Kita tidak pernah tau takdir apa yang akan menghampiri hidup kita kelak. Semua skenario sudah Allah atur sesuai kapasitas masing - masing.
Saatnya diatas siapapun mengaku saudara,teman atau apalah. Tapi saat kita terpuruk mana tadi yang mengaku saudara. Semuanya perlahan pergi menjauh.
Begitulah kehidupan Keluarga Derel,pasca pendemi merubah segalanya. Saat kedua orang tuanya telah tiada kakak dan adik - adiknya seakan tidak mengenal dirinya lagi.
Dulu waktu ia punya semuanya kakak dan adiknya rajin datang kerumah berkumpul. Itu semua tinggal kenangan. Bagaimana kehidupan Derel dan keluarganya selanjutnya?akankah ia kembali sukses? apa yang terjadi pada orang - orang yang menghina dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Wajah - wajah tegang menanti apa keputusan tangan kan Derel ambil. Di sana yang paling tidak sabaran adalah Gani ia membayangkan akan menerima banyak uang dari warisan ibunya. Istrinya tentu akan merasa bahagia jika dirinya mempunyai banyak uang.
"Baiklah, seperti wasiat ibu jika rumah ini separoh milik abang. Berarti hanya separoh yang yang dibagi empat." tutur Derel.
"Ga bisa gitu,bang. Pembagian harus rata. Masa abang paling besar bahagianya." sanggah Gani yang tidak terima pembagian rumah.
"Kamu tau ga rumah ini dulu di gadaikan oleh almarhum bapak kebank untuk membuka usaha tapi yang ada malah bapak rugi dan tidak bisa membayar hutang bank. Jika bapak tidak sanggup melunasi hutang - hutang bapak maka rumah ini akan di lelang. Ibu datang kerumah sambil menangis dan menceritakan semuanya pada bang dan teh Sinta."
"Assalamualaikum. "
"Waalaikumsalam, ibu. Datang sama siapa?" sambut Sinta sambil mencium tangan mertuanya.
"Ibu sendiri nak. Derel ada?" tanya ibu.
"Ada dikamar,bu. Ayo kita masuk dulu. Ibu pasti lelah." Sinta mengamit tangan mertuanya masuk kedalam rumah. Ia dengan cekatan membuatkan minuman untuk mertuanya dan menyiapkan makanan juga.
"Ini ,bu. Minum dulu dan cemilanya silahkan di cobain." ujar Sinya ramah.
"Ibu. " panggil Derel begitu keluar dari kamarnya. Ia langsung memeluk wanita yang telah melahirkannya itu.
"Kok ga ngabari,bu?" tanya Derel sembari duduk di sebelah ibu.
"Ibu ada perlu sama kamu,penting." ujar ibu.
"Ada apa? Kenapa wajah ibu sedih seperti itu?" tanya Derel lembut.
"Bapakmu,nak."
"Ada apa dengan bapak,bu?" tanya Derel mulai berpikiran negatif tentang bapaknya.
"Bapakmu di kejar - kejar utang bank ,nak." Ibu muali menangis. Sinta memberikan turun pada mertuanya dan membelai punggung ibu lembut.
"Makasih."
"Kok bisa,bu? tanya Derel dan ibu muali menceritakan awal mula bapak berhutang hingga saat ini.
"Begitu ceritanya,nak. Ibu bingung mau mengadu pada siap lagi kalau bukan kamu." tangis ibu pilu. Sinta ikut meneteskan air mata mendengar cerita mertuanya.
"Banyak sekali, bu. Aduh gimana ini. Aku cuma punya separoh, bu. Apa tidak bisa di minta keringanan, bu?" tanya Derel.
"Sudah ,nak. Makanya bapak di suruh hanya bayar pokoknya saja. Tolong ibu,nak. Jika rumah itu di sita bank,ibu dan adik - adikku mau tinggal dimana." ujar ibu sendu.
"Nanti kita lanjutkan lagi,sekarang kita sholat magrib dulu. Udah azan." Derel meninggalkan ibunya untuk shalat begitu juga dengan Sinta.
Anak - anak begitu bahagia saat mengetahui bahwa nenek mereka datang. Keduanya tak mau jauh sedikitpun dari neneknya.
"Dafa,Dhani. Ayah mau ngomong dulu sama nenek sebentar. Bisa tinggalkan kami sebentar. " ujar Derel.
"Baik ayah. " kedua putranya memang patuh selalu menuruti apa yang orang tuanya katakan.
"Ibu masih capek?" tanya Derel sambil memijit kaki ibunya.
"Ga,nak. Jadi gimana?" tanya ibu menanti jawaban dari putra sulungnya. Harapan satu - satunya hanya dia.
"Tadi aku sudah diskusi bersama istriku. Kalau uang aku memang tidak cukup tapi Sinta mengatakan bahwa ia punya simpanan Emas cukup untuk melunasi utang bapak." jelas Derel.
Ibu terharu dengan kebaikan menantunya yang rela mengorbankan tabungannya untuk menolong keluarganya. Ibu kembali menangis saking terharunya dengan kebaikan menantunya. Entah apa yang terjadi jika saja anak dan menantunya tidak bisa menolongnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore kk,dobel up ya. Jangan lupa like dan komennya serta votenya yang banyak agar thor makin semangat melanjutkan bab berikutnya😊😘😘🙏🙏
klu Darel selamat
malah tokoh utamanya dimatiin...
ke ce wa... left..
ya ngak seru klu Darelnya meninggal.. Thor