Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benarkah?
"Akhhhhhhhh... Hantuuu ... 👿 ." Teriak Kimberly sambil mendorong tubuh Ray dengan keras kemudian turun dari ranjang.
Bruk
Kimberly berlari meninggalkan Ray sendirian di kamar sedangkan Ray jatuh terlentang sambil menyentuh bibirnya kemudian tersenyum bahagia.
"Manis." Ucap Ray sambil masih menyentuh bibirnya.
Ray turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah jendela sambil memegangi wajahnya kemudian menariknya. Wajahnya yang buruk rupa kini berganti menjadi pria yang sangat tampan rupawan dan siapa saja yang melihatnya akan terpesona dan tergila-gila padanya.
Semua orang tidak tahu kalau sebenarnya Ray adalah pria yang sangat tampan rupawan termasuk ke dua orang tuanya, hanya satu orang yang tahu yaitu orang kepercayaan sekaligus sopir dan bodyguard nya yang mengurus Ray sejak Ray masih bayi yaitu bodyguardnya.
Ray terpaksa melakukan itu karena ke dua adik kembarnya yang menginginkan semua harta milik Ayahnya yang juga Ayahnya Ray dan melakukan segala cara agar harta tersebut jatuh ke tangan salah satu dari mereka.
Ray yang sangat menyukai ketenangan lebih memilih di mansion yang jauh dari orang-orang terlebih Ray dengan sengaja mengecat mansion dengan warna hitam dan membeli barang-barang di mana semuanya warna hitam agar semua orang takut datang ke mansion nya.
Di tambah dirinya berpura-pura lumpuh dan memakai topeng buruk rupa agar tidak ada satupun yang mau datang. Ternyata apa yang dilakukan oleh Ray tidak sia-sia keluarganya tidak ada satupun yang datang bahkan orang tua kandungnya sama sekali tidak menemui dirinya karena wajah Ray sangat menjijikkan dan sangat menyeramkan .
Ray menatap Kimberly dari jendela balkon sedang berdiri di rimbun pohon sambil memegangi bibirnya.
Tok tok tok
"Masuk." Jawab Ray.
Ceklek
Ray tahu siapa yang membuka pintu siapa lagi kalau bukan bodyguardnya karena para pelayan dan bodyguard lainnya tidak ada yang berani mengetuk pintu kamarnya. Hal itu dikarenakan Ray melarang semua pelayan dan bodyguard mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamarnya kecuali bodyguard kepercayaannya.
"Tuan, sepertinya niat Tuan untuk menikah gagal karena Nona Kimberly sepertinya sama seperti gadis lainnya." Ucap bodyguard tersebut.
Selama ini orang tuanya mencari jodoh untuk putranya yang bernama Ray namun tidak ada satupun yang bersedia menjadi istrinya karena wajahnya seperti monster.
Sudah sebelas gadis yang kabur dan Kimberly adalah gadis yang ke dua belas. Segala hinaan dan teriakan histeris sudah menjadi hal biasa bagi Ray dan bodyguardnya.
Sebenarnya Ray pernah mengatakan ke Ayahnya lewat ponselnya kalau dirinya tidak ada niat untuk menikah tapi Ayahnya tidak pernah mau menuruti permintaan Ray membuat Ray pasrah dan membiarkan Ayahnya melakukan apa yang ingin dilakukan.
Namun ketika bertemu dengan Kimberly jantung Ray berdetak kencang terlebih Kimberly membuat dirinya merasa nyaman dan tertawa lepas. Ketika tubuh mereka bersentuhan entah kenapa tubuh Ray bereaksi terlebih adik kecilnya mulai menegang.
Hal itulah yang membuat Ray tidak bisa menahan dirinya untuk mencium bibir Kimberly dan ingin melakukan hubungan suami istri.
"Tidak, Kimberly pasti akan datang ke sini lagi." Ucap Ray.
"Kenapa Tuan Muda sangat yakin? Bukankah tadi Nona Kimberly berteriak sambil berlari keluar dari mansion?" Tanya bodyguard tersebut dengan wajah bingung.
"Aku tadi terlalu agresif karena itulah Kimberly lari." Jawab Ray.
"Jika dia kembali ke sini katakan padanya aku sudah tidur dan suruh Kimberly tidur di samping kamarku." Sambung Ray.
"Apa sebaiknya Nona Kimberly pulang ke mansion orang tuanya?" Tanya bodyguard tersebut.
"Keluarganya menjadikan Kimberly sebagai gadis pelunas hutang dan bisa dipastikan Kimberly tidak bahagia di mansion orang tuanya. Jadi lebih baik tinggal di mansion ini." Jawab Ray sambil menahan amarahnya terhadap orang tua Kimberly.
"Baik Tuan." Jawab bodyguard tersebut yang juga menahan amarahnya.
'Semoga saja Tuan Muda Raynaud dan Nona Kimberly bahagia selalu. Aku merasa Nona Kimberly adalah gadis yang baik dan tepat untuk Tuan Muda Raynaud.' Sambung bodyguard tersebut dalam hati.
"Kimberly sudah kembali ke sini, ingat apa yang aku katakan untuk tidak datang ke kamarku." Ucap Ray sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang.
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu." Pamit bodyguard tersebut.
"Silahkan Paman." Ucap Ray.
Bodyguard itupun memberi hormat kemudian pergi meninggalkan Ray sendirian di kamarnya.
"Aku tidak sabar menikah denganmu dan aku pastikan tidak ada orang yang bisa menyakitimu karena aku akan selalu melindungi dari orang - orang yang berniat jahat." Ucap Ray sambil berbaring di ranjang.
Ray memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Ray tidur dengan pulas.
Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan Kimberly kembali masuk ke dalam mansion milik Ray.
'Bod*h kamu Kimberly, kenapa kamu mau di cium malah menutup mata? Seharusnya kamu menolaknya dan tidak berteriak histeris sambil berlari.' Ucap Kimberly dalam hati.
'Pasti Kak Ray sedih serta terluka karena aku berlari dan berteriak histeris. Jangan sampai Kak Ray berubah pikiran dan tidak jadi menikah denganku karena jika aku kembali ke mansion orang tuaku bisa dipastikan aku akan di jual ke pelelangan untuk melunasi hutang orang tuaku.' Sambung Kimberly dalam hati dengan mata berkaca-kaca.
Tes
Tes
Kimberly yang tidak bisa menahannya akhirnya keluar juga air mata Kimberly bersamaan kedatangan bodyguard milik Ray.
"Nona Kimberly menangis?" Tanya bodyguard tersebut dengan wajah bingung.
"Tidak Paman, mata Kimberly kelilipan." Jawab Kimberly sambil menghapus air matanya dengan kasar kemudian tersenyum menutupi kesedihannya.
Bodyguard tersebut menatap mata Kimberly dan terlihat jelas kalau Kimberly berbohong.
"Apakah Nona Kimberly berubah pikiran untuk tidak menikah dengan Tuan Muda Raynaud?" Tanya bodyguard tersebut.
"Tentu saja tidak, apakah Kak Ray berubah pikiran?" Tanya Kimberly balik bertanya dengan wajah pucat.
"Kak Ray?" Tanya bodyguard tersebut mengulangi perkataan Kimberly.
"Maksudku Tuan Muda Raynaud, apakah Kak Ray berubah pikiran?" Tanya Kimberly balik mengulangi perkataannya dengan wajah pucat.
"Tentu saja tidak, memang kenapa Nona?" Tanya bodyguard tersebut.
"Tidak ada apa-apa." Jawab Kimberly sambil tersenyum bahagia karena Ray tidak berubah untuk menikah dengannya.
Bodyguard tersebut menatap Kimberly dan merasakan kalau ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kimberly namun dirinya tidak bisa ikut campur atau bertanya secara pribadi.
'Aku akan mencari sendiri sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Kimberly.' Ucap bodyguard tersebut dalam hati sambil masih menatap wajah Kimberly hingga dirinya baru menyadari kalau pipi Kimberly agak bengkak dan pipinya di beri bedak agar tidak terlihat tanda kemerahan.
"Maaf, pipi Nona seperti habis di tampar? Siapa yang melakukannya? Tuan Muda Raynaud bukan pelakunya kan? Karena bekas tamparan itu seperti di tampar kemarin bukan hari ini." ucap bodyguard tersebut.
Kimberly memegangi pipi kirinya bekas tamparan Mommy Valen sambil tersenyum menutupi kesedihannya.
"Kak Ray tidak mungkin menamparku terlebih ini bukan bekas tamparan tapi aku yang kurang hati-hati jadi terpeleset dan pipiku terkena benturan dinding." Jawab Kimberly yang tidak mungkin menceritakan siapa yang melakukannya.
"Benarkah?" Tanya bodyguard tersebut yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kimberly.