NovelToon NovelToon
Dia Istriku

Dia Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Dendam petaka Letnan Hanggar beberapa tahun lalu masih melekat kuat di hatinya hingga begitu mendarah daging. Usahanya masuk ke dalam sebuah keluarga yang di yakini sebagai pembunuh keluarganya sudah membawa hasil. Membuat gadis lugu dalam satu-satunya putri seorang Panglima agar bisa jatuh cinta padanya bukanlah hal yang sulit. Setelah mereka bersama, siksaan demi siksaan terus di lakukan namun ia tidak menyadari akan perasaannya sendiri.

Rahasia pun terbongkar oleh kakak tertua hingga 'perpisahan' terjadi dan persahabatan mereka pecah. Tak hanya itu, disisi lain, Letnan Arpuraka pun terseret masuk dalam kehidupan mereka. kisah pelik dan melekat erat dalam kehidupannya. Dimana dirinya harus tabah kehilangan tambatan hati hingga kembali hidup dalam dunia baru.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya???

Penuh KONFLIK. Harap SKIP bagi yang tidak biasa dengan konflik tinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Yang terindah.

Seluruh anggota bisa bernafas lega dan tenang meskipun malam ini di penuhi oleh huru hara karena kecemburuan Dantim. Mungkin dalam hati mereka ikut kesal namun mereka tidak bisa berbuat apapun karena lawan mereka adalah atasan mereka sendiri.

Di satu sisi ada permakluman di hati mereka pasalnya hormon kehamilan Bu Dantim menular dan 'menyambar' Pak Dantim. Dantim mereka yang biasanya begitu garang kini menjadi sangat rewel, melow dan hobby cemburu buta.

"Memang ada kah yang begitu?" Celetuk Bang Raka yang tidak pernah merasakan hal seperti itu.

"Ada. Namanya syndrome couvade, dimana istrinya yang hamil namun suaminya ikut mengidam bahkan ada yang sampai mabuk parah." Jawab Bang Bowo sebagai dokter.

Bang Raka tertawa puas seakan melihat hukuman telak di bayar lunas oleh seorang Hanggar. Singa yang di takuti kini bagai kucing rumahan yang begitu manis jika tidak di ganggu.

...

Pagi tiba. Bang Rumbu membawakan cermin berukuran besar sesuai permintaan Bang Hanggar, ia pun tidak paham mengapa seniornya itu meminta cermin berukuran besar.

"Baang.. ijin. Ini cerminnya..!!"

"Letakan disana. Terima kasih." Jawab Bang Hanggar sembari memakai gel pada rambutnya namun sesaat kemudian ia berdecak kesal.

"Ada apalagi Bang?" Tanya Bang Rumbu.

"Rambut sedikit begini mana bisa di bentuk." Gerutunya.

"Memangnya Abang mau buat apa??"

"Kau tidak tau, adikmu tergila-gila berat melihat Dai Gao Zheng, jelas saja Abang harus 'setampan' Dai Gao Zheng biar mata adikmu itu tidak jelalatan kemana-mana." Jawab Bang Hanggar kemudian menatap dirinya dalam pantulan cermin.

Beberapa saat kemudian Bang Raka dan Bang Bowo yang akan memeriksa kondisi Bang Hanggar ikut masuk ke dalam kamar.

Bang Hanggar berpose mengarahkan tubuhnya dalam berbagai posisi namun saat melihat luka di pinggangnya, nyalinya menjadi ciut.

"Ini lagi, ada tanda di perut. Kalau tidak mulus, apa Lian masih mau??" Gumamnya.

"Perempuan tidak butuh pinggang, memangnya kau mau 'perang' pakai pinggang??" Celetuk Bang Raka. "Yang penting dadamu stabil, perut sixpack, stamina oke, bisa on fire dan paham durasi.. itu sudah cukup."

"Apa kau lihat aku kurang memenuhi syarat?????" Bang Hanggar pun menjadi kesal karena merasa di remehkan.

"Otakmu yang kurang." Jawab Bang Bowo.

"On fire terus dia mah, Lian di bungkus rapat saja otaknya masih ngeres." Imbuh Bang Raka.

"Selamat siang..!!" Sapa seorang gadis mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar Dantim yang ramai dan terbuka lebar.

Seketika raut wajah Bang Raka berubah memerah. Ia menunduk dan mundur tanpa ada suara lagi.

Saat itu Bang Hanggar melihatnya, begitu pula Bang Bowo dan Bang Rumbu yang melihat gelagat aneh Letnan Raka. Terbersit senyum licik di wajahnya.

"Waahh.. hari ini Laras cantik sekali." Puji Bang Hanggar seakan melupakan Bang Rumbu yang berada di sana.

Bang Rumbu tentu paham yang terjadi, seorang Hanggar tidak akan mungkin segenit itu pada seorang wanita tanpa alasan yang jelas dan situasi sedang menunjukkan bahwa kemungkinan besar Letnan Raka sedang jatuh hati pada Laras.

Hari naas memang tidak ada di kalender. Tiba-tiba saja Arlian muncul saat suaminya itu sedang 'menggoda dan memuji' wanita lain.

"Abang memang keterlaluan. Abang marah karena tidak suka Lian mengagumi laki-laki lain, lantas sekarang apa???? Beraninya Abang menggoda dan memuji wanita lain di depan mata Lian. Sekarang Lian sudah mantap. Kita pisah saja..!!" Emosi Arlian tak terbendung lagi. Ia membanting peralatan yang sebenarnya ia siapkan untuk merawat luka suaminya.

braaaakkkk..

"Ehhm.. mati lu ayam..!!" Celetuk Bang Bowo.

"Liaan.. dekk..!!" Bang Hanggar tak peduli apapun lagi. Ia segera mengejar Arlian karena mencemaskan bayi di dalam kandungan Arlian juga.

Laras menunduk, kelakuannya yang barbar mendadak menghilang. Ada rasa bersalah di dalam hatinya. Sebenarnya ia pun paham keadaan. Letnan Hanggar sama sekali tidak pernah segenit itu padanya.

Laras mendongak melihat Bang Raka sudah berdiri di hadapannya.

"Saya tidak pernah suka basa basi. Agaknya ada salah paham di antara mereka berdua. Apakah kiranya Laras mau membantu duda malang ini mendamaikan mereka??" Tanya Bang Raka mengulurkan tangannya.

Laras tersenyum tipis kemudian mengangguk. "Iya, Laras mau."

//

"Abang tidak bermaksud apa-apa. Raka naksir Laras, Abang hanya ingin memanasinya saja." Kata Bang Hanggar memberi penjelasan terjujurnya.

"Pernahkah Abang memuji Lian?? Apa Abang pernah bilang Lian cantik????" Tanya Arlian kesal.

"Pernah lah. Sejak dulu Abang selalu bilang kamu cantik." Jawab Bang Hanggar.

"Itu dulu, saat Abang pura-pura jatuh cinta sama Lian. Sekarang mana Lian tau Abang jujur atau tidak." Arlian berjalan cepat meninggalkan Bang Hanggar. Air matanya berlinang mengingat pujiannya untuk Laras.

"Demi Allah, demi kamu dan demi anak kita. Abang tidak pernah pura-pura jatuh cinta. Dendam itu memang kesalahan Abang yang paling fatal tapi tidak sedetik pun Abang menjalani hidup tanpa sesal dan rasa bersalah, apalagi saat mendengar dari mulut Axcel bahwa anak kita sudah tidak ada lagi, hati Abang benar-benar hancur. Biarkan kamu katakan Abang egois, tapi kalau sampai Abang kehilangan kamu hari ini, Abang lebih memilih mati bunuh diri." Jawab Bang Hanggar.

Hati-hati sekali Bang Hanggar menarik Arlian kedalam pelukannya. Di usapnya punggung Arlian hingga istri kecilnya itu merasa lebih tenang. Di belainya lembut tubuh Arlian dalam peluknya.

"Abang sungguh meminta maaf, atas segala perbuatan buruk yang pernah terjadi, tidak menjadi madrasah yang baik untuk mendidikmu dan sempat menjadi suami yang tidak bertanggung jawab. Abang menyesal." Kata Bang Hanggar.

Kini Arlian hanyalah wanita biasa yang lemah usai mendengar kata-kata. Ia menggigit dada Bang Hanggar sekuatnya, menginjak kakinya, memukulnya kencang hingga menangis meraung-raung meluapkan segala kesalnya.

"Suami macam apa saat Lian mengidam, Abang tidak pernah ada. Suami macam apa yang tidak tau istrinya melahirkan, suami macam apa yang tidak pernah menggendong bayinya." Teriak Arlian sesenggukan.

Bang Hanggar menengadah berlinang air mata. Hatinya pun merasakan sakit tak terkira.

"Abang salah, maaf.. Abang menyakiti hatimu." Kata Bang Hanggar tidak punya pembelaan lagi.

"Papanya sudah menggendongnya, juga sudah mengadzaninya." Ucap seseorang pria.

Bang Hanggar menoleh, terlihat Letnan Axcel menggendong dua pria kecil lalu menurunkan keduanya.

"Bang Bima sudah lihat Papa?? Cepat temui Papa disana..!!" Kata Bang Axcel pada Bima. Bima pun berlari kencang menuju sebuah tempat dimana Bang Raka berada.

Fokus Bang Hanggar kini tertuju pada sosok kecil di lengan sebelah kanan Bang Axcel.

"Bang Gege pengen ketemu Papa, kan??" Tanya Bang Axcel sembari membenahi jambul rambut keponakannya. Wajah pria kecil itu amat sangat mirip dengan Letnan Hanggar. "Itu papanya Bang Gege, cepat sana..!! Beri salam sama Papa."

Pelukan Bang Hanggar untuk Arlian merenggang. Si kecil Panggih terus menatap pria yang juga tidak melepaskan pandangan darinya. Kini Bang Hanggar baru menyadari bahwa dulu sosok kecil yang di gendongnya bahkan sempat di adzaninya adalah putranya sendiri.

Gege melipat kedua tangan di depan dada kemudian memalingkan wajahnya dengan sinis, mirip seperti Papanya. "Gege marah sama Papa. Papa nggak pernah pulang." Ujar pria kecil berusia dua tahun itu mengoceh meskipun intonasinya pun masih sulit untuk di mengerti.

Bang Hanggar berjongkok lalu melebarkan kedua lengannya. "Papa minta maaf sama Abang. Papa tidak pernah pulang, sekarang Papa ada disini. Bang Gege mau peluk Papa?"

Awalnya ekor mata si kecil Panggih hanya meliriknya, namun rasa rindu seorang anak terhadap ayahnya tidak pernah bisa di bohongi. Panggih pun berlari dan memeluk Papanya. "Assalamu'alaikum Papa."

Wa'alaikumsalam" jawab lirih Bang Hanggar tidak bisa membendung air mata.

"Bima punya Papa, tapi Gege tidak. Sekarang Gege sudah punya Papa. Gege senang."

Air mata Bang Hanggar kembali menganak sungai. Bukan hanya Gege yang rindu, tapi dirinya pun merasakan kerinduan yang sama, bahkan lebih dari itu.

"Terima kasih banyak Abang sudah bantu Papa jaga Mama. Selanjutnya biar Papa yang menjaga kalian." Kata Bang Hanggar kemudian mencium wajah putra yang selama ini ia rindukan.

.

.

.

.

1
Murni Zain
Lha ada perubahan... ttp semangat mbak NaraY
Maysuri
terserah
mbak nara yg penting d tunggu karya terbarunya
putri
😍😍😍
Mika Saja
knpa di rombak mba,,,apa hrs di hapus,maaf tdk paham mba🙏
NaraY_Kamanatha: Penilaian buruk aja mbak🤭
total 1 replies
Mika Saja
tempo mba....kepala BKN kelapa🤭
dyah EkaPratiwi
sukses terus kak Nara selalu ditunggu karyanya
NaraY_Kamanatha: Mkasih banyak sudah di respon kak🥰🙏
total 1 replies
mudahlia
nyesek
Maysuri
loh thor.....kok cpt end nya
mudahlia
,kok aq yg nangis ya,
Setyaningsih
karya baru nya judulnya apa ya kak
NaraY_Kamanatha: UTUSAN DARI TUHAN kak
total 1 replies
Lendra malayu
thorr,,buku baru judulnya apa? udah terbit blm?
NaraY_Kamanatha: Sudah kak. UTUSAN DARI TUHAN
total 1 replies
Mika Saja
mba Nara di buku br dijlsnya tanya,alrian,bang hanggar,bang Juan tdk.....msh penasaran ini,,🤭
Mika Saja
arlian kenal bang Juan apa pernah jd ajudan papa hara ya
dyah EkaPratiwi
semoga semuanya bisa berdamai
Murni Zain
lhoo End 😭😭😭

buku baru kpn mbak.. 🙏 penasaran sm mbak Fanya dn Bang Juan.
NaraY_Kamanatha: Ini tgl tggu up nyaa mbak
total 1 replies
siti muhlihah
oalah bang juan perjunganmu mash pnjng buat menaklukan hati si eneng kesyngan,,,,smngt bang🥰🥰
Tuti Soleha
loh ko end aza ya
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
serius nih Endingnya begini thor 😂
NaraY_Kamanatha: Sudah up ya. Terima kasih banyak kak🥰🙏
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902: oke thor .. masih di NT aja kan .. semangattt update thor 🤗
total 3 replies
Cookies
lah kok end thor
Maysuri
tadak bingung mau komen,gitu pun tetap Semngat thor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!