Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
%HAPPY READING%
Dua gadis turun dari mobil mewah dengan anggunnya, langkah demi langkah mereka pun tapaki melewati red karpet yang sengaja digelar memanjakan tamu undangan. Semua mata tertuju ke meraka seakan terhipnotis akan kecantikan kedua gadis itu. Tidak sedikit bertanya-tanya siapa gadis bergaun merah itu yang sedang bersama putri tunggal Keluarga Abraham. Ini yang kedua kalinya dewi ikut Acara sperti ini, dia ingat betul ketika Alea menculiknya ke negara X menghadiri acara ulang tahun salah satu kolega ayahnya. Sejujurnya Dewi sedikit demam malam ini mungkin karena lebam di pahanya efek kecelakan dua hari yang lalu, tapi gadis itu tetap ikut menemani sahabatnya.
"Kau bisa marah nanti sama aku Wii, tolong aku sekali ini saja jadilah gadis baik dan anggun malam ini."
Gadis itu hanya menghelai nafas pelan "Baik nona Alea"
Menjadi anak salah satu pengusaha kaya di negara ini menjadi beban tersendiri bagi Alea. Seperri ini meladeni kolega ayah-nya tak tanggung-tangung mereka juga mengenalkan Alea pada anaknya.
Dewi yang sudah sejak tadi berdiri diantara bunga-bunga indah ini merasa perutnya mulai memberontak ingin diberi makan ditambah suhu acc aula ini sanngat dingin, dengan langkah pasti dia menuju pransaman yang di sediakan. Beberapa mata melihatnya seperti mengitimidasi, tapi Dewi tidak perduli yang penting cacing perutnya bisa tenang dan tentram. Mungkin karena Dewi sedang tidak dilingkungannya hingga lagi-lagi gadis itu membuat kesalahn. Dia menumpahkan makan ke gaun seorang gadis cantik.
"Maafkan aku nona aku tidak sengaja" Ucap dewi kemudian berusaha membersihkan gaun milik wanita ini
"Singkirkan tangan Kotormu dari gaun mahalku" Ucap wanita dengan arogannya, dia menepiskan tangan dewi dengan kasar.
"Kau tau gaun ku ini sangat mahal, dan dengan gampanya kau hanya mengatakan kata maaf. Apa maaf mu itu bisa mengganti gaunku?"
Tapi jika dibandingkan dengan gaun Dewi malam ini jauh lebih mahal dibanding milik gadis ini, secara gaunnya dinuat khusus oleh desainer terkenal.
"Nona maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja, aku akan bertanggung jawab atas gaun Anda"'
" Bagaimana kau bertanggung jawab? kau akan menggantinya? kau tau berapa harga gaun ini?"
"Bukan nya kau gadis PSG di toko kosmetik beauty net? kau sering melayaniku jika aku kesana" Dewi melirik gadis dnegan kulit eksotik itu dia ingat jika gadis ini terus membuatnya sibuk.
"Ha? Ternyata kau hanya gadis miskin berani sekali kau menyentuhku, bagaimana busa dia berada di lingkungan kita? Apa kau kesini dengan pria tua yang berhasil kau goda?"
Dewi mendongak menatap tajam wajah Isabel.
"Nona aku tidak tau siapa kau, kau mengatakan dirimu itu gadis terhormat, terpandang, dan memiliki segalanya. Tapi, mendengarmu berbicara seperti itu tidak mencerminkann kau adalah gadis terhormat kelas atas, sepertinya kau tidak pernah diajar sopan santun sebelumnya. Aku miskin tapi bukan berarti aku wanita penggoda."
Isabel, geram dia dipermalukan oleh gadis miskin dia mengangkat tangannya mengambil ancang-ancang menampar pipi dewi, belum sempat tangan itu mendarat dipipinya sebuah tangan kekar menahannya. Dewi yang sudah siap dengan tamparan itu menutup rapat-rapat matanya.
"Kenapa? Kenapa tidak sakit tamparan gadis ini? Batin Dewi.
Semua yang hadir tidak percaya siapa yang hadir ditengah-tengah merea. Sepertinya kedatangan Zain membuat para wartawan aktif.
"Selamat malam Isabel" Ucap Zain yang berdiri disisi Dewi tangannya mencengkram kuat pergelangan tangan Isabel
"Zain Kau menyakitiku, lepaskan tangan ku Zain!"
Isabel menatap tajam pria yang selama ini dia kagumi, pria yang selalu membuat dirinya terluka.
"Isabell pergilah dengan tenang atau Aiden yang menyeretmu keluar." Suara bass Zain menggetarkan sukma gadis itu. Apa harus cara seperti ini agar bisa mendapatkan perhatian pria ini?
"Kenapa kau membela gadis miskin ini? dia hanya parasit mengincar orang kaya seperti kita".
" Isabell" Suara bentakan Zain membuat ruangan itu sepi, bahkan musik klasik yang sejak tadi dimainkan oleh orcesta berhenti.
Bersambung…
JANGAN LUPA VOTE DAN BERI SARAN KARENA ITU SANGAT PENTING....🤗
JANGAN LUPA tekan tombol like dibawah agar Ku lebih semangat lagi
terimakasih sudah membaca ❤ ❤
like ya🍑🍑🍑🍑
'