"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 : Bala Bantuan
...Note : Mandala Gank, gangster yang berkuasa di Sektor Timur bagian utara meliputi seluruh Shouten dan wilayah Utara Houshen....
...Drapp!!... Drapp!!......
...Derap langkah ayunan kaki bertemu dengan lantai keramik, menimbulkan suara khas yang menderu dari ujung lorong....
...Nampak bayangan kumpulan orang tengah lari lintang pukang menuju Lobby yang ramai oleh siswa Shouten, juga para pemimpin Mandala yang tengah bersantai....
..."Ke... ketua!! Empat pilar!!" Ucap anggota yang berada paling depan, dengan raut ketakutan....
..."Apa?? Ada apa??" Seru Brian menenangkan bawahannya....
...Si pemuda hanya gemetaran seperti sedang bergulat dengan maut. Yudha menatap tajam arah menuju lorong, berharap lawan yang dicarinya segera muncul di hadapannya segera....
..."Aku sudah rugi besar dengan kehancuran tim tempurku. Kalau aku gagal menemukan mereka, itu akan sangat memalukan" Gumam Yudha....
...Ia segera beranjak dari duduknya, dan mematikan rokok yang sedari tadi ia konsumsi....
..."Ayo, kita masuk ke dalam. Mereka kelihatannya sudah mulai bergerak" Perintah Yudha....
..."Tunggu ketua... lihat, sekumpulan orang!!" Bastian memberi kode lewat telunjuknya....
...Serentak pandangan mereka tertuju pada siluet kelompok orang yang tengah berlari. Usai menyusuri lorong tersebut, nampak lah siapa kelompok tersebut....
..."Kalian, Tim 3 pimpinan Farel??" Tanya Bastian memastikan....
..."Apa yang terjadi pada kalian??" Cecar Yudha....
...Nampak alpha dari kelompok tersebut maju menghadap pimpinan mereka. Terlihat pula bahwa ia adalah orang yang telah menjalin kontrak dengan Leon dan Ariz....
...Ia mulai menceritakan detail kejadian yang mereka alami, dan menceritakan bagaimana kekuatan Leon dan Ariz dengan sedikit bumbu kebohongan....
..."Dan sekarang, mereka pasti akan menuju kesini" Pungkasnya....
...Yudha hanya manggut manggut mendapatkan informasi dari bawahannya....
... Ia kembali bersemangat untuk menghabisi empat pilar, dan bersiap menjemput mereka di dalam lorong....
...Bola matanya kembali mengarah pada lorong gelap tersebut. Hingga sekelebat bayangan mulai mendekat, semakin lama suara kakinya juga ikut menggema....
..."Itukah mereka?? Tanya Brian keheranan....
...Nampak 4 orang pemuda tengah berdiri berhadapan dengan mereka semua. Kedatangan empat pilar tersebut juga mengundang kedatangan para pelajar Shouten yang memenuhi lapangan....
..."Yoww Arga, kau ingat padaku??" Sapa Ariz pada musuh lamanya tersebut....
..."K... kau!!" Arga menggertakan rahangnya menahan emosi....
..."Wahh wah lawannya datang nih, Mana si Damian!!" Pekik Brian dengan angkuhnya....
..."Disini!! Kau mencariku??" Sahut Damian dengan seringai di sudut bibirnya....
..."Oii Mandala, kalian telah salah mencari masalah dengan kami!!" Sergah Ryan....
...Yudha menatap sekeliling, seringai licik kembali tercetak di wajahnya....
..."Oii siswa Shouten!! Lihat.... Ada siswa Houshen yang masih kececeran nih!!" Seru Yudha....
...Para siswa Shouten kembali berkumpul memenuhi lobby. Nampak keempat pilar beserta Fian bersiap menerima serangan dari siswa Shouten jika semisal terjadi sesuatu pada mereka....
..."Semuanya.... Serang mereka!!" Pekik Yudha....
...Bruakk!!...
..."Akhh!!"...
...Erangan beserta suara benturan keras mengalihkan perhatian mereka semua. Seorang siswa Shouten yang bertugas menjadi penjaga ditinju oleh sekelompok orang....
... Nampak diantara siswa Houshen yang berjongkok, terdapat beberapa siswa berhoodie dengan masker berdiri dengan santainya. Merekalah yang menjatuhkan si penjaga dengan satu pukulan....
..."Woii... apa apaan kalian!!"...
..."Kalian menyerang kubu kalian sendiri!!"...
..."Apa yang kalian pikirkan!!"...
...Semua siswa Shouten yang melihat adegan tersebut bertanya-tanya dalam hati mereka....
...Termasuk Rey yang masih termangu di gerbang beserta 3 orang lainnya yang merupakan anggota Divisi Shinigami....
...Ia juga ikut heran mengapa ada yang membelot ke pihak mereka, namun di sisi lain ia juga bersyukur....
..."Heii!! Apa yang kalian lakukan!!" Seru Yudha dengan penuh amarah....
...Kerumunan siswa Shouten yang berada di lapangan segera berlarian mengeroyok para anggota Mandala yang membelot tersebut....
...Tak ketinggalan siswa yang tadinya diperintahkan berjongkok ikut membela para pembelot yang berada di pihak mereka sekarang....
..."Woii tidak ada penjagaan, serang balik!!"...
..."Yaa!! Serang, hidup Houshen!!"...
...Lapangan tersebut menjadi ajang adu otot antara para siswa. Siswa Houshen yang sudah dikuasai amarah menghajar habis-habisan siswa Shouten yang masih ada di lapangan....
...Mereka yang sudah berkerumun di lobby bersiap bubar untuk terjun ke pertarungan di lapangan....
... Namun terjangan dari empat pilar secara mendadak membuat suasana menjadi makin runyam di kubu mereka....
...Bakk!!...
..."Jangan lengah dong!!" Ian mengacak-acak barisan mereka....
...Seluruh siswa Shouten di lobby berlarian menuju lapangan meninggalkan petinggi Mandala beserta anggota-anggotanya....
...Mereka yang turun ke lapangan segera disambut oleh siswa Houshen yang membalas dendam pada mereka yang sudah memperlakukannya secara semena-mena....
..."Keparat!! Kalian!!" Yudha menggertakan rahangnya....
..."Bagaimana bisa... rencana yang sudah ku atur dengan matang-matang... digagalkan semudah ini!!" Wajahnya memerah, dengan alis terangkat yang menambah kesan amarah yang melekat....
...Wajahnya menyimpan kekecewaan yang mendalam. Amarah dan dendam semakin tersulut dan membara didalam jiwanya....
..."Tunggu apalagi... Serang mereka!!" Hardik Yudha pada para bawahannya....
...Mereka segera menyerbu kearah empat pilar dan Fian yang menyambutnya dengan kontak fisik....
...Fian dengan mudah menjatuhkan beberapa orang, Ryan tak ketinggalan juga berhasil merobohkan Mandala yang tersisa....
...Sementara Ian dan Ariz menjemput lawan mereka yang memberikan tinjunya sebagai ucapan selamat datang....
...Bakk!!...
...Ian beradu tinju dengan Brian. Ia tersentak begitu merasakan tenaga dari Ian yang begitu besar....
...Ian menarik kepalannya, dan dengan kecepatannya kembali melayangkan serangan pada Brian yang dilanda kebingungan....
..."Keparat si Rey... kenapa kemampuan Damian berbeda dengan yang ia beritahukan" Rutuk Brian menahan serangan bertubi-tubi dari Damian....
......................
...Bastian melepas T nya pada Ariz, berharap besar tendangannya itu segera menerjang titik fatal dari Ariz....
...Namun bukan Ariz namanya jika hanya kalah dengan serangan seperti itu. Ariz mengelak dengan indah, kemudian menyambar kaki dari Bastian yang masih melayang di udara....
..."Dapat... Matilah kau!!" Gumam Ariz....
...Ariz menyeret kakinya dan menghentakkannya ke tanah. Bastian segera jatuh, namun dengan cepat kembali mengambil pijakan untuk berdiri....
..."Sialan... padahal kata Rey, dia memiliki tenaga yang sedikit" Umpat Bastian dalam hati....
...Peluh mengucur dari dahinya, kecemasan begitu nampak meliputi wajahnya. Ia yang biasanya selalu terlihat tenang, kali ini begitu gelisah dihadapkan pada lawan seperti ini....
..."Bersiap!! Aku datang!!"...
......................
...Yudha semakin frustasi usai mendapati bahwa kedua bawahannya begitu kesulitan meladeni irama dari Ariz dan Damian....
...Ditambah Ryan dan Fian begitu menggila membabat anggota Mandala yang kini tak genap dari 20 orang....
..."Arga... Serang dia dari belakang" Bisik Yudha....
...Arga mengangguk, dan dengan perlahan ia mendekati Ryan yang masih sibuk meladeni perlawanan musuh-musuhnya....
...Arga menjejalkan kakinya menuju punggung dari Ryan. Namun sebuah tangan berhasil meraihnya dan menghentikan pergerakan dari Arga....
...Bruakk!!...
...Tanpa aba-aba, Ryan melepas B kilatnya pada Arga yang segera terpental. Tendangan dari Ryan tepat mengenai ulu hati Arga yang jelas menimbulkan sesak....
..."Menyerang dari belakang, cemen sekali" Sindir Fian yang berhasil menyelamatkan Ryan....
..."Terimakasih Fian, kau urus saja sisanya. Aku akan menghabisi orang ini" Ryan menghampiri Arga yang segera berdiri....
...Fian mengiyakan dan segera berpaling untuk menyelesaikan pertarungannya dengan sisa sisa anggota Mandala....
...Sementara di posisi Ryan, Arga bersiap melancarkan pukulannya. Namun dengan lihai Ryan berhasil menangkis pukulannya, mengunci tangan tepat di punggung dan menggelindingkan tubuh Arga ke lantai....
..."Arkhhh.. "...
..."Ayo berdiri, ini masih belum selesaii!!"...
......................
...Yudha tampak kesal dengan apa yang terjadi. Semua anggotanya sudah sibuk dengan lawannya, termasuk siswa Shouten yang sedang dalam posisi terdesak oleh amukan siswa Houshen yang bersatu....
...Ia terus memandangi arena pertempuran, perhatiannya tertuju pada tiga orang bawahannya di gerbang sekolahan....
..."Rey!! Jangan diam saja, bantu mereka!!" Seru Yudha dari bangunan lobby....
...Rey dan ketiga rekannya tak bergeming, menambah rasa kesal Yudha yang sudah menggebu-gebu. Ia kembali meneriakinya, namun tetap tak ada reaksi....
...Kumpulan siswa Shouten yang sudah babak belur, dengan langkah terseok-seok menghampiri gerbang untuk melarikan diri dari amukan siswa Houshen....
...Bakk!!......
...Rey dan ketiga kawannya menghalau mereka semua dari area gerbang. Tak sampai disitu, Rey juga turut menghajar orang-orang Shouten yang sudah babak belur....
..."Rey!! Apa yang kau lakukan!!" Pekik Yudha....
... "Ketua... Dia... Dia adalah pengkhianat" Seru Bastian yang baru menyadari identitas Rey....
..."Apa maksudmu"...
..."Semua informasi yang diberikan olehnya salah, dan kini rencana rahasia kita, semua berhasil dibaca oleh lawan, itu pasti karena ulahnya!!" Jelas Bastian sembari menyerang Ariz beberapa kali....
..."Hargai lawanmu dong, jangan sambil ngobrol" Ariz menerjang dengan T terbangnya menghantam dada Bastian....
...Bastian mundur beberapa langkah sembari terbatuk-batuk karena merasa sesak....
...Reynhard hanya menyeringai karena identitasnya sudah terkuak. Dan ditengah-tengah perkelahian antara kedua kubu, ia membuka topeng penyamarannya....
..."Ya... Aku adalah penyusup yang kau persilahkan masuk"...
..."Aku yang membocorkan posisi tim B saat penyerangan ke Houshen. Aku yang membocorkan semua rencana serangan ke sekolah ini"...
..."Izinkan Aku memperkenalkan diri, anggota ke dua Divisi Shinigami... Reynhard Diones" Seru Rey di tengah-tengah pertarungan....
...Para siswa Shouten semakin dibuat putus asa, sementara Yudha semakin emosi tak karuan....
..."Sial... Rey... Berani beraninya kau!!"...
..."Oh ya, aku belum memperkenalkan kedua rekanku, si nomor 3 Giovan dan nomor 4 Cakhra... Terimakasih sudah menerima kami dengan polosnya... bang yudha"...
..."Cukup!! keparat kau Rey!! Aku akan menghabisimu dengan jari-jemariku"...
...****************...
...Dalam lorong kelas 12, tiga orang pemuda dengan nafas terengah-engah terus meladeni perlawanan dari Farel yang tampak tak letih sekalipun....
...Ia terlihat begitu bugar, walau pertarungan antara mereka sudah berlangsung lama dan intensif....
..."Ayo Houshen, serang aku!!" Farel menerjang ke arah mereka bertiga. Namun dengan cekatan mereka berhasil menghindar....
...Farel kembali menyerbu dengan penuh nafsu, dan kini ia begitu beruntung dapat mendekap tubuh Arya yang dipenuhi oleh keringat....
..."Si... sial... lepaskan aku!!" Rintih Arya....
...Kevin dan Melvin terlihat begitu pasrah melihat Farel mengangkat tubuh Arya tinggi-tinggi, dan bersiap membantingnya....
...tap!!...tap!! Wushh!!!...
...Sekelebat bayangan orang yang tadinya berjalan dengan santai muncul secara tiba-tiba. Mengagetkan Farel yang kehilangan fokusnya....
...Bugg!!...
..."Akhh"...
...Bagg!! Klakk!!...
...Bayangan tersebut menghujamkan pukulan dan tendangan kearah Farel berkali-kali. Membuatnya roboh ke tanah. Dengan sigap ia juga menyelamatkan tubuh Arya yang melayang di udara....
..."Te... terimakasih Leon-Senpai" Arya menghapus peluh di jidatnya....
..."Maafkan kami begitu lama menghadapinya, ketua" Kevin dan Melvin menghampiri mereka berdua....
..."Tak apa, wajar karena Farel adalah salah seorang petarung terkuat di sektor timur, bahkan mengalahkan ketuanya sendiri" Jelas Leon....
..."Yang terpenting kita bisa mengalahkan ia sekarang" Pungkas Leon....
...Leon beranjak dan meraih sebotol air untuk diberikan pada ketiga kawannya tersebut....
..."Beristirahatlah sebentar, pulihkan tenaga kalian" Leon bersandar di dinding depan kelas....
..."Bu.. bukankah kita harus buru-buru" Sahut Kevin....
..."Bagaimana kalau mereka yang di lobby sudah terdesak oleh Mandala??" Timpal Melvin....
..."Haha, kenapa kalian begitu meragukan pimpinan kalian??" goda Leon....
..."Tenang saja, aku yakin mereka bisa mengatasi Mandala tanpa diriku"...
..."Apalagi ditambah adanya bala bantuan" Sambung Leon....
..."Ba... bala bantuan??"...
...----------------...