk di kursi di depannya. Ia memandangi wajah pria itu, mencari jejak emosi yang mungkin terselip di balik topeng dinginnya. “Aku ingin tahu tentang masa lalumu. Tentang Ryo, tentang kenapa dia menjadi ancaman bagi kita.”

Pertanyaan itu membuat Davin terdiam. Ia memandang Elyana seolah mencoba membaca niatnya, tetapi tidak segera menjawab.

“Aku sudah bilangkan kalau aku tidak suka membicarakan masa lalu,” katanya akhirnya, nada suaranya datar.

“Tapi aku ingin tahu, Davin. Karena aku tahu, semua ini memengaruhimu. Dan kalau aku hanya diam, aku akan kehilanganmu!” ucap Elyana, suaranya penuh emosi.

Davin memalingkan wajahnya, menghela napas panjang. “Masa laluku bukan urusanmu, Elyana. Aku sudah berusaha keras meninggalkannya di belakang, sudah cukup kemarin kamu berusaha mengorek semua masa lalu ku, kali ini cukup. Aku tidak mau kamu dalam masalah ini, dan aku sama sekali tidak ada niat untuk meninggalkan mu Elyana.”

“Tapi aku takut, Davin... Aku hanya ingin membantu mu...” Elyana menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Untuk pertama kalinya, Elyana melihat sesuatu dalam tatapan Davin—rasa sakit yang begitu dalam. “Aku tidak butuh bantuanmu,” jawabnya, meskipun nadanya terdengar rapuh.

Elyana merasa hatinya hancur mendengar penolakan itu, tetapi ia tidak menyerah. Ia tahu bahwa di masa depan, ia meninggalkan Davin justru di saat pria itu paling membutuhkan dukungannya. Elyana menyesal karena menyerah terlalu cepat, karena membiarkan rasa kecewa menguasai dirinya tanpa mencoba mengerti.

“Aku tidak akan menyerah lagi,” gumam Elyana dalam hati. Ia datang ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan itu.

Malam itu, Elyana menghabiskan waktu memikirkan langkah selanjutnya. Ia tahu Davin tidak akan mudah terbuka, tetapi ia juga tahu bahwa ia tidak bisa membiarkan semuanya tetap seperti ini. Ia harus mencari tahu kebenaran tentang masa lalu Davin, bahkan jika itu berarti menghadapi kenyataan yang lebih pahit.

Beberapa hari kemudian, Elyana akhirnya menemukan keberanian untuk membahas lagi luka lama yang selalu Davin sembunyikan. Kali ini, ia memilih waktu saat Davin tidak bisa melarikan diri—saat mereka makan malam berdua di ruang makan.

“Davin,” Elyana memulai dengan hati-hati. “Aku ingin tahu satu hal. Kalau aku tidak pernah menyerah pada kita... apa menurutmu semuanya akan berbeda?”

Pertanyaan itu membuat Davin terdiam. Ia menatap Elyana lama, sebelum akhirnya berkata, “Apa maksudmu?”

“Entahlah, aku hanya bertanya,” jawab Elyana, suaranya pelan. “Aku dulu tidak pernah mencoba mengerti apa yang kamu rasakan, apa yang kamu hadapi. Aku hanya memikirkan perasaanku sendiri.”

Davin menghela napas, mengalihkan pandangannya. “Semua itu sudah berlalu, Elyana. Tidak ada gunanya membicarakan yang sudah terjadi.”

“Tapi aku masih di sini, Davin,” Elyana menatapnya dengan mata penuh tekad. “Dan aku ingin memperbaiki semuanya. Aku tidak peduli betapa sulitnya itu.”

Davin terdiam, ekspresinya sulit diterka. “Elyana... ada hal-hal yang tidak bisa diubah.”

“Tapi aku bisa mencoba,” jawab Elyana tegas.

Elyana memutuskan bahwa ia tidak akan menyerah, tidak seperti di masa depan. Kali ini, ia akan menghadapi apa pun yang terjadi, bahkan jika itu berarti menggali sisi tergelap masa lalu Davin dan menghadapi ancaman yang lebih besar.

“Aku kembali untuk menyelamatkanmu, Davin,” gumam Elyana dalam hati. “Bukan hanya dari Ryo, tapi juga dari dirimu sendiri. Dan aku akan memastikan bahwa kali ini, kita tidak akan berakhir seperti sebelumnya.”

Kali ini, Elyana bertekad untuk tetap di sisi Davin, meskipun jalan di depan mereka penuh dengan rintangan. Karena ia tahu, cinta mereka layak untuk diperjuangkan.

Keesokan harinya, Elyana memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh. Ia tidak ingin hanya berbicara, tapi juga bertindak. Ketika Davin sedang di luar untuk pertemuan bisnis, Elyana membuka kembali berkas-berkas lama yang sebelumnya ia temukan di laci tersembunyi Davin.

Dokumen-dokumen itu memuat banyak informasi yang membuat hatinya mencelos. Ada catatan-catatan yang terkait dengan masa lalu Davin bersama Ryo Kasahara, bukti-bukti ancaman, dan bahkan potongan dokumen rahasia yang menunjukkan konflik keluarga besar Griffith. Elyana tahu bahwa semua ini adalah potongan puzzle yang selama ini Davin coba sembunyikan darinya.

Sebuah foto tua menarik perhatian Elyana. Dalam foto itu, Davin yang masih muda berdiri bersama seorang pria yang ia kenali sebagai Ryo. Keduanya terlihat bahagia, seperti dua sahabat yang tidak terpisahkan. Namun di balik kebahagiaan itu, Elyana dapat merasakan sesuatu yang tidak biasa.

Saat Davin kembali ke rumah, Elyana menunggunya di ruang kerja. Ia memegang foto itu di tangannya. Begitu Davin masuk, tatapan mereka bertemu, dan Elyana langsung melihat perubahan di wajah suaminya.

“Kenapa kamu mengutak-atik barang-barangku lagi?” tanya Davin dengan nada tegas, suaranya penuh peringatan.

“Karena aku ingin tahu,” jawab Elyana tanpa gentar. “Aku tidak bisa lagi berpura-pura bahwa semua ini tidak ada, Davin. Aku ingin tahu siapa Ryo sebenarnya, dan kenapa dia sangat membencimu.”

Davin merenggut foto itu dari tangannya, wajahnya berubah gelap. “Ini bukan urusanmu, Elyana. Aku sudah bilang, jangan terlibat.”

“Tapi aku sudah terlibat, Davin!” Elyana berdiri, suaranya bergetar. “Aku sudah berada di tengah-tengah semua ini, dan aku tidak akan mundur. Aku kembali untuk menyelamatkanmu, tapi aku tidak bisa melakukannya kalau kamu terus menutup dirimu dariku.”

Akhirnya, setelah hening yang terasa seperti selamanya, Davin menghela napas berat. “Ryo adalah... sahabatku dulu. Kami tumbuh bersama, melalui banyak hal bersama. Tapi aku... aku mengkhianatinya.”

Elyana terkejut mendengar pengakuan itu. “Apa maksudmu?”

Davin duduk, melemparkan foto itu ke meja. Ia menatapnya dengan pandangan yang jauh, seolah kembali ke masa lalu. “Keluargaku memanfaatkan hubungan kami untuk keuntungan bisnis. Ayahku membuat Ryo percaya bahwa dia adalah bagian dari rencana besar, tetapi pada akhirnya, kami hanya menggunakan dia untuk mendapatkan akses ke proyek keluarganya. Ketika dia sadar, semuanya sudah terlambat. Diam kehilangan segalanya.”

Elyana merasa hatinya mencelos. “Jadi itu sebabnya dia membencimu? Karena keluargamu?”

“Bukan hanya itu,” lanjut Davin, suaranya dipenuhi rasa bersalah. “Aku tidak pernah membelanya. Aku hanya diam saat dia dihancurkan. Aku terlalu takut melawan keluargaku sendiri, dan itu membuatku kehilangan dia. Sekarang dia kembali... untuk menghancurkan semuanya, termasuk kamu.”

"Lalu kematian ibu mu, ada kaitannya dengan Ryo?"

Davin hanya membalas pertanyaan Elyana dengan anggukan kepala.

Elyana terdiam, berusaha mencerna semuanya. Ia melihat sisi lain dari Davin yang selama ini tidak pernah ia tahu—seorang pria yang terluka, yang membawa beban masa lalu yang terlalu berat untuk dipikul sendiri.

“Aku mengerti sekarang,” kata Elyana akhirnya. “Tapi kamu tidak sendiri, Davin. Aku di sini, dan aku janji tidak akan meninggalkanmu.”

Davin menatapnya, seolah tidak percaya dengan kata-katanya. “Kamu tidak tahu apa yang kamu hadapi, Elyana. Ini bukan hanya tentang masa lalu. Ini tentang sesuatu yang jauh lebih besar. Aku sudah kehilangan ibu ku sekarang aku tidak mau kehilanganmu."

“Aku janji semua akan baik-baik saja,” jawab Elyana tegas. “Aku kembali ke masa lalu untuk satu alasan—untuk memperbaiki semuanya. Aku tidak akan lari kali ini, Davin. Aku akan tetap di sisimu, apa pun yang terjadi.” sambung Elyana dalam benaknya.

Malam itu, untuk pertama kalinya, Davin membiarkan Elyana mendekat. Meski masih ada tembok yang tinggi di antara mereka, Elyana merasa bahwa sedikit demi sedikit, Davin mulai mempercayainya. Dan Elyana bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!