NovelToon NovelToon
KENANGA (Istri Titipan)

KENANGA (Istri Titipan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Sebelum meninggalkan Kenanga untuk selamanya, Angga menikahkan Kenanga dengan sahabatnya yang hanya seorang manager di sebuah bank swasta.
Dunia Kenanga runtuh saat itu juga, dia sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain Angga, dan kini Kakaknya itu pergi untuk selama-lamanya.

"Dit, gue titip adik gue. Tolong jaga dia dan sayangi dia seperti gue menyayanginya selama ini" ~Angga ~

"Gue bakalan jaga dia, Ngga. Gue janji" ~ Aditya ~

Apa Kenanga yang masih berada di semester akhir kuliahnya bisa menjadi istri yang baik untuk Aditya??

Bagaimana jika masa lalu Aditya datang saat Kenanga mulai jatuh cinta pada Aditya karena sikap lembutnya??

Bagaimana juga ketika teman-teman Aditya selalu mengatakan jika Kenanga hanya istri titipan??

Lalu, bagaimana jika Aditya ternyata menyembunyikan latar belakang keluarganya yang sebenarnya dari semua orang??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dingin

Sejak kepergian Aditya dari Restoran itu, Anga benar-benar tidak tenang. Kebohongan yang ia simpan beberapa hari ini telah terbongkar oleh Aditya secara langsung. Anga tidak menyangka, jika Aditya sendiri akan mengetahui rahasianya dengan cara seperti ini.

Sekarang, waktu kerja Anya masih satu jam lagi. Meminta ijin pun pasti tak boleh karena dia masih baru. Dia ingat pesan Aditya tadi jika Aditya akan menunggunya di rumah.

Jujur Anga sangat ketakutan menghadapi Aditya. Anga belum siap menghadapi kemarahan suaminya. Padahal Anga seharusnya harus menerima apapun resiko yang ia dapat karena berani membohongi Aditya.

Tapi karena pikirannya yang sudah kacau, pekerjaan Anga jadi berantakan. Dia terus melamun bahkan sempat salah menulis pesanan.

"Kamu sebenernya kenapa Anga?? Kalau kamu kaya gini terus, Pak Karim bakalan marah. Bukannya tadi kamu baik-baik aja" Tegur Nurma dengan pelan. Dia tidak mau membuat Anga semakin tertekan karena ia marahi.

"Maaf Mbak. Aku bener-bener nggak konsen. Pikiran aku nggak tenang"

"Kamu ada masalah??"

Anga mengangguk, dia hampir menangis di hadapan Nurma. Wanita yang menjadi seniornya itu kemudian melibat jam tangannya.

"Kalau gitu kamu pulang aja sekarang. Kalau kamu lagi kacau kaya gini, nggak mungkin bisa lanjut kerja. Masalah ijin, nanti biar aku yang bilang sama Pak Karim"

"Tapi Mbak..."

"Udah nggak papa, daripada nanti ada maslah lagi"

"Makasih Mbak. Maaf udah ngerepotin Mbak Nurma"

"Nggak papa. Aku juga pernah ada masalah. Cepat pulang, aku mau kerja lagi"

"Iya Mbak, sekali lagi makasih Mbak"

Anga bergegas mengganti bajunya. Jika dia biasanya melepas juga cepol rambutnya agar Aditya tak curiga, sekarang dia membiarkannya. Anga juga tidak sempat untuk merapikan rambutnya lagi.

Dia hanya ingin buru-buru pulang untuk menjelaskan semuanya pada Aditya. Mengakui kesalahannya itu pada suaminya.

Kenapa di saat Anga ingin jujur pada Aditya, justru pria itu lebih dulu mengetahui rahasia yang Anga sembunyikan.

Anga terus mengusap air matanya saat tukang ojek membawanya pulang ke rumah karena dia sudah ketakutan membayangkan bagaimana marahnya Aditya nanti di rumah.

"Makasih ya Pak" Anga menyerahkan helm yang dia pakai pada driver ojek online itu.

"Sama-sama Neng"

Anga berjalan menuju pintu rumah Aditya. Rasanya ragu untuk masuk ke sana. Ingin sekali Anga berbalik dan pergi dari sana daripada menghadapi Aditya.

Tapi di sini dia yang salah. Dia yang mengambil keputusan tanpa memberitahu suaminya. Dia yang mempermainkan kepercayaan Aditya. Orang yang sudah menjaganya dengan begitu baik serta dengan segudang perhatian.

"Betapa tidak tau dirinya aku.." Gumam Anga menyadari kesalahannya.

Memang sepertinya harus melewati proses seperti ini dulu untuk menyadarkan Anga yang keras kepala.

"Assalamualaikum Mas" Anga mendorong pintu yang tak tertutup rapat itu.

"Walaikumsalam" Anga memejamkan matanya sekitar dua detik karena sahutan salam yang begitu dingin dari Aditya.

Baru pertama kali ini Anga menerima sikap Aditya yang begitu dingin kepadanya. Rasanya benar-benar sakit apalagi hatinya sudah terpaut pada pria itu.

"M-mas, A.."

"Sudah malam, kamu bersih-bersih dulu baru kita bicara"

Lagi, Aditya berucap dengan begitu dingin dan wajah datar. Pria itu bahkan tidak melihat ke arahnya sama sekali sejak tadi. Mata Aditya hanya terus tertuju pada laptop di depannya.

"Iya Mas"

Suara Anga sudah bergetar. Bahkan air matanya sudah turun tak tertahan. Dia sungguh tak biasa dengan situasi seperti ini. Menghadapi Aditya yang begitu dingin membuat Anya tak bisa menahan kesedihannya.

Anga segera mengambil baju gantinya di kamar, lalu masuk ke kamar mandi. Dia tadi sempat menatap Aditya yang masih diam di posisinya tadi. Tapi Aditya yang seolah tak peduli kepadanya membuat Anga berlalu begitu saja.

Anga menghabiskan waktu yang cukup lama berada di kamar mandi karena dia sempat menumpahkan tangisnya lebih dulu di dalam sana.

Padahal dia baru menghadapi Aditya yang tanpa kata. Apalagi kalau dia sampai menerima kemarahan Aditya. Belum lagi kalau Aditya tidak bisa memaafkan kesalahannya. Bagaimana kalau Aditya menceraikannya setelah ini. Apa yang harus Anga lakukan??

Dia mencintai suaminya itu, meski dia belum tau bagaimana perasan Aditya kepadanya, tapi dia tidak ingin berpisah dari Aditya.

Sebelum keluar dari kamar mandi, Anga melihat wajahnya yang sembab itu di cermin.

"Semua ini salahmu Anga. Jadi kamu harus bisa menghadapi Mas Adit"

"Ya Allah, maafkan aku yang tidak bisa berbakti pada suamiku sendiri"

Anga keluar dari kamar mandi setelah menguatkan hatinya. Sekarang dia siap menerima kemarahan suaminya, bahkan kemungkinan terburuknya.

Tapi langkah Anya yang pelan itu langsung terhenti karena melihat Aditya yang sudah terlelap di sofa.

Yang membuat Anga lebih sakit, Aditya tidur di sana bukan karena ketiduran karena menunggunya keluar dari kamar mandi. Tapi karena sepertinya Aditya memang sengaja tidur di sana.

Bantal yang sekarang Aditya gunakan memperkuat dugaan Anga. Karena Aditya menggunakan bantal dari kamarnya bukan bantal sofa. Itu tanyanya Aditya memang sengaja mengambilnya untuk tidur di sana.

Sama seperti saat pertama kali Anga tidur di rumah itu. Aditya memilih tidur di luar.

Padahal Aditya tadi bilang kalau mereka akan bicara setelah ini. Tapi, Aditya malah menghindarinya.

Perih rasanya hati Anga. Bukan hanya sikap Aditya yang berubah dingin tapi Aditya juga menghindarinya.

Anga menunduk memainkan cincin penikahannya. Air matanya kembali mengalir membasahi pipinya hingga terjadi tepat di atas cincin berkilau itu.

"Mas Adit pasti marah banget sama Anga kan??" Anga hanya berani bergumam dari pintu kamarnya sambil menatap Aditya yang sudah terlelap.

"Maafin Anga Mas"

1
@arieyy
santet online aja bisa g🤣😀🤣
@arieyy
kan mas bisa telp😩
@arieyy
haduhhh suaminya labil🤣 semangat buat anga
Kinar
Luar biasa
Nurul Fatimah
haiss main cabut2 aja..gak seru Thor😠
Wiwin Setyowatii L
Luar biasa
Faroh Afifah
halo semuanya perkenalkan saya penulis baru,,silahkan mampir Di karyaku..dan jangan lupa tinggalkan jejak..terimakasih..
Nurul Fatimah
teng teeenggg🤣🤣
Nurul Fatimah
suka banget ceritanya..ringan tp penuh makna✌️
santi.santi: thank youuu😍
total 1 replies
Shaa Erahh
Luar biasa
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
reni puspitasari
Luar biasa
Jai Jai
Buruk
nrmla
Luar biasa
Nurlaila Hasan
/Sob//Sob//Sob/ jdi mewek
Debby Simangunsong
Bagus ceritanya
Nurlaila Hasan
lanjuuuut
Nurlaila Hasan
lanjut
Nurlaila Hasan
keren
Anonymous
yg nabrak ajeng adalah ratna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!