NovelToon NovelToon
Tafsir Mimpi Sang Inspirator

Tafsir Mimpi Sang Inspirator

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Sadin

Kisah seorang murid yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi terbesar nya. Terjadi di dunia modern, yang semuanya serba ada namun serba sulit banyak kekurangan.
Murid yang selalu berusaha mencari perhatian sang guru. Dengan kemampuan aneh yang dimilikinya. Dan bagaimanakah kisah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Muncul Dari Atas Pohon

El tetap tenang, tetapi tidak tinggal diam dengan ejekan Bintang, walaupun dia tidak menyimpan ejekan itu dalam hati.

El mengangkat kedua tangan, menengadah ke langit. Pakaiannya yang bagaikan pendekar perempuan, lengkap sudah. Dia seolah mengetuk awan, sembari berkata, "Bu Fastaqima.... Ini anak-anak nyariin ibu...." ucap nya.

Eng Eng Eng....

Kelima murid laki-laki itu pun menahan tawa, saat El mencoba memanggil Bu Fastaqima lewat awan, kelimanya menutup mulut sambil menahan tawa.

"Eh El, kamu ini menghayal ya?!!!" ucap Rangga.

Hahahaha

Mereka tertawa kemudian. Teman-temannya yang satu kelas lainnya, tidak bersuara apapun. Hanya melihat, seolah menjadi penonton pertunjukan saja. Menonton apa yang dilakukan El, Bintang, Rangga, Hasbi, Fandi dan Bara.

Namun tiba-tiba.....

Dari Pohon yang paling tinggi dan dedaunannya paling lebat. Terdengar suara kresek kresek !

Semuanya pun terkejut, "Ada sesuatu di balik pohon!" pekik Fandi takut. Hingga membuat semua mata tertuju pada pohon tinggi yang Fandi tunjuk.

Sebenarnya walaupun Fandi tak berteriak, semua mata memang sudah akan tertuju ke pohon itu. Tapi Fandi malah berteriak, ya sudahlah semakin penasaran mereka semua pada... ada apa gerangan di balik pohon besar itu.

"Assalamualaikum anak-anakku semuanya!" Dan setelah muncul apa yang dibalik dedaunan pohon besar itu.

"Bu Fastaqima?!!!" semuanya berseru.

"Kok bisa sih." Fandi sewot.

"Iya. Bu Fastaqima! Kok ibu muncul dari pohon?!" seru Bintang kemudian.

Dan dengan semakin terpana, Bu Fastaqima yang sedang di atas pohon tinggi banget itu pun, tiba-tiba....

Dumph!

Beliau melompat?!!!

"Bu awas keseleo Bu!" pekik Bara, dia khawatir seketika.

Semua murid satu kelas pun langsung mengerubungi Bu Fastaqima yang baru saja lompat turun dari atas pohon tinggi.

Sedangkan Bu Fastaqima, pokoknya udah kayak di film-film jagoan gitu. Beliau posisi badannya, tangan yang kanannya menyentuh tanah, lutut kaki kanannya pun juga menyentuh tanah, kaki kirinya seperti sedang jongkok, tangan kirinya mengangkat seolah menahan semua murid-murid untuk mengerubungi, pandangannya masih menunduk.

Perlahan saat beliau mulai mengangkat pandangannya, sret! Seolah mengeluarkan suara seperti itu dikala beliau mulai menatap murid-murid semuanya.

"Kenapa kalian khawatir? Aku baik-baik saja." ucap Bu Fastaqima, memperlihatkan betapa kerennya beliau saat itu.

Tanpa sadar semua tangan pun memberikan tepukan tangan prok prok prok atas apa yang Bu Fastaqima tunjukkan.

"Hebat, sangat hebat, udah kayak pertunjukan pendekar putih guru hebat." ucap Fandi. Yang lainnya, mendengar celetukan Fandi pun tertawa.

Tak lama kemudian Bu Fastaqima telah berdiri tegak, kemudian mulai berkata, "Anak-anak.... Kita semua ini sedang berada di Hutan Idiom, tak lain inilah kampung Idiom." ucap Bu Fastaqima, persis seperti yang sebelumnya di jelaskan oleh El.

Dan tangan Bu Fastaqima mengarah ke arah kanan, "Dan inilah sekolahan kita..." mengarah ke kumpulkan pepohonan menjulang tinggi, lebat dan tak tampak ada sebuah gedung sekolahan.

Namun tak ada satu murid pun yang memotong penjelasan Bu Fastaqima, semua seolah tersihir oleh kata-kata beliau. Mendengarkan dengan seksama. Tak bergeming.

"Dalam hati kalian pasti bertanya-tanya, mana sekolahannya? Aku tidak melihatnya." Bu Fastaqima kini bersuara seolah menirukan gaya ngomongnya anak-anak.

"Ketahuilah anak-anak, sekolah kita memanglah ini," sambil menunjuk pepohonan itu.

Dan tiba-tiba saat Bu Fastaqima memetik jemarinya. Klik!

Pepohonan itu bagaikan kelambu jendela, terbuka....

Dan terlihat lah seketika itu oleh mereka semua gedung sekolahan mereka. Ya, tak lain adalah Sekolah Dasar Islam Manna Terpadu...

.

.

.

Lanjut nanti guys😘

1
Sholahuddin
mantap author 👍🔥👍🔥
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
kurang author
aau
ihiw
Sholahuddin
bagus banget author 👍👍👍👍
Sholahuddin
bagus author 👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
opo jare
Sholahuddin
mantap author 👍🔥👍
aau
mantapppp/Silent/
Sholahuddin
mantap author 👍🔥 👍👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
mesti onok aku karo iku
Febby Sadin: iku kan bintang sing ngomong
total 1 replies
aau
huhuyyyy
aau
kebanyakan halu sih
Sholahuddin
mantap author 👍👍👍👍👍🔥
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
opo samean buk
Sholahuddin
bagus banget 👍👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
sopo seng pengen jadi bestfriend ne de e 🤢🤢
aau
huhuyyyy
Sholahuddin
bagus banget author 👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
huhuy bara karo zulfa rek awas Nur cemburu lo
Sholahuddin: timbang Kon , Kon tuman nyedei hasbi
total 1 replies
Sholahuddin
makhluk halus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!