pertemuan awal yang sudah ditakdirkan alam dan memiliki satu sama lain, nyatanya mereka banyak perbedaan. baik itu agama maupun latar belakang keluarga.
lalu apa yang akan terjadi jika Archio memilih untuk menikah dengan wanita pilihan keluarganya tanpa sepengetahuan Alana?
penasaran???
yuk baca selengkapnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanas_muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Atau Menetap
Hari ini merupakan hari kedua SMA NEGERI 3 BANDUNG melakukan ujian akhir semester dan juga merupakan hari pertama Putra dan Jefri akan menjalankan hukuman mereka.
Mereka akan mengerjakan hukuman saat jam pulang sekolah, sehingga saat istirahat mereka akan bersantai-santai dulu.
Hari ini kelas IPA ujian mata pelajaran Kimia, sehingga Putra dibuat pusing. Bagaimana tidak? Ia disuruh untuk menentukan reaksi kimia antara asam dan basa, kemudian warna kertas lakmus, serta senyawa kimia lainnya.
Semalam Putra tidak belajar dan memang anak ini paling malas untuk belajar.
Ia mulai gelisah karena belum ada jawaban yang terisi. Ia lalu melempar gulungan kertas ke arah Zidan si paling pintar di kelas mereka. Zidan merupakan anak beasiswa karena keluarganya yang pas-pasan. Dia dipanggil kutu buku karena menggunakan kacamata tebal, serta seragamnya yang sangat lebar di tubuhnya. Dan saat jam istirahat dia tidak akan pergi ke kantin, melainkan pergi ke perpustakaan untuk belajar.
Akhirnya lemparan Putra tidak meleset. Lemparannya tepat sasaran dan Zidan langsung berbalik untuk melihat siapa yang sudah mengganggunya.
Matanya melotot kaget saat melihat orang yang melemparinya ialah Putra.
Ia langsung bertanya dengan gerakan tubuh "ada apa?" Putra yang mendapat pergerakan dari Zidan langsung mengangkat lembar jawabannya.
Seolah mengerti maksud Putra, ia langsung menulis kunci jawaban kepada Putra tetapi tidak semua jawaban ia berikan. Ia takut ketahuan oleh guru kimia bila mendapati jawaban mereka sama, karena itu akan menurunkan nilai Zidan dan akan berpengaruh pada beasiswanya.
Setelah menulis kunci jawaban, ia langsung melempar ke arah Putra.
Putra awalnya menyerngit tatkala melihat jawabannya yang hanya setengah saja, namun saat ia membaca tulisan di akhir ia langsung paham dengan Zidan.
"Aku tidak bisa memberimu semua jawabannya karena nanti ketahuan oleh guru kimia". Begitulah isi kalimat diakhir kunci jawaban.
Putra langsung mengisi lembar jawaban dengan penuh senyuman. Saat sudah selesai menjawab semua jawabannya ia langsung bergegas mengumpulkan lembar jawabannya karena ia sudah bosan berlama-lama dalam ruang kelas.
Sedangkan Alana? Gadis itu masih berkutat dengan soal-soalnya, ia memang pintar tapi tidak sepintar Zidan. Ia harus teliti dalam mengerjakan setiap soal.
Alana terkejut melihat Putra yang sudah dahulu keluar. Ia lantas melihat ke arah Putra dan Putra langsung mengedipkan sebelah matanya dan itu membuat Alana ingin muntah.
Alana mulai curiga dengan Putra karena tumben laki-laki itu sudah menyelesaikan soalnya.
Mata Alana langsung melirik ke arah Zidan dan benar sekali karena saat ini Zidan tengah melihat Putra sambil menggelengkan kepalanya.
Alana sudah bisa menebak kalau Zidan yang membantu Putra karena hanya laki-laki itu yang bisa Putra andalkan dan laki-laki itu juga sangat takut kepada Putra.
Alhasil ia terpaksa harus memberikan kunci jawaban jika ia ingin bersekolah dengan aman tanpa adanya halangan.
Setelah itu Putra langsung pergi ke lapangan basket karena ia merasa bosan bila hanya berada di kantin. Sebelum pergi ke lapangan, Putra terlebih dahulu pergi ke kelas Jefri karena mereka beda jurusan.
Putra berada kelas IPA sedangkan Jefri di IPS. Saat sampai di kelas Jefri, ternyata laki-laki itu pun baru saja keluar dari kelasnya.
Akhirnya mereka berdua pun langsung segera menuju ke lapangan untuk bermain basket.
Saat dalam perjalanan mereka saling bercakap-cakap mengenai video yang tersebar itu.
"Sepertinya ada orang selain kita yang juga merencanakan semua ini, tetapi orang ini sepertinya ingin menghancurkan Alana saja" kata Jefri.
"Lu bisa bantu gue buat cari tau gak?" Tanya Putra.
"Siap bro. Kalau soal itu lu serahin sama gue. Gini-gini gue juga jago dalam urusan hacker," balas Jefri sombong.
"Tapi ni yah dengan adanya video itu juga bagus untuk lu Put", sambung Jefri lagi.
"Maksud lu?"
"Iya kan dengan begitu Alana makin benci sama Archio, dan peluang lu buat nge hancurin mereka menjadi mudah." Jelas Jefri.
Putra pun baru menyadari akan hal tersebut. Ia lalu tersenyum penuh arti.
Mereka pun sampai di lapangan dan mulai bermain basket.
Keringat mulai membasahi tubuh kekar Putra, dan saat itu juga Alana datang dengan membawakan minuman untuk dirinya.
Putra yang melihat itu lansung tersenyum dan berlari keluar dan menuju ke arah Alana. Ia langsung mengambil air itu lalu meneguknya hingga tak ada sisa.
Semua orang yang melihat itu menatap jijik ke arah Alana karena kejadian kemarin belum ia klarifikasi, malah sibuk bermesraan dengan Putra.
Namun Alana tidak menghiraukan cibiran mereka dan ia lalu melap keringat Putra dengan handuk ditangannya.
...1. ARCHIO...
...2. PUTRA...
...3. JEFRI...
...4. ZIDAN...
Bonus pict Archio, Putra, Jefri dan Zidan
masih menyimak
salam dari nanas_muda🍍