Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Faiz hilang ingatan.
Faiz yang merasa masalah dengan Gilang dan Sakti selesai namun ternyata salah. Sakti bekerjasama dengan Gilang untuk membalas dendam pada Faiz atas apa yang mereka terima.Faiz selama ini santai karena dia berpikir jadi semua masalah itu sudah di selesaikan oleh sang kakek.
"Besok kita harus ke luar kota untuk melihat kemajuan proyek yang di sana" ucap Adrian ada Faiz.
"Emang gak bisa kalau lo sendiri? " tanya Faiz pada Adrian karena dia sedang malas pergi ke luar kota.
"Gue besok harus ke Surabaya jadi untuk yang di Bogor lo aja, lagian dekat juga bisa bulak-balik" ujar Adrian yang bingung dengan atasannya ini.
"Ya sudah kalau begitu besok aku pergi sendiri saja tanpa sopir" ucap Faiz yang merasa bisa pergi sendiri.
"Oke" Adrian setuju.
Faiz sorenya pulang dan dia langsung memberitahu Naira jika besok pagi dia harus pergi ke Bogor untuk urusan pekerjaan. Naira awalnya ingin ikut namun z Faiz melarang karena kondisi Naira masih belum benar-benar sehat.
"Aku kan pengen liburan bang" ucap Naira merengek minta ikut.
"Nanti ya sayang kalau abang pulang dari Bogor kita liburan abang janji akan bawa kamu ke suatu tempat" ucap Faiz pada Naira.
"Ya udah deh kalau gitu" ucap Naira akhirnya mengalah.
Paginya Faiz langsung berangkat agar sampai sana tidak terlalu siang. Faiz sampai sana langsung bekerja dan melihat pembangunan hotel sampai mana.
"Ini pak laporannya" ucap mandor di lapangan memberikan berkas laporan.
"Oh iya Pak terimakasih" ucap Faiz lalu mengambil berkas itu.
"Sudah sore apa bapak nginap atau pulang? " tanya sang mandor.
"Saya pulang saja, bentar lagi saya pulang" jawab Faiz sambil tersenyum.
Tepat pukul empat sore Faiz pulang namun jalanan macet membuat Faiz mengambil jalan pintas dan saat di jalan sepi tiba-tiba Faiz di hadang oleh beberapa motor membuat Faiz terpaksa keluar.
Namun baru saja keluar Faiz langsung di serang membuat Faiz kewalahan karena mereka empat orang dan Faiz sendiri. Faiz di pukuli hingga babak belur dan saat Faiz mencoba melawan namun salah satu dari mereka memukul kepala Faiz dari belakang membuat Faiz ambruk. Namun saat mereka akan membawa tubuh Faiz tiba-tiba anak buah dari sang kakek tiba membuat ke empat orang itu kabur dan Faiz langsung di bawa ke rumah sakit.
Tibanya di rumah sakit Faiz langsung di tangani dan anak buah sang kakek memberitahu kelurga jika Faiz masuk rumah sakit.
Naira yang dari siang merasa khawatir sekarang dia tau kenapa dari siang perasaannya tidak nyaman ternyata Faiz mendapat musibah. Naira dan Dimas langsung menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang suami Faiz.
Ilham dia saat ini sedang memarahi anak buahnya yang telah kecolongan membuat Faiz terbaring di dalam sana.
"Kami kehilangan jejak karena macet pak" ucap salah satu dari mereka.
"Sudah lah om, mungkin memang Faiz harus seperti ini mereka juga sudah berusaha yang terbaik"ucap Kian mencoba menenangkan sang om.
Naira dia hanya bisa menangis mendengar keadaan Faiz yang parah. Erika berusaha menenangkan sang menantu agar tidak terus bersedih.
Dokter keluar dan memberitahu jika Faiz sudah keluar dari masa kritisnya tinggal menunggu sadar dan sekarang Faiz di pindahkan ke ruangan. Naira dia langsung menemani Faiz di sampingnya dengan air mata terus jatuh tak hentinya melihat keadaan Faiz yang tak sadarkan diri.
Naira beranjak dan menghampiri Kian sang papa mertua.
"Ada apa sayang? " tanya Kian pada Naira.
"Pa, apa boleh aku minta sesuatu pada papa? " tanya balik Naira.
"Apa? "
"Aku ingin orang yang telah membuat bang Faiz sepeti ini bisa merasakan apa yang di rasakan bang Faiz" ucap Naira dengan air mata berjatuhan.
"Papa akan buat mereka lebih parah dari apa yang Faiz rasakan" ucap Kian dan Naira langsung memeluk Kian.
Kian ikut sedih melihat sang menantu sedih seperti ini. Kian melirik sang om dan Ilham mengerti apa yang di inginkan Kian.
Naira terus menemani Faiz siang dan malam menunggu Faiz sadar karena dia ingin saat Faiz sadar dirinya lah yang pertama dia lihat. Namun setelah satu minggu Faiz berbaring di rumah sakit Naira mendapat kabar jika mantan suami kakaknya Maura meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal.
Naira berpikir jika Sakti lah yang telah membuat Faiz seperti ini karena saat ini Faiz dan Sakti sedang tidak baik-baik saja. Faiz membuka matanya dan dia terkejut saat melihat Naira yang ada di sampingnya. Faiz menarik tangannya yang di pegang Naira.
"Bang kamu sadar" ucap Naira dengan wajah senang. Naira memijit tombol untuk mengangguk dokter.
"Lo ngapain disini? " tanya Faiz kasar membuat Naira bingung.
"Bang" panggil sang mama membuat Faiz melirik sang mama.
"Aku kenapa ma? " tanya Faiz yang merasakan sakit di kepalanya.
Naira dia bingung melihat tatapan kebencian di mata Faiz seperti tatapan tujuh tahun lalu saat dia mengejar Faiz.
Dokter datang dan semua orang menunggu di luar. Setelah selesai dokter keluar dan Erika menghampiri dokter menanyakan keadaan Faiz.
"Pukulan di kepalanya membuat pasien mengalami kehilangan memori berapa tahun ini dan dia ingat cuman kejadian petisi yang pernah dia alami dulu" jawab dokter membuat Naira terkejut.
"Sayang" ucap Erika sang mama.
"Ma, jadi abang gak ingat jika aku ini istrinya? " tanya Naira dan Erika dia hanya diam saja karena merasa sedih.
"Kamu tunggu disini biar mama yang masuk" ucap Erika dan Naira patuh.
Erika masuk dan dia melihat Faiz sedang memegang kepalanya.
"Bang" panggil Erika sang mama.
"Apa ma? " tanya Faiz.
"Kamu tau kenapa kamu di rumah sakit? " tanya Erika.
"Aku jatuh saat balapan motor ma" jawab Faiz membuat Erika kaget karena kejadian itu sudah lama banget.
"Bang, itu kejadian delapan tahun lalu saat kamu masih kuliah dan sekarang kamu sudah bekerja dan menikah dengan Naira" beritahu Erika membuat Faiz terkejut.
"Ma, gak mungkin aku nikah sama Naira, mama juga tau kalau aku gak suka sama dia apa lagi tingkahnya yang pecicilan seperti itu" sanggah Faiz yang memang lupa dengan kejadian berapa taun ini.
Erika menunjukan foto pernikahan Faiz dan Naira namun Faiz tetap gak percaya dan dua berusaha mengingat namun malah membuat kepalanya sakit.
"Bang" sang mama Khawatir dan langsung memanggil dokter lagi lalu Faiz di beri obat penenang agar istirahat.
Naira masuk dan Erika memberitahu jika Faiz benar-benar lupa tentang kejadian tujuh tahun ini. Naira kecewa namun Naira juga harus bisa menerima jika itu bukan ke inginkan Faiz melainkan karena kecelakaan.
.ujian rmh tangga naira luar biasa smg faiz cpt sadar lh ingatany
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..