Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Ke Istana
Keesokan harinya Purple melakukan kegiatannya seperti biasa namun untuk satu hal dia tidak akan melakukannya lagi yaitu mengekori Keyron disetiap waktu.
Kini dia tengah membaca buku, dia akan belajar dengan rajin mulai dari sekarang.
“Nona!” Ucap Lili yang baru saja datang.
“Iya ada apa Lili?” Ucap Purple menghentikan acaranya membaca buku dan mendekati Lili.
“Nona besok akan diadakan pesta di istana, dan saya membawakan gaun untuk nona” ucap Lili sambil memperlihatkan gaun itu.
Purple pun melihat gaun itu, dia menyukainya gaun itu sangat cantik.
“Tapi Lili, aku rasa aku tidak ingin datang kesana” ucap Purple.
“Anda harus datang nona, akan ada banyak para bangsawan menghadiri acara ini” ucap Lili antusias.
Purple sejenak berpikir, dia memiliki banyak sekali musuh itu karena dia sering mencari masalah dan mengajak para bangsawan berkelahi terutama para lady.
“Aku tidak ingin kesana Lili” ucap Purple.
“Aduhh nona ini, bagaimana pun nona harus datang, semangat nona” ucap Lili.
*Lili…. Kamu tidak tau nonamu ini akan menjadi target dari para lady itu, apa yang harus aku lakukan ya?* batin Purple.
Purple yang dibantu Lili berdandan, dia menggunakan gaun berwarna violet dengan perpaduan warna putih.
“Ini terlalu berlebihan Lili, aku ingin menggunakan ini saja” ucap Purple.
Dengan gaun sederhana dan riasan natural membuat Purple terlihat sangan cantik.
“Nona anda cantik sekali, anda terlihat seperti dewi” ucap Lili terkagum- kagum.
Kini semua telah siap, saat Purple akan memasuki kereta kuda, tangan dicegat oleh Keyron.
Pandangan mereka bertemu, Keyron terkunci dalam tatapan mereka, dia begitu terpesona terhadap Purple.
“Kamu cantik” ucap Keyron pelan.
Purple pun segera menarik tangannya dalam genggaman Keyron, Purple menunduk takut.
“Kita akan pergi bersama” ucap Keyron.
“Apa?!” Ucap Purple terkejut.
Keyron pun menarik tangan Purple untuk masuk ke dalam kereta.
Di dalam kereta keringat membasahi pelipis turun sampai ke leher Purple, tangannya meremas kuat gaun yang dia pakai.
“Apa kamu baik baik saja?” Tanya Keyron yang duduk di sebelah Purple.
Sadar karena raut wajah Purple yang pucat pasi, Keyron pun memilih diam dia tau Purple tak nyaman bersamanya.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka telah sampai di istana.
Keyron turun terlebih dulu, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Purple turun namun Purple tak mengambil uluran tersebut.
Purple lebih memilih turun sendiri dan setelahnya berusaha menjauh dari Keyron. Melihat Purple yang semakin menjauh membuat hati Keyron ditusuk pisau, berdenyut sakit.
Keyron juga merasa bingung semenjak dia datang dari peperangan melawan suku barbar prilaku Purple berubah padanya, gadis itu terlihat takut saat sedang dekat dengan dirinya.
“Apa kamu juga kembali ke masa lalu?” Guman Keyron kecil sambil melihat ke arah Purple yang sudah berjalan mendahului.
“Tuan Duke mari saya antar, Tuan Duke Hadid, tuan muda Deron dan lady Ciera sudah menunggu anda di dalam” ucap penjaga dengan sopan.
Keyron pun masuk ke dalam istana, di dalam ruangan yang begitu luas dan sangat ramai terdapat para bangsawan dari kelas atas maupun kelas rendah, semuanya hadir dengan tujuan mereka masing- masing.
Banyak mata yang menatap kehadiran Duke Keyron, semua pasang mata tanpa terkecuali, semua terkagum akan sosok Keyron yang begitu gagah dan mempesona.
“Lihatlah Duke Keyron bagaikan malaikat, sangat tampan” ucap dari salah satu lady.
“Iya dia sangat tampan” timpal yang lainnya.
“Duke Keyron akhirnya anda datang” ucap raja Jackson menyambut Keyron yang dibalas anggukan oleh Keyron.
Siapa yang tidak tau kuasa Keyron bahkan raja pun sangat hormat kepadanya.
“Keyron apa kamu baru saja datang?” tanya Duke Hadid menghampiri Keyron.
“Salam yang mulia” ucap Duke Hadid pada raja Jackson.
“Hormat saya yang mulai” ucap Deron dan Ciera berbarengan.
“Wah ini anak keduamu Duke, dan ini adalah lady Ciera. Putri dari Count Brian” ucap raja Jackson.
“Benar yang mulia” ucap Hadid membenarkan.
“Putri Count Brian sangat menawan dan sopan, ternyata tentang dirimu memang benar” ucap raja Jackson.
“Terima kasih atas pujian anda yang mulia” balas Ciera sambil tersenyum.
Berbeda dengan mereka yang fokus mengobrol Keyron malah melihat sekitar mencari keberadaan Purple, namun tak melihatnya dimana pun.
“Kemana dia?” Gumam Keyron.
“Apa yang sedang anda pikirkan Duke Keyron?” Tanya Ciera lembut.
Keyron sama sekali tak menjawab ucapan Ciera dan memilih meninggalkan mereka.
Berbeda dengan Purple yang kini lebih memilih berdiam diri di balkon, dia berperang dengan pikirannya sendiri.
“Apa yang harus aku lakukan?” Guman Purple sambil menatap jauh pada taman istana yang begitu indah.
“Hemm” suara seseorang membuat Purple menoleh.
“Sedang apa lady berdiam diri disini bukan di dalam lebih menyenangkan?” Ucap pria itu.
*Marquies Elion! Bukankah dia adalah pria yang dulu diam- diam menyukai Ciera, aku ingat dulu dia sangat membenciku. Mengapa dia bisa ada disini?* batin Purple.
Ditatap seperti itu membuat Elion merasa gugup, “Hemm maaf jika mengganggu ketenangan lady, bukannya saya ingin mencampuri urusan lady, bolehkan saya disini menemani lady?” Ucap Elion sopan.
“Aku ingin sendiri” ucap Purple pelan.
Elion sedikit terkejut mendengar jawaban Purple baru kali dia ditolak dengan cara langsung seperti ini.
“Apa anda ada masalah lady?” Tanya Elion.
“Anda tidak perlu memperdulikan saya Marquies” jawab Purple.
“Ahh maaf saya bahkan dengan tidak sopan berbicara kepada anda, perkenalkan nama saya Elion, bahkan anda sepertinya sudah mengenal saya” ucap Elion ramah.
Namun sepertinya Purple sama sekali tak menanggapi pria yang kini berada di sampingnya itu.
#####
mangat.
Semoga suka cerita ini ya guys