Sinopsis :
Mozea Cantika alias Zea, si hijaber sekolah yang galak dan tidak suka pelajaran matematika. Alzio Ray alias Zio, si kapten basket ganteng dengan tubuh jangkung, hidupnya sempurna nyaris tidak ada celah. Apa jadinya jika dua orang ini dipaksa menikah karena perjodohan orangtua mereka?.
Di sekolah mereka saling membenci, bahkan saling panggil dengan nama ledekan yaitu si keong dan si kodok. Di rumah mereka harus berakting menjadi pasangan suami istri muda yang romantis untuk menyenangkan hati orangtua mereka. Meski demikian Zea dan Zio sepakat merahasiakan pernikahan mereka dari teman-teman di sekolah.
Kata orang benci dan cinta adalah rasa yang sangat tipis perbedaannya. Mungkin karena terbiasa bertengkar dan bersama, tumbuhlah rasa cemburu dihati mereka, sebuah rasa tidak suka jika milik diri di ambil orang lain. Akankah Zea dan Zio menyadari rasa cinta mereka masing-masing? Dan memberikan cucu seperti yang diharapkan kedua orangtua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 : Tim Cheerleaders
Amara dan tujuh orang temannya yang tergabung dalam tim cheerleaders SMA 25 dijam istirahat ini sedang latihan. Mereka juga mempersiapkan diri untuk ikut lomba bakat tingkat kecamatan.
"Ayo guys, jangan kalah sama tim band sekolah. Tim cheerleader SMA 25 pasti bisa menang," kata Amara menyemangati teman-temannya.
Amara sebagai ketua tim adalah yang paling lihai diantara mereka. Dia sangat menyukai cheerleader. Memadukan kemampuan musik, tari, serta teriakan menjadi keahlian yang dibutuhkan dalam tim cheerleaders dan itu adalah kelebihan Amara. Baginya tim cheerleaders adalah rumah kedua.
Mereka memilih musik energik untuk melengkapi gerakan tim. Selain sebagai penyaluran hobi, ekstrakulikuler sekolah, cheerleader juga dipandang mampu memupuk solidaritas, khususnya dengan belajar memahami antaranggota. Hal ini mengingat dinamika gerakan yang dilakukan tim cheers membutuhkan kekompakan dan kepercayaan diri. Walau Amara sering menyebalkan dan genit pada Zio, tapi dia cukup bagus sebagai ketua tim. Hingga tim cheerleaders mereka kompak dan solid.
Setiap kali latihan, mereka selalu mendahuluinya dengan pemanasan untuk melatih peregangan otot dan perkenalan gerakan. Setelah pemanasan barulah mereka membentuk gugus piramid dan melakukan lemparan (toss).
Dalam membentuk piramid, tiap anggota dibagi perannya dalam posisi tertentu. Empat orang di posisi Base (posisi di dasar), dua orang di posisi Second (menempati bagian atas dari Base) dilakukan oleh Vani dan Yuni. Amara sendiri di posisi Flyer (orang yang dilempar ke udara kemudian ditangkap lagi oleh tim) dan Backer (penyokong).
Awalnya, semua latihan yang mereka lakukan berjalan lancar, namun saat proses lambungan keatas, salah satu backer diam-diam menahan sakit perut, alhasil tubuh Amara tak berhasil ditangkap. Amara cedera. Hingga semua anggota heboh, melarikan Amara ke UKS. Pihak UKS terpaksa melarikan Amara ke rumah sakit terdekat.
"Kenapa heboh banget?" tanya Zea, karena baru melihat UKS dipenuhi banyak orang, sampai mobil ambulan datang ke sekolah.
"Amara cidera," jawab salah satu siswi yang tau kejadiannya.
"Kok bisa? Cedera kenapa?" tanya Zea lagi.
"Palingan cidera karena backer tidak berhasil menangkapnya," tebak Nina.
"Jangan sok tau deh Lo, Nina," ucap Zea.
"Nina bener," jawab siswi itu lagi.
"Tuh kan bener. Lagian Amara sih, sok banget. Itu karma karena dia udah ngusir kita dari tim cheerleders," kata Nina lagi.
Nina sangat tidak suka pada Amara. Pasalnya gara-gara Zea dan Nina setahun yang lalu menolak memakai seragam tim cheers yang dipesan khusus oleh Amara, mereka pun langsung dikeluarkan oleh Amara dari tim, dengan alasan, Nina dan Zea sudah tidak kompak lagi dengan rekan sesama tim. Padahal Zea dan Nina sudah menjelaskan alasan mereka tidak mau pakai, karena terlalu ketat. Zea dan Nina hanya mau memakainya jika seragam tersebut tidak ketat.
"Gue denger mereka bakal ikut lomba. Kayanya mereka gak bisa ikut deh kali ini. Secara, Amara aja cedera gitu. Butuh berbulan-bulan buat sembuh," kata Arka, yang juga ada di sana.
"Bagus deh, biar band kita aja yang menang," jawab Nina senang.
"Udah ah, jangan bersenang-senang diatas penderitaan orang lain," jawab Zea.
"Zea ..." Panggil Denis, yang baru datang.
"Kenapa Lo? Kaya dikejar hantu?" jawab Zea.
"Kepsek manggil Lo. Lo ditunggu sekarang juga diruang kepsek," kata Denis memberitahu.
"Kok tumben Pak kepsek manggil Lo? Ada apa?" Nina penasaran.
"Tau," jawab Zea, seraya mengangkat bahunya. "Gue ke sana dulu, siapa tau penting," sambung Zea. Dia pun pergi sendirian ke ruang kepsek.
Lo itu udah kalaaaaaah jauuuh banget dari Zea...
udah la move on,kek gak laku aja jadi perawan...
putus satu ya cari lagi...
plong kan rasanya....