ketika anak yang di harapkan tak kunjung datang,lantas haruskah seseorang menyalahkan orang lain karena dia tidak bisa memiliki anak?
Najwa selalu di hina mandul dan tidak bisa mempunyai anak,hampir sepuluh tahun menikah Najwa tidak kunjung melahirkan seorang anak,segala cara telah ia lakukan tapi tidak membuahkan hasil...
sehingga hinaan itu berujung pemaksaan agar Najwa bisa menerima kenyataan jika Rendi suami dari Najwa di paksa menikah lagi oleh orang tuanya demi ingin mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi usaha Rendi.lantas bagaimana Ahir dari cerita ini????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
...POV Wulan...
Sesampai dirumah sakit dokter langsung menangani mertuaku itu. Mas Rendi tampak mondar mandir didepan ruangan UGD Sebelumnya mertuaku di diagnosa darah tinggi
Bahkan Dokter memang sempat menyarankan penyakit ibu harus dijaga dengan benar. Aku takut penyakit ibu kambuh lagi karna mendengar percakapanku dengan Anton
Aku yakin ibu pingsan pasti gara gara mendengar percakapanku melalui telpon tadi,membuat aku tidak tenang dan terus mewanti wanti takut sewaktu waktu ibu mengatakan semuanya
"Oh tuhan," lirihku dak dik duk
Satu jam berlalu ibu telah selesai di periksa dokter. Dokter keluar dari ruang UGD dengan memasang wajah gundah
"Keluarganya ibu maya" panggil Dokter. Mas Rendi segera mendekat. Menyusul aku dan istri pertamanya mas Rendi itu
"Ada apa dengan ibu. Dok?" tanya Najwa. Mas Rendi juga tampak menunggu keterangan dokter secepatnya.
"Pasien mengalami stroke penyakit bawa'an yang selama ini ia idap, hari ini tubuh bu Maya semakin melemah. Kami akan coba tangani pasien sebaik mungkin, untuk sekarang Bu Maya harus dirawat," jelasnya
mas Rendi mengusap wajahnya Gundah terlihat sekali wajah kalutnya di tambah wajah lelahnya sebelum pulang kerja memang terlihat jelas
"Apakah ibu saya tidak bisa sembuh, Dok?" tanya mas Rendi kembali
"Insya allah bisa pak, untuk sekarang kita sayangkan tubuh bu maya harus melemah sebelah, jadi beliau butuh perawatan," jelasnya
"apakah kamu puas Najwa membuat ibu seperti ini,semua ini akibat ulahmu membuat darah tinggi ibu naik dan berakibat patal"geramku mencoba mengalihkan semua kesalahan yang ibu alami kepada najwa
"apa maksudmu ulan kau menyalahkan aku,dasar pelakor kau tidak sadar diri seharusnya kau introfeksi diri sebelum menyalahkan aku"bentak Najwa semakin membuat aku geram
"sudahlah Jangan bertengkar,tidak kah kalian bisa akur barang sebentar di saat ibu sedang tidak baik baik saja"kesal mas Rendi mengusap wajahnya gusar
"dasar wanita mandul"geramku sinis membuat Najwa menatapku tajam,tapi bido amat yang penting saat ini Aku bisa menghela nafas lega dengan kondisi ibu
seakan ada sedikit udara yang meringankan dadaku. Syukurlah untuk hari ini ibuk tidak bisa bicara, walau aku belum yakin dia telah mendengar segalanya atau belum
Setalah mas Rendi dan Najwa sibuk mengurus Ibu, Najwa berpamitan untuk pulang karena harus mengurus pekerja'annya. Sedangkan mas Rendi pergi mengurus administrasi untuk opname ibu
Aku masuk ke dalam ruangan menemui ibu yang sudah sadar. Tapi, ada yang lain dimatanya sangat jelas ibu tak senang hati melihatku berada di ruangan itu
"Ibu sudah sadar," sapaku sesantai mungkin, tubuh wanita paruh Baya itu tampak gemetar. Sedikit aku naikkan alisku dan berucap
"ibu ada apa,katakan pada Wulan"
"Pe-p...," ucapnya sama sekali tidak bisa ia katakan. Lidahnya kelu dan matanya melotot. Namun, aku bisa artikan kalo dia tidak ingin melihatku
"ada apa bu.ibu mau bicara apa," tanyaku lagi dan lebih mendekat, ibuk semakin bergerak sekuat tenaga. Walau ia tak bisa mengangkat badanya dan bicara. Cukup sudah aku sudah temukan jawabannya.
"tidak usah bicara Bu,itu akan membuat ibu semakin menderita apakah ibu sudah mengetahui kalau ini bukan anak mas Rendi tapi ibu tidak bisa mengatakannya"tanyaku semakin membuat mata ibu melotot marah
"Baiklah aku harus pergi dulu.aku berharap ibu tidak akan bisa bicara lagi sebelum aku mendapatkan seluruh harta putramu itu,"aku berlalu pergi meninggalkan ibu teringin bergerak tetapi tidak bisa
"semoga saja mas Rendi secepatnya mendapatkan seluruh aset pribadi Najwa" batinku.mau bagaimana pun Aku panik! Bagaimana jika ibuk segera bisa bicara
Rencana untuk mengambil harta mas Rendi akan berantakan Lagian aku juga pasti akan terus terusan di teror Anton jika aku disini
Aku akan pergi jauh setelah dapat menguasai Harta mas Rendi dan menjualnya. Lalu aku akan menjadi orang baru disuatu tempat, bersama Mecca
Masa depan Mecca sekarang ada ditanganku. Aku tidak mau meneruskan masa depan bersama Anton bajingan itu dann untuk mas Rendi, aku sudah terlanjur menikah dengannya. Ambil hartanya, atau aku tidak dapat apa-apa
"Sial ...! Kenapa semua jadi rumit begini aku benar benar tidak bisa membuat semua berjalan seperti yang aku inginkan,memang Anton bajingan semua rencanaku seharusnya berjalan lancar harus menjadi rumit begini" gerutuku beranjak menjauh