NovelToon NovelToon
Story Of A Certain Couple

Story Of A Certain Couple

Status: tamat
Genre:Tamat / Duniahiburan / Mafia / Showbiz / Karir / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

"Waaa kenapa begini."

Itulah jeritan hati sepasang insan yang di pertemukan di acara perjodohan oleh keluarga mereka yang merupakan mafia terbesar di kota dan membagi kota menjadi dua wilayah. Perjodohan mereka sebagai pewaris adalah kunci perdamaian dan penggabungan dua keluarga mafia yang selalu berselisih dan saling memperebutkan wilayah.

Namun keduanya menjadi sangat bingung dan tidak berani menolak walau mereka ingin menolak karena memiliki kekasih masing masing dan melihat satu sama lain sebagai aib di masa lalu.

Alasannya ketika keduanya sempat melarikan diri dari keluarga mereka karena tidak mau menjadi pewaris sewaktu muda, keduanya bekerja menjadi aktor dan aktris film porno yang selalu tampil bersama dalam setiap syuting.

"Ya, kami mau menikah," ujar keduanya dengan terpaksa demi menjaga perdamaian dua keluarga walau mereka tidak saling mencintai dan hanya tubuh mereka yang saling mengenal satu sama lain.

Mohon di baca dan tinggalkan jejak ya, makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Rena dan Harris sibuk menjelaskan rundown acara untuk pernikahan mereka yang akan di langsungkan hari sabtu. Tapi “trek,” Rena menaruh pen nya di meja dengan wajah sangat geram dan Harris hanya bisa menggelengkan kepala.

“Kalian denger ga kak Dean, kak Layla ?” tanya Rena.

“Hmm ? denger apa ?” tanya Dean.

“Yang baru saja ku jelaskan,” jawab Rena.

“Denger...denger...terusin aja,” balas Dean.

“Grrrr...mau berenti dulu ga ?” teriak Rena.

Dean dan Layla duduk sambil berpelukan dan berciuman di depan kedua adiknya tanpa mendengar rundown acara yang di jabarkan oleh Rena sampai mulutnya kering.

“Kak Dean...kak Layla, coba, lihat diri kalian masing masing, kalian itu udah dewasa, kak Dean udah 28 tahun dan kak Layla udah 27 tahun, kalian itu bukan anak SMA yang masih baru pernah pacaran, bisa tolong menyimak dulu, semua ini acara kalian,” ujar Harris.

“Kita denger kok, kenapa sih emangnya ?” tanya Layla.

“Memangnya kakak berdua ini ga malu apa ? begitu di depan adik adiknya,” balas Rena.

“Bukankah kamu sudah melihat semuanya ya, ga masalah dong kalau kita begini,” ujar Dean.

“Grrr...sudahlah,”

Rena membuka tasnya dan menarik sesuatu keluar, “trek,” dia menaruh sebuah pistol saku di meja, kemudian dia menoleh melihat Harris dan memberi kode Harris menggunakan kepalanya, Harris menghela nafas, dia menaikkan kemejanya dan mengambil sesuatu dari ikat pinggangnya, “trek,” Harris menaruh pistol yang di samarkan menjadi ikat pinggang di atas meja.

“Kalian benar benar menguji kesabaran ku ya,” ujar Rena geram.

“Hahaha....sori Ren,” balas Dean sambil melepaskan Layla.

“Hehe jangan marah ah,” balas Layla yang bergeser sedikit.

“Ok kita teruskan, pistol itu biar aja di meja,” balas Rena.

Tiba tiba, “driing...driiing,” smartphone Rena berbunyi, dia langsung menekan tombolnya dan melakukan video call,

“Haloooo Rena sayang,” ujar Alice.

“Ada apa kak Alice ?” tanya Rena.

“Aku baru dapat tawaran dari produser, kita dapat proyek baru untuk film box office bergenre sci fi action, ini proyek gede loh karena sutradara nya terkenal, gimana ambil ga ? kalau ambil aku langsung hubungi produsernya nih,” jawab Alice.

“Ambil aja kak Alice, nanti kita rapat dengan produser, sutradara dan penulis naskahnya,” balas Rena.

“Ok deh, eh ada Dean dan Layla, apa kabar ?” tanya Alice yang bisa melihat mereka lewat video call.

“Grrrrrrrrr,” Dean dan Layla meggeram kesal melihat Alice.

“Eeh...ada apa ?” tanya Alice.

“Cepet berubah jadi Jeffrey atau aku kesana dan menembak kamu,” teriak Dean.

“Aih...jangan ah, oh...kok kalian tahu aku Jeffrey ?” tanya Alice bingung.

“Udah kebongkar kak Alice, tadi papa ku dan papa kak Rena datang kesini,” jawab Harris.

“Oalah...aku ga tau loh, trus gimana ? mereka tau semua soal yang itu ?” tanya Alice.

“Jangan di bahas di sini kak Alice, nanti aja,” jawab Harris sambil melirik Dean dan Layla.

“Hmmm masih ada yang di umpetin dari kita rupanya, maksunya soal yang itu apa ya,” ujar Dean sambil mengambil pistol saku milik Rena.

“Sebaiknya kalian ceritakan semuanya, apa lagi yang kalian sembunyikan dari kita,” tambah Layla yang mengambil pistol ban pinggang milik Harris.

“Eh...eh....gimana nih ?” tanya Alice panik dengan gaya bancinya.

“Grrrr....kak Alice, tutup dulu ya,” jawab Rena geram.

“I..iya, jangan marah ya Rena sayang...maaf ya,” balas Alice.

“Cepet tutup,” teriak Rena.

“Plip,” video call langsung berakhir dengan seketika, Rena menoleh melihat Dean yang memegang pistonya dan Layla yang memegang pistol milik Harris.

“Cerita,” ujar Dean.

“Kalau ga, ga usah lanjut ngulas rundown acara,” tambah Layla.

“Haaaah...gara gara banci mulut ember,” balas Rena.

“Ya sudahlah kak, kita ceritain aja sekalian,” balas Harris.

Melihat Dean dan Layla memegang pistol, Rena dan Harris langsung diam tidak bisa berkata apa apa,

“Ayo ? apa lagi ?” tanya Dean mendesak.

“Tapi janji kak Dean dan kak Layla tidak marah kemudian menembak kita ?” tanya Rena.

“Hmm tergantung,” jawab Layla.

“Janji dulu, baru aku dan kak Rena ceritakan,” balas Harris.

“Ok, kita janji, pistol kita taruh di tengah,” ujar Dean menaruh pistolnya di sofa dan di kunci.

Layla juga menaruh pistol di tempat yang sama, kemudian Rena membuka tasnya dan mengatakan, “kesini deh, percuma, mau ga mau musti di bongkar,” ujar Rena. Setelah itu, Rena dan Harris diam sambil memegang kening dan menunduk. Dean dan Layla diam saja dan menunggu dengan tenang. Tak lama kemudian, “tok...tok,” pintu kamar di ketuk, “kreek,” Hans membukakan pintu.

“Huh,” ujar Dean dan Layla yang matanya membulat.

Ternyata yang datang pertama adalah Alice di ikuti oleh Anton dan Yessi. Ketiganya langsung berlutut di depan meja. Melihat Yessi menunduk di depan nya dan melihat Anton juga bersama Yessi di sebelahnya, tangan Dean mengepal,

“Bisa jelaskan apa maksud semua ini ?” tanya Dean dengan suara gemetar.

Layla tidak bisa berkata kata dan menggenggam tangan Dean dengan kencang dan sangat erat di sebelahnya. Rena dan Harris berdiri, keduanya berdiri di depan Anton dan Yessi,

“Kalau kak Layla mau marah sama kak Anton dan mau menembak dia, tembak aku karena semua ini rencana ku,” ujar Rena merentangkan tangannya.

“Sama, kalau kak Dean mau menembak Yessi, tembak aku, aku yang minta dia melakukan ini semua,” ujar Harris merentangkan tangannya.

Dean dan Layla saling menoleh melihat satu sama lain, “haaaah,” keduanya langsung menarik nafas lega dan mengambil pistol di tengah kemudian mengacungkannya, tapi mereka mengacungkan pistolnya kepada Alice.

“Sudah ku bilang kan, berubah jadi Jeffrey,” ujar Dean.

“Yap, pak Jeffrey dengar kan kata calon suami ku ini ?” tanya Layla.

Alice yang ketakutan menoleh melihat empat orang di sebelahnya yang terlihat iba melihat dirinya. Akhirnya dia menarik wig nya dan menghapus make up nya,

“Kalian memang merepotkan,” ujar Alice yang sudah kembali menjadi Jeffrey dengan suara pria.

Dean dan Layla menaruh kembali pistolnya dan langsung berdiri kemudian mereka menghampiri Jeffrey, mereka berlutut di depan Jeffrey dan memeluk Jeffrey,

“Eh...ada apa ?” tanya Jeffrey bingung.

“Kemarin kita pikir, pak Jeffrey sudah tenggelam beneran,” ujar Dean.

“Iya pak, kita merasa bersalah,” tambah Layla.

“Hahaha...terima kasih ya, berarti kalian selama ini melihat ku ya ?” tanya Jeffrey.

“Berkat topeng yang di berikan pak Jeffrey waktu itu, aku dan Layla bisa move on,” jawab Dean.

“Berkat dua topeng itu, kita bisa membenahi perasaan kita dan memutuskan membuang semua masa lalu (menoleh melihat Anton) termasuk kamu Anton,” ujar Layla tersenyum.

“Dan Yessi, termasuk kamu juga,” balas Dean tersenyum.

 “Ok ok..sudah,” balas Jeffrey menepuk punggung keduanya.

Dean dan Layla kembali berdiri, kemudian Dean berdiri di depan Anton, dia langsung menarik kerah Anton dan “buaaak,” tinjunya melayang ke wajah Anton sampai membuat Anton jatuh dan Rena langsung menghampiri Anton.

“Balasan sudah menyakiti Layla,” ujar Dean tersenyum dan menjulurkan tangannya.

Anton tersenyum walau pipinya lebam, dia menyambut tangan Dean dan berdiri di depan Dean, kemudian Layla menghampiri Yessi dan jongkok di depan Yessi yang sedang berlutut sambil meunduk, tangan Layla terangkat, “plaaaak,” Layla menampar Yessi dengan keras sampai Yessi tersungkur di kaki Harris yang langsung jongkok untuk membantunya. Layla berdiri dan menepuk membersihkan tangannya.

“Balasan sudah menyakiti Dean,” ujar Layla sambil berlutut di depan Yessi dan memeluknya.

“Maaf ya kak Layla,” ujar Yessi.

“Ya dan terima kasih,” balas Layla.

Setelah itu, Layla membantu Yessi berdiri dan berjalan kembali ke tempat duduknya, Dean juga berbalik dan berjalan kemudian duduk di sebelah Layla, setelah itu keduanya kembali mengambil pistol dan mengacungkan kepada lima orang di depan mereka,

“Sekarang, cerita semuanya, dari awal sampai akhir tanpa ada yang di sembunyikan atau tahu sendiri akibatnya,” ujar Dean tegas.

1
Cevineine
Bagus banget Thor, main main ke lapak aku ya😁
DEE GUNZ: Makasih dukungannya kak, kalo udah rame ntar di terusin, aku udah mampir juga.
total 1 replies
Delita bae
mangat upnya😁💪💪💪🙏
Delita bae
hadir😁😇
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!