Alden adalah seorang anak yang sering diintimidasi oleh teman-teman nakalnya di sekolah dan diabaikan oleh orang tua serta kedua kakaknya. Dia dibuang oleh keluarganya ke sebuah kota yang terkenal sebagai sarang kejahatan.
Kota tersebut sangat kacau dan di luar jangkauan hukum. Di sana, Alden berusaha mencari makna hidup, menemukan keluarga baru, dan menghadapi berbagai geng kriminal dengan bantuan sebuah sistem yang membuatnya semakin kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 Kepercayaan Elvario
Setelah mereka pergi, Alden menyimpan surat undangan itu dengan hati-hati dalam sakunya. Dia sadar bahwa pertemuan ini bukan sekadar makan malam biasa, melainkan medan pertarungan terselubung di mana kekuatan mental dan fisik akan diuji.
Di hari yang sama ketika matahari terbenam dan kegelapan mulai menyelimuti seisi kota, Alden berjalan menuju tempat pertemuan mereka.
Sesampainya di restoran, Alden disambut oleh suasana yang megah. Lampu-lampu kristal menggantung rendah, mencurahkan sinar lembut ke meja-meja yang didekorasi indah. Namun di balik semua keindahan itu, Alden tetap waspada.
Aroma makanan lezat menyambut setiap tamu yang datang. Jelaslah, semua tamu yang mampu membayar harga di restoran itu bukanlah orang biasa; kebanyakan dari mereka adalah anggota geng ataupun pebisnis besar.
Alden menunjukkan undangannya kepada seorang pelayan yang kemudian menuntunnya ke sebuah ruangan VIP. Di sana, duduklah Elvario dengan anggunnya. Matanya menelusuri sosok Alden ketika dia mendekat.
[Quest baru tersedia: mendapat kepercayaan Elvario dan menyusup ke geng Viper. Hadiah: 50,000 koin dan kotak Skill tingkat A]
Tiba-tiba suara Sistem terdengar, memberikan misi baru yang membuat Alden sedikit terkejut namun dengan cepat menyembunyikan emosinya.
"Akhirnya kita bertemu, Alden," sambut Elvario sambil mengulurkan tangan.
Alden menatapnya sejenak sebelum menyambut uluran tangan itu dengan tegas namun penuh kehati-hatian. "Senang bisa bertemu denganmu, Elvario."
Elvario tersenyum tipis, menampilkan aura misterius yang mengelilinginya. "Aku mendengar banyak hal tentangmu. Prestasimu menghadapi Carlos dalam waktu singkat, dan kejadian kemarin saat menyelamatkan murid yang dibuli di sekolah. Kau cukup terkenal."
Mereka mulai berbicara, dengan Elvario menggali lebih dalam ke motif dan tujuan Alden. Di saat yang sama, Alden juga berusaha memanfaatkan kesempatan itu untuk mempelajari lebih lanjut tentang Elvario.
Percakapan mereka berlangsung dengan nada tenang namun penuh nuansa tegang. Setiap kata dan gerakan diuji, mencoba saling mencari celah dan kekuatan masing-masing.
Dalam momen itu, dua kekuatan besar saling mengukur satu sama lain.
Alden menyadari bahwa Elvario tidak hanya menarik, tetapi juga cerdik dan tajam. Memperjelas bahwa ia bukan hanya sekadar sosok dengan otoritas namun juga berbahaya di balik wajah tenangnya.
Setelah basa-basi sejenak, Elvario akhirnya mengatakan niatnya yang sebenarnya.
"Alden, kau punya potensi besar, bergabunglah denganku," ucap Elvario. Ia juga mengungkap dirinya sebagai anggota geng Viper dan menjabat sebagai seorang eksekutif ke-3, sebuah posisi yang tidak bisa diabaikan.
"Aku tahu kesulitanmu karena tidak mempunyai latar belakang yang kuat. Bergabung dengan geng kecil hanya memperlambat pertumbuhanmu," lanjut Elvario.
Seperti yang Alden duga, Elvario telah menyelidiki latar belakangnya. Untungnya, dengan bantuan Naira, Jay, serta Evelyn, ia berhasil membuat latar belakang baru di kota tersebut.
Kini, identitasnya sebagai Alden Weys adalah seorang pria kelahiran kota Nirve asli. Ia hidup tanpa orang tua dan bergabung dengan kelompok geng kecil, hingga belajar bela diri melalui pertarungan yang nyata.
Alden menatap Elvario kuat-kuat, bersiap untuk menyatakan jawabannya, "Aku setuju."
Jawaban Alden membuat Elvario langsung tersenyum lebar namun juga penuh arti, "Aku lupa mengatakan ini sebelumnya, tapi tentu saja ada tes masuknya. Maafkan aku."
Elvario meminta maaf, namun tidak ada ketulusan sedikit pun yang nampak dari ekspresinya, seolah ia memang berniat untuk mempermainkan Alden.
Pria licik itu menepuk tangannya, memberi tanda pada bawahannya untuk memasuki ruangan. Puluhan orang yang merupakan bawahan langsung Elvario terlihat penuh semangat, tidak sabar untuk menguji anak yang menarik minat bosnya.
"Jangan harap ini adalah tes yang mudah, Nak," ucap salah seorang pria dengan semangat.
Sementara Alden dengan santai berdiri dan melepas jaket kulitnya. "Seharusnya aku tahu kalau ini tidak akan berjalan mudah," batinnya.
Pertemuan malam itu di restoran mendadak menjadi lebih dari sekadar dialog saling mengenal. Ketika Alden berdiri di tengah ruangan dengan puluhan mata menatapnya, suasana tegang beralih menjadi sebuah ujian keberanian dan keterampilan.
Elvario, dengan senyuman liciknya, menyaksikan setiap ekspresi dan mencari tanda-tanda keraguan atau kelemahan dalam diri Alden.
Di satu sisi, Alden menyadari bahwa Elvario tidak hanya menginginkan seorang petarung tangguh, tetapi juga seseorang yang bisa diandalkan dalam situasi berbahaya dan penuh risiko.
Namun, Alden tidak akan membiarkan dirinya dianggap remeh.
Para bawahan Elvario bergerak mengelilingi Alden, bersiap untuk menyerang dari berbagai arah. Namun, Alden tetap tenang, mengatur napas dan fokusnya.
Dalam pikirannya, dia sudah membayangkan setiap gerakan yang harus dia lakukan agar tidak terlalu membeberkan kartu AS-nya di hadapan Elvario yang mengawasi.
Dengan cepat dan tegas, Alden melompat ke depan, melumpuhkan dua lawan terdekat dengan gerakan yang tak terduga. Beberapa bawahan Elvario terkejut, namun Alden tetap melanjutkan serangannya, memanfaatkan kekuatan dan kelincahan tubuhnya untuk memberikan pukulan telak pada musuh selanjutnya.
Satu demi satu, lawan-lawan Alden mulai berjatuhan. Meskipun terlatih dan tangguh, mereka tampak terintimidasi oleh pria yang mereka lawan.
[Skill Pasif Nightmare telah aktif, memberi tekanan kepada musuh yang lebih lemah dan meningkatkan kekuatan pengguna saat malam hari!]
Elvario mengamati, menghadapi kejutan dan kekaguman yang semakin besar, menyadari bahwa pemuda di hadapannya memiliki bakat yang lebih dari yang pernah dia bayangkan.
Begitu pertempuran berlangsung, Alden terhanyut dalam irama tarian mematikan, setiap gerakan menggambarkan keterampilan yang diasah melalui berbagai pengalaman tempur yang keras.
Dia meluncur di antara para bawahan Elvario dengan keanggunan yang mengesankan, setiap pukulan dan tendangannya mengukuhkan posisinya sebagai calon anggota geng yang lebih dari layak diperhitungkan.
Bukan hanya kekuatan fisik yang dia tunjukkan, tetapi juga kepercayaan diri dan ketahanan mental yang sulit ditandingi memainkan peran krusial dalam memenangkan rasa hormat dari mereka yang awalnya meragukannya.
Elvario yang duduk menyaksikan pertunjukan ini dengan pandangan penuh arti, sesekali mengangguk sendiri, mengakui pilihan bijaknya mengundang Alden ke dalam lingkaran mereka.
Ketika sisa-sisa bawahan Elvario yang cukup berani mencoba menyerang, Alden dengan cekatan dan efisien menaklukkan mereka satu per satu.
Setelah beberapa menit yang terasa berlarut-larut, petarung terakhir pun tumbang, menyisakan Alden yang berdiri tegar, meski bernapas sedikit lebih berat daripada ketika awal bertarung.
Elvario akhirnya berdiri, bertepuk tangan perlahan, senyumnya kini mekar sepenuhnya. "Kau bahkan melampaui ekspektasiku, Alden," katanya, mematahkan keheningan dengan suaranya yang dipenuhi kekaguman tulus. "Kau berhasil menaklukkan mereka semua, dan lebih dari itu, memenuhi harapanku."
Alden menatap Elvario dengan pandangan yang ekspektatif. "Apakah itu berarti aku diterima?"
Elvario mendekatinya dan mengulurkan tangan sekali lagi, namun kali ini dengan maksud lebih dalam. "Kami akan menyambutmu dengan tangan terbuka. Selamat datang di keluarga Viper, Alden."
[Quest selesai: mendapat kepercayaan Elvario dan menyusup ke geng Viper. Hadiah: 50,000 koin dan kotak Skill tingkat A]