Peluk Aku Sekali Lagi Ayah

Dirumah surya merasa sepi reno sudah jarang datang kerumahnya begitu Zian, Zean sering pulang larut malam karna ia akan menemui Zian sepulang kerja. Hanya ada angga dan andre yang selalu bercanda.

"Pah, apa papa kangen zian? " tanya Andre

"Papa, hanya merasa bersalah saja karna selama. Ini papa kurang memperhatikannya"

"Maaf kan andre pah, semuanya salah andre"

Angga yang mendengar itu segera menyela

"Ndre ngapain maaf seharusnya dia yang. Minta maaf"

"Kak, tapi kalau bukan karna aku gak mungkin kak reno juga Zian pergi"

Surya sudah cukup pusing hingga menyuruh keduanya untuk segera tidur. Surya merasa bersalah pada mendiang istrinya karna tidaknya Bisa menjaga anak anaknya.

Surya terpejam, ia lelah dengan semuanya

Reno pergi ke rumah panti dimana andre berasal, tpi pihak panti juga memberikan pernyataannya yang sama andre memang tinggal disana tapi andre selalu bungkam. Soal siapa keluarganya. Reno harus kecewa dengan informasi yang ia dapat dan belum memuaskan.

Dirumah andre mendapatkan telpon dari ibu panti bahwa ada yang menanyakan tentang nya, andre hanya tersenyum karna reno tidak mendapatkan apa apa.

"Aku ingin kamu menyingkirkan reno seolah-olah kecelakaan"

"Baiklah, asalkan sesuai dengan bayarannya"

"Lu ga usah khawatir, lu bakal dapat bayaran setimpal"

Andre tersenyum puas setelah ia mengirim pesan chat pada orang bayarannya. Tadinya ia tak akan menyingkirkan reno tapi ia berpikir ini salah reno juga yang tidak mau menerimanya.

"Zi, kalau saja kamu tidak lahir, mungkin papa akan bertanggung jawab pada ibu dan tidak akan rujuk kembali dengan bunda kamu! "Gumam andre

Hari ini reno seperti biasa mengantarkan Zian sekolah" dek... Nta hubungin kakak kalau dah jam pulang"reno berpesan pada Zian

"Ia kak, aku akan hubungi kak" jawab Zian

Reno berlalu pergi untuk kuliah, dan Zian pun menuju ke kelas nya seperti biasa malik yang selalu menyapa nya terlebih dahulu.

"Zi... Dah sarapan belum kalau belum kita sarapan dulu" ajak malik

"Ok, kita sarapan "

Andre melihat Zian, entah mengapa ia selalu saja merasakan iri hati, padahal Zian tidak pernah mengusik hidupnya.

"Zi, kalau gua gak. Bisa dapatkan yang gua mau lu juga gk boleh"

Pelajaran sekolah berlangsung seperti biasa, angga tidak mengganggu Zian, Zian merasa tenang karna angga tidak mengusik nya

Bell pulang sekolah berbunyi merka akhirnya pulang, Zian segera menghubungi reno. Meski. Pun malik. Mengajak nya pulang bersama tapi ia menolak. Dikelas ia dan andre yang tersisa, Zian keluar terlebih dahulu.

Setelah memastikan tak ada siapapun andre menelpon seseorang "habisi saja reno, jangan sampai meninggalkan jejak" ucap andre

"Apa yang mau kamu lakukan terhadap ka reno, apa kamu mau membunuhnya? "Tanya Zian

" ia karna di terlalu ikut campur urusanku, dan aku tidak mau itu terjadi"

"Apa salah keluarga ku, padahal kami sudah baik padamu? "

Dada nya terasa Nyeri tapi Zian tidak memperdulikan hal itu, Zian ingin segera berlari tapi ia sudah tak sanggup menahan sakit di jantung nya dan ia terjatuh tak sadarkan diri.

Andre menghubungi orang suruhan nya agar datang kesekolah, untung nya angga tadi tidak bisa mengantarkan nya pulang. "Cepat kemari urusan Reni, kita urus nanti" ucap andre

"Baiklah aku akan segera kesana"

Andre dan orang itu membopong tubuh Zian, ia beralasan kepada satpam sekolah kalau Zian sedang sakit. Andre memasukan Zian kedalam mobil dan membawa nya entah kemana.

"Kita akan apa kan anak ini? " tanya orang itu

"Kita akan menguburkan nya saja" andre tertawa puas

"Tapi dia masih hidup, "

"Aku tidak peduli, hidupnya hanya menyusahkan orang lain saja"

Mereka berdua tertawa seperti iblis berwujud manusia, yang puas setelah melakukan dosa.