Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naira batal Nikah.
Pagi itu Faiz sedang membereskan baju dan memasukannya ke dalam koper karena hari ini dia akan pergi ke luar kota untuk pekerjaan. Namun alasan utamanya buka itu melainkan Faiz harus menghindari pernikahan Naira gadis yang sepuluh tahun ini menjadi satu-satunya yang ada dalam hati Faiz.
"Bang" panggil Dira sang adik yang hanya kelihatan kepalanya saja di pintu.
"Apa? " jawab Faiz lalu Dira masuk karena sudah di jawab sang abang.
"Abang yakin gak mau lihat Naira nikah? " tanya Dira setelah duduk di samping sang kakak.
Faiz hanya melirik saja lalu melangkah pergi menuju lemari dan berkata "kenapa gak yakin?, abang senang jika Naira sudah dapat pujaan hatinya tapi abang gak bisa hadir jadi abang cuman berdoa saja jika Naira bisa bahagia dengan suaminya" sambil memasukan baju ke dalam koper.
"Tapi perasaan ku, aku merasa jika Naira gak senang dengan pernikahan ini" ujar Dira.
Faiz lalu duduk dan berkata "Ini sudah keputusan dia, berarti dia bahagia dengan pilihannya".
" Iya sih bang, tapi... "ucapannya terhenti karena tiba-tiba bahu Dira di tepuk Faiz " sudah jangan pikirkan orang lain sekarang pikirin kamu kapan nyusul"ucap Faiz.
"Dih yang ada abang dulu baru aku" balas Dira dan Faiz hanya tersenyum.
"Kalian meributkan apa sih? " tanya sang mama tiba-tiba.
"Ini ma, masa abang nyuruh aku nikah duluan, kan yang ada abang dulu" beritahu Dira sang adik pada sang mama.
"Bener itu kata Dira, harus abang dulu yang nikah" ucap sang mama.
"Iya-iya abang pulang dari luar kota nikah" ucap Faiz membuat sang mama menggelengkan kepala karena sang anak susah banget di suruh nikah padahal sang mama ingin cepat-cepat punya cucu. Padahal selama ini sang mama tidak pernah capek mengenalkan anak-anak temannya yang cewek tapi semuanya di tolak.
Faiz sudah siap dan dia langsung pamit untuk ke luar kota karena sudah di jemput Adrian sang asisten.
"Faiz berangkat dulu ma" pamitnya lalu salim pada sang mama dan nenek.
Faiz langsung berangkat bersama Adrian namun saat di tengah jalan Faiz minta Adrian untuk ke rumah Naira karena dia ingin melihat Naira sebelum pergi ke luar kota.
"Kenapa lo gak pernah jujur saja sih sama orang tua lo kalau lo jatuh cinta sama Naira? " tanya Adrian yang tak. lain sahabat Faiz.
"Gue malu karena dulu gue pernah cuekin dia karena dulu gue belum punya perasaan tapi setelah dia pergi barulah aku sadar jika aku mencintainya" jawab Faiz.
"Ya penyesalan memang gak akan datang di awal tapi di akhir" ujar Adrian dan Faiz dia tersenyum.
Mereka pun langsung pergi dan melanjutkan perjalanan mereka.
Di tempat lain yaitu di rumah Naira, Naira dia sedang mempersiapkan undangan karena hari ini akan di sebar. Namun tiba-tiba saat melihat nama Faiz tertera di undangan Naira dia merasa bersalah karena menikah lebih dulu dari dia.
"Ma, aku heran deh sama bang Faiz" ucap Naira dan sang mama melirik "heran kenapa? " tanya sang mama.
"Bang Faiz kenapa belum nikah ya sampai sekarang? " tanya Naira.
"Ya mana mama tau kan mama gak pernah nanya juga sayang" jawab sang mama.
"Ya siapa tau tante Erika cerita sama mama" ujar Naira.
"Yang ada tante Erika juga bingung kenapa anak pertamanya itu susah banget dekat dengan cewek" balas sang mama.
Setelah surat undangan siap barulah di berikan kepada orang yang bertugas untuk menyebarkan undangan. Setelah undangan tersebar Naira dan keluarga pun mulai sibuk dengan persiapan acara pernikahan.
Dua hari menjelang pernikahan Naira Faiz menghubungi Dira sang adik untuk mengambil kado yang sudah dia persiapkan untuk Naira di kamarnya. Dira pun masuk ke kamar Faiz dan mencoba mencari apa yang di suruh sang abang. Namun Saat Dira mencari kado itu Dira tak sengaja menjatuhkan sebuah buku dan Dira langsung mengambilnya namun tiba-tiba sebuah foto jatuh lalu Dira mengambilnya namun saat di lihat Dira terkejut ternyata itu foto Naira sahabatnya yang dua hari lagi akan menikah.
"Kenapa abang simpan foto Naira? " pikir Dira.
Dira pun langsung membuka buku yang di pegang dan membacanya namun Dira di buat terkejut ternyata isi buku itu curahan hati sang abang yang selama ini memendam perasaannya pada Naira karena dia merasa menyesal tidak pernah membalas perasaan Naira sejak dulu. Dira pun tidak pernah menyangka jika selama empat tahun Naira kuliah di luar kota sang abang selalu mengawasinya.
"Jadi ini alasan abang tidak mau menghadiri pernikahan Naira" gumam Dira.
Setelah puas membaca semua isi buku itu Dira pun menyimpan kembali ke tempat asalnya dan dia langsung mengambil kado untuk di berikan pada Naira. Dira keluar dan dia berpapasan dengan sang mama.
"Kamu habis nangis sayang? " tanya sang mama sambil menyentuh wajah Dira.
"Em... Dira cuman kesal saja sama Marcel ma, dia ajak beli kado dia malah bilang sibuk" jawab Dira berbohong.
"Ya mungkin dia memang lagi sibuk sayang, jadi perginya sama mama saja ya sayang! " ajak sang mama.
"Ga usah ma, tadi Marcel bilang sore dia bisa" jawab Dira menolak ajakan sang mama karena nanti sore dia memang akan pergi dengan sang pacar.
Waktu pun tak terasa dan ini malam terakhir Naira menjadi gadis karena besok dia akan menjadi istri orang. Naira saat ini sedang sedang persiapan untuk besok tubuhnya sedang di mulut dan tangannya sedang memakai hena. Namun tiba-tiba Naira mendapat kabar jika Gilang calon suaminya di tangkap polisi atas tuduhan pengedar obat-obatan terlarang. Naira dia langsung berlari keluar untuk memberitahu sang ayah namun Naira terhenti karena sang ayah sudah mendapat laporan dari anak buah ayahnya Dira. Sang mama melirik Naira yang terdiam tak jauh dari dirinya. Sang mama mendekatinya dan memeluknya.
"Sabar sayang" ucap sang mama menenangkan.
Naira dia cuman menangis karena hari pernikahannya harus hancur begitu saja dan batal membuat semua keluarga malu.
Kian yang mendapat kabar jika calon suami dari anak sahabatnya itu di tangkap polisi dia langsung datang ke kediaman sang sahabat. Dira dan sang mama pun ikut, Dira dia langsung menemui sang sahabat dan mencoba menghiburnya.
Namun Dira tidak tega melihat sahabatnya sedih dan merasa bersalah telah membuat keluarganya malu karena batalnya pernikahan ini. Dira dia langsung keluar dan menemui para orang tua.
"Ma, pa, om dan Tante Dira ingin bicara" ucapnya dan semua orang melihat kearah Dira.
"Apa yang ingin kamu bicarakan Dira? " tanya Kian sang papa.
"Dira minta jangan batalkan pernikahan ini" ucap Dira.
"Jangan batalkan gimana?, mempelai prianya saja tidak ada" ucap Dimas sedikit marah.
"Naira nikahkan saja dengan Faiz" ucap Dira membuat semua orang kaget.
"Jangan ngawur kamu Dira, abang kamu pasti gak mau" ucap sang mama yang tau bagaimana tabiat sang anak.
"Dia pasti mau" yakin Dira.
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..
lanjuut